Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau
1.1.Latar Belakang
pembangunan
dan
pengelolaan
RTH
memerlukan
terobosan
1.2. Tujuan
Untuk membuat konsep Taman Kota Denpasar sebagai RTHK yang nyaman dan
layak.
II PEMBAHASAN
Ruang Terbuka Hijau atau disingkat RTH merupakan suatu bentuk pemanfaatan
lahan pada satu kawasan yang diperuntukan untuk penghijauan tanaman. Ruang
terbuka hijau yang ideal adalah 40% dari luas wilayah, selain sebagai sarana
lingkungan juga dapat berfungsi untuk perlindungan habitat tertentu atau budidaya
pertanian dan juga untuk meningkatkan kualitas atmosfer serta menunjang
kelestarian air dan tanah. Klasifikasi bentuk RTH umumnya antara lain RTH
Konservasi/Lindung dan RTH Binaan.
vegetasi seperti pohon sebagai peneduh, semak sebagai pembatas zona, Air
mancur menari, wifi, Monopoli ramah lingkungan raksasa, dan lain lain.
Papan
raksasa
dapat
catur
yang
di
timurnya. Wahana ini terbuka 24 jam sehari, para peminat catur hampir saban hari
nongkrong disini dari matahari terbit sampai terbenam. Anda bisa bermain satu
lawan satu ataupun main catur secara keroyokan dengan bebepara orang sekali
jalan. Wahana ini lumayan luas dengan panjang dan lebar kurang lebih 44 meter
dengan warna yang dibentuk oleh kumpulan batu Sikat. Untuk ukuran buah
catur lumayan besar mulai dari 50 sampai 100 Cm dibuat dari bahan fibre yang
ringan, sampai anak anak usia SD bisa dengan mudah memindahkan jajaran
prajurit sampai Raja. Di sekitar lapangan ada beberapa set meja dan kursi yang
selalu penuh oleh pecatur yang sedang perang strategi. Satu set ada 4 pemain yang
sedang fokus untuk menang.
Tempat ini sangat rindang dengan adanya pohon Ketepeng yang usianya
sudah belasan tahun berada lapangan ini. Sebagai paru paru kota Denpasar
arena ini seperti magnet bagi yang ingin santai atau istirahat di tengah jam kerja.
Melengkapi taman ini pengunjung akan ketemu dagang bakso, nasi jinggo
atau dagang jaja mulai dari harga Rp.500 sampai ribuan.
.
III SIMPULAN
3.1. Simpulan
Block Plan
DAFTAR PUSTAKA
http://catperku.com/lapangan-puputan-ruang-publik-asik-kota-denpasar/
diakses : 21/10/2015
10
11