Anda di halaman 1dari 4

Bearing capacity

Bearing capacity adalah daya dukung tanah dalam menerima beban di atasnya.
Bearing capacity terdapat dua tahap yaitu bearing capaty allowable (Qall) dan
bearing capacity ultimate (Qult). Dimana dalam pengertiannya

Capacity bearing allowable

tekanan maksimum yang dapat di aplikasikan ke tanah dengan membaginya


terhadap nilai safet factor maka akan ditemukan daya dukung yang di ijinkan
terhadap tanah.

Capacity beraing ultimate

tekanan minimum yang menyebabkan keruntuhan geser pada tanah pendukung


secara cepat kebawah
pada penentuan bearing capacity allowable sebelumnya ditemukan bearing
capacity ultimate untuk Berikut persamaan perhitungan Qult,

dimana fc, fq, fy merupakan pengkoreksi faktor, tabel berikut merupakan table
yang di rekomendasikan bisa di pakai untuk menghitung qult

Uji CPT

Hasil pengujian tanah dengan cara sondir, yang dimana nantinya akan
menghasilkan nilai konus tanah, perlawanan konus, dan hambatan lekat. Dimana
dalam

pengertianya

nilai

konus

adalah

nilai

tahanan

tanah

sedangkan

perlawanan konus adalah adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang
dinyatakan dalam gaya per satuan luas dan hambatan lekat adalah perlawanan
geser tanah terhadap mantel bikonus dalam gaya per satuan luas.

Settlement

Bila suatu lapisan tanah mengalami pembebanan di atasnya maka gaya


tegangan yang diterima tanah semakin besar, pembesaran gaya tegangan tanah
ini akan mengakibatkan partikel tanah mengalami deformasi dan pori-pori
semakin tidak permeabilitas yang akan menyebabkan air dalam tanah cepat
keluar. Kenaikan tegangan tanah ini akan menyebabkan elevasi penurunan tanah
juga.
Terdapat

dua

tipe

tanah,

pasir

dan

kohesif.

Dimana

pasir

mempunyai

permeabilitas yang tinggi sedangkan kohesif mempunyai permeabilitas yang


rendah sehingga untuk pondasi sebaikanya di dapatkan tipe tanah yang koehsif.

Secara umum, terdapat 3 jenis settlement. Dalam kasus ini menghitung


settlement total. Berikut jenis settlement,
a. Immediate Settlement (penurunan seketika), diakibatkan dari deformasi
elastis tanah kering, basah, dan jenuh air, tanpa adanya perubahan kadar
air. Umumnya, penurunan ini diturunkan dari teori elastisitas. Immediate
settlement ini biasanya terjadi selama proses konstruksi berlangsung.
Parameter tanah yang dibutuhkan untuk perhitungan adalah undrained
modulus dengan uji coba tanah yang diperlukan seperti SPT, Sondir (dutch
cone penetration test), dan Pressuremeter test.
b. Primary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi primer), yaitu
penurunan yang disebabkan perubahan volume tanah selama periode
keluarnya air pori dari tanah. Pada penurunan ini, tegangan air pori secara
kontinyu berpindah ke dalam tegangan efektif sebagai akibat dari
keluarnya air pori. Penurunan konsolidasi ini umumnya terjadi pada
lapisan tanah kohesif (clay / lempung)
c. Secondary Consolidation Settlement (penurunan konsolidasi sekunder),
adalah penurunan setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Hal ini lebih
disebabkan oleh proses pemampatan akibat penyesuaian yang bersifat
plastis dari butir-butir tanah.
Penerunuan seketika dengan persamaan,

Dimana Ip dapat ditemukan dengan persamaan sebagai berikut,

Secondary consolidation,

Anda mungkin juga menyukai