Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
ALFAN NUR AZIZI (14761030)
Latar Belakang
Al Quran al-karim adalah sebuah kitab suci yang tidak terdapat di dalamnya
satu cacat dari awal hingga akhir, yang di turunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril.
Salah satu jalan untuk mempermudah seseorang dalam mempelajari Al-Quran
dan memahami makna hukum yang ada di dalamnya, ialah dengan jalan
menafsirkan atau menjelaskan isi kandungan dari Al-Quran itu sendiri
Untuk itu, penyusun makalah ini perlu kiranya membahas beberapa hal yang
terkait dengan penulis kitab Al-Tahrir wa Al-Tanwir yakni Muhammad Ibnu Asyur.
Penyusun makalah ini akan membahas tentang biografi singkat tentang beliau
serta penafsiran beliau mulai dari metode penafsiran hingga corak yang
digunakan
Rumusan Masalah
Siapakah Muhammad Ibnu Asyur ?
Bagaimana metode penafsiran Muhammad Ibnu Asyur dalam kitab Al-Tahrir
wa Al-Tanwir?
Bagaimana contoh penafsiran Muhammad Ibnu Asyur dalam kitab Al-Tahrir
wa Al-Tanwir?
Tujuan Pembahasan
Mengetahui biografi tokoh mufassir yakni Muhammad Ibnu Asyur dan
Menjelaskan metode yang di pakai dalam menafsirkan Al- Quran al- karim
dalam kitab Al-Tahrir wa Al-Tanwir
Memaparkan contoh penafsiran Muhammad Ibnu Asyur dalam kitab Al-Tahrir
wa Al-Tanwir
Lanjutan...
Beliau memulai tafsirnya dengan sekilas materi tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pengetahuan dasar memahami seluk beluk gaya
bahasa Al-Quran secara singkat
Beliau memaparkan muqaddimahnya sampai kepada sepuluh bagian
pembukaan, mulai dari penjelasan tafsir dan ta'wil, penjelasan fenomena
tafsir bil ma'tsur dan bir-ra'yi, asbabun nuzul, sampai kepada i'jazuI Quran
Dalam memaparkan muqaddimahnya, beliau menghabiskan seratus halaman
pertama untuk penjelasan sesingkat ini
Lanjutan...
Dalam tafsirnya, beliau mencoba untuk menjelaskan hubungan antara satu
ayat dengan ayat lainnya, terutama antara satu ayat dengan ayat sesudah
dan sebelumnya
Beliau juga berusaha untuk menjelaskan secara lengkap setiap maksud yang
terkandung pada setia ayat atau surat secara utuh. Dan tidak menjelaskan
makna kata dan kalimatnya secara parsial, melainkan merangkai kembali
makna tiap kata dan kalimat yang telah diurai menjadi satu tujuan atau
maksud yang pada setiap ayat maupun surah dalam Al-Quran
Lanjutan...
Muhammad Ibnu Asyur menitikberatkan terhadap tafsirnya Al tahrir wa
tanwir terutama menjelaskan sisi-sisi ijaznya, linguistik arab (balagah)
Dalam metode pemaparan tafsir ini, tidak terlewatkan penjelasan secara
gamblang tinjauan bahasa setiap kata dalam Al-Quran, menyimak hikmah
dari pemilihan kata yang digunakan sampai kepada sisi gramatikal setiap
kalimat
Secara spesifik menilik setiap Al-Quran dari kacamata ilmu nahwu dan
tashrif, turut melengkapi posisi i'rab dari penggalan kata-kata Al-Quran
Lanjutan...
Muhammad Ibnu Asyur, dalam menafsirkan Al-Quran pada kitab Al-Tahrir wa
Al-Tanwir dapat disimpulkan bahwa beliau menggunakan metode Tahlili
(analitis)
Metode penafsiran tahlili adalah menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan
memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang
ditafsirkan itu serta menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya
sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufasir yang menafsirkan ayatayat tersebut
Dengan menggunakan metode tahlili, beliau lebih condong untuk
menggunakan corak penafsiran bil lughah
Lanjutan...
Beliau juga mengungkap ketinggian bahasa al-Qur'an dan
menghubungkannya dengan sistem budaya masyarakat guna menjadikan alQur'an sebagai kitab petunjuk dan problem solver bagi permasalahan sosial
masyarakat atau dengan kata lain corak penafsirannya adalah penafsiran
Adabi Ijtima'i
Kesimpulan
1.
Kesimpulan
2.