Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pepaya adalah buah yang memiliki kandungan gizi dan antioksidan yang
tinggi. Ini termasuk vitamin C, flavonoid, folat, vitamin A, mineral, magnesium,
vitamin E, kalium, serat dan vitamin B. Buah pepaya banyak mengandung vitamin
A yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan
mengkonsumsi buah pepaya diyakini dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh
dan mencegah beberapa penyakit yang terjadi sebagai hasil menurunkan
kekebalan, seperti pilek dan batuk, infeksi dan flu. Pepaya juga mengandung
enzim papain dan enzim chymopapain yang dapat mengurangi peradangan
sehingga membantu tubuh dalam penyembuhan luka bakar dan luka lainnya.
Beberapa penyakit tertentu menjadi lebih buruk ketika tubuh meradang. Karena
itu
disarankan
bahwa
orang-orang
yang
menderita
kondisi
ini
harus
Page 2
2.1 Jelly
Jelly merupakan produk minuman semi padat yang terbuat dari sari buahbuahan yang dimasak dalam gula. Jelly adalah makanan setengah padat yang
terbuat dari sari buah-buahan dan gula. Syarat jelly yang baik ialah transparan,
mudah dioleskan dan mempunyai aroma dan rasa buah asli (Sutrisno Koswara,
2011).
Jeli adalah suatu campuran yang bersifat setengah padat yang terdiri dari
pektin, gula dan asam, yang dibuat dari tidak kurang 45% bagian berat dari sari
buah dan 55% bagian berat gula yang dikentalkan sedemikian rupa sehingga
kadar zat padat terlarut tidak kurang dari 65 % (Muljohardjo., 1990).
Komposisi jelly secara umum yakni 45 bagian buah dan 55 bagian gula, serta
dibutuhkan sejumlah air (60-62 %) untuk melarutkannya hingga diperoleh
produk akhir. Salah satu senyawa yang sangat berpengaruh dalam proses
pembuatan jelly adalah pektin, sebab pektin mempengaruhi pembentukan gel
dari jelly. Pektin merupakan senyawa yangberasal dari asam polygalakturonat.
Kondisi pH optimum untuk pembentukan gel dari pektin adalah 2,8-3,2. Apabila
pH diatas 3,5, maka gel tidak akan terbentuk. Sedangkan pH dibawah 2,5 gel
yang terbentuk terlalu keras (Jelen, 1985).
2.2 Fungsi Penambahan Bahan
Dalam praktikum pembuatan Jelly bahan-bahan yang digunakan terdiri dari
pepaya matang dan setengah matang, air, gula, asam sitrat, dan gelatin.
2.2.1
Pepaya
Buah pepaya merupakan buah-bahan yang serba guna dan mempunyai nilai
gizi yang tinggi terutama kadar vitamin C dan vitamin A. Setiap 100 gram
mengandung 3,65 mg vitamin A dan 78 mg vitamin C. Keseluruhan tanaman
pepaya ini sangat berguna bagi kehidupan manusia. Buah pepaya dapat digunakan
sebagai pangan ataupun pakan ternak. Pepaya memiliki kandungan pektin dengan
kadar yang tinggi oleh karena itu dapat diolah menjadi selai dan jelly buah dengan
penambahan gula pasir dan asam sitrat supaya diperoleh selai dan jelly yang baik,
yaitu tidak encer dan mengkilap (Dudung, 1999).
Page 3
dengan penambahan sukrosa yang semakin tinggi akan mempengaruhi pektinair yang ada dan meniadakan kemantapan pektin.
2.2.2
Sukrosa
Sukrosa merupakan senyawa higroskopis yang mampu mengikat air bebas
menjadi
air terikat
air jelly meningkat (Yulistiani, et al, 2009). Menurut Desrosier (1988), Pektin
merupakan
koloid
yang
bermuatan negatif.
Penambahan
gula
akan
Estiasih
penambahan gula dengan kadar yang tinggi (minimum 40%) menyebabkan air
dalam bahan pangan menjadi terikat sehingga menurunkan nilai aktivitas air
(Aw) dan dapat memperpanjang masa simpan karena air terikat tidak dapat
digunakan oleh mikroba.
Fungsi gula dalam pembuatan permen jelly adalah untuk memberi rasa
manis dan kelembutan yang mempunyai daya larut tinggi. Mempunyai
kemampuan untuk menurunkan aktivitas air (a w) dan mengikat air. Gula
yang ditambah dalam bahan pangan dengan konsentrasi yang sangat tinggi
Page 4
(minimal 40% padatan terlarut) akan mengakibatkan jumlah air bebas yang
ada
lebih
lama,
disamping
itu
juga
berfungsi
sebagai
pengendap
membentuk
cairan
yang
jernih.
Pada
pemanasan
selanjutnya
sehingga meningkatkan
mutu sifat kunyah (mouth fulness) bahan makanan. Sukrosa merupakan pemanis
yang paling banyak digunakan karena flavornya lebih dapat memberikan
kenikmatan manis pada manusia sehingga dianggap sebagaipemanis baku
(Winarno & Rahayu 1994).
2.2.3
Asam Sitrat
Page 5
dapat
bertindak
sebagai
pengeras
rasa
dan
warna
atau
sitrat
yang
ditambahkan
Gelatin
Gelatin adalah suatu produk yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen
yang berasal dari kulit, jaringan ikat dan tulang rawan. Secara fisik gelatin
berbentuk
padat,
kering,
tidak
berasa,
tidak
berbau,
transparan,
Page 6
dan
Gelatin tidak larut dalam air dingin, tetapi jika kontak dengan air dingin
akan mengembang dan membentuk gelembung-gelembung yang besar. Jika
dipanaskan pada suhu sekitar 71 oC, gelatin akan larut karena pecahnya
agregat molekul dan membentuk dispersi koloid makromolekuler. Jika
gelatin dipanaskan dalam larutan gula maka suhu yang diperlukan adalah 82 oC.
Fungsi
dari
gelatin
yaitu
sebagai
pembentuk
gel,
pemantap
emulsi,
yang
optimal
jellyjeruk keprok adalah 1/5 bagian dari sukrosa. Sedangkan menurut Hidayat
dan Ikarisztiana (2004), jumlah gelatin yang optimum pada pembuatan
permen jelly adalah 6%.
Gelatin digunakan sebagai gelling agent pada industri pangan dan industri
obat-obatan. Karakteristik unik yang dapat dibentuk oleh gelatin ialah
karakteristik melt-in-mouth atau meleleh di mulut.Sejauh ini belum ditemukan
protein pembentuk gel yang dapat menggantikan ciri khas gelatin sebagai
gelling agent (Haug et. al., 2004).
Page 7
Kriteria Uji
Keadaan
2.
3.
4.
5.
6.
Rasa
Bau
Kadar Air
Kadar Abu
Gula Reduksi (invert)
Sakarosa
Cemaran Logam
7.
8.
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Timah (Sn)
Raksa (Hg)
Bakteri coliform
E.coli
Salmonella
Staphilococcus aureus
Kapang dan Khamir
Satuan
Jelly
Normal
% Fraksi massa
% Fraksi massa
% Fraksi massa
% Fraksi massa
Normal
Max 20
Max 3
Max 25
Min 27
mg/kg
Max 2
mg/kg
Max 2
mg/kg
Max 4
mg/kg
mg/kg
Max 0,03
Max 1
AMP/g
Max 20
AMP/g
<3
Negatif/25 g
Koloni/g
Max 1102
Koloni/g
Max 1102
Page 8
Page 9
Blanching 5
Penirisan
Pengahancuran dengan blender
+ air 400 mL
Bubur pepaya
Perebusan 15
Penyaringan
Filtrat Pepaya
Penambahan Formula
gr gula,
6 gr
200 gr gula, 3 gr asam200
sitrat,
gelatin
4 gr
gr gula,
6 gr
asam
sitrat,
gelatin
gr 240
240
gr gula,
3 gr4asam
sitrat,
gelatin
12asam
gr sitrat, gelatin 12
Pemasakan 20
Pendiaman
Page 10
Jelly buah
BAB 4. HASIL PENGAMATAN
DAN HASIL PERHITUNGAN
Uji pH dan Uji Organoleptik
Gambar 3.1 Skema Kerja Pembuatan Jelly
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Pengukuran pH
Sampel
Nilai
184
3
823
4
792
3
657
3
4.1.2 Organoleptik
1. Viskositas
No
Nama
657
823
792
.
1 Alfiyah
4
3
5
2 Alif
3
2
4
3 Dani
3
3
4
4 Amel
2
3
4
5 Kiky C
2
4
2
6 Albertus
4
3
5
7 Nely S
2
3
4
8 Claudia A
3
4
5
9 Desy E
2
3
4
10 Dwi Rischa
3
4
2
11 Dyah R
3
4
5
12 Nimas
2
3
4
13 Niken
4
2
5
14 Eka W
3
2
4
15 Dyah A
2
3
4
16 Eris S
4
3
5
17 Wahyu S
3
4
5
Keterangan :
657 : 60% gula, 3 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
823 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
792 : 50% gula, 6 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
184 : 50% gula, 3 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
2. Warna
Page 11
184
2
1
2
1
1
1
1
2
1
5
2
1
1
1
1
1
2
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
Alfiyah
Alif
Dani
Amel
Kiky C
Albertus
Nely S
Claudia A
Desy E
Dwi Rischa
Dyah R
Nimas
Niken
Eka W
Dyah A
Eris S
Wahyu S
657
823
792
184
3
3
4
4
3
4
3
4
4
5
2
2
5
3
2
3
4
2
2
4
5
2
4
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
1
1
4
4
3
2
1
2
2
2
1
4
4
1
3
2
2
4
5
2
2
4
3
4
5
5
4
4
1
1
4
4
5
5
Keterangan :
657 : 60% gula, 3 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
823 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
792 : 50% gula, 6 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
184 : 50% gula, 3 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
Page 12
3. Tekstur
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
Alfiyah
Alif
Dani
Amel
Kiky C
Albertus
Nely S
Claudia A
Desy E
Dwi Rischa
Dyah R
Nimas
Niken
Eka W
Dyah A
Eris S
Wahyu S
657
823
792
184
3
4
3
2
3
4
2
3
3
3
3
2
4
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
4
4
3
3
2
3
2
2
4
1
4
4
1
4
4
4
5
3
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
1
2
Keterangan :
657 : 60% gula, 3 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
825 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
792 : 50% gula, 6 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
184 : 50% gula, 3 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
Page 13
4. Rasa
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
Alfiyah
Alif
Dani
Amel
Kiky
Albertus
Nely S
Claudia A
Desy E
Dwi Rischa
Dyah R
Nimas
Niken
Eka W
Dyah A
Eris S
Wahyu S
657
823
792
184
2
2
2
3
3
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
5
3
3
2
2
3
3
2
2
1
2
1
1
1
2
2
3
2
1
1
3
3
4
3
3
3
2
3
1
1
1
1
3
1
3
4
4
2
4
2
2
5
4
3
3
2
2
2
3
3
2
4
Keterangan :
657 : 60% gula, 3 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
825 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
792 : 50% gula, 6 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
184
50% gula, 3 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
Page 14
Nilai
Total
Rata-rata
Total
Rata-rata
Total
Rata-rata
Total
Rata-rata
657
49
2.8824
58
3.4118
49
2.8824
60
3.5294
823
53
3.1176
48
2.8235
48
2.8235
35
2.0588
792
71
4.1765
39
2.2941
70
4.1176
37
2.1765
184
26
1.5294
62
3.6471
24
1.4118
51
3.0000
Keterangan :
657 : 60% gula, 3 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
823 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
792 : 50% gula, 6 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
184 : 50% gula, 3 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan
Jelly yang dibuat dalam praktikum ini merupakan jelly buah yang dibuat dari
sari buah pepaya. Pepaya yang digunakan terdiri dari pepaya matang dan pepaya
setengah matang. Menurut Koswara (2009) utuk mendapatkan sumber pektin
Page 15
digunakan buah yang tua tapi belum masak, sedangkan untuk mendapatkan
citarasa (aroma dan rasa buah) dipakai buah yang sudah masak. Karena
dikehendaki dua-duanya (pektin dan cita rasa), maka untuk membuat jelly yang
baik digunakan buah yang masak dengan perbandingan yang sama.
Perlakuan pendahuluan dilakukan pada pepaya untuk proses pengambilan
filtrat yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan pembuatan jelly buah.
Perlakuan yang dilakukan pertama adalah pengupasan pepaya untuk memisahkan
antara kulit dan
untuk
mengurangi
air
yang
mungkin
terikut
pada
saat
proses
diperas
dan
diambil
sari
buahnya,
sedangkan
buah
yang
buahnya mengandung sedikit air maka perlu ditambahkan air sebanyak dua
Page 16
kali
berat
buah
Page 17
Uji derajat keasaman (pH) pada produk jelly buah ini penting dilakuakan
karena derajat keasaman (pH) ini berhungungan dengan proses pembentukan gel
pada jelly. Dimana jika pH optimal maka gel yang terbentuk pada jelly juga akan
optimal, begitu sebaliknya. Kondisi pH optimum untuk pembentukan gel dari
pektin adalah 2,8-3,2. Apabila pH diatas 3,5 maka gel tidak akan terbentuk.
Sedangkan pH dibawah 2,5 gel yang terbentuk terlalu keras (Jelen, 1985).
4
3
823
657
792
184
3
2
nilai pH
2
1
1
0
perlakuan
Gambar 5.1 Histogram Pengaruh Formulasi Gula, Asan Sitrat dan Gelatin
terhadap Derajat Keasaman (pH) Jelly Buah Hasil Praktikum
Keterangan:
823 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
657 : 60% gula, 3 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
792 : 50% gula, 6 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
184 : 50% gula, 3 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
Berdasarkan hasil praktikum dapat dikaetahui bahwa perbedaan penambahan
asam sitrat pada pembuatan jelly buah tidak berpengaruh pada derajat keasana
(pH). Nilai derajat keasaman sampel uji untuk semua perlakuan adalah sama yaitu
3 (pH asam). Menurut Sinaga et al, (2011) semakin tinggi konsentrasi asam sitrat
pada perlakuan penambahan gula dalam 45 ml sari buah menunjukkan pH jeli
Page 18
oleh
perbandingan komposisi
bahan,
nilai
asam
jelly
total
asam
selain
juga
ditentukan dari proses pemasakan. Pada proses pengolahan jelly ini perlakuan
dengan panas dapat
asam
askorbat
sehingga
menambah
nilai
kehilangan
total
asam.
komponen
yang
sangat
penting dalam
secara visual
Page 19
4.0000
3.0000
3.6471
3.4118
3.5000
2.8235
2.2941
2.5000
nilai rataan panelis 2.0000
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
823
657
792
184
perlakuan
Gambar 5.2 Histogram Pengaruh Formulasi Gula, Asan Sitrat dan Gelatin
terhadap Warna Jelly Buah Hasil Praktikum
Keterangan:
823 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
657 : 60% gula, 3 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
792 : 50% gula, 6 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
184 : 50% gula, 3 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
Tingkat kesukaan panelis terhadap warna jelly buah pepaya ini
umumnya agak disukai yang rata-rata nilai kesukaannya berkisar dari
2,29413,6472. Berdasakan hasil praktikum, diketahui kesukaan
warna oleh panelis seperti pada gambar 5.2, dimana rata-rata kesukaan
panelis terhadap warna paling tinggi pada 184 (50% gula, 3 gr as.
sitrat, 4 gr gelatin) dimana warna jelly yang dihasilkan dari sampel
184 ini adalah kuning kecoklatan. Warna yang disukai panelis ini
hampir sama dengan warna alami dari pepaya yang digunakan sebagai
bahan baku jelly. Warna khas buah ini diperoleh dari pigmen
karotenoid dan vitamin C yang terkandung didalamnya. Hal ini
sesuai
dengan
pendapat
Apandi
(1984),
pigmen
karotenoid
Page 20
asam
sitrat
dapat
menurunkan
Menurut
pH sehingga
logam
yang
dapat
mengkatalisis komponen
warna
karena
reaksi
yang
timbul
bila
gula
dipanaskan
Page 21
4.1765
4.0000
3.5000
3.1176
2.8824
3.0000
2.5000
nilai rataan panelis 2.0000
1.5294
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
823
657
792
184
perlakuan
Gambar 5.3 Histogram Pengaruh Formulasi Gula, Asan Sitrat dan Gelatin
terhadap Viskositas Jelly Buah Hasil Praktikum
Keterangan:
823 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
Page 22
kekentalan
yang
berbeda-beda
pula
sehingga
Page 23
4.5000
4.1176
4.0000
3.5000
3.0000
2.8824
2.8235
2.5000
nilai rataan panelis 2.0000
1.4118
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
823
657
792
184
perlakuan
Gambar 5.4 Histogram Pengaruh Formulasi Gula, Asan Sitrat dan Gelatin
terhadap Tekstur Jelly Buah Hasil Praktikum
Keterangan:
823 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
657 : 60% gula, 3 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
792 : 50% gula, 6 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
184 : 50% gula, 3 gr as. Sitrat, 4 gr gelatin
Berdasarkan gambar 5.4 diketahui kesukaan panelis terhadap
tekstur jelly buah paling tinggi hingga paling rendah secara brturutturut ialah pada perlakuan 792; 657; 823 dan 184. Dimana jelly yang
dihasilkan pada perlakuan 792 dibuat dengan formulasi penambahan
gula sebanyak 50%, asam sitrat 6 gram dan gelatin 4 gram yang
memiliki tekstur yang kokoh dan dan kenyal. Hal ini menujukkan
bahwa ormulasi pada perlakuan 792 mampu membentuk jelly yang
memiliki tektur kenyal yang disukai oleh panelis.
Pengaruh komponen asam sitrat dari konsentrasi sari buah
yang bervariasi dari tiap perlakuan menghasilkan kekentalan yang
berbeda-beda pula sehingga berpengaruh terhadap tekstur produk
yang dihasilkan. Menurut pendapat Ward dan Courts (1977) asam
sitrat juga dapat memberikan kekuatan gel yang lebih tinggi.
Asam sitrat juga berfungsi sebagai katalisator hidrolisa sukrosa ke
Page 24
air
yang
suhu
tersedia.
juga
Jika
yang
tersedia
sedikit
faktor
yang
mempengaruhi
3.5294
3.5000
3.0000
3.0000
2.5000
nilai rataan panelis 2.0000
1.5000
2.1765
2.0588
1.0000
0.5000
0.0000
823
657
792
184
perlakuan
Gambar 5.5 Histogram Pengaruh Formulasi Gula, Asan Sitrat dan Gelatin
terhadap Rasa Jelly Buah Hasil Praktikum
Keterangan:
823 : 60% gula, 6 gr as. Sitrat, 12 gr gelatin
Page 25
sitrat
menurut
berbagai
tujuan. Asidulan dapat bertindak sebagai penegas rasa dan warna atau
menyelubungi after taste yang tidak disukai.
Selain penambahan asam sitrat pada formulasi jelly buah
penambahan gula juga mempengaruhi rasa dari jelly yang dihasilkan.
Menurut Nicol (1982), sukrosa dapat memperbaiki aroma dan cita rasa
dengan
cara
keasaman,
membentuk
rasa
pahit
keseimbangan
dan
rasa
asin,
yang
ketika
lebih
baik antara
digunakan
pada
dan
kelembutan
yang
bahan tambahan lain yang berupa karagenan dan pengawet makanan, serta
pewarna makanan. Karenan pada pembuatan jelly berfungsi sebagai pengkokoh
gel yang dihasilkan. bahwa dengan konsentrasi karagenan yang tinggi akan
menghasilkan permen jelly
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari dari pembuatan jelly buah ini
adalah sebagai berikut:
1. Penambahan gula dan asam dalam pembuatan produk jelly berpengaruh
terhadap pembentukan gel pada jelly. Dimana semakin banyak gula dan
asam yang ditambahkan maka gel yang terbentuk akan semakin kukuh.
Akan tetapi pembentukan gel juga dipengaruhi pada proses pemasakan
filtrat jelly.
Page 27
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, A. C. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha
Apandi, M, 1984. Teknologi Buah dan Sayur, Penerbit Alumni Bandung
Badan Standarisasi Nasional. 2010. SNI Kembang Gula. BSNI, Jakarta.
Buckle KA, Edwards, GH Fleet, M Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta : UI
Press.
Company. Hal. 83-84. Yulistiani, Ratna., Murtiningsih., Munifa Mahfud. 2009.
Peran Pektin Dan Sukrosa Pada Selai Ubi Jalar UNGU (The Role of Pectin
And Sucrose On Purple Sweet Potato Jam). Jurnal Teknologi Pangan FTIUPN.
Page 28
2015.
Komposisi
Inaco
http://www.komposisiproduk.com/makanan/inaco-jelly/
Jelly.
Sudaryati, H.P. dan T. Mulyani. 2003. The manufacture of lemon jelly candy by
the addition of gelatin and glucose sucrose proportion. Prosiding Seminar
Nasional dan Pertemuan Tahunan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan
Indonesia (PATPI). Yogyakarta.
Page 29
Page 30