TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pemeriksaan Palpasi Abdomen (Leopold Maneuver)
Pemeriksaan palpasi abdomen atau yang lebih dikenal dengan
Leopold maneuver merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu hamil
untuk menentukan posisi dan letak janin di dalam rahim.1,2
Palpasi abdomen lebih baik dilakukan pada usia kehamilan 36
minggu atau lebih. Dapat juga dilakukan saat atau antara terjadinya
konstraksi
uterus
selama
persalinan.
Pengalaman
yang
cukup,
Gambar 1 : Leopold I
Selain menentukan bagian dari janin yang terdapat pada fundus,
Leopold I juga dapat menentukan Tinggi Fundus Uteri (TFU). Tinggi
fundus uteri ditentukan dalam cm, yaitu jarak antara simfisis dan
puncak fundus uteri yang menunjukkan umur kehamilan. Tinggi
fundus uteri diukur dengan pita pengukur yang terbuat dari kain
(centimeter : cm) sebelumnya harus ditentukan dimana letak fundus
uteri melalui palpasi. Pengukuran tinggi fundus uteri dapat dilakukan
pada umur kehamilan 12 minggu.2
Umur Kehamilan
12 minggu
16 minggu
Pertengahan simfisis-pusat
20 minggu
24 minggu
Setinggi pusat
28 minggu
32 minggu
36 minggu
40 minggu
/
Tabel 1 : Tinggi Fundus Uteri sesuai umur kehamilan
2. Leopold II (Lateral Palpation), untuk menentukan bagian janin yang
berada pada kedua sisi uterus1,2,4,5
Pemeriksaan :
Pemeriksa berdiri sebelah kanan pasien menghadap ke pasien.
Kedua telapak tangan diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan
tekanan yang lembut tetapi cukup dalam, untuk meraba kedua sisi
perut. Secara perlahan-lahan geser jari-jari dari satu sisi ke sisi lain
untuk menentukan pada sisi mana terletak punggung, lengan dan
kaki.1,2,4,5
Interpretasi :
Bagian punggung janin akan teraba sebagai suatu benda yang
keras, seperti papan. Bila teraba beberapa bagian kecil yang lunak dan
memiliki
banyak
tonjolan-tonjolan
serta
dapat
bergerak
dan
Gambar 2 : Leopold II
3. Leopold III (Pelvic Palpation), untuk menentukan bagian janin apa
yang berada pada bagian bawah1,2,4,5
Pemeriksaan :
Raba dengan hati-hati bagian bawah abdomen pasien tepat diatas
simfisi pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang berada disana.
Bandingkan dengan hasil pemeriksaan sebelumnya.1,2,5
Interpretasi:
Bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka bagian
terbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala
yang yang berada pada bagian terbawah tidak dapat digerakkan lagi,
maka kepala sudah engaged, dan bila tidak dapat diraba adanya
kepala atau bokong, maka letak janin adalah melintang.1,2,5
Gambar 4 : Leopold IV
BAB III
KESIMPULAN
Pemeriksaan palpasi abdomen ibu hamil yang dikenal dengan Leopold
Manuever merupakan pemeriksaan yang tidak terlalu rumit. Komunikasi dan
hubungan yang baik sebelum pemeriksaan antara tenaga kesehatan dengan ibu
hamil dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa percaya dan nyaman pada ibu hamil
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.
Williams Obstetrics, 23 Edition. The McGraw-Hill Companies.2010. Hal
377-378
2. Obstetri Fisiologi. Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi UNPAD.1983