standard dalam hal penyakit trichomoniasis dan bacterial vaginosis pada wanita hamil dan tidak
hamil. Zat- zat aktif yang terkandung pada metronidazole melewati plasenta pada wanita hamil.
Maka dari itu efek paparan metronidazole pada kehamilan perlu diketahui dan diteliti secara
seksama.
Banyak penelitian yang sudah dilakukan, salah satunya pada jurnal antimicrobial
chemotheraphy pada tahun 1999, dilakukan studi cohort yang bertujuan untuk melihat prevalensi
tingkat kejadian kelainan congenital, BBLR, dan kelahiran
Pada point kelainan kongenital, 38 dari 1907 (2%) bayi yang tidak terpapar
metronidazole mengalami kelainan kongenital. 4 dari 348 (1,4%) bayi yang terpapar
metronidazole pada trismester 1 mengalami kelainan kongenital dan 10 dari 553 (1,3%) bayi
yang terpapar metronidazole pada trismester 2 dan 3 mengalami kelainan kongenital. 4 bayi yang
mengalami kelainan kongenital dengan paparan metronidazole pada trisemster pertama,
kelainannya adalah hidrosefalus, anomaly system pencernaan, dan 2 kelainan jantung bawaan.
Pada penelitian ini juga disimpulkan tidak ada hubungan antara pengobatan
metronidazole selama kehamilan dari sisi kelainan kongenital.
Sumber:
Sorensen, Henrik Toft. 1999. Journal of Antimicrobial Chemotheraphy: Safety of metronidazole
during pregnancy: a cohort study of risk of congenital abnormalities, preterm delivery and low
birth weight in 124 women. The Danish Epidimiology Science Centre
Koss, Catherine A. 2012. Antimicrobial Agents and Chemotheraphy: Investigation of
metronidazole use during Pregnancy and Adverse Birth Outcome. New York, USA