Anda di halaman 1dari 2

Metronidazole, turunan dari Nitroimidazole, sudah merupakan pengobatan umum dan

standard dalam hal penyakit trichomoniasis dan bacterial vaginosis pada wanita hamil dan tidak
hamil. Zat- zat aktif yang terkandung pada metronidazole melewati plasenta pada wanita hamil.
Maka dari itu efek paparan metronidazole pada kehamilan perlu diketahui dan diteliti secara
seksama.
Banyak penelitian yang sudah dilakukan, salah satunya pada jurnal antimicrobial
chemotheraphy pada tahun 1999, dilakukan studi cohort yang bertujuan untuk melihat prevalensi
tingkat kejadian kelainan congenital, BBLR, dan kelahiran

premature dari bayi-bayi yang

terpapar metronidazole selama didalam kandungan.


Sampel penelitian berjumlah 124 wanita yang mengkonsumsi metronidazole selama
kehamilan yang diambil dalam rentang waktu 1991-1996 di Danish medical birth registry. Dan
sampel kontrol berjumlah 13,327 wanita hamil. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini
adalah tidak adanya hubungan antara grup yang terpapar dan yang tidak terpapar. Prevalensi dari
kelainan kongenital yang terjadi adalah 2,4% dari kelompok terpapar dan 5,2% dari control. Dua
kelainan kongenital yang ditemukan dari bayi yang terpapar metronidazole pada trimester
pertama adalah transposition vasorum dengan ventricular septal defect dan hypertelorism. Lalu
ditemukan 4 kelahiran premature dari 84 wanita hamil yang terpapar metronidazole pada
trimester pertama (4,8%); dan 6 dari 124 keseluruhan sampel (4,8%) berbanding dengan 793
wanita hamil dalam 13,327 keseluruhan control (6%). Dan tidak ditemukan perbedaan berat
badan lahir bayi yang signifikan dari 2 grup diatas, setelah disesuaikan dengan umur kehamilan,
umur ibu saat hamil, dan kebiasaan merokok.
Pada penelitian ini disimpulkan tidak ada peningkatan resiko dalam hal kelainan
kongenital, BBLR, kelahiran prematur pada wanita hamil yang terpapar metronidazole selama
kehamilan berlansung.
Pada penelitian lain, dilakukan juga pembandingan keluaran dari bayi dari wanita hamil
yang terpapar metronidazole dan yang tidak terpapar dalam hal kelahiran premature, kelainan
kongenital, dan BBLR. Pada penelitian ini didapatkan total sampel 2829 wanita hamil yang
diantaranya 922 wanita hamil yang terpaparmetronidazole; 348 yang terpapar pada trismester 1
dan 533 yang terpapar pada trimester 2 dan 3.

Pada point kelainan kongenital, 38 dari 1907 (2%) bayi yang tidak terpapar
metronidazole mengalami kelainan kongenital. 4 dari 348 (1,4%) bayi yang terpapar
metronidazole pada trismester 1 mengalami kelainan kongenital dan 10 dari 553 (1,3%) bayi
yang terpapar metronidazole pada trismester 2 dan 3 mengalami kelainan kongenital. 4 bayi yang
mengalami kelainan kongenital dengan paparan metronidazole pada trisemster pertama,
kelainannya adalah hidrosefalus, anomaly system pencernaan, dan 2 kelainan jantung bawaan.
Pada penelitian ini juga disimpulkan tidak ada hubungan antara pengobatan
metronidazole selama kehamilan dari sisi kelainan kongenital.

Sumber:
Sorensen, Henrik Toft. 1999. Journal of Antimicrobial Chemotheraphy: Safety of metronidazole
during pregnancy: a cohort study of risk of congenital abnormalities, preterm delivery and low
birth weight in 124 women. The Danish Epidimiology Science Centre
Koss, Catherine A. 2012. Antimicrobial Agents and Chemotheraphy: Investigation of
metronidazole use during Pregnancy and Adverse Birth Outcome. New York, USA

Anda mungkin juga menyukai