2
Perbedaan paliatif dengan hospice
Perawatan Paliatif tidak terbatas pada perawatan hospis. Perawatan paliatif dapat
menyediakan perawatan untuk setap saat selaman seseorang sakit, sejak saat
diagnosis ditegakkan . jadi sangat mungkin saat dilakukan tindakan kuratif.
Hospice selalu melaksanakan perawatan paliatif. .Bagaimanapun perawatan hospice
focus pada pasien dalam keadaan terminal atau seseorang yang tak mungkin
sembuh (Center of Advance Palliative Care, 2010)
Beberapa strategi tentang perawatan paliatif dapat dikemukakan sebagai berikut
1. Hal yang pokok adalah penilaian kualitas kehidupan pasien yang dibutuhkan.
Kebutuhan pokok fisikal, psikologikal, social dan spiritual tak akan sama
pada setiap pasien.,
2. Keluhan pada terminal .adalah suatu status penyakit dimana tak akan
terselesaikan , tak ada harapan akan disembuhkan.
3. Tak dianjurkan untuk buat rekomendasi untuk melakukan tindakan
kedaruratan yang hanya menyiksa pasien, bahkan keluarganya. Yang
dibenarkan perawatan hospice adalah untuk pasien terminal dengan yang
harapan keberhasilannya (survival) ,tak lebih dari 6 bulan.
4. Hospice adalah pendekatan multidisiplin yang menyediakan pelayanan
paliatif komperhensif (paripurna)terhadap pasien terminal (harapan survival ,
6 bulan atau kurang)
Perbedaan dengan pelayanan primer adalah
4.1.
Tim pelaksana multidisipline terdiri dari; dokter layanan primer,
perawat, petugas sosial, kader kesehatan, sukarela,petugas pelayanan
lainnya yang rutine membantu, fisioterapist, pendeta, kiai, beserta
keluarga dan lainnya.
4.2.
Fockus perawatan adalah bukan kesembuhan tetapi peningkatan
kualitas kehidupan
4.3.
Semua pelayanan hospis dapat dilakukan dirumah.perawatan
hospis dapat dilakukan di rumah sakit, atau memang bila rumah sakit
mempunyai paliatif medicine unit, atau hospice unit dalam rumah
sakit/klinik
4.4.
Pada keadaan terminal/ sakit berat, peranan keluarga amat
diperlukan.
Siapakah anggota tim perawatan paliatif?
Tim ahli , termasuk dokter yang ahli dalam paliatif,perawat petugas social ,
petugas rehabilitasi medis,farmasist,nutritionist, keluarga , pendeta, kiai dan
lainnya yang sesuai dengan kasus dan derajat keparahan nya.
4
1. Kebersihan mulut dan gigi
2. Bila yang punya gigi ; Menyikat gigi secara teratur ( minimal dua kali sehari,
pagi dan malam
Bila tak punya gigi, menggunakan gigi palsu;
Gigi dibersihkan dengan sikat gigi, dengan air yang mengalir.
Waktu tidur gigi dilepas
Tak punya gigi; kumur-kumur (lidah dan gusi dibersihkan secara teratur.
3. Kebersihan kepala, rambut dan kuku
-Cuci rambut secara teratur paling sedikit sekali seminggu
-potong kuku secara teartur
4. kebersihan badan dan pakaian
5. mata
B. Perawatan kesehatan
1.Makanan ; Pemberian makan
- Lebih bersifat instant, mudah dicerna
- Tidak boleh dipaksakan
- Kadang masih harus tetap diinfus
- Menggunakan nasogastric tube
- Menggunakan anus preter
Peranan suster dan keluarga amat membantu.
2.Perawatan fisik ; Kesegaran jasmani
- Pencegahan decubitus
- Perawatan fisik dasar
Rasa sakit ,Tak dapat tidur,gelisah,depresi
Social terapi ;Intervensi terhadap manusia sekitar/anggota keluarga/ pelaku
rawat, terapi perilaku
D.kebersihan Lingkungan Lingkungan tempat perawatan
- Kebersihan tempat tidur ,Kebersihan ruangan,kebersihan peralatan makan
- Sinar matahari masuk kedalam ruangan (Ultra Violet)
- Ventilasi yang memungkinkan udara bergerak
- ketenangan sekitar
E. perawatan setelah hospitalisasi tidak tergantung umur, jenis penyakit, jenis
kelamin
Memerlukan sistem perencanaan, pelaksanaan , monitoring, pencatatan.
Rujukan dari rumah sakit amat diperlukan, yang merupakan kesatuan tim
pelaksana; adalah provider rumah sakit, perawat yang melakukan perawatan,
keluarga sebagai care giver.
Untuk ini diperlukan rekam medis, khususnya untuk usia anak; catatan tumbuh
kembang, perkembangan fisik, mentalpsikososial, motorik kasar, motorik halus,
fungsi luhur
F..Penggunaan obat-obatan ;
Obat pereda nyeri ; gunakan yang non narkotik
Acetaminophen 3 to 4 mg sehari (beli bebas)
Aspirin 3-4 mg / hari ( tak baik untuk usia lanjut, bias beli bebas)
Celecoxib (mahal) dapat untuk risk bleeding GI.
- Obat topical, penyegar kulit, desinfektans
5
G.Medicare memberikan biaya perawatan pada pelayanan di rumah, hospice care,
tapi setelah ada surat keterangan dokter perihal dying state/terminal state yang
dialami (< 6 bl) (di luar negeri)
sumber
1. John L.Shuster, Goramn R. Jones III, and Theodore A.Stern, The Patient
Receiving Palliative Care., dalam buku Guide to Primary Care Psychiatry;;
editor Theodore A.Stern, John B.Herma, Peter L.Slavin, Massachusetts
General Hospital Guide to primary care psychiatry , 2nd ed, copyright 2004,
chapter 5 1; 487- 497
2. The Mercks Manual of Geriatrics, Chapt 13.Care of the dying patient, up
dated July 2006
3. Pedoman pembinaan usia lanjut bagi petugas kesehatan II, Depkes 1991
4. Get Palliative Care, Center to Advance Paliiative Care,2010, .http//www.getpal
liative.careorg/whatis