Bab 3 Abortus Anh
Bab 3 Abortus Anh
BAB 3
METODE PENELITIAN
Abortus
inkompletus
Kuretase
29
30
Keterangan : n : sample
N : populasi
d : 0,05
N
1 N d 2
33
1 33 0,05 2
33
1 0,08
33
1,08
n 30
31
Supaya tidak terjadi kekeliruan dalam memilih sample dan hasil penelitian
yang sesubyektif mungkin, maka peneliti menetapkan kriteria sampel sebagai
berikut :
a.Subyek penelitian adalah wanita dengan abortus inkompletus di kamar
Bersalin RSUD Sidoarjo
b.
e.Subyek kooperatif
3.3.3 Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi (Nursalam, 2001).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan consecutive sampling, yakni
setiap subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian
sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi
(Nursalam, 2001)
32
2.Informasi
Definisi
operasion
al
Semua
pengetahu
an wanita
tentang
kuretase
Parameter
Alat
ukur
Skala
Skor
-Pengetahuan
tentang
pengertian
kuretase
-Tentang
dampak
kuretase
-Tentang cara
kuretase
Questio
ner
Ordinal
Dengan katagori:
a.Baik 76-100
b.Cukup 56-75
c.Kurang 40-55
d.Buruk <40
Informasi
yang
diperoleh/
diterima
sebelum
tindakan
kuretase
-Informasi
tentang cara
kuretase
-Informasi
tentang waktu
pelaksanaan
Questio
ner
Nominal
1. Diberi
informasi
sebelum
dilakukan
tindakan
kuretase
2. Tidak diberi
informasi
33
sebelum
dilakukan
tindakan
kuretase
3. Pengalaman
Segala
sesuatu
yang
pernah
atau
sedang
dialami
dan dilihat
tentang
tindakan
kuretase
-Pernah
dilakukan
tindakan
kuretase
-Belum pernah
dilakukan
tindakan
kuretase
Questio
ner
Nominal
1. Pernah
dilakukan
tindakan
kuretase
sebelumnya
2. Belum pernah
dilakukan
tindakan
kuretase
sebelumnya
Tingkat kecemasan
wanita dengan
abortus
inkompletus
sebelum tindakan
kuretase
Derajat
kecemasa
n wanita
yang akan
dilakukan
tindakan
kuretase
-Tidak
ada
kecemasan
-Kecemasan
ringan
-Kecemasan
sedang
-Kecemasan
berat
-Panik
Lembar
observa
si
HARS
HARS
Dengan katagori
penilaian :
a.Skor < 14 : tak
ada
kecemasan
b.Skor 14-20 :
cemas ringan
c.Skor 21-27 :
cemas sedang
d.Skor 28-41 :
cemas berat
e.Skor 42-56 :
panik
34
76-100
Cukup 56-75
Kurang 40-55
Buruk <40
b.Informasi:
1.Diberi informasi sebelum dilakukan tindaka kuretase
2.Tidak diberi informasi sebalum dilakukan tindakan kuretase
35
c.Pengalaman:
1.Pernah dilakukan tindakan kuretase sebelumnya
0.Belum pernah dilakukan tindakan kuretase sebelumnya
d.Tingkat kecemasan
Penilaian yang dilakukan adalah memberikan skore pada tiap gejala :
a. Skore 0 : tidak ada gejala
b. Skore 1 : ringan ( satu gejala dari pilihan yang ada )
c. Skore 2 : sedang ( separuh dari gejala yang ada )
d. Skore 3 : berat ( lebih separuh dari gejala yang ada )
e. Skore 4 : sangat berat ( semua gejala ada )
Kemudian menilai derajat kecemasan dengan penjumlahan dari semua
aspek yang dinilai, yaitu :
Tak ada kecemasan
: skor <14
Cemas ringan
: skor 14-20
Cemas sedang
: skor 21-27
Cemas berat
: skor 28-41
36
maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampak yang akan terjadi pada
pengumpulan data (Azis Alimul H, 2003). Jika responden bersedia diteliti, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut tetapi jika tidak
bersedia untuk diteliti, peneliti harus menghormati hak-hak manusia.
3.9.2 Anonimity (tanpa nama)
Nama responden tidak perlu dicantumkan dalam lembar pengumpulan data,
untuk mengetahui keikutsertaannya cukup menuliskan nomor kode pada masingmasing lembar pengumpulan data (Azis Alimul H, 2003).
3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti (Azis Alimul H, 2003).
3.10 Keterbatasan
Keterbatasan merupakan kelemahan dan hambatan dalam penelitian. Dalam
penelitian ini kelemahan dan hambatannya adalah :
1. Instrumen pengumpulan data sebagian dirancang oleh peneliti sendiri,
oleh karena itu validitas dan reabilitas perlu dicoba lagi.
2. Pada pengumpulan data menggunakan kuesioner, memungkinkan
responden
menjawab
dengan
tidak
jujuratau
tidak
mengerti