Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

TENTANG LIMBAH
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Yang Dibimbing oleh Bapak Harry Suswanto

Oleh:
Ike Indriani
140533601679
S1 PTI 2014 offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
September, 2015

LIMBAH

1. Pengertian Limbah
Limbah atau sampah adalah suatu benda atau suatu zat baik yang berwujud padat, cair
maupun gas yang merupakan sisa atau hasil proses dari suatu aktifitas manusia atau mahkluk
hidup lain yang tidak dapat berguna atau tidak digunakan kembali oleh pemiliknya (dibuang) dan
tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Suatu limbah itu sendiri bisa berasal dari aktifitas domestik
seperti rumah tangga, limbah kegiatan industri yang akhir seperti pabrik, pertambahangan atau
berasal dari suatu kegiatan tertentu. Sesuai dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, suatu
limbah juga bisa berdampak negatif bagi kesehatan makhluk hidup,terutama manusia dan
lingkungan di sekitarnya akan terganggu dengan kehadiran limbah yang melebihi ambang batas
toleransi dari lingkungan tersebut. Dampak negatif limbah terutama bahaya bagi kesehatan
tergantung jenis dan karakteristik dari limbah itu sendiri. Sehingga perlu penanganan khusus
terhadap masalah kehadiran limbah ini dalam masyarakat. Semakin modernnya suatu zaman,
pertumbuhan semakin pesat, kecanggihan teknologi semakin cepat menyebar dan populasi
limbah semakin meningkat pula, baik dalam hal jumlah maupun dampaknya bagi kelangsungan
hidup manusia. Mengandalkan beragam kemudahan tanpa melihat dampak yang telah terjadi.
Begitulah manusia saat ini, minoritas diantara manusia ada yang sangat memilihara keelokan dan
kelestarian lingkungan. Namun mirisnya, mayoritas diantara mereka lebih suka menghiraukan
segala sesuatu yang sebenarnya disebabkan oleh aktifitas mereka juga. Apalagi kita melihat
seiring berjalannya waktu, nasib lingkungan kita yang terabaikan. Bagaimana tidak, contohnya
di kota kota besar yang mayoritas telah di padati oleh bangunan pabrik namun bisa dilihat
sungainya atau kualitas airnya, pasti jumlah air bersih berbanding terbalik dengan jumlah pabrik
yang ada. Di kota kota besar faktanya air sampai di perjual belikan. Jika bagi masyarakat
golongan menengah ke atas pastilah bukan masalah besar dan rumit, namun bagaimanakah
dengan kondisi masyarakat golongan menengah ke bawah yang minim pekerjaan dan
penghasilannya.
Seharusnya dalam hal ini, perlu perhatian dan penangangan ekstra agar pengelolaan tersebut
sesuai dengan peraturan. Padahal tidak sedikit peraturan perundang undangan yang telah dibuat
dan di publikasikan untuk mengatur mengenai limbah dan cara pengelolaannya. Dan jika kita
bisa memanfaatkan peluang harusnya limbah atau sampah bisa di manfaatkan atau di daur ulang
sehingga akan menambah nilai estetika, artistik, dan tentunya nilai ekonomis. Sayangnya
kesadaran tersebut masih belum sepenuhnya merasuk dalam diri masyarakat kita. Apalagi pada
jiwa remaja yang banyak mengabaikan kepedulian lingkungan mereka. Semisal di kampus,
ketika kita selesai makan atau melakukan aktifitas lain yang menghasilkan buangan. Masih
banyak yang tidak memperdulikan kehadiran tong sampah atau tempat pembuangan yang
harusnya dimanfaatkan keberadaannya. Jangan asal melakukan hal tanpa melihat dampaknya.
Marilah kita membangun kehidupan yang lebih sehat dan bersih. Sehingga kita dapat hidup
dengan baik antar manusia, dengan makhluk hidup yang lain maupun dengan lingkungan yang
kita tinggali. Setidaknya pencegahan itu lebih penting dan tepat daripada kita mengobati setelah
kita tertimpa bahaya dari limbah. Semakin kita menjaga lingkungan dan kesehatan kita, hal
tersebut akan membawa dampak positif dan menguntungkan kita tidak hanya dalam sektor
kesehatan, bahkan bisa berimbas positif terhadap sektor yang lain.
2. Karakteristik Limbah
Menurut Nusa Idaman Said tahun 2011, menungkapkan beberapa karakteristik limbah
secara umum. Berikut beberapa karakteristik yang disebutkan:
1. Ukurannya Mikro. Yang dimaksudkanberukuran mikro disini adalah terdiri ats partikelpartikel kecil yang masih bisa dilihat wujudnya

2.

3.

4.

Penyebarannya menimbulkan dampak banyak. Maksud dari pernyataan tersebut adalah


dampak yang disebabkan bukan hanya pada lingkungan yang terkena limbah saja melainkan
berdampak pada sektor kehidupan yang lain
Berdampak dalam jangka waktu yang panjang (antargenerasi). Maksudnya, meningkatnya
jumlahlimbah tidak dapat begitu saja diselesaikan dalam jangka waktu yang singkat,
sehingga akan dapat memakan waktu yang lama bahkan akan berdampak kepadagenerasi
setelah itu (generasi mendatang)
Dinamis. Maksudnya limbah tersebut tidak tetap (statis), bisa berubah ubah wujudnya

3. Macam Macam Limbah


Limbah menurut senyawanya digolongkn menjadi tiga jenis. Tiga jenis limbh tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Limbah Organik
Limbah Organik adalah salah satu macam limbah yang berasal dari makhluk hidup
atau berasal dari alam (alamiah). Limbah Organik ini biasanya sering disebut limbah yang
ramah lingkungan karena limbah organik ini dapat diuraikan secara sempurna oleh proses
biologi baik aerob maupun anaerob. Limbah ini disebut degradable waste yaitu mudah
terurai oleh bakteri dan jamur pengurai menjadi bahan yang lebih kecil yang dilakukan
secara alami dan prosesnya berlangsung secara cepat. Limbah organik ini berasal dari
manusia, hewan atau berasal dari tumbuhan yang mengalami pelapukan atau pembusukan.
Limbah ini memiliki sifat kimia yang bisa dikatakan stabil sehingga zat tersebut
memungkinkan untuk mengendapke dalam dasar sungai, tanah, danau atau laun yang
kemudia dapat mempengaruhi kehidupan orgnisme di dalamnya. Dan ada juga yang
menyimpulkan bahwa limbah organik tidak berbau atau di kalangan masyarakat sering
menyebutnya sebagai kompos.
Limbah organik ini yang mendominasi kehadiran limbah di lingkungan kita dan
limbah organik penanganannya lebih mudah di bandingkan dengan kategori limbah yang
lainnya. Dan banyaknya limbah organik di dominasi oleh limbah yang berasal dari limbah
rumah tangga atau domestik. Karena pada umumnya sampah dari pemukiman 75% berasal
dari sampah organik dan sisanya merupakan sampah anorganik. Ada yang mengatakan
bahwasannya rata-rata manusia menghasilkan limbah organik 2 sampai 3 kilogram per
harinya bahkan lebih. Banyak sekali kan? Bisa dihitung bila limbah yang dihasilkan per
minggunya, per bulannya atau bahkan per tahunnya. Limbah organik bisa dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu :
a) Limbah Organik Basah
Limbah organik yang memiliki kandungan air yang tinggi. Sehingga mudah
membusuk. Contoh limbah organik basah yaitu:
Sisa Makanan
Sisa makanan adalah salah satu contoh limbah organik basah. Karena makanan
terutama yang berasal dari sayur mayur akan banyak mengandung kandungan air
yang tinggi. Hal tersebut akan mempercepat pembusukan. Dalam keadaan
membusuk otomatis akan menghasilkan bau atau aroma yang tidak sedap. Biasanya
banyak pembuangan sisa makanan terdapat dekat kantin. Pemilik kantin kadang
kurang sigap menyikapi sampah sisa makanan yang mejibun, baik dari sisa makanan
yang berasal dari dapur kantin ataupun dari ketidakdispilan pembeli dalam
membuang limbah atau sampah sisa makanannya. Apalagi jika limbah sisa makanan
tersebut tidak segera dibersihkan dalam artian sampai menumpuk beberapa hari, itu
sangat tidak baik. Aroma yang menyengat akan sangat mengganggu indra
penciuman bagi yang berada di dekatnya. Sekaligus akan mengundang lalat lalat
penyebar penyakit yang menghinggapinya. Jika pada kantin tersebut kurang bersih
perawatannya, juga akan mengundang lalat. Bagaimana jika makanan yang kita
nikmati telah dinikmati terlebih dahulu oleh lalat penyebar penyakit. Pasti kita tidak

menginginkan hal itu terjadi. Karena hal semacam itu sangat mengganggu dan
membahayakan bagi kesehatan.
Untuk mengatasinya, perlulah kita membuang sampah sesuai tempatnya.
Apabila terdapat pemilahan sampah dengan adanya tong sampah sesuai jenisnya.
Maka patuhilah dan buang sampah di tempat sampah organik secara tepat. Selain
membangun sikap disiplin dan menjaga kebersihan, kita juga membantu dan
mempercepat laju pekerjaan kebersihan agar tidak perlu memilah-milah kembali
sampah yang telah dibuang. Dan juga jangan sampai membuang sisa makanan pada
aliran air, karena hal tersebut akan menghambat laju air. Bisa menyumbat kelancaran
air dan juga akan mencemari air tersebut. Kita sebagai pengguna juga harus
menyadari bahwa kebersihan lingkungan bukan semata mata hanya tanggung
jawab dari seorang petugas kebersihan namun kita harus berpartisipasi karena telah
berperan dalam menciptakan sekaligus sebagai pengelolah limbah.
b) Limbah Organik Kering
Limbah yang memiliki kandungan air yang relatif sedikit. Sehingga tidak mudah
membusuk. Contoh limbah organik kering, yaitu:
Ranting Pohon dan Dedaunan Kering
Ranting pohon berasal dari ranting pepohonan yang telah kering dan rapuh
sehingga kadang terjatuh terbawa angin atau jatuh sendiri. Sama dengan ranting
pohon, dedauanan kering juga merupakan sampah yang berasal dari pepohonan. Dan
dedauanan lebih mudah gugur atau jatuh dibandingkan dengan ranting pohon.
Ranting pohon dan dedaunan kering memang tidak terlalu berdampak besar. Namun
jika keberadaannya dalam skala besar sangat mengganggu. Semisal, di jalan terdapat
pohon dimana ranting pohon dan dedaunannya berserakan dalam jumlah yang
banyak akan menghalangi penggun jalan, serta akan tampak tidak indah bila
dipandang.
Penanganannya dengan membersihkan jalan dari ranting pohon. Dengaan di
gunakan kembali sebagai kayu bakar atau dibakar bersama dengan sampah dedaunan
kering yang biasanya juga berserakan. Serta untuk dedaunan bisajuga dijadikan
sebagai kompos dengan memendamnya di tanah. Karena selain mudah membusuk,
dedaunan juga mudah iuraikan,sehingga kompos merupakan salah satu cara
penanggulangan sampah dedaunan kering yang efektif.
Kertas
Penggunaan sampah memang sangat besar terutama di dalam lembaga
pendidikan. Kita bisa melihat begitu dibutuhkannya kertas dikalangan masyarakat.
Dalam wujudnya berupa buku tulis, buku LKS, buku bahan ajar, novel, ataupun
karya tulis lain yang menggunakan kertas dalam visualisasinya. Kertas masih
menjadi primadona meskipun teknologi modern telah berkembang secara signifikan.
Namun dari situ kita juga harus melihat sisi lain dari kertas. Kertas merupakan
benda yang terbuat dari pemrosesan dengan bahan utamanya yaitu kayu. Apabila
kertas digunakan dalam jumlah yang besar-besaran itu sangat berbahaya juga bagi
keseimbangan hutan kita. Selayaknya penggunaan kayu dari kertas juga diimbangi
dengan kegiatan reboisasi. Sehingga kita mengantisipasi terjdinya bencana alam
yang bisa datang ketika hutan kita gundul. Dilihat dari dampak secara langsungnnya
memang kertas bukanlah limbah yang berbahaya. Karena limbah kertas memang
mudah hancur dan cepat terurai. Namun limbah atau sampah pasti akan
menimbulkan masalah apabila dibiarkan berserakan begitu saja.
Solusinya adalah dengan mendaur ulang limbah kertas. Dalam pendaur ulangan
limbah kertas sendiri bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan
secara tidak langsung. Pemanfaatan atau pendaur ulangan limbah kertas secara
langsung adalah dengan memanfaatkan limbah kertas untuk dijadika kerajinan atau
hal lain yang bermanfaat tanpa melalui proses penghancuran kertas terlebih dahulu.

Sedangkan jika pemanfaatan atau pendaur ulangan limbah kertas secara tidak
langsung adalah dengan melakukan proses penghancuran atau peleburan kertas yang
sudah tidak dipakai lagi menjadi bubur kertas, selanjutnya ketika sudah menjadi
bubur kertas, kita dapat memanfaatkannya sesuai kemauan kita. Bisa berbentuk
kotak hiasan, bingkai foto, tempat pensil, dan kerajinan lain yang dapat bermanfaat
dan pastinya memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan.

2.

Limbah AnOrganik atau Limbah NonOrganik


Limbah Anorganik atau limbah nonorganik merupakan kebalikan dari limbah
organik. Perbedaannya adalah limbah anorganik bukan berasal dari buangan makhluk hidup
(tidak alami). Limbah anorganik merupakan nondegradable waste yaitu limbah yang sukar
atau sulit diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai atau mikroorganisme lainnya.
Sebenarnya memungkinkan untuk diurikan, akan tetapi limbah tersebut membutuhkan
jangka waktuyng cukup lama dalam prosesnya. Sehingga akan bertahan lama menjadi
limbah atau sampah. Limbah anorganik tergolong limbah yang tidak terlalu banyak biladi
bandingkan dengan sampah organik, namun juga bisa berdampak negatif jika dalam
pengelolaannya tidak benar.
Limbah anorganik tidak membusuk, sehingga pada umumnya limbah anorganik
menjadi limbah komersil. Maksud dari limbah komersil yaitu limbah yang laku dijual dan
atau dapat di produksi kembali dengan representasiyang yang sama atau bahkan berbeda
dari bentuk dan fungsi aslinya. Limbah anorganik memang tidak dapat membusuk, sehingga
bisa dikatakan tidak akan menimbulkan pencemaran bau, namun jika sampah atau limbah
anorganik menumpuk akan menghalangi pemandangan. Sehingga kita juga perlu melakukan
perhatian khusus dan juga melakukan pengelolaan yang benar terhadap limbah anorganik ini
agar keberadaannya tidak hanya membawa dampak negatif tapi juga dapat menghasilkan
sesuatu yang positif bahkan menguntungkan.
Contoh limbah anorganik atau nonorganik yaitu :
a) Plastik
Plastik biasanya sering digunakan untuk lat pembungkus. Plastik juga bisa
digunakan untuk perabotan rumah tangga seperti ember plastik,piring plastik atau
semua perabotan yang berasal dari plastik. Keuntungannya dengan kita menggunakan
perabotan dari plastik adalah tahan lama. Kenapa bisa dikatakan demikian, karena
barang dari plastik tidak mudah pecah seperti halnya perabotan dari kaca atau beling.
Dan perabotan dari plastikjuga tidak mudah berkarat seperti halnya perabotan yang
berasal dari seng. Sehingga banyak sekali pemanfaatan perabotan dari plastik dewasa
ini.
Namun dibalik keuntungan tersebut, akan memunculkan masalah yang serius.
Dimana-mana plastik menumpuk. Apalagi limbah plastik tidaklah bisa terurai dalam
jangka waktu yang sebentar. Bahkan bisa saja tidak bisa terurai. Hal tersebut
menimbulkan sulit diatasinya perkembangan plastik.
Namun untuk mengurangi lonjakan limbah plastik. Cara terbaik adalah dengan
melakukan daur ulang. Mendaur plastik yang berebentuk ember bisa dengan bentuk dan
fungsi yang berbeda atau dengan bentuk dan fungsi yang sama. Untuk plastik seperti
bungkus makanan atau bungkus deterjen kita bisa menggunakannya sebagai kerajinan
kantong plastik, tas, atau sandal yang didesain lebih menarik dan modis. Untuk plastik
yang berbentuk sedotan bisa digunakan kerajinan seperti bunga-bungaan, hiasan
dinding atau bisa juga digunakan untuk hiasan lain. Sedangkan untuk limbah plastik
yang berbentuk botol minum, bisa kita sajikan menjadi mainan anak-anak.
b) Kaca
Kaca memang mudah pecah dan sama-sama sulit terurai di dalam tanah. Pecahan
kaca itu sangat berbahaya bila dibuang sembarangan.

Untuk menanggulangi pecahan kaca kita bisa melakukan daur ulang. Dengan
peleburan di suhu yang tinggi suatu pecahan kacaseperti darigelasbisa dijadikan seperti
gelas semula. Atau dengan bentuk yang berbeda seperti vas bunga, cindera mata, atau
hiasan-hiasan lainyang meningkatkan nilai ekonomis dan estetika barang tersebut.
c) Logam
Beberapa barang atau benda yang kita jumpai dari logam seperti besi, aluminium,
kaleng dan lain sebagainya. Namun yang jumlahnya mendominasi adalah berasal dari
kaleng, entah itu kaleng minuman, kaleng makanan yang diawetkan atau segala sesuatu
yang dikemas dengan bentuk kaleng.
Untuk penanganannya adalah dengan menggunakannya kembali dengan fungsi yang
berbeda atau dengan mendaurulangnnya melalui proses pemanasan terlebih dahulu.
Kemudian barulah dibentuk sesuai dengan keinginan pembuat.

3.

Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau biasa disingkat dengan sebutan Limbah
B3 adalah limbah yang merupakan buangan atau sisa suatu kegiatan yang mengandung zat
atau bahan yang berbahaya dan beracun. Menurut definisi yang telah dijabarkan pada
Undang-Undang 32 tahun 2009 yang mengacu tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan hidup menjelaskan bahwa limbah B3 adalah zat, energi dan/atau komponen lain
yang karena sifat , konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Limbah B3 juga apat diartikan suatu benda yang rusak atau tidak dapat dipakai lagi.
Apabila sampai dipakai bisa membahayakan. Dan limbah B3 ini merupakan limbah yang
pengelolaannya sedikit rumit dibandingkan dengan kedua kategori limbah sebelumnya.
Sehingga perlu prosedur yang sesuai dalam penanganan dan pemakaiannya. Bahan Bahan
yang bisa dikatakan termasuk limbah B3 adalah ketikabahan tersebut memiliki satu atau
lebih dari beberapa kerakteristik yang berikut, yaitu :
Mudah meledak. Apabila bahan tersebut dalam suhudan tekanan standar akan dapat
menimbulkan gas dengan tekan dan suhu yang tinggi sehingga merusak lingkungan.,
Mudah terbakar. Apabila bahan tersebut dapat menimbulkan kebakaran yang berbahaya
bagi lingkungan di sekitarnya dengan suatu gesekan atau faktor ketidaksengajaan. Atau
bahan yang mudah menghasilkan percikan api apabilaberdekatan dengan api.,
Bersifat Reaktif. Apabila bahan tersebut dapat membahayakan karena sangat berbahaya
yang akan menimbulkan ledakan ataupun bereeaksi hebat ketika dipakai atau
berhubungan dengan air atau semacamnya
Beracun. Apabila bahan tersebut memiliki kandungan racun bagi kesehatan manusia
apabila berkontak langsung dengan anggota tubuh. Atau bahkan sangat berbahaya bila
sampai masuk ke organ tubuh melalui indra manusia.,
Menyebabkan infeksi. Apabila bahan tersebut beasal dari limbah laboratorium atau
limbah lain yang akan menularkan penyakin karena terinfeksi oleh kuman.,
Bersifat korosif. Apabila bahan tersebut akan menyebabkan iritasi bila terkena kulit,
menyebabkan pengkaratan, atau memiliki pH <= 2 (bagi asam) dan pH>=12,5 (bagi
basa).,
Apabila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Contoh limbah B3 yaitu :
a) Penggunaan Asam Sulfat
Dalam dunia sains Asam Sulfat memiliki nama kimia H2SO4. Asam sulfat terbentuk
melalui oksidasi mineral sulfida secara alami. Asam sulfat memiliki peran yang sangat
penting bagi kehidupan. Produksi asam sulfat pada suatu negara merupakan sebuah
indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut. Banyak kegunaan dari

asam sulfat ini, diantaranya yaitu digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan untuk
trinatrium fosfat pada deterjen. Asam sulfat juga sering digunakan dalam aktifitas di
laboratorium.
Meskipun asam sulfat memiliki banyak kegunaan, namun perlu pemakaian secara
benar ketika kita ingin menggunakannya. Karena asam sulfat merupakan salah satu jenis
limbah B3 yang memiliki karakteristik korosif. Dengan 98% tetesan asam sulfat akan
segera membakar kertas tisu menjadi karbon. Bayangkan bila terkena kulit kita atau
bahkan sampai masuk ke dalam tubuh. Asam sulfat yang korosif diperburuk oleh reksi
eksotermiknya terhadap air. Potensi luka bakar terkena asam sulfat lebih buruk
dibaningkan dengan jenis asam kuat lainnya. Hal tersebut dikarenakan ada tambahan
kerusakan jaringan disebabkan dehidrasi dan kerusakan termal sekunder akibat
pelepasan oleh reaksi asam sulfat dengan air. Dan bahaya asam sulfat bisa semakin
meningkat sesuai dengan konsentrasi asam sulfat tersebut.
Penanganannya adalah saat kita menggunakan asam sulfat kita harus lebih berhati
hati dengan pemakaiannya. Pemakaian harus sesuai dengan aturan laboratorium yang
berlaku. Apabila setelah memakainya buang di tempat yang telah disediakan oleh
laboratorium. Dalam melakukan percobaan dengan asam sulfat haruslah memakai
pakaian keamanan kerja saat berada di laboratorium. Jangan sampai mencuci gelas kaca
yang telah digunakan untuk larutan asam sulfat atau segala sesuatu yang berkontak
langsung dengan asam sulfat pada wastafel atau semacamnya karena dapat
mengkontaminasi air yang dialirkan . Jangan sampai berkontak langsung dengan zat
tersebut. Apabila terkena tumpahan, cepat atasi dengan cara yang tepat. Dan untuk
pakaian yang terkontaminasi oleh asam sulfat harus seseger mungkin dilepaskan dan
bilas segera kulit yang berkontak dengan pakaian tersebut.
b) Penggunaan cairan pembersih
Dalam cairan pembersih yang biasa ibu rumah tangga gunakan setidaknya
mengandung 10% hingga 12% kandungan HCL. HCL atau biasa dikenal dengan asam
klorida merupakan salah satu jenis asam kuat yang memiliki sifat korosif dan sangat
reaktif sehingga sangat berbahaya bila terkena salah satu sel tubuh. Asam klorida
jumlah yang besar juga sangat iritatif dalam jika berkontak langsung dalamdengan
kulit, mata, terhidup atau tertelan.Meskipun cairan pembersih bisa dikatakan
aman,namun demikian menimbulkan masalah apabila terus menerus dilakukan apalagi
dalam skala besar.
Penangannya yaitu dengan pemanfaatan seminimal mungkin untuk cairan
pembersih tersebut. Gunakan sesuai fungsi dan takaran yang tidak berlebihan. Bilas
sampai bersih apabila kita menggunakannya. Setelah menggunakannya diharapkan
untuk membuangnya tidak pada aliran sungai yang merupakan sumber mata air
penduduk sekitar. Jangan sampai digunakan untuk hal hal yang dapat
membahayakan. Simpan di tempat yang aman.
c) Penggunaan semprotan pembasmi serangga
Kemunculan serangga sering dikeluhkan oleh sebagian manusia. Dari mulai alasan
menggelikan sampai menjijikan, serangga memang dikatakan sebagai hewan
pengganggu. Banyak orang menggunakan berbagai macam cara agar ruangan mereka
terhindar dari serangga. Salah satunya penggunaan penyemprot pembasmi serangga.
Memang serangga adalah hewan yang kurang bersahabat,tapi tidak semua serangga
kehadirannya merugikan. Pemakaian penyemprot serangga tersebut akan mematikan
semua serangga yang terkena bahkan kepada yang bukan tujuan kita. Bahkan semprotan
pembasmi serangga tidak baik bagi kesehatan, terutama pernafasan. Saat menyemprotan
cairan pembasmi serangga paasti akan menghirup udara yang terkontaminasi dengan
cairan tersebut.

Penanganannya adalah ketika kita menggunakannya tidak perlu berlebihan,


digunakan seefisien mungkin. Jika perlu hindari pemakaian bahan yang disemprotkan
ke udara, selain karena menyebabkan pencemaran udara hal tersebut akan menambah
lubang pada lapisan ozon semakin melebar. Jika memang menggunakan, saat
menyemprotkannya perlu memakai masker agar udara yang kita hirup tidak
terkontaminasi karena membahayakan kesehatan kita. Dan ketika menggunakannya
harap kosongkan ruangan agar tidak mengganggu orang lain. Dan juga hindarkan alat
tersebut dari jangkauan anak kecil karena sangat berbahaya bila sampai dipegang atau
ditelan.
4. Daftar Rujukan
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
Wikipedia. Limbah. 2015
Diakses pada tanggal 9 September 2015
2. http://ilmulingkungan.com/pengertian-limbah/
Animous. Pengertian limbah. 2015
Diakses pada tanggal 9 September 2015
3. https://pengelolaanlimbah.wordpress.com/category/a-pengertian-limbah/
Animous. Pengertian limbah. 2015
Diakses pada tanggal 9 September 2015
4. http://www.miung.com/2013/06/pengertian-limbah-pengelompokan-limbah.html
Animous. Pengertian limbah dan pengelompokkannya. 2015
Diakses pada tanggal 9 September 2015
5. http://www.laportadoradesuenos.blogspot.com/2015/05/pengertian-limbah-organik-danlimbah-anorganik.html
Animous. Pengertian limbah organik dan limbah anorganik. 2015
Diakses pada tanggal 10 September 2015
6. http://www.g-excess.com/pengertian-dan-macam-macam-limbah-atau-sampah.html
Animous. Pengertian dan macam-macam limbah atau sampah. 2015
Diakses pada tanggal 9 September 2015
7. http://mazmuiz.blogspot.com/2015/01/pengertian-limbah-organik.html
Muhammad Muiz. Pengertian Limbah Organik. 2015
Diakses pada tanggal 10 September 2015
8. http://jokowarino.id/pengertian-limbah-b3-dan-bagaimana-cara-mengendalikannya/
JokoWarino. Pengertian limbah B3 dan bagaimana cara mengendalikannya. 2015
Diakses pada tanggal 10 September 2015
9. http://www.habibullahurl.com/2015/05/limbah-organik-basah-dan-limbah-organikkering.html
Habibullah. Limbah organik basah dan limbah organik kering. 2015
Diakses pada tanggal 10 September 2015

Anda mungkin juga menyukai