Anda di halaman 1dari 83

PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS

KEUANGAN PEMERINTAH
TAHUN 2015

Proses Bisnis
tem Akuntansi Instansi
PMK No. 270/PMK.05/2014
Berbasis
Akrual
Berdasarkan

Tentang Penerapan SAP Berbasis


Akrual pada Pemerintah Pusat

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Sistematika Penyajian
1.
2.
3.
4.
5.

Pendahuluan
Siklus Akuntansi Pemerintahan
Proses Akuntansi dan Aplikasi
Penyesuaian
Waktu/Periode Dilakukan
Penyesuaian
6. Jurnal Neraca: Reklasifikasi dan
Jurnal Aset
7. Kompleksitas Pengakuan
Pendapatan dan Beban Akrual
8. Penyusunan
Keuangan
INTEGRITAS
PROFESIONALISMLaporan
SINERGI
PELAYANAN
KESEMPURNAA

PENDAHULUAN

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Latar Belakang
2014 tahun terakhir penerapan akuntansi
basis CTA
2015 tahun awal penerapan akuntansi
basis akrual untuk menyusun laporan
keuangan
SAI dikembangkan menjadi SAIBA untuk
digunakan oleh K/L
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL


PMK No. 270/PMK.05/2014 diterapkan
mulai TA 2015

SPAN
(BUN)

Sistem
Aplikasi
Terintegr
asi

Menghasilkan LK
berbasis akrual
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SAKT
I

Pasal 5 ayat 1: Dalam hal


SAKTI belum dapat dilaksanakan,
LK berbasis akrual disusun
menggunakan SAIBA

(K/L)

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Dasar Hukum

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010


tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor


213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

SIKLUS AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Siklus Akuntansi Pemerintahan


Siklus Akuntansi
Pemerintahan tidak jauh
berbeda dengan siklus
akuntansi perusahaan

Perbedaan
Perusahaan
- Laporan
Laba Rugi
- Laporan
Laba
Ditahan

INTEGRITAS

Pemerintaha
n

- Laporan
Operasiona
l
- Laporan
Perubahan
Ekuitas

PROFESIONALISM

Analisis
Dokume
n
Sumber
Pencatat
an
Dokume
n
Sumber

Penyusun
an LK

Pengikht
isaran

SINERGI

PELAYANAN

Posting

KESEMPURNAA

Gambaran Proses Bisnis SAIBA

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Fungsi Buku Besar Kas dan Buku Besar Akrual


No

Buku Besar kas

Buku Besar Akrual

1.

Mencatat transaksi realisasi


anggaran seperti:
Est. Pendapatan yg dialokasikan
Alotmen Belanja dan revisi
Realisasi Pendapatan LRA
Realisasi Belanja
Pengembalian Pendapatan LRA
Pengembalian Belanja

Mencatat transaksi akrual seperti a.l:


Realisasi Pendapatan-LO
Realisasi Beban
Kas di Bendahara Pengeluaran (UP)
Kas di Bendahara Penerimaan
Penyusutan dan Amortisasi
Penyesuaian Lainnya
Reklasifikasi Aset

2.

Menggunakan Jurnal standar Kas


yang selama ini telah digunakan
pada basis CTA

Menggunakan Jurnal Akrual sesuai


dengan Siklus Akuntasi

3.

Menghasilkan Laporan Realisasi


Anggaran (LRA)

Menghasilkan Laporan Operasional


(LO),Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE), dan Neraca

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Proses dan Laporan Keuangan Sistem Akuntansi


Instansi

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

PROSES AKUNTANSI
DAN APLIKASI

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

A. Migrasi (Jurnal Pembentukan) Saldo Awal


PSAP 01 tentang Penyusunan Laporan Keuangan
Lampiran I SAP, neraca pada basis akrual menganut
konsep ekuitas tunggal
No

Akun CTA

Mapping

Akun Akrual

1.

Aset

Aset

2.

Kewajiban
(kecuali akun Pendapatan Ditangguhkan)

Kewajiban

3.

Ekuitas Dana Lancar


Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Lainnya

Ekuitas

Migrasi dilakukan
secara elektronis
dgn aplikasi
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Contoh (1)
Migrasi (Jurnal Pembentukan) Saldo Awal
Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Akhir pada Neraca CTA 31 Desember 2014
D Kas di Bendahara Penerimaan

100.000.000

K Pendapatan Ditangguhkan

100.000.000

Pada saat migrasi saldo awal dari SAKPA 2014 ke Aplikasi SAIBA
D Kas di Bendahara Penerimaan

100.000.000

K Ekuitas

INTEGRITAS

100.000.000

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Contoh (2)
Migrasi (Jurnal Pembentukan) Saldo Awal
Persediaan
Saldo Akhir pada Neraca CTA 31 Desember 2014
D Persediaan

70.000.000

K Cadangan Persediaan

70.000.000

Pada saat migrasi saldo awal dari SAKPA 2014 ke Aplikasi SAIBA
D Persediaan

70.000.000

K Ekuitas

INTEGRITAS

70.000.000

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Neraca per 31 Desember 2014 (Basis CTA)

Dilakukan
migrasi saldo
awal secara
elektronis

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Neraca per 1 Januari 2015 (Basis Akrual)

Hasil migrasi
saldo awal
secara
elektronis

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

B. Transaksi DIPA dan Revisi DIPA

Pencatatan DIPA dilakukan pada buku besar kas pada saat tanggal
diterbitkannya. Dalam hal diterbitkan sebelum awal tahun anggaran
dicatat sebagai transaksi awal tahun anggaran.
Tangg
Keterangan
al
Jan. 1 Piutang dari KUN

Allotment Belanja XXX

Untuk mencatat anggaran belanja


pada DIPA
Jan 1 Estimasi Pendapatan XXX yang
Dialokasikan

Utang Kepada KUN

Untuk mencatat anggaran


pendapatan pada DIPA

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

Debet

Kredit

XXX

XXXX

XXX

XXX

PELAYANAN

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan


1. Transaksi Pendapatan

Pencatatan transaksi pendapatan berdasarkan pada adanya SSP atau SSBP atau
dokumen lain yang dipersamakan
Jurnal Kas
Utang kepada KUN

Dr

Cr

Jurnal Akrual
Diterima dari Entitas

Dr

Cr

Lain
Pendapatan Pajak

Pendapatan Pajak

Pendapatan PNBP

Pendapatan PNBP

Pendapatan Hibah

Pendapatan Hibah

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan

2. Transaksi Belanja/beban Operasional selain Persediaan

Pencatatan transaksi Belanja Operasional berdasarkan pada SPM dan


SP2D
Jurnal Kas

Dr

Belanja Pegawai
Belanja Barang

X
X

Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Belanja

X
X
X
X
X

Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Lain-lain

Piutang dari KUN

Cr

Jurnal Akrual
BebanPegawai
Beban Jasa
Beban Pemeliharaan
Beban Perjalanan
Beban Bunga
Beban Subsidi
BebanHibah
Beban Bantuan Sosial
Beban Lain-lain

Ditagihkan ke entitas Lain

Dr

Cr

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X

Catatan:
Belanja Barang berupa Belanja Pemelihararaan dan Belanja Bansos dalam bentuk barang yang
menghasilkan persediaan dalam Buku Besar Akrual dicatat sebagai Persediaan Belum Diregister.

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan

3. Transaksi Belanja Barang Persediaan

Pencatatan transaksi Belanja barang persediaan ditandai dengan adanya


pengadaan barang-barang persediaan dan diikuti dengan penerbitan SPM dan
SP2D

Jurnal Kas
Belanja Barang
Persediaan

Dr

Cr

Piutang dari KUN

Jurnal Akrual
Persediaan yang
belum diregister

Ditagihkan ke
entitas Lain

Akun Belanja Barang Persediaan:

INTEGRITAS

5218XX 521811, 521812, 521813, 521821,


521832
523XXX 523112, 523122, 523123, 523134,
523191
526XXX 526111, 526112, 526113, 526114,
526212, 526311
PROFESIONALISM
SINERGI
PELAYANAN

Dr

Cr

521822, 521831,
523135, 523136,
526115, 526211,
KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan

3. Transaksi Belanja Barang Persediaan

Setelah dilakukan perekaman

Jurnal Akrual

pembelian persediaan pada

Persediaan XXX

aplikasi persediaan dan ditransfer

Persediaan yang

ke Aplikasi SIMAK BMN, maka

belum diregister

Dr

Cr
X
X

akan dihasilkan data pembelian


persediaan per akun dan datanya
dikirimkan ke Aplikasi SAIBA

Jurnal Akrual

Pemakaian persediaan akan

Beban Persediaan

dicatat sebagai beban

Persediaan XXX

Dr

Cr
X
X

persedian

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan


4. Transaksi Belanja Modal

Pencatatan transaksi Belanja Modal ditandai dengan adanya pengadaan


aset non lancar dan diikuti dengan penerbitan SPM dan SP2D
Jurnal Kas
Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Peralatan
dan Mesin
Belanja Modal Gedung
dan Bangunan
Belanja Jalan Irigasi dan
Jaringan
Belanja Modal Aset
Tetap Lainnya
Belanja Modal Aset Non
Lancar Lainnnya

Dr
X
X

Jurnal Akrual
Aset Tetap yang belum
diregister

Dr

Cr

X
X
X
X

Piutang dari KUN

INTEGRITAS

Cr

PROFESIONALISM

Ditagihkan ke entitas
Lain
SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan


4. Transaksi Belanja Modal

Setelah dilakukan perekaman


Pembelian aset tetap pada
aplikasi SIMAK BMN, akan
dihasilkan data registrasi aset
tetap dan dikirimkan datanya
ke Aplikasi SAIBA

Jurnal Akrual

Dr

Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan
bangunan
Jalan, Irigasi ,
Jaringan
Aset tetap Lainnya

X
X
X
X
X

Aset tetap yang


belum diregister

Belanja modal atas BMN


Ekstrakomtabel diakui sebagai
beban periode berjalan yaitu
dapat diakui langsung saat
perekaman aset
ekstrakomptabel atau
dilakukan penyesuaian pada
akhir tahun

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

Jurnal Akrual
Beban Operasional
Lainnya (aset
ekstrakomptabel)
Aset tetap yang
belum diregister

SINERGI

PELAYANAN

Cr

X
Dr

Cr

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan

5. Transaksi Penyediaan Uang Persediaan

Pencatatan
transaksi
UP
ditandai
dengan adanya permintaan UP kepada
BUN melalui SPM Non Anggaran dan
diterbitkan SP2D UP
Jurnal Kas

Dr

Cr

Jurnal Akrual
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
Uang Muka dari
KPPN

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

Dr

Cr

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan

6. Transaksi Penggantian Uang Persediaan

Transaksi penggantian uang persediaan isi (GU Isi) hanya mencatat pengeluarannya saja,
tidak mencatat mutasi uang persediaan yang ada
Jurnal Kas

Dr

Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal

X
X
X

Belanja
Belanja
Belanja
Belanja
Sosial
Belanja

X
X
X
X
X

Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan

Cr

Beban Pegawai
Beban XXX
Aset Tetap yang
Belum Diregister
Beban Bunga
Beban Subsidi
Beban Hibah
Beban Bantuan
Sosial
Beban Lain-lain

Lain-lain

Piutang kepada
KUN

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

Jurnal Akrual

Ditagihkan ke
entitas Lain

SINERGI

PELAYANAN

Dr

Cr

X
X
X
X
X
X
X
X
X

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan

7. Transaksi Pengembalian Uang Persediaan

Transaksi Pengembalian UP terjadi apabila satuan kerja mengajukan SPM GU Nihil atau
menyetor kembali sisa UP ke Kas Negara
Jurnal Kas
Belanja Barang

Dr

Cr

Jurnal Akrual
Beban XXX

Piutang dari KUN

Dr

Cr

Ditagihkan ke
entitas Lain

Uang Muka dari


KPPN

Kas Di Bendahara
Pengeluaran

Bila Pengembalian UP dilakukan dengan penyetoran ke kas Negara maka


pada jurnal akrual akan dijurnal dengan mengurangi akun kas di
bendahara pengeluaran dan uang muka dari KPPN saja
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan

8. Transaksi Pengembalian Pendapatan

Pengembalian pendapatan adalah transaksi


atas pengembalian penerimaan ke kas
negara pada waktu sebelumnya, baik
pengembalian
pendapatan
TA
berjalan
maupun TA yang lalu
Jurnal Kas

Dr

Cr

Jurnal Akrual

Dr

Pendapatan

Pendapatan

Pajak

Pajak

Pendapatan

Pendapatan

PNBP

PNBP

Utang

Kepada

KUN
INTEGRITAS

Diterima dari

Cr

Entitas Lain
PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

C. Transaksi Periode Berjalan


9. Transaksi Pengembalian Belanja
Tahun
anggaran
berjalan
Jurnal Kas
Dr
Piutang Kepada
KUN
Belanja XXX

Jurnal Kas

Dr

Utang Kepada
KUN

Pendapatan
PNBP Lainnya

INTEGRITAS

Cr

PROFESIONALISM

Cr

Jurnal Akrual

Dr

Ditagihkan
kepada entitas
Lain

Beban XXX

Tahun
anggaran
sebelumny
a
Jurnal Akrual
Dr
Diterima dari
Entitas Lain

Pendapatan
PNBP Lainnya

SINERGI

PELAYANAN

Cr

Cr

KESEMPURNAA

PENYESUAIAN

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Pos-Pos Penyesuaian

Penyesuaian dilakukan
untuk menyesuaikan
akun-akun pendapatan
dan beban akrual,
sehingga laporan yang
akan disajikan
memenuhi konsep
periodesitas

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

1. Kas di Bendahara
Penerimaan
2. Pendapatan Yang Masih
Harus Diterima/Piutang
Pajak/PNBP
3. Kas Lainnya di Bendahara
Pengeluaran
4. Pendapatan Diterima
Dimuka
5. Belanja Dibayar Di Muka
6. Uang Muka Belanja
7. Belanja yang Masih Harus
Dibayar
8. Persediaan
9. Penyisihan Piutang
10.Penyusutan
11.Koreksi Antar Beban
SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

A. KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN


Kas di Bendahara Penerimaan Satker yang masih ada pada akhir
periode pelaporan mengindikasikan masih adanya penerimaan
negara yang belum disetor ke Kas Negara.
Penerimaan tersebut belum dapat diakui sebagai pendapatan LRA,
tetapi sudah harus diakui sebagai pendapatan dalam Laporan
Operasional

Tangg
Jurnal Akrual
al
Des 31 Kas di Bendahara Penerimaan
Pendapatan PNBP

Debet

Kredit

XXX

XXXX

Debet

Kredit

XXX

XXXX

Pada saat dilakukan penyetoran, dilakukan jurnal


sebagai berikut:

Tangg
Jurnal Akrual
al
Jan 2 Pendapatan PNBP
Kas di Bendahara Penerimaan
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

B. PENDAPATAN PNBP YANG MASIH HARUS DITERIMA


Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan
pajak/atau bukan pajak yang seharusnya sudah dibayarkan oleh
wajib bayar namun belum diterima pembayarannya atau belum
disetor ke kas negara
Pendapatan ini belum dicatat sebagai pendapatan menurut basis
kas, tetapi sudah dapat diakui sebagai pendapatan akrual dalam
laporan operasional dan harus disajikan di neraca sebagai
pendapatan yang masih harus diterima.

Tangg
Jurnal Akrual
Debet
Kredit
al
Des 31 Pendapatan PNBP yang masih harus
XXX

diterima
Pendapatan
Untuk pendapatan
yang PNBP
seharusnya sudah diterima pada periode berjalan XXXX
tetapi belum diterima sampai dengan tanggal pelaporan diakui sebagai
piutang

Tangg
Jurnal Akrual
al
Des 31 Piutang PNBP
Pendapatan PNBP

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

Debet

Kredit

XXX

XXXX

PELAYANAN

KESEMPURNAA

C. KAS LAINNYA DI BENDAHARA PENGELUARAN


Kas lainnya di Bendahara Pengeluaran merupakan kas selain yang
berasal dari Uang persediaan, dapat berupa bunga jasa giro yang
belum disetor kas negara, uang pihak ketiga yang belum
diserahkan seperti honorarium pegawai, atau pajak yang belum
disetor
Kas lainnya di Bendahara Pengeluaran harus disajikan sesuai
dengan substansinya

Tangg

Jurnal Akrual

al
Des 31 Kas Lainnya di Bendahara

Pengeluaran
Pendapatan Jasa Giro/PNBP

Debet

Kredit

XXX

XXX

Utang Kepada Pihak Ketiga

XXX

Utang Potongan Bendahara yang

XXX

Belum Disetor
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

D. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA


Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan pajak dan/atau
pendapatan bukan pajak yang sudah diterima di rekening kas
negara tetapi belum menjadi hak pemerintah sepenuhnya karena
masih melekat kewajiban pemerintah untuk memberikan
barang/jasa di kemudian hari kepada pihak ketiga atau adanya
kelebihan pembayaran oleh pihak ketiga tetapi belum
dikembalikan
dapat berupa kelebihan pembayaran pajak Wajib Pajak (WP),
Pembayaran PNBP untuk masa melebihi tanggal pelaporan, dan
lain-lain

Tangg

Jurnal Akrual

al
Des 31 Pendapatan Pajak/PNBP
Pendapatan Pajak/PNBP Diterima Di Muka

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

Debet

Kredit

XXX

XXX

PELAYANAN

KESEMPURNAA

E. BELANJA DIBAYAR DI MUKA


Belanja dibayar dimuka adalah pengeluaran belanja pada
tahun berjalan tetapi manfaatnya melampaui tahun
anggaran berjalan, sehingga pada tahun berikutnya masih
ada manfaat yang akan diterima akibat pembayaran
tersebut.
Untuk mengidentifikasi belanja dibayar dimuka perlu
melihat dokumen pengadaan barang dan jasa menyangkut
masa kontrak atau waktu pelayanan jasa yang akan
diberikan khususnya jasa

Tangg
al
Des

Jurnal Akrual

Debet

Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)

Kredit

XXX

XXX

31

Beban XXX

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

F. UANG MUKA BELANJA


Uang Muka Belanja adalah pembayaran di muka atas
belanja yang diberikan terlebih dahulu sebelum
pegawai/rekanan menyerahkan hasil pekerjaan/jasa.
terhadap pengeluaran belanja tersebut pada tanggal
pelaporan dicatat sebagai Uang Muka Belanja dan
mengkredit akun beban yang sesuai

Tangg
al
Des
31

Jurnal Akrual
Uang Muka Belanja XXX
(prepayment)
Beban XXX

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

Debet

Kredit

XXX

XXX

PELAYANAN

KESEMPURNAA

G. BELANJA YANG MASIH HARUS DIBAYAR


Belanja yang masih harus dibayar adalah tagihan pihak
ketiga atau kewajiban pemerintah kepada pihak ketiga
yang pada tanggal pelaporan keuangan belum dapat
dibayarkan
Belanja yang masih harus dibayar: Belanja Pegawai ;
Belanja Barang; Belanja Modal; Belanja Bunga; Belanja
Subsidi; Belanja Hibah; Belanja Bantuan Sosial ; dan
Belanja lain-lain.

Tangg
al
Des

Jurnal Akrual

Debet

Beban xxxxxxx

Kredit

XXX

XXX

31

Belanja xxxxxxx Yang Masih harus


Dibayar

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

H. PERSEDIAAN
Beban persediaan hanya diperhitungkan untuk persediaan yang
sifatnya umum, tidak termasuk persediaan yang berasal dari belanja
barang untuk diserahkan kepada masyarakat, dan belanja bantuan
sosial.

Tangg
al
Des

Jurnal Akrual

Debet

Beban Persediaan

Kredit

XXX

XXX

31

Persediaan

Tanggal
Jurnal Akrual
Des 31 Beban Barang yang akan diserahkan kepada
masyarakat

Persediaan
Tanggal
Jurnal Akrual
Des 31 Beban Bantuan Sosial

Debet
XXX

Kredit

Debet
XXX

XXX
Kredit

Persediaan

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

XXX
KESEMPURNAA

I. PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH


Penyisihan piutang tak tertagih dilakukan dalam rangka
penyajian nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable
value).
dilakukan dengan cara mengestimasi berapa penyisihan
piutang yang diestimasi dalam rangka penyajian wajar
sehingga pada penerapan pertama kali diakui sebagai
beban penyisihan tak tertagih

Tangg
al
Des
31

Jurnal Akrual
Beban Penyisihan Piutang Tak
Tertagih
Penyisihan Piutang Tak Tertagih

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

Debet

Kredit

XXX

XXX

PELAYANAN

KESEMPURNAA

J. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI


Penyusutan adalah
alokasi sistematis
atas nilai suatu
aset tetap yang
dapat disusutkan
selama masa
manfaat aset yang
bersangkutan.

Tangg
al
Des

Jurnal Akrual

Debet

Beban

31

Penyusutan
Akumulasi

Kredit

XXX

XXX

Penyusutan

Amortisasi adalah
pengurangan nilai
aset tak berwujud
secara sistematis
yang dilakukan
setiap periode
akuntansi dalam
jangka waktu
tertentu
INTEGRITAS

Tangg
al
Des

PROFESIONALISM

Jurnal Akrual

Debet

Beban Amortisasi

Kredit

XXX

XXX

31

Akumulasi
Amortisasi

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

K. KOREKSI ANTAR BEBAN


Koreksi antar
beban adalah
koreksi beban yang
terlanjur dicatat
pada akun yang
salah menjadi akun
beban yang
seharusnya.
Jika diketahui pada
proses penyusunan
laporan keuangan dan
tidak memungkinkan
adanya ralat SPP/SPM,
maka dilakukan jurnal
koreksi antar beban

Tangg

Jurnal Akrual

Debet

al
Des 1 Beban

Tangg
al
Des

Pemeliharaan
Ditagihkan KEL

Jurnal Akrual

XXX

XXX

Debet

Beban Jasa

Kredit

Kredit

XXX

XXX

31

Beban
Pemeliharaan

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

K. KOREKSI ANTARA BEBAN DAN ASET

Tangg

Koreksi/reklasifikas
i aset menjadi
beban atau
sebaliknya, apabila
terjadi kesalahan
pembebanan akun
belanja yang tidak
dapat lagi
dilakukan ralat
SPM/SP2D

al
Des

Jurnal Akrual

Debet

Beban

31

Pemeliharaan
Aset tetap yg blm

Kredit

XXX

XXX

diregister

Tangg
al
Des

Jurnal Akrual

Debet

Aset tetap yg blm

31

diregister
Beban

Kredit

XXX

XXX

Pemeliharaan
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

WAKTU/PERIODE
PERLAKUAN
PENYESUAIAN

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

PERIODE JURNAL PENYESUAIAN

No POS/AKUN

Penyesuaian

Pendapatan Diterima Dimuka

Tahunan

Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Tahunan

Beban Dibayar Dimuka

Tahunan

Beban yang Masih Harus Dibayar

Tahunan

Penyisihan Piutang tak Tertagih

Semesteran

Penyusutan

Semesteran

Persediaan

Semesteran

Kas di Bendahara Penerimaan

Tahunan

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran

Tahunan

10 Koreksi antar Beban

Semesteran

11

Tahunan

Reklasifikasi Aset

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

JURNAL

NERACA:
REKLASIFIKASI DAN
JURNAL ASET

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

REKLASIFIKASI BAGIAN LANCAR


PIUTANG JANGKA PANJANG
Pada pos aset apabila
terdapat aset non
lancar yang
kemungkinan dapat
dicairkan dalam masa
satu periode pelaporan
dilakukan reklasifikasi
ke dalam bagian lancar
aset nonlancar

Transaksi

Termasuk dalam akun


yang memerlukan
reklasifikasi ini misalnya
Tagihan Penjualan
Angsuran, Tuntutan
Ganti rugi dan Tuntutan
Perbendaharaan

BUKU BESAR KAS


Uraian

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Dr

Bagian lancar TP/TGR

Reklasifikasi
Bagian
Lancar
Piutang
Jangka Pjg

INTEGRITAS

Uraian

Piutang Jangka Panjang

Cr

X
X

TP/TGR

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

JURNAL ASET

Jenis transaksi
yang berkaitan
dengan aset
tetap

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

Saldo awal
Pembelian, atau pengadaan
aset
Perolehan/Pengembangan
KDP
Penyelesaian KDP
Transfer Keluar
Transfer Masuk
Penghentian Aset
Penggunaan kembali Aset
Hibah Masuk
Hibah Keluar
Rampasan/Sitaan

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Saldo Awal
Saldo Awal Aset/Kewajiban yang belum dimasukkan dalam neraca
sebelumnya harus dimasukkan ke neraca.
Untuk aset yang sebetulnya sudah dimiliki entitas pada periode
sebelumnya namun tidak disajikan di neraca.
Dicatat sebagai bagian dari saldo awal, namun tidak dilakukan penyajian
ulang atas neraca sebelumnya.
Sebagai bagian dari koreksi.pencatatan aset dan menambah ekuitas
pada periode berjalan
Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian
Aset Tetap
Koreksi Saldo Awal

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

Dr

Cr

X
X

KESEMPURNAA

Pembelian/Pengadaan Aset Tetap


Pembelian aset
tetap yang sudah
dicatat dalam
SIMAK BMN
(diregistrasi) dan
merupakan aset
intrakomptabel

Pembelian aset
tetap yang sudah
dicatat dalam
SIMAK BMN
(diregistrasi) dan
merupakan aset
ekstrakomptabel
INTEGRITAS

Tangg

Jurnal Akrual

Debet

Kredit

XXX

XXX

Debet

Kredit

al

Aset Tetap
Aset tetap yg
belum diregister

Tangg

PROFESIONALISM

Jurnal Akrual

al
Beban

XXX

XXX

Operasional

Lainnya
Aset tetap yg
belum diregister

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Perolehan/Pengembangan KDP dan Penyelesaian


KDP
Pengadaan aset
tetap yang melalui
proses
pembangunan
(KDP) dan tercatat
dalam kartu KDP

Apabila aset tetap


yang diperoleh
melalui proses
pembangunan
(KDP) telah selesai
pembangunannya
INTEGRITAS

Tangg

Jurnal Akrual

Debet

Kredit

XXX

XXX

Debet

Kredit

XXX

XXX

al

KDP
Aset tetap yg
belum diregister

Tangg

PROFESIONALISM

Jurnal Akrual

al

Aset tetap
KDP

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Transfer Keluar dan Transfer Masuk


Transfer keluar
adalah pengiriman
aset ke entitas lain
yang masih dalam
satu entitas
pelaporan
terkonsolidasi
Transfer masuk
adalah penerimaan
aset dari entitas
lain yang masih
dalam satu entitas
pelaporan
terkonsolidasi

Tangg

Jurnal Akrual

Debet

Kredit

al
Transfer Keluar

XXX

Akumulasi

XXX

Penyusutan
Aset Tetap
Tangg
Jurnal Akrual

Debet

XXX
Kredit

XXX

XXX

al

Aset Tetap
Akumulasi
Penyusutan

XXX

Transfer Masuk
Transaksi transfer keluar dan transfer masuk
merupakan transaksi antar entitas yang akan
disajikan dalam laporan perubahan ekuitas.

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Penghentian Penggunaan Aset Tetap dan


Penggunaan Kembali Aset Tetap
Suatu aset yang
dihentikan dari
penggunaan aktif
tidak memenuhi
definisi aset tetap,
sehingga
dipindahkan ke pos
aset lainnya sesuai
nilai tercatatnya

Tang
gal

Jurnal Akrual

Debet

Kredit

Aset Lainnya
XXX

Akumulasi
XXX
Penyusutan Aset
Tetap
Aset Tetap

XXX
Akumulasi
XXX
Penyusutan Aset
Lainnya
Apabila Aset
Tang
Jurnal Akrual
Debet
Kredit
digunakan kembali
gal
baik dengan atau
Aset Tetap
XXX

Akumulasi
XXX
tanpa biaya
Penyusutan Aset
tambahan maka
Lainnya
aset tersebut
Aset Lainnya

XXX
dikembalikan dari
Akumulasi
XXX
aset lainnya ke
Penyusutan Aset
INTEGRITAS
PROFESIONALISM
SINERGI
PELAYANAN
KESEMPURNAA
Aset Tetap
Tetap

Hibah Masuk, Penyerahan Aset Keluar dari Entitas


Pemerintah, dan Rampasan
Transaksi
Hibah Masuk

Tanggal

Transaksi
Penyerahan
Aset Keluar

Transaksi
Rampasan

INTEGRITAS

Jurnal Akrual
Aset Tetap
Pengesahan Hibah
Langsung

Tanggal

Jurnal Akrual
Beban Pelepasan
Aset
Akumulasi
Penyusutan

Aset Tetap
Tanggal
Jurnal Akrual
Aset Tetap

Pendapatan
Rampasan/Sitaan

PROFESIONALISM

SINERGI

Debet
XXX

Kredit

XXX

Debet
XXX
XXX

Kredit

Debet
XXX

XXX
Kredit

XXX

PELAYANAN

KESEMPURNAA

KOMPLEKSITAS
PENGAKUAN
PENDAPATAN DAN
BEBAN AKRUAL

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

KOMPLEKSITAS TRANSAKSI
a) Surplus/defisit Penjualan Aset Tetap
b) Persediaan dan Beban Persediaan

Persediaan dalam rangka bantuan sosial


Persediaan untuk diserahkan kepada masyarakat /pemda
Transfer Persediaan
Persediaan rusak/usang
Akun yang tidak hanya digunakan untuk perolehan persediaan

c) Pendapatan atas recovery Piutang Tak Tertagih


Piutang belum dihapuskan, disisihkan, dilunasi
Piutang sudah dihapuskan, dilunasi

d) Belanja Modal Tidak Dikapitalisasi


BMN ekstrakomptabel
Kesalahan penganggaran
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Surplus/Defisit Penjualan Aset Tetap


Selisih antara nilai buku aset non lancar dengan nilai rupiah hasil
penjualan disajikan sebagai Surplus/Defisit Kegiatan Non
Operasional

Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Penjualan
Aset Non
Lancar

Utang kepada KUN


Pendapatan dari
Pemindahtanganan BMN

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

X
X

SINERGI

Uraian

Dr

Diterima DEL

Akumulasi Penyusutan

Cr

Aset Tetap

Surplus/defisit

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Pendapatan Atas Recovery Piutang Tak Tertagih


a) Piutang belum dihapuskan, disisihkan, dan dilunasi

Penerimaan kas dicatat sebagai pendapatan-LRA


Selisih antara nilai bersih piutang dengan penerimaan kas
dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya

Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Pelunasan
Piutang
yang belum
dihapuskan

Utang kepada KUN


Pendapatan xxxx

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

X
X

Uraian

Dr

Diterima DEL

Penyisihan Piutang TT

Cr

Piutang xxxxx

Pendapatan Operasional

Lainnya
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Pendapatan Atas Recovery Piutang Tak Tertagih


b) Piutang sudah dihapuskan dan dilunasi

Penerimaan kas dicatat sebagai pendapatan-LRA dan


Pendapatan-LO

Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Pelunasan
Piutang
yang sudah
dihapuskan

Utang kepada KUN


Pendapatan xxxx

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian

Dr

Diterima DEL

X
X

Cr

Pendapatan Operasional

Lainnya

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Belanja Modal Tidak Dikapitalisasi

Dapat diketahui pada saat SP2D terbit atau pada tanggal pelaporan
Dapat disebabkan oleh BMN Intrakomptabel atau kesalahan
penganggaran
Disajikan sebagai Belanja Modal di LRA dan Beban Lain-lain di LO

Transaksi

BUKU BESAR KAS


Uraian

Belanja Modal
tidak
Dikapitalisasi

Belanja Modal
Piutang dari KUN

Dr

BUKU BESAR AKRUAL


Cr

Uraian

Dr

Aset Tetap Blm Diregister

X
X

X
X

Aset Tetap Blm Diregister

PROFESIONALISM

SINERGI

Ditagihkan KEL
Beban Lain-lain

INTEGRITAS

PELAYANAN

Cr

KESEMPURNAA

Jurnal Penyesuaian Atas Kiriman ADK


Aplikasi SIMAK-BMN dan Persediaan
Transaksi

SIMAK-BMN
Uraian

Pembelian

Peralatan dan Mesin

SAK-BA (Buku Besar Akrual)


Dr
X

Diinvestasikan dlm AT
Diinvestasikan dlm AT

Peralatan dan Mesin


Diinvestasikan dlm AT

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

Uraian

Dr

Peralatan dan Mesin


X

Cr

Aset Tetap Sebelum


Diregister

Peralatan dan Mesin


sebelum Disesuaikan
Transfer
Masuk

Cr

X
X

Peralatan dan Mesin


X

SINERGI

Transfer Masuk

PELAYANAN

X
X

KESEMPURNAA

PENYUSUNAN LK

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Laporan Keuangan

LRA

LO

LPE

Nera
ca

CaLK
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Contoh Format LRA

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Contoh Format LO

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Contoh Format LPE


PEMERINTAH PUSAT
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 DAN
20X0
NO

1
2
3

EKUITAS AWAL
SURPLUS/DEFISIT-LO
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:

20X1

20X0

XXX
XXX

XXX
XXX

KOREKSI NILAI PERSEDIAAN

XXX

XXX

SELISIH REVALUASI ASET TETAP

XXX

XXX

XXX
XXX

XXX
XXX

6
7

INTEGRITAS

URAIAN

LAIN-LAIN
EKUITAS AKHIR

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Contoh Format Neraca

INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Simulasi
Pembentukan
Simulasi Pembentukan
LO
LOdan
danNeraca
Neraca
Satker hanya memiliki transaksi
pendapatan dan beban. Tanpa ada utang
dan piutang.
Pencatatan transaksi-transaksi pada Buku
Besar Akrual, Buku Besar Kas, Laporan
Operasional dan Neraca , sebagai berikut:

Pendapatan
Pendapatan
Telah diterima pendapatan PNBP berupa kas
sebesar 100.Dicatat dengan jurnal:
1. Penagihan (Akrual):
Dr Diterima dari Entitas Lain
Cr Pendapatan PNBP - LO

100
100

2. SSBP (Kas):
Dr Utang kepada KUN
100
Cr Pendapatan PNBP LRA
100

Beban
Beban
Diterbitkan SPP Belanja Gaji sebesar 150. Telah
diajukan ke KPPN dan terbit SP2D sebesar 150.
Dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
1. Resume Tagihan/SPP-LS/SPM-LS (Akrual):
Dr Beban Gaji (LO)
150
Cr Ditagihkan kepada Entitas Lain
150
2. SP2D (Kas):
Dr Belanja Gaji (LRA)
150
Cr Piutang dari KUN
150

Laporan
LaporanOperasional
Operasional
Pendapatan PNBP
Jumlah Pendapatan
Beban Gaji
Jumlah Beban
Surplus (Defisit)

100
100
(150)
(150)
( 50)

Laporan
Laporan Realisasi
Realisasi Anggaran
Anggaran
Uraian

PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH


Penerimaan Negara Bukan Pajak
BELANJA NEGARA
Belanja Gaji
Belanja Modal

Realisasi di
Atas
Anggaran Realisasi
(bawah)
Anggaran

1.000

100

900

1.500

150

1.350

Laporan
LaporanPerubahan
PerubahanEkuitas
Ekuitas
Ekuitas Awal
Surplus (Defisit)
Ditagihkan kepada/Diterima
50
Ekuitas Akhir
*) -100 +150 = 50

0
(50)
dari Entitas Lain*
0

Neraca
Neraca
Aset:
Piutang
Jumlah Aset

0
0

Kewajiban dan Ekuitas:


Kewajiban
0
Ekuitas
0
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

Simulasi
Pembentukan
Simulasi Pembentukan
LO
LOdan
danNeraca
Neraca
Satker memiliki transaksi berupa
pendapatan, beban dan belanja modal.
Tanpa ada utang dan piutang.
Pencatatan transaksi-transaksi pada Buku
Besar Akrual, Buku Besar Kas, Laporan
Operasional dan Neraca , sebagai berikut:

Pendapatan
Pendapatan
Telah diterima pendapatan PNBP berupa kas
sebesar 100.Dicatat dengan jurnal:
1. Penagihan (Akrual):
Dr Diterima dari Entitas Lain
Cr Pendapatan PNBP - LO

100
100

2. SSBP (Kas):
Dr Utang kepada KUN
100
Cr Pendapatan PNBP LRA
100

Beban
Beban
Diterbitkan SPP Belanja Gaji sebesar
150. Telah diajukan ke KPPN dan terbit
SP2D sebesar 150.
Dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
1. Resume Tagihan/SPP-LS/SPM-LS (Akrual):
Dr Beban Gaji (LO)
150
Cr Ditagihkan kepada Entitas Lain
150
2. SP2D (Kas):
Dr Belanja Gaji (LRA)
150

Belanja
BelanjaModal
Modal
Diterbitkan SPP Belanja Modal Peralatan dan
Mesin sebesar 300. Telah diajukan ke KPPN dan
terbit SP2D netonya sebesar 260.
Dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
1. Resume Tagihan/SPP-LS/SPM-LS (Akrual):
Dr Aset Tetap Belum Diregister (Neraca) 300
Cr Ditagihkan kepada Entitas Lain
300
2. SP2D (Kas):
Dr Belanja Modal (LRA)
300
Cr Piutang dari KUN
300

Laporan
LaporanOperasional
Operasional
Pendapatan PNBP
Jumlah Pendapatan
Beban Gaji
Jumlah Beban
Surplus (Defisit)

100
100
(150)
(150)
( 50)

Laporan
Laporan Realisasi
Realisasi Anggaran
Anggaran
Uraian

Realisasi di
Atas
Anggaran Realisasi
(bawah)
Anggaran

PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH


Penerimaan Negara Bukan Pajak

1.000

100

900

BELANJA NEGARA
Belanja Gaji
Belanja Modal

1.500
2.000

150
300

1.350
1.700

Laporan
LaporanPerubahan
PerubahanEkuitas
Ekuitas
Ekuitas Awal
0
Surplus (Defisit)
(50)
Ditagihkan kepada/Diterima dari Entitas Lain*
350
Ekuitas Akhir
300
*) -100 +150 +300= 350

Neraca
Neraca
Aset:
Aset Tetap Belum Diregister
Jumlah Aset
300
Kewajiban dan Ekuitas:
Kewajiban
0
Ekuitas
300
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

300

300

TERIMA
KASIH
INTEGRITAS

PROFESIONALISM

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAA

Anda mungkin juga menyukai