STANDAR/STANDA
R PRECAUTION
Standard Precautions?
Standard Precautions adalah evidence
based clinical work practices
dipublikasikan the Centre of Disease
Control (CDC) tahun 1996 dan di
perbaharui di tahun 2007 sebagai
pencegahan penularan dari agen yang
terinfeksius pada ruang lingkup pekerja
kesehatan.
(Siegal JD, Rhinehart E, Jackson M, Chiarello L,
and the Healthcare Infection Control Practices
Advisory Committee, Guideline for Isolation
Precautions: Preventing Transmission of
Infectious Agents in Healthcare Settings, 2007)
Rasional
Selama dalam area rumah sakit/klinik
antara pasien dan petugas beresiko
terkena infeksi
Resiko pada pasien
Terlaporkan bahwa 1 diantara 10
pasien yang dirawat di rumah sakit
mendapatkan infeksi (HCAI) (PHLS
1995)
Rantai Infeksi
1. Infectious agent
Agen infeksius adalah organisme
yang dapat menyebabkan penyakit:
bacteria
viruses
jamur
protozoa
parasit
Sumber infeksi
Endogenous (Self infection/Auto infection)
Infeksi sendiri disebabkan oleh kuman dari penderita itu
sendiri yang berpindah tempat dari satu jaringan
kejaringan
lain seperti E coli.
Exogenous atau Infeksi silang (Cross Infection)
Disebabkan oleh kuman yang didapat dari orang atau
penderita lain di rumah sakit secara langsung atau tidak
langsung seperti perawat ,dokter, pasien lainnya,
lingkungan
Rantai Infeksi
Reservoirs (tempat tinggal/hidup)
Tempat dimana agen infeksius tinggal dan hidup (large intestine, blood,
mouth)
2.
Tujuan standard
Precautions
Memutuskan rantai infeksi yang difokuskan
terhadap cara penularan, pintu masuk
(portal of entry ) dan susceptible host
yang menjadi bagian dari rantai infeksi
Tehnik Aseptik dan antibiotic prophylaxis
meskipun bukan komponen dari Standard
Precautions adalah merupakan kunci yang
dapat memutuskan bagian rantai infeksi
dari agen yg terinfeksius, reservoir dan
portal of exit
Cuci tangan
Dekontaminasi tangan
dengan menggunakan
air dan sabun
Jika tangan terlihat
bersih dekontaminasi
dengan alcohol based
hand rub/gel
Edukasi kepada pasien,
keluarga dan
pengunjung pasien
Pastikan fasililitas
tersedia
Penempatan pasien
Petugas kesehatan harus
menempatkan pasien berdasarkan
potensial menularnya agen infeksius
kewaspadaan standar
Target : pasien, keluarga
dan pengunjung dengan
infeksi saluran nafas
yang dapat di
transmisikan , batuk,
rhinorrhoe, pilek
Efektif menurunkan
transmisi patogen
droplet melalui saluran
nafas (influenza,
adenovirus, B pertusis,
mycoplasma
Buang tissue
Yang telah dipakai
Ke dalam tempat sampah
Gunakan masker
bila anda flu
atau
sedang batuk
Resiko tinggi :
Paparan darah, cairan tubuh dan jaringan
pada kulit tidak utuh (kulit yang pecahpecah, terkelupas, atau menderita
dermatitis)
Paparan benda tajam yang pernah kontak
dengan darah/ jaringan/ cairan tubuh pasien.
Tidak ada resiko :
Paparan darah, cairan tubuh dan jaringan
pada kulit normal / utuh
Paparan benda tajam yang tidak pernah
kontak dengan darah/ jaringan/ cairan tubuh pasien.
Manajemen pembuangan
Sampah
Menejemen Laundry
Laundry harus ditangani dengan
cara yang aman untuk mencegah
penularan dari micro-organisme ke
pasien-petugas kesehatan dan
lingkungan
Staff yang menangani linen kotor
harus menggunakan sarung tangan
dan apron (baju pelindung)
Pemilihan/sortir linen tidak
diperkenankan di area perawatan
pasien
Staff tidak diperbolehkan
melakukan perendaman dan
pencucian linen infeksius secara
manual
a.Contact Precautions
Contact precaution harus
diterapkan untuk mencegah
organisme yang sangat menular
yang dapat ditularkan melalui
orang ke orang dengan cara :
Kontak langsung :
pasien petugas atau
pasien pasien
Tidak langsung :
pasien/petugas benda
tercemar- pas/petugas
(Meticillin resistant
Staphylococcus aureus)
Kewaspadaan transmisi
kontak
Pas dg infeksi atau terkolonisasi
epide miologi transmisi kontak
langsung /tidak langsung
Penempatan pasian:
Kamar tersendiri atau
Kohorting
( MRSA, VRE , ESBL )
TRANSMISI MRSA
RISIKO PENYEBARAN 16 x
LEBIH KECIL BILA PASIEN
DITEMPATKAN DI RUANG
ISOLASI
Jernigan J.A, Infection Control Hosp Epidemiol 1995
MRSA
VRE
Varicella ( juga airborne )
Diseminated Zoster ( juga airborne )
AIRBORNE PRECAUTION
Diterapkan untuk
mencegah organisme yang
sangat menular melalui udara dari
orang ke lainnya
Percikan /partikel berukuran kecil
< 5 m melayang/menetap di udara beberapa jam,
disebarkan luas dalam ruangan / jarak lebih jauh.
Langsung atau melalui debu dengan mikroba (TBC,
cacar air/varicella, campak )
Menyebar melalui: batuk, bersin, berbicara, tindakan
intubasi, suction, bronkoskopi
Kewaspadaan transmisi
airborne
1. Penempatan pasien :
Diruangan dg tekanan negatif yang
dimonitor
Pertukaran udara 6-12 kali per jam
AC dengan filter HEPA ( High Efficiency
Particulate Air) yang menyaring udara yg
dibuang keluar
Pintu harus selalu ditutup
Bila tidak memungkinkan, kohorting
dengan pasien dengan infeksi yang sama
lanjutan
2. Perlindungan jalan nafas
Gunakan masker N 95 bila masuk
ruangan pasien dengan TB paru
Individu yang rentan tidak
diperkenankan masuk ruangan pasien
dengan cacar air.
3. Transport pasien :
Minimalisasi transport/gerak pasien
Pasangkan masker N95 pada pasien
saat transportasi
TB paru
Disseminated Zoster
Campak ( Rubeola)
Varicella (chickenpox)
Haem fever ( Lassa, Ebola, Marburg)
Smallpox
Sumber :Health Canada. Routine Practices and
Additional Precaution for Preventing the Transmission of
Infection in Health Care
PEDOMAN BARU
PREVENTING TRANSMISSION OF
INFECTIOUS AGENTS IN
HEALTHCARE SETTING, JUNI 2007
http://www.cdc.gov/ncidod/dhon/pdf/isol
ation
2007.pdf
DROPLET PRECAUTION
Kewaspadaan transmisi
droplet
Penempatan pasien :
isolasi/kohorting pasien dengan
infeksi yang sama/ beri jarak 1 meter
Gunakan masker bedah pada jarak 1
meter dari pasien
Pemindahan pasien : Minimalkan
transport pasien, pakaikan masker
berbicara
Jumlah droplet yg
mengandung
mikroba
10
batuk
100
Bersin keras
10.000
Transmisi droplet
lanjutan
Pneumonia plague
Streptococcal pharyngitis, pneumonia,
atau scarlet fever pada bayi dan anakanak
Infeksi virus:
Adenovirus
Influenza
Mump
Parvovirus B 19
Rubella
IC and Hospital Epidemiology
Tanggung jawab
1. Petugas Kesehatan
Semua Petugas Kesehatan
bertanggung jawab untuk :
setiap saat
Menghadiri induksi training program
dan
pelatihan Standard Precautions
Menginformasikan kepada
supv/kepala bagian
kurangnya
pengetahuan atau sumber
Melaporkan kejadian sakit yang
berhubungan
dengan manajemen terpapar
Terima kasih
Infection control &
Prevention
RS. BAPTIS BATU