Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANGGOTA KELOMPOK
Benyamin D
15311077
Ratri Dyah
15312001
Monica Iyanuar
15312003
Riska Indriyani
15312021
Dhimas Dwinanda
15312005
Akbar Syahid R
15312023
Denisa Melati A
15312007
Silvany D
15312025
Hurriyah M.
15312009
Achilles Petrus H.
15312027
Najla Nadhia
15312011
Astiaranti
15312013
Husna Muizzati
15312015
Afifah F. Bijaksana
15312017
Ivy Febrianti P.
15312019
M. Burhanudin
15312045
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Bagaimana karakteristik sampah domestik yang akan diinsinerasi?
Apa faktor yang perlu diperhatikan dalam proses insinerasi?
Apa saja metode insinerasi? Metode apakah yang akan dipilih untuk mengelola sampah domestik?
Bagaiman perencanaa teknis dari proses insinerasi yang akan diterapkan?
Tujuan
Mengetahui karakteristik sampah domestik yang akan diinsinerasi.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses insinerasi.
Mengetahui jenis metode dari insinerasi dan menentukan metode insinerasi berdasarkan karakteristik sampah yang
ada.
Menentukan perencanaan teknis metode insinerasi yang akan dilakukan.
PEMBAHASAN
DEFINISI
Insinerator adalah tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat yang
mengonversi materi padat (sampah) menjadi materi gas dan abu (bottom
ash dan fly ash).
Penguapan Air
Pirolisis
Pembakaran
Sempurna
Mengurangi
massa
Mendestruksi berbagai komponen
Pemanfaatan energi (energi
atau volume limbah
berbahaya
dengan
aplikasinya
panas)
dengan
proses
untuk membakar limbah industri
oksidasi limbah pada
(termasuk limbah B3) dan limbah
pembakaran
medis (limbah infeksius).
temperatur
tinggi
sehingga
dihasilkan
abu, gas, dan energi
panas.
Proses insinerasi dapat mengurangi berat sampah hingga 70-80
% atau mengurangi volume 85-95 %.
Time
Temperature
Turbulence
Proses
Tepee burners
Open-pit
incinerators
Multiple-chamber
incinerators
Controlled air
incinerators
Central-station
disposal
Klasifikasi Insenerator
Berdasarkan
Pemanfaatannya :
1. Pembakar sampah tanpa memanfaatkan panas pembakaran.
Digunakan untuk membakar sampah skala kecil 0,2 1 ton/jam.
2. Pembakar sampah dengan memanfaatkan dan mengonversikan panas pembakaran.
Memanfaatakan panas pembakaran mencapai 40 ton/jam
Berdasarkan Sistem
Pengumpanan :
1. Continuous Incinerator
2. Batch Incinerator
3. Semi-contiunuous Incinerator
Klasifikasi Insenerator
Berdasarkan Sistem Ruang
Bakar :
Rotary Klin
Furnace
Stoker
furnance
Fluid Bed
Furnace
Klasifikasi Insenerator
Stoker
Penjelasan umum
Fluidized Bed
berisi
yang granular
menggerakan
inert
yang kontainer
bahan memperluas
pembakaran/
silinder
dan sehingga
secara memungkinkan
Rotary Kiln
gas
mengagitasi disuntikkan
yang menyeluruh
naik
limbah
Temperatur operasi
850oC-1300oC
750-1000 C
Keterangan
Berkapasitas
meleleh
yang
dan
karena
mengganggu
dengan
udara
800-1650 C
yang
terhadap
fluidisasi
Pengangkutan
dengan
compacting
Truck
Bottom ash
dibung ke final
disposal
Bak
Penampung
sementara (2-3
hari)
Air Pollution
Controll.
Untuk
mengolah fly
ash dan gas
buangan
Insinerator
Conveyor
Energy
Recovery :
Teknologi Hot
water boiler
dan Steam
boiler
Pemilaha
n
Pencacah
an
Insinerasi
dengan
tahapan :
1. Penguapa
n air pada
sampah
2. Pirolisa
3. Pembakar
an
sempurna
Persyaratan Karakteristik
Sampah yang Akan Diinsenerasi
Agar insinerasi
dapat
berjalan
optimal
maka
perlu dilakukan
pemilahan
Kelembaban
sampah
Kota
Bandung adalah 64,27 %. Data
tersebut diperoleh dari karakteristik
sampah tidak yang terpilah.
sampah
ini
tidak
dimasukkan
dalam
sampah
yang
di
insenerasi.
Sampah yang di insenerasi
harus mempunyai nilai
Low
Caloric
Value
sebesar 6 MJ/kg.
diperkenankan
insinerasi
untuk
dalam
waste,
metal,
yard
glass
waste,
dan
Presentase
Jenis Sampah
Hari I
Hari II
Hari III
Rata-rata
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Rata-Rata
0,300
0,000
0,605
0,302
5,70%
0,00%
17,16%
7,62%
3,300
1,780
1,275
2,118
62,74%
53,86%
36,17%
50,92%
0,200
0,595
0,880
0,558
3,80%
18,00%
24,96%
15,59%
0,010
0,000
0,000
0,003
0,19%
0,00%
0,00%
0,06%
Plastik
0,600
0,800
0,765
0,722
11,41%
24,21%
21,70%
19,10%
Logam
0,400
0,000
0,000
0,133
7,60%
0,00%
0,00%
2,53%
Gelas/Kaca
0,450
0,130
0,000
0,193
8,56%
3,93%
0,00%
4,16%
Total
5,260
3,305
3,525
4,030
100,00%
100,00%
100,00%
100,00%
Sisa Makanan
Kayu
dan
taman
Kertas,
sampah
karton,
tissue
Tekstil dan Produk
Tekstil
Nilai
7,62 %.
Jumlah
Komposisi
tiap
jenis
kering
sampah
dari
didapatkan
berdasarkan
data
ultimate
analysis
dari
komponen
sampah
domestik
perkotaan (Integrated Solid Waste
Management, Tchobanoglous)
Compon
ent
Food
waste
paper
Cardboa
rd
Moisture
Content (%)
70
6
5
Plastics
Textiles
10
Rubber
Leather
Yard
0
20
waste
Wood
Inorgani
c
65
20
3
moisture content.
Jenis Sampah
Berat
Basah
Kadar Air
Berat
Kering
Komposisi (kering)
C
Ash
Kayu dan
sampah
426,69
0,65
149,34
71,39
8,96
56,75
5,08
0,45
6,72
0,56
0,06
0,52
0,23
0,03
0,23
0,02
0,00
0,03
0,00
0,10
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Plastik
0,72
0,01
0,71
0,43
0,05
0,16
0,00
0,00
0,07
Total
4,22
150,58
72,05
9,04
57,14
5,09
0,45
6,82
taman
Kertas,
karton, tissue
Tekstil dan
Produk Tekstil
Diambil contoh untuk unsur karbon (C) pada limbah padat taman.
Sebelumnya, jumlah unsur tiap jenis sampah dijumlahkan sehingga didapat
nilai berat total unsur dalam tiap sampel timbulan limbah padat ratarata.didapatkan hasil :
Berat Total
Nomor Molekul
Perbandingan
Nomor
72,05
12,00
6,00
428
9,04
1,00
9,04
644,42
57,14
16,00
3,57
254,50
5,09
14,00
0,36
25,92
0,45
32,00
0,01
1,00
Unsur
Rumus Empiris
Volume reduksi
Menghitung volume reduksi
digunakan data proximate
analysis berupa residu yang
tersisa dari hasil pembakaran.
nitrogen,
carbon
dioksida, uap air (flue
gas) dan noncombustible
residue
(ash)
Untuk memperkirakan presentase residu yang
dihasilkan dapat dihitung berdasarkan pendekatan (Tchobanoglous,et all).
Komposisi Kering Limbah Padat Domestik
Jenis Sampah
Kadar air
Sisa Makanan
266.627
70%
Sampah taman
1768.405
Residue
Ash (kg)
30%
79.988
5%
3.99939912
65%
35%
618.942
4.50%
27.85237277
540.174
6%
94%
507.763
6%
30.46580525
2.185
10%
90%
1.967
2.50%
0.04917294
Plastik
661.831
1%
99%
655.213
1%
6.552130345
Logam
88.876
3%
97%
86.209
90.50%
78.01938928
Gelas/Kaca
144.969
3%
97%
140.620
98.90%
139.0732182
Total
3473.067
Kertas, karton,
tissue
Tekstil dan Produk
Tekstil
Presentase massa
akhir
2090.702
286.0114879
Perhitungan Insinerator
dilihat pada
Efek excess air terhadap temperatur
Temperature
CO2
O2
N2
H2O
1000
10048
6974
6720
26925
1500
16214
11008
10556
31743
2000
22719
15191
14520
36903
2500
29539
19517
18609
42405
Jika
menggunakan rumus,
percent
percent
1000
1257,656068
112,5544563
1500
1993,190988
152,7396715
2000
2769,105534
194,8130695
2500
3582,634837
238,7331055
Ruang
Storage
Debit = 3644,32 ton/hari
Asumsi bahwa t=4 hari
Maka kapasitas selama 4 hari,
Kapasitas ruang storage untuk menampung sampah = 14569,76
kg
Dengan massa jenis= 60,35 kg/m3 maka volume sampah =
241,42 m3 242 m3
Maka asumsi dimensi yang digunakan adalah: P = 10 m, L= 4,1
m, T = 6 m
Ruang Bakar
Jumlah tungku = 1
Segiempat = 0,5 m3/ton sampah/hari
3
11.52
2H2+O2->2H2O
S+O2-> SO2
4.31
lb/lb
34.56
lb/lb
lb/lb
9. Hidrogen yang tersedia untuk pembakaran sama dengan persenan hidrogen dikurangi 1/8 persen
oksigen. Hal ini mengartikan bahwa terdapat ikatan air pada material kering yang dapat dibakar.
10. Nilai kalor karbon adalah
14000 Btu/lb
Berikut perhitungannya:
Karbon = (1049.21 kg 28.12 kg) (11.52 lb/lb)
= ( 2313.11 lb 62 kg) (11.52 lb/lb)
= 25.932,79 lb/d
Hidrogen
= 2 x 29014.848 lb/d
= 58.029,7 lb/d
Kelembapan
= (58029.7 + 580.3)
= 58.610 lb/d
Dapat disimpulkan, dibutuhkan sekitar 58.610 lb/d oksigen atau
26.585,05
kg
oksigen
per
harinya.
Artinya,
untuk
menginsinerasi 1 kg sampah dibutuhkan 7,655 kg oksigen.
Denah Insinerator
Insinerat
or
Kesimpulan
1. Komposisi sampah yang diinsinerasi adalah kayu dan sampah taman, kertas, karton,
tissue, tekstil dan produk tekstil, plastik, serta logam gelas/kaca. Sampah tersebut
memiliki berat basah 427,97 kg dengan kadar air rata-rata 20,5% dan rumus kimia .
2. Faktor yang memengaruhi proses insinerasi adalah waktu, temperatur, dan turbulensi.
3. Teknik-teknik insinerasi adalah open burning, single-chamber incinerators, tepee
burners, open-pit incinerators, multiple-chamber incinerators, controlled air
incinerators, central-station disposal, dan rotary kiln incinerators. Berdasarkan ruang
bakarnya, insinerator dibagi menjadi stoker furnace, fluid bed furnace, dan rotary klin
furnace. Berdasarkan sistem pengumpanan, insinerator dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu continuous incinerator, batch incinerator, semi-contiunuous incinerator. Sistem
insinerasi yang digunakan dalam desain adalah stoker furnace.
4. Ruang storage direncanakan memiliki dimensi panjang 10 m, lebar 4,1 m, dan tinggi 6
m. Ruang bakar direncanakan memiliki panjang sisi 1,22 m. Total residu yang
dihasilkan sebesar 563.79 kg dengan jumlah residu karbon adalah sebanyak 28.12 kg.
Kebutuhan udara untuk membakar 1 kg sampah dalam satu hari adalah sekitar 7,655
kg oksigen
Saran
1. Suhu pembakaran harus terus dijaga agar tidak
memungkinkan terjadinya pembentukan senyawasenyawa toksik yang diinginkan seperti dioksin.
2. Tenaga kerja yang dipekerjakan diharapkan
mempunyai kemampuan yang cukup tinggi agar
mampu mengoperasikan dan merawat insinerator
dengan baik.