Anda di halaman 1dari 7

Soal Ujian KV

dr. Pandu Indra Bangsawan, M.Kes


Soal untuk no 1-40
Seorang Pasien umur 55 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri disertai
dengan penjalaran ke bahu, punggung dan rahang kiri, mual ada , muntah ada,
sakit kepala ada, nyeri ulu hati ada, sesak ada , keringat dingin ada, edema
tungkai ada, pada gambaran EKG didapatkan ST Elevasi pada lead II,III,avf.
Sebelumnya pasien ini rutin menggunakan ISDN namun tidak ada perubahan
setelah menggunakan secara sublingual. Saat ini Tekanan darah : 200/100 RR:
30 t: afebris Nadi : 102x menit JVP meningkat , fibrinogen : 600.000 , trombosit :
373.000 , troponin I (+) ureum : 102 Creatinin : 3,2 TG : 580 LDL : 275 SGPT : 85
SGOT : 92 Gula Darah sewaktu : 423 HbA1c : 10 CT Scan : Lesi hipodens (+)
pada echocardiography didapatkan : Ejection Fraction 60 % , LVH (+) Albumin :
2,4 pasien ini mengkonsumsi Viagra sebelum kejadian serangan.
1. Obat Antihipertensi yang paling aman pada kasus ini adalah :
a. Aliskiren
b. Tidak diberikan antihipertensi
c. Atenolol
d. Captopril
e. Diltiazem
2. Pemberian antikoagulan yang tepat pada kasus ini :
a. Tetap diberikan heparin dan clopidogrel 75 mg
b. Tetap diberikan heparin dan Aspirin 300 mg
c. Antikoagulan bukan choice yang baik
d. Diberikan Plasmin dan heparin
e. Heparin saja
3. Pada kasus ini selain memberikan ISDN , O2 , Morfin, Aspirin maka :
a. Diberikan Fenofibrate
b. Diberikan Simvastatin 10 mg 1x1
c. Diberikan Kolestipol
d. Diberikan Gemfibrozil 2x300 mg
e. Diberikan Co enzym Q10
4. Metformin pada kasus ini untuk mengatasi Hiperglikemia adalah :
a. Merupakan choice utama dan tepat guna mengatasi Hiperglikemia dan
menurunkan HbA1c secara signifikan
b. Metformin diberikan pada dosis 3 x 500 mg selama satu minggu dan
pantau Gula Darah Sewaktu ulang dan diberikan Diltiazem guna
mengatasi peningkatan heart rate
c. Diberikan Metformin extended release guna mengatasi peningkatan
Heart Rate
d. Lebih dipilih untuk diberikan Gliclazide ataupun acarbose karena lebih
aman agar tidak terjadi peningkatan heart rate
e. Hanya insulin pilihan utamanya

5. Dokter yang mengatasi pasien ini , memberikan obat anti muntah dan
mual Ondansetron 4 mg intravena dan Pantoprazole 1 x 40 mg intravena
maka :
a. Untuk mencegah terjadinya agregasi platelet diberikan aspirin dan
clopidogrel
b. Lebih dipilih antikoagulan untuk mengatasi akut miokard infark yaitu
heparin
c. Aspirin diberikan 320 mg selama 3 hari dan seterusnya 160 mg hingga
1 tahun
d. Aspirin diberikan 320 mg selama 3 hari dan seterusnya 160 mg
hingga 2 minggu
e. Diberikan aspirin 320 mg pada hari pertama dan dilanjutkan dengan
160 mg selanjutnya untuk maintenance
6. Antioksidan yang memiliki efek untuk menurunkan kadar gula darah dan
memelihara fungsi jantung pada kasus ini adalah :
a. Co enzym Q10 dosis 100-200 mg
b. Alpha Lipoic Acid 600 mg
c. Astaxanthin 2 x 6 mg
d. Omega 6 dan Omega 3
e. Vitamin E
7. Untuk menurunkan kadar ureum pada pasien ini maka :
a. Diberikan Ketocid
b. Bila perfusi baik maka ureum cepat turun dengan sendirinya
c. Bereskan Diabetesnya maka Ureum akan turun dengan sendirinya
d. Atasi kolesterolnya maka ureum akan turun dengan sendirinya
e. Diberikan Plasbumin
8. Pilihan anti angina yang terbaik pada kasus ini adalah :
a. Atenolol
b. Nitrokaf 1 x 1
c. Tidak diberi ISDN
d. ISDN
e. Diltiazem
9. Mekanisme kerja dari ISDN pada kasus ini yang paling utama :
a. Menurunkan oksigen konsumsi
b. Membuka vena vena kolateral untuk mengatasi iskemik miokard
c. Menurunkan preload
d. Menurunkan afterload
e. Semua salah
10.ISDN pada kasus ini :
a. Diberikan secara sublingual bila perlu
b. Diberikan ISDN hingga pasien pulang
c. Diberikan ISDN namun bila terjadi toksisitas harus dihentikan
d. Tidak perlu diberikan ISDN
e. Nitrokaf kapsul setelah membaik dan ISDN pilihan utama awal

11.Mekanisme kerja Isosorbid Dinitrat :


a. Meningkatkan NO dan meningkatkan cGMP
b. Meningkatkan protein kinase G
c. Meningkatkan Protein kinase G dan MLCK

d. Memiliki efek venodilatasi dan meningkatkan capasitance vessel vena


e. Menurunkan konsumsi oksigen
12.ISDN :
a. Protein kinase G teraktivasi sehingga dapat memfosforilasi Calcium
channel
b. cGMP teraktivasi sehingga sesak berkurang
c. mirip kerja beta blocker secara tidak langsung menurunkan Cardiac
output dengan mengurangi afterload dan menghambat enzim renin
d. PK G memberikan efek Dilatasi arteri
e. Merupakan fosfodiesterase inhibitor
13.Bila pasien ini sesak terus menerus maka Guna mengatasi sesaknya :
a. Oksigen dan efedrin
b. Oksigen dan Berrotec
c. Terbutalin lebih baik dari Salbutamol
d. Diberikan Aminofilin dalam D5
e. Ipratropium dan Salbutamol
14.Hipoalbumin pada pasien ini :
a. Diberikan diet ikan gabus untuk meningkatkan albumin
b. Diberikan diet putih telur sebanyak 6 butir perhari untuk meningkatkan
albumin
c. Diberikan Plasbumin untuk meningkatkan albumin
d. Plasbumin + VIP albumin
e. Diberikan Plasbumin + kuning telur
15.Guna mengatasi chest pain bila tidak ada morfin maka :
a. Tramadol merupakan pilihan utama
b. Ketorolac merupakan pilihan utama
c. Na Metamizole pilihan utama
d. Meloxicam per rectal
e. Ketoprofen per rectal
16.Bila pada akhirnya pasien ini terjadi atrial fibrilasi dan gagal jantung
kongestif maka :
a. Digoxin diberikan secara peroral dengan dosis 2 x 0.125 mg
b. Digoxin + captorpil + furosemide
c. Amiodaron lebih dipilih pada kasus ini
d. Digoxin dapat ditingkatkan bila belum didapat perbaikan klinis
e. Digoxin bukan pilihan karena pada gagal jantung ace inhibitor dan
furosemide jadi pilihan utama
17.Pemberian digoxin pada kasus ini perlu diperhatikan secara intensif karena
:
a. Mudah meningkatnya kadar bebas obat
b. Karena terjadi gangguan ginjal
c. Karena eksresi digoxin lebih banyak di ginjal
d. Karena CYP-450 sudah tak dapat mengubah digoksin menjadi inaktif
e. Karena mudah terjadinya zero order kinetik
18.Efek samping Amiodaron yang tersering selain fotosensitive :
a. Hipertiroid
b. Neutropenia
c. Discoloration of skin
d. Hipotiroid
e. Thrombophlebitis
19.Amiodaron pada kasus ini bila terjadi VF maka :

a. DC shock sesegera mungkin lalu Diberikan 300 mg iv + RJP + Adrenalin


segera secara bergantian
b. Diberikan 300 mg iv dan DC shock 320 joule + adrenalin Segera secara
bergantian
c. Diberikan 300 mg iv dan DC shock 200 joule serta adrenalin segera
secara bergantian
d. DC shock 320 joule sebagai langkah awal setelah Airway dan Breathing
telah terjamin baru diberikan amiodaron dan adrenalin secara
bergantian
e. DC shock 200 joule dan RJP dan pastikan dahulu Airway dan
Breathing baik lalu obat-obatan diberikan setelahnya yaitu
amiodaron dan adrenalin secara bergantian
20.Bila pasien ini mengalami shock cardiogenik maka :
a. Dopamin saja
b. Dobutamin saja
c. Dopamin + dobutamin
d. Norepinefrin
e. Epinefrin
21.Pada pasien ini terjadi reaksi hipersensitivitas tipe I maka obat pilihannya
adalah :
a. Pseudoefedrin HCL
b. Metil Prednisolon
c. Epinefrin
d. Dopamin
e. Efedrin
22.Diharapkan pada syok anafilaktik adrenalin dapat bekerja untuk mengatasi
hal tersebut secara paling spesifik dengan cara :
a. Karena aktivasi pada reseptor beta 1
b. Karena aktivasi pada reseptor beta 1 dan beta 2
c. Bekerja pada reseptor alpha 1 , beta 1 , beta 2
d. Terjadinya fosforilasi calcium channel dan peningkatan cardiac
output akibat peningkatan tahanan perifer
e. Semua benar
23.Atropin diberikan pada kasus ini bila :
a. Terjadi syok kardiogenik dengan ventrikel fibrilasi
b. Terjadi syok kardiogenik dengan blok AV derajat II
c. Terjadi bradikardia dengan blok AV derajat I
d. Terjadi bradikardia dengan Blok AV derajat II
e. Terjdi bradikardia dengan Blok AV derajat III

24.Atropin:
a. Merupakan aktivator kolinergik memiliki efek parasimpatomimetik
b. Bekerja pada reseptor M2 di ventrikel dan Nikotinik
c. Bekerja pada seluruh reseptor muskarinik dan nikotinik
sebagai inhibitor dan menghambat sekresi asam lambung
melalui reseptor M3
d. Bekerja pada seluruh reseptor Muskarinik dan nikotinik dan lebih
spesifik pada M2 reseptor di ventrikel

e. Merupakan parasimpatomimetik yang bekerja dengan cara inaktivasi


reseptor Muskarinik dan nikotinik
25.Lidokain :
a. Dapat digunakan pada kasus ini bila terjadi aritmia
b. Merupakan anti aritmia klas I B
c. Dapat digunakan secara intravena maupun diberikan melalui ETT
d. Semua benar
e. Semua salah
26.Lidokain :
a. Pada kasus ini bekerja sebagai anti aritmia bila pasien ini mengalami
disritmia dan lidokain bekerja untuk menghambat pompa Na dan K
b. Lidokain memperpanjang fase refracter karena secara tidak langsung
meningkatkan kadar K
c. Lidokain mirip kerja amiodaron
d. Lidokain menghambat pompa Na
e. Semua benar
27.Digoxin :
a. Memiiki mekanisme kerja pada jantung dan saraf pusat
b. Meningkatkan tonus nervus Vagus
c. Mengaktivasi M2 reseptor yang berupa G protein stimulator
d. Menghambat reseptor M2 yang merupakan G protein inhibitor
e. Semua benar
28.Digoxin :
a. Efek samping mual muntah
b. Pada pasien ini perlu dipantau kadarnya dalam plasma
c. Dapat terjadi color blind pada dosis terapi
d. Menjadi pilihan utama pada pasien ini
e. Semua benar
29.Digoxin :
a. Bila pasien ini diberikan injeksi chloramphenicol akan menurunkan
kadar digoksin dalam plasma
b. Dapat terjadi toksisitas bila diberikan bersamaan dengan
furosemide
c. Saling berinteraksi dengan teofilin
d. Dapat menyebabkan ventrikel fibrilasi
e. Semua benar

30.Verapamil :
a. Bekerja pada otot jantung dan otot polos pembuluh darah
b. Bila pasien ini mengalami bradikardia, pemberian verapamil
tidak akan menyebabkan semakin terjadinya bradikardia
c. Dapat dikombinasi dengan carvedilol
d. Merupakan Class II pada kriteria Vaughan William
e. Lebih kuat dari diltiazem untuk kerjanya pada otot polos pembuluh
darah
31.Stealing sindrome pada kasus angina pektoris ataupun cerebral infark :
a. Dipiridamol aman untuk diberikan pada kasus pasien diatas
b. Nifedipin aman pada kasus pasien diatas
c. Nicardipin aman pada kasus pasien diatas
d. Diltiazem aman pada kasus pasien diatas

e. Semua obat antihipertensi sebaiknya ditunda dahulu pada


kasus pasien diatas
32.Menurut Saudara Pemberian teofilin pada kasus sesak diatas sebagai
maintenance boleh diberikan dengan cara :
a. Diberikan dengan bentuk sedian Retard Mite untuk mengurangi efek
samping dan kerja lebih lama
b. Aminofilin dalam D5 dapat menjadi pilihan alternatif
c. Nebulizer dengan Combivent lebih utama tiap 6-8 jam
d. Teofilin sedikit berisiko pada pasien ini karena Free drug Concentration
yang sulit dikontrol namun dapat terus dikontrol kadar plasmanya
e. Teofilin anhidrous biasa dapat diberikan secara peroral
33.Digoxin mekanisme kerja :
a. Meningkatkan kadar K intra sel
b. Meningkatkan Kadar Ca intrasel
c. Meningkatkan Kadar Na intrasel
d. Menghambat pompa Na K Ca atp ase
e. Efek samping mual muntah
34.Syarat pemberian digoxin pada kasus pasien diatas yang lebih diutamakan
adalah :
a. Berdasarkan nilai EF
b. Berdasarkan sudah seringnya pasien kembali ke RS dalam waktu 6
bulan terakhir
c. Berdasarkan Gejala Klinis
d. Berdasarkan pada kriteria NYHA
e. Berdasarkan pada derajat keparahan katup jantungnya
35.Bila ternyata pasien ini di lakukan Tes ulang dan terdapat ASTO (+) maka
antibiotiknya :
a. Penisilin G
b. Azhytromycyin
c. Levofloxacin
d. Chloramphenicol
e. Sparfloxacin

36.Bila pada pasien ini gangguan katup jantung karena penyakit jantung
rematik maka :
a. ISPA dan caries dentis merupakan salah satu faktor pemicu
b. Pemberian antibiotik saja tidak cukup
c. Diperlukan tindakan operatif bila memungkinkan
d. Semua benar
e. Semua salah
37.Penyebab dari karditis ini adalah :
a. Stafilokokus
b. Streptococus beta hemolitikus grup A
c. Shigella
d. Klebsiela
e. BTA
38.Bakteri penyebab karditis dapat juga menyebabkan terjadinya :
a. GNA PS
b. Sindroma Nefrotik

c. ISK
d. Pielonefritis
e. Semua benar
39.Nattokinase pada pasien ini :
a. Merupakan indikasi dan alternatif yang baik dengan trombosit
dan fibrinogen tinggi
b. Dapat menurunkan produksi D Dimer secara langsung
c. Mirip kerja streptokinase
d. Merupakan makanan yang difermentasikan berasal dari Korea
e. Semua benar
40.Nattokinase :
a. Dapat diberikan pada pasien dengan DVT
b. Memperbaiki sirkulasi perifer
c. Mirip kerja cilostazol
d. Mempercepat penyembuhan gangren diabetikum
e. Semua benar

Anda mungkin juga menyukai