ANATOMI
BentukTABUNG
P: 10 CM (3-15cm)
PANGKAL DI SEKUM
Letak: retrocaecalis
75%
pelvic 21 %
Paracaecal
2%
FISILOLOGI
MENGHASILKAN MUKUS 1-2 CC/HR
SEBAGAI GALT (GUT ASSOCIATED
LYMPHOID TISSUE) Ig A FGS
PELINDUNG DR INFEKSI
DEFINISI
Peradangan dari apendiks versiformis
dan merupakan
kegawatdaruratanbedah
abdomenyangpalingsering ditemukan
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
TERDAPAT 4 STADIUM :
1.
-
2. APENDISITIS SUPURATIVA
- TEK. INTRA LUMEN MAKIN TINGGI
- OBSTRUKSI VENA
- TROMBOSIS
- EDEMA + ISKEMI
- KUMAN KE SEROSA
- INFEKSI PERITONEUM PARIETAL
KELUHAN
NYERI LOKAL PERUT KANAN BAWAH
3. APENDISITIS GANGRENOSA
- OBSTRUKSI PADA ARTERI
- BILA PROSES BERLANJUT BERAKIBAT
PERFORASI
PATOFISIOLOGI
anifestasi Klinis
Pemeriksaan Fisik
Alvarado Score
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
-leukositosis
Foto polos abdomen
- tidak spesifik dan tidak
direkomendasikan kecuali ada kelainan
yang membutuhkan pemeriksaan foto
polos abdomen (seperti perforasi,
obstruksi usus atau batu utereter).
- gambaran udara usus abnormal,
fecolith, atau benda asing
Diagnosis Banding
Tatalaksana
Apendiktomi
dapat dilakukan
secara terbuka
ataupun dengan
cara laparoskopi.
Bila apendiktomi
terbuka, incise
McBurney paling
banyak dipilih oleh
ahli bedah
Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa atau perforata
- Preoperative, antibiotik broad spectrum
intravena diindikasikan untuk mengurangi
kejadian infeksi pasca pembedahan.
- Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24
jam pada pasien tanpa komplikasi
apendisitis
- diteruskan sampai 5-7 hari post operatif
untuk kasus apendisitis ruptur atau dengan
abses.
- diteruskan sampai hari 7-10 hari pada kasus
apendisitis ruptur dengan peritonitis difus
KOMPLIKASI
Prognosis
Apendiktomi yang dilakukan sebelum
perforasi prognosisnya baik. Kematian
dapat terjadi pada beberapa kasus.
Setelah operasi masih dapat terjadi
infeksi pada 30% kasus apendix
perforasi atau apendix gangrenosa.
Serangan berulang dapat terjadi bila
appendiks tidak diangkat