Anda di halaman 1dari 8

29

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian adalah sesuatu yang vital didalam penelitian, yang
memungkinkan memaksimalkan suatu kontrol beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi validity suatu hasil (Nursalam, 2001).
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan
apa yang ada sekarang, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan wanita
dengan abortus inkompletus sebelum dilakukan tindakan kuretase di kamar
bersalin RSUD Sidoarjo.
3.2 Kerangka Kerja (operasional penelitian)

Abortus
inkompletus

Kuretase

Cemas (tingkat kecemasan):


Ringan
Sedang
Berat
Sangat berat/Panik
(skala HARS)

Bagan 3.2 : Kerangka kerja

29

30

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling


3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari variable yang menyangkut masalah yang
diteliti. Variabel tersebut bisa berupa orang, kejadian, perilaku atau sesuatu yang
lain yang akan di lakukan penelitian (Nursalam, 2001).
Populasi pada penelitian ini adalah wanita dengan abortus inkompletus yang
akan dilakukan tindakan kuretase di kamar bersalin RSUD Sidoarjo yang
bejumlah 198 (Juli 2006-Desember 2006) dengan rata-rata 33 wanita.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu
untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2001).
Besar sample pada penelitian ini adalah :
n
n

Keterangan : n : sample
N : populasi
d : 0,05

N
1 N d 2

33
1 33 0,05 2

33
1 0,08

33
1,08

n 30

31

Supaya tidak terjadi kekeliruan dalam memilih sample dan hasil penelitian
yang sesubyektif mungkin, maka peneliti menetapkan kriteria sampel sebagai
berikut :
a.Subyek penelitian adalah wanita dengan abortus inkompletus di kamar
Bersalin RSUD Sidoarjo
b.

Subyek berusia 18-35 tahun

c.Subyek bersedia dijadikan responden


d.

Subyek bisa baca dan tulis

e.Subyek kooperatif
3.3.3 Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi (Nursalam, 2001).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan consecutive sampling, yakni
setiap subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian
sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi
(Nursalam, 2001)

3.4 Variabel Penelitian


Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok tersebut (Rafii, 1985).

32

3.4.1 Variabel independent


Variabel independent adalah suatu stimulus aktivitas yang dimanipulasi oleh
peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada dependen variable. Pada penelitian
ini variable independent adalah pengetahuan, informasi dan pengalaman.
3.4.2 Variabel dependen
Variabel dependen adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan
ada tidaknya dari variable bebas. Pada penelitian ini variable dependennya adalah
tingkat kecemasan wanita dengan abortus inkompletus sebelum dilakukan
tindakan kuretase di kamar bersalin RSUD Sidoarjo.

3.5 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang di definisikan tersebut (Nursalam, 2001).
Tabel 3.3 : Definisi Operasional
Variabel
1. Pengetahuan

2.Informasi

Definisi
operasion
al
Semua
pengetahu
an wanita
tentang
kuretase

Parameter

Alat
ukur

Skala

Skor

-Pengetahuan
tentang
pengertian
kuretase
-Tentang
dampak
kuretase
-Tentang cara
kuretase

Questio
ner

Ordinal

Dengan katagori:
a.Baik 76-100
b.Cukup 56-75
c.Kurang 40-55
d.Buruk <40

Informasi
yang
diperoleh/
diterima
sebelum
tindakan
kuretase

-Informasi
tentang cara
kuretase
-Informasi
tentang waktu
pelaksanaan

Questio
ner

Nominal

1. Diberi
informasi
sebelum
dilakukan
tindakan
kuretase
2. Tidak diberi
informasi

33

sebelum
dilakukan
tindakan
kuretase

3. Pengalaman

Segala
sesuatu
yang
pernah
atau
sedang
dialami
dan dilihat
tentang
tindakan
kuretase

-Pernah
dilakukan
tindakan
kuretase
-Belum pernah
dilakukan
tindakan
kuretase

Questio
ner

Nominal

1. Pernah
dilakukan
tindakan
kuretase
sebelumnya
2. Belum pernah
dilakukan
tindakan
kuretase
sebelumnya

Tingkat kecemasan
wanita dengan
abortus
inkompletus
sebelum tindakan
kuretase

Derajat
kecemasa
n wanita
yang akan
dilakukan
tindakan
kuretase

-Tidak
ada
kecemasan
-Kecemasan
ringan
-Kecemasan
sedang
-Kecemasan
berat
-Panik

Lembar
observa
si
HARS

HARS

Dengan katagori
penilaian :
a.Skor < 14 : tak
ada
kecemasan
b.Skor 14-20 :
cemas ringan
c.Skor 21-27 :
cemas sedang
d.Skor 28-41 :
cemas berat
e.Skor 42-56 :
panik

3.6 Waktu dan tempat penelitian


Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2007 di kamar bersalin RSUD
Sidoarjo.

34

3.7 Pengumpulan data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan.
Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan menggunakan questioner dan
lembar observasi HARS.

3.8 Cara pengolahan data


a. Pengetahuan
Setelah data terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
IP = n/N x100
Keterangan : IP ;nilai yang di dapat
N ;jumlah soal
n ;jumlah jawaban yang benar
Setelah itu dikelompokkan menurut katagori sebagai berikut :
Baik

76-100

Cukup 56-75
Kurang 40-55
Buruk <40
b.Informasi:
1.Diberi informasi sebelum dilakukan tindaka kuretase
2.Tidak diberi informasi sebalum dilakukan tindakan kuretase

35

c.Pengalaman:
1.Pernah dilakukan tindakan kuretase sebelumnya
0.Belum pernah dilakukan tindakan kuretase sebelumnya
d.Tingkat kecemasan
Penilaian yang dilakukan adalah memberikan skore pada tiap gejala :
a. Skore 0 : tidak ada gejala
b. Skore 1 : ringan ( satu gejala dari pilihan yang ada )
c. Skore 2 : sedang ( separuh dari gejala yang ada )
d. Skore 3 : berat ( lebih separuh dari gejala yang ada )
e. Skore 4 : sangat berat ( semua gejala ada )
Kemudian menilai derajat kecemasan dengan penjumlahan dari semua
aspek yang dinilai, yaitu :
Tak ada kecemasan

: skor <14

Cemas ringan

: skor 14-20

Cemas sedang

: skor 21-27

Cemas berat

: skor 28-41

Cemas sangat berat/panik : skor 42-56


(Azis Alimul H,2003).

3.9 Etika Penelitian


3.9.1 Informed Consent
Lembar informed consent diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan pada
seluruh obyek yang akan diteliti, hal ini bertujuan supaya responden mengetahui

36

maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampak yang akan terjadi pada
pengumpulan data (Azis Alimul H, 2003). Jika responden bersedia diteliti, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut tetapi jika tidak
bersedia untuk diteliti, peneliti harus menghormati hak-hak manusia.
3.9.2 Anonimity (tanpa nama)
Nama responden tidak perlu dicantumkan dalam lembar pengumpulan data,
untuk mengetahui keikutsertaannya cukup menuliskan nomor kode pada masingmasing lembar pengumpulan data (Azis Alimul H, 2003).
3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti (Azis Alimul H, 2003).

3.10 Keterbatasan
Keterbatasan merupakan kelemahan dan hambatan dalam penelitian. Dalam
penelitian ini kelemahan dan hambatannya adalah :
1. Instrumen pengumpulan data sebagian dirancang oleh peneliti sendiri,
oleh karena itu validitas dan reabilitas perlu dicoba lagi.
2. Pada pengumpulan data menggunakan kuesioner, memungkinkan
responden

menjawab

dengan

tidak

jujuratau

tidak

mengerti

pertanyaannya yang dimaksud sehingga menimbulkan persepsi yang


berbeda.

Anda mungkin juga menyukai