Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN MELEWATI MEDIA

BERPORI
Nishia W. Meray, M.Si

Media berpori (porous medium) merupakan


suatu fasa padat kontinu yang memiliki
ruang kosong yang banyak, atau pori-pori di
dalamnya. Misalnya: sponges, cloths,
kertas, pasir, filters, batubata, batuan, dll.

Perbedaan antara aliran fluida biasa


dengan fluida melalui media berpori:
0 Pada aliran melalui media berpori, friksi
jauh lebih besar.
0 Kemungkinan sebagian ruang kosong
masih terisi oleh udara, meskipun ada
fluida dialirkan melaluinya.

Friksi Fluida pada Media


Berpori

Vs
x
F= k

(Pers Darcy)

di mana :
k = permebilitas, satuannya darcy.
1 cm / s .cP 0,99x108 cm2 1,06x1011 ft 2
1 darcy =atm / cm

Dua Fluida Mengalir Melalui Media


Berpori secara Coccurent (Searah)
0 Contoh aplikasi: udara yang dihembuskan

ke dalam filter cake untuk mengeluarkan


filtrate yang berharga.

0 Pada system di atas, mula-mula diisi

dengan air kemudian udara dihembuskan


melalui system tersebut, fraksi air yang
keluar aliran berperilaku sbb:

0 Setelah sampai pada suatu titik, dimana

tidak ada lagi air yang keluar, peralatan


dibuka dan kita dapatkan sejumlah air (10
30%) yang masih tertinggal.
0 Ada 2 kemungkinan:
1. air masuk ke pori-pori pasir
2. partikel air pecah membentuk butiran
kecil

0 Fluida yang memindahkan (dalam hal

ini udara) cenderung bergerak ke poripori paling besar, kemudian melalui


sela-sela fluida yang terpindahkan
(dalam hal ini air).
0 Setelah sebagian besar air mengalir dan
terpindahkan, yang tersisa akan pecah
menjadi butir-butir yang dikelilingi
udara. Sisa butir-butir air tak bergerak.

0 Pengamatan secara mikroskopik

menunjukkan bahwa suatu butir pasir


yang telah melepaskan air darinya, air
yang masih ditahan oleh butir pasir
tidak berbentuk filamen yang kontinyu,
tetapi lapisan-lapisan kecil atau bintikbintik , yang umumnya tertahan pada
bidang antar butir-butir pasir.
0 Dalam kasus ini r = radius pori-pori.

0 Dari deskripsi fisik dapat disimpulkan

bahwa suatu partikel fluida berhenti


bergerak bila :
0 gaya pemindah fluida (gradien tekanan x

panjang butiran x area penampang aliran)


= gaya tegangan permukaan (tegangan
permukaan/radius butiran x area penampang
aliran)

0 Partikel kecil air ini tidak dapat bergerak

(immobile) jika:
P

LA A
x
r

atau

P Lr
1
x

0 P = pressure drop antara 2 immicible

fluids, r = radius partikel air, =tegangan


permukaan.
0 Pers. diatas menunjukkan bahwa gaya
tekan = gaya tegangan permukaan. Karena
dimensi Lr = k (permeabilitas), maka dapat
diharapkan bahwa fraksi pori-pori yang
terisi oleh air yang masih tertinggal
merupakan fungsi
k P dari bilangan tak
berdimensi: x capillary number

0 Nilai L dan r sulit untuk diukur. Karena itu

disatukan = permeabilitas.
0 Gambar 12.6 menunjukkan suatu korelasi
antara residual saturation yang terukur
(residual saturation : fraksi dari ruangan
berpori yang ditempati oleh cairan yang
tertinggal ketika cairan yang dipindahkan
berhenti mengalir) sebagai fungsi dari capillary
number.
0 Untuk permeabilitas tinggi (mis pori-pori besar)
residual saturation sangat rendah, mungkin 23%. Sebaliknya untuk permeabilitas rendah,
residual saturation sangat tinggi, mungkin 3060%.

Gambar 12.6

Gambar 12.6

Aliran Counter-Current
(berlawanan arah) Melalui Media
Berpori
0 Contoh aplikasi: Packed tower untuk

absorpsi dalam humidifikasi

Fluidisasi

Anda mungkin juga menyukai