BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini masalah kegemukan (obesitas) merupakan masalah
global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun
negara berkembang termasuk Indonesia. Perubahan gaya hidup termasuk
kecenderungan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi
merupakan faktor yang mendukung terjadinya kelebihan berat badan
(overweight) dan obesitas.
Kontrol asupan makanan merupakan salah satu pilar utama dalam
manajemen pasien
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN OBESITAS
Obesitas adalah suatu keadaan penumpukkan lemak tubuh yang
berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat
membahayakan kesehatan ; sedangkan overweight ( kelebihan berat badan )
adalah suatu keadaan dimana berat badan seseorang melebihi normal.
Obesitas atau kegemukan terjadi karena ketidakseimbangan antara energi
yang masuk dan energi yang keluar, sehingga terjadi peningkatan rasio
lemak dan lean body tissue yang terlokalisasi atau merata seluruh tubuh.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan
energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya.
Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding pria.
Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah
sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak
tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap
mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi
dari nilai tengah kisaran berat badannya dianggap mengalami obesitas.
B. Klasifikasi Obesitas
Lemak simpanan dibawah kulit terutama berada disekitar pinggul,
paha, dinding perut, punggung dan pangkal lengan. Selain dibawah kulit,
lemak simpanan juga berada didalam rongga dada. Lemak simpanan pada
rongga perut dan di bawah kulit terus bertambah selama kelebihan energi
berlangsung. Pertambahan lemak pada rongga perut dan dibawah kulit dapat
mengubah bentuk tubuh seseorang. Jumlah lemak yang normal pada wanita
adalah sekitar 15 28% dari berat badanya dan untuk pria jumlah lemak
yang normal adalah 10 18% dari berat badannya. Presentasi lemak
3
simpanan dibawah kulit pada wanita adalah 9% dan pada pria adalah 4,4%,
prosentase lemak simpanan dirongga perut dan dada pada wanita adalah
2,3% dan 1,55 pada wanita.
Cara menentukan tebal lemak tubuh bisa dengan cara mengukur
tebal lipat kulit atau menentukan status gizi, namun cara ini sangat sulit bagi
pemula. Ada cara yang bisa digunakan selain dari mengukur lipat kulit yaitu
dengan cara Brocca, tetapi kurang akurat.
Rumus Brocca : BB = [TB (cm)-100] x 100%
Bila hasilnya :
90-110% = Berat badan normal
110-120% = Kelebihan berat badan (Overweight)
> 120%
= Kegemukan (Obesitas)
Tabel 1. Klasifikasi Berat Badan Lebih Dan Obesitas Berdasarkan IMT, Lingkar
Perut dan Risiko Penyakit Terkait, Menurut Kriteria Asia Pasifik menurut WHO /
WPR / IASO / IOTF dalam The Asia Pasifik Perspective, Redefining Obesity and
Its Treatment.
Klasifikasi
Berat
kurang
IMT ( kg/m )
badan
Normal
Berat badan lebih
Berisiko
Obesitas 1
Obesitas 2
< 18,5
18,5-22,9
23,0
23-24,9
25-29
30,0
Sedang
Meningkat
Moderat
Moderat
Berat
Sangat berat
banyak terdapat pada wanita disebut juga sebagai obesitas tipe perempuan
atau obesitas tipe gynoid.
2. Klasifikasi Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak
a. Obesitas Tipe Hyperplastik
Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak
dibandingkan keadaan normal, tetapi ukuran sel-selnya tidak bertambah
besar. Obesitas ini biasa terjadi pada masa anak-anak.
b. Obesitas Tipe Hypertropik
Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar
dibandingkan keadaan normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak
dari normal. Obesitas tipe ini terjadi pada usia dewasa, Upaya untuk
menurunkan berat badan lebih mudah dibandingkan tipe hyperplastik.
c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik
Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi
normal. Pembentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat
hypertropi mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yang
dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik, obesitas ini
dimulai pada anak-anak dan berlangsung terus sampai dewasa, upaya
untuk menurunkan berat badan paling sulit dan resiko tinggi untuk terjadi
komplikasi penyakit.
C. Patofisiologi
Energi yang masuk tidak sesuai dengan energi yang keluar
( dipengaruhi oleh sedentary life, yaitu gaya hidup dengan aktivitas fisik
yang sedikit tetapi asupan makanan cukup banyak ) sehingga menyebabkan
penumpukan lemak dalam sel lemak. Konsumsi energi yang berlebihan,
pengeluaran energi yang kurang, ataupun keduanya, mencetuskan akumulasi
lemak dalam sel lemak sehingga terjadi hipertropi sel lemak / adiposity,
6
Faktor perkembangan
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)
menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.
Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa
kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak
9
Dampak Obesitas
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan
metabolisme
pada
wanita
lebih
rendah
apalagi
pada
10
meningkatkan
resiko
terjadinya
sejumlah
penyakit
menahun seperti:
1.
Jantung Koroner
Salah satu penyebab jantung koroner adalah kebiasaan
makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar
lemak mudah masuk dalam peredaran darah dan diserap tubuh
maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol.
Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan di metabolisme
menjadi kolesterol pembentukan asam empedu yang berfungsi
sebagai pencerna lemak. Semakin banyak konsumsi lemak,
berarti semakin meningkat pula kadar kolesterol dalam darah.
Penumpukan
kolesterol
tersebut
dapat
menyebabkan
11
Berkurangnya
asam
empedu
akan
memperlambat
Horn
dengan
mengkonsumsi
60g
makanan
12
kejadian
kanker
30-40
%.
Obesitas
dapat
paru-paru,
sehingga
menimbulkan
gangguan
14
15
F. Diagnosis gizi
Sebelum memberikan diagnosis gizi untuk obesitas, bila dilihat
beberapa parameter sebagai berikut :
Parameter
Riwayat
makan
Biokimia
Antropometri
Pemeriksaan
fisik klinis
Riwayat
personal
pasien
Uraian
Riwayat mengkonsumsi makanan : pola makan
yang berlebihan ( frekuensi makan, ukuran
porsi, jenis pemilihan makanan ), metoda
penyiapan makanan ( digoreng, ditumis,
ditambah mentega atau margarin sebagai
penyedap ), gravies ( kaldu daging yang
dikentalkan), tinggi lemak, fast food, saus, dan
minuman ringan ( terrmasuk alkohol ).
Pemeriksaan darah ( Hb, gula darah,
trigliserida, kolesterol, asam urat )
Berat badan ( riwayat dan tanda-tanda
obesitas ), IMT, LILA, lingkar otot lengan atas,
tebal lipat lemak bawah kulit, lingkar
pinggang, lingkar panggul, ukur lingkar
abdominal, normal < 80 cm, < 90 cm.
Keadaan umum pasien : nyeri pada abdomen.
Pemeriksaan klinis : pengukuran tekanan
darah, suhu tubuh, nadi / denyut jantung,
pernapasan.
Riwayat obesitas yang dialami oleh pasien dan
keluarga, aktifitas dan frekuensi olahraga yang
kurang, perasaan yang mempengaruhi makan
( kesepian, membosankan, ansietas atau depresi
terhadap lapar ).
Kode
(kemungkinan)
Diagnosis gizi
NI-2.2
NI-5.6.2
NC-2.2
NC-3.3
NC-2.2
NB-1.3
NB-2.1
menganjurkan
pembatasan
konsumsi
energi
negatif
menurunkan
berat
badan
19
Hearth
Association,
dan
kandungan
20
asupan
energi,
sehingga
tercapai
21
2. Syarat-syarat Diet
Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam pengaturan diet
pada obesitas adalah sebagai berikut :
a. Energi diberikan rendah untuk menurunkan barat badan.
Pengurangan
dilakukan
secara
bertahap
dengan
yaitu
semua
macam
buah-buahan
23
jagung
yang
tidak
digunakan
untuk
menggoreng.
4. Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan
a. Sumber karbohidrat yaitu sumber karbohidrat sederhana
seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan
gurih.
b. Sumber protein hewani yaitu daging berlemak, daging
kambing, daging yang diolah dengan santan kental, digoreng,
jeroan, susu full cream, susu kental manis.
c. Sumber protein nabati yaitu kacang-kacangan yang diolah
dengan cara menggoreng atau dengan santan kental.
d. Sayuran yaitu sayuran yang sedikit mengandung serat dan
yang dimasak dengan santan kental.
e. Buah-buahan yaitu durian, avokad, manisan buah-buahan,
buah yang diolah dengan gula dan susu full cream atau susu
kental manis.
f. Lemak yaitu minyak kelapa, kelapa dan santan.
5. Ada beberapa tips dalam pengaturan makan pada obesitas
yaitu :
a. Buat tencana menu dan daftar belanja. Beli makanan yang
rendah kalori saat lapar.
b. Jangan lewatkan waktu makan. Makan dan kunyah perlahanlahan. Bersihkan meja dari makanan.
c. Minta tolong keluarga dan teman.
24
25
Karbohidrat
Hewani *
Hewani
Nabati
Sayuran A
Sekehendak
Sekehendak
Sayuran B
Buah
Gula pasir
Minyak
Energi ( kalori )
1259
1518
Protein ( g )
58
76
Lemak ( g )
30
34
Karbohidrat ( g )
197
227
Nilai gizi
Keterangan :
proteun rendah lemak ( 2 g )
26
Lemak ( 27 g )
Karbohidrat ( 196 g )
2 penukar karbohidrat
4 penukar hewani
1 penukar hewani *
2 penukar nabati
sekehendak
2 penukar sayuran
4 penukar buah
1 penukar susu
1 penukar gula
2 penukar minyak
Berat
URT
Penukar
Contoh Menu
PAGI
Nasi
Telur
50 g
50 g
1/3 gls
1 btr
karbohidrat
1 hewani *
Sayuran B
50 g
gls
sayuran
110 g
20 g
13 g
2 bh
4 sdm
1 sdm
1 buah
1 susu
1 gula
Jeruk
susu
100 g
80 g
50 g
100 g
190 g
5g
gls
2 ptg sdg
2 ptg sdg
1 gls
1 ptg bsr
1 sdt
1 karbohidrat
2 hewani
1 nabati
1 sayuran
1 buah
1 minyak
Nasi
Ikan panggang
Tempe bacem
Sayur assem
melon
110 g
1 ptg bsr
1 buah
Pepaya
100 g
80 g
110 g
100 g
50 g
5g
gls
2 ptg sdg
1 bj bsr
1 gls
1 bh
1 sdt
1 karbohidrat
2 hewani
1 nabati
1 sayuran
1 buah
1 minyak
Nasi
Ayam kecap
Pepes tahu
Acar ketimun + wortel
pisang
SNACK PAGI
Buah
Susu tanpa lemak
Gula pasir
SIANG
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran B
Buah
Minyak
SNACK SORE
Buah
MALAM
Nasi
Ayam tanpa kulit
Tahu
Sayuran B
Buah
Minyak
Nasi
Telur ceplok air
Sup kembang kol +
wortel
27
Lemak ( 34 g )
Karbohidrat ( 227 g )
3 penukar karbohidrat
4 penukar hewani
2 penukar hewani *
2 penukar nabati
sekehendak
3 penukar sayuran
3 penukar buah
1 penukar susu
1 penukar gula
2 penukar minyak
Berat
URT
Penukar
Contoh Menu
100 g
80 g
100 g
gls
2 ptg sdg
1 gls
1 karbohidrat
2 hewani
1 sayuran
Nasi
Ayam semur
Lalapan sayuran
110 g
2 bh
1 buah
Jeruk
150 g
80 g
110 g
100 g
150 g
15 g
1 gls
2 ptg sdg
1 ptg bsr
1 gls
1 ptg bsr
2 sdm
1 karbohidrat
2 hewani
1 nabati
1 sayuran
1 buah
1 minyak
Nasi
Ikan panggang
Tempe bacem
Sayur assem
melon
20 g
13 g
4 sdm
1 sdm
1 susu
1 gula
Susu
100 g
70 g
gls
1 bh bsr
1 karbohidrat
2 hewani *
Kacang merah
20 g
1 sdt
1 nabati
Sayuran B
Buah
Margarine
100 g
110 g
5g
1 gls
1 ptg bsr
1 sdt
1 sayuran
1 buah
1 minyak
Nasi
Steak daging
Sup kacang merah
+
Tomat
Pepaya
Keterangan :
Protein rendah lemak (2 g) * Protein lemak sedang (5 g ) # Protein tinggi
lemak (13 g)
28
samping.
Makanan
juga
dapat
menunda,
mengurangi,
atau
Dexadrineluran
29
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
1.
2.
30
6.
B. SARAN
1.
2.
3.
4.
31
32