Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Fertilitas (kelahiran)

Fertilitas merupakan kemampuan berproduksi yang sebenarnya dari penduduk


(actual reproduction performance). Atau jumlah kelahiran hidup yang dimiliki
oleh seorang atau sekelompok perempuan.
Kelahiran yang dimaksud disini hanya mencakup kelahiran hidup, jadi bayi yang
dilahirkan menunjukan tanda-tanda hidup meskipun hanya sebentar dan terlepas
dari lamanya bayi itu dikandung.
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
dari seseorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fekunditas, sebaliknya,
merupakan potensi fisik untuk melahirkan anak. Jadi merupakan lawan arti kata
sterilitas. Natalitas mempunyai arti sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang
lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk
sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk
dan reproduksi manusia.
Istilah fertilitias sering disebut dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu
terlepasnya bayi dari rahim seorang wanita dengan adanya tanda-tanda
kehidupan, seperti bernapas, berteriak, bergerak, jantung berdenyut dan lain
sebagainya. Sedangkan paritas merupakan jumlah anak yang telah dipunyai oleh
wanita. Apabila waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka disebut
dengan lahir mati (still live) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai
suatu peristiwa kelahiran.
Kemampuan fisiologis wanita untuk memberikan kelahiran atau berpartisipasi
dalam reproduksi dikenal dengan istilah fekunditas. Tidak adanya kemampuan ini
disebut infekunditas, sterilitas atau infertilitas fisiologis.
Pengetahuan yang cukup dapat dipercaya mengenai proporsi dari wanita yang
tergolong subur dan tidak subur belum tersedia. Ada petunjuk bahwa di
beberapa masyarakat yang dapat dikatakan semua wanita kawin dan ada
tekanan sosial yang kuat terhadap wanita/ pasangan untuk mempunyai anak,
hanya sekiat satu atau dua persen saja dari mereka yang telah menjalani
perkawinan beberapa tahun tetapi tidak mempunyai anak. Seorang wanita
dikatakan subur jika wanita tersebut pernah melahirkan paling sedikit seorang
bayi.
Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan pengukuran
mortalitas (kematian) karena seorang wanita hanya meninggal sekali, tetapi
dapat melahirkan lebih dari seorang bayi. Kompleksnya pengukuran fertilitas ini
karena kelahiran melibatkan dua orang (suami dan istri), sedangkan kematian
hanya melibatkan satu orang saja (orang yang meninggal). Seseorang yang
meninggal pada hari dan waktu tertentu, berarti mulai saat itu orang tersebut
tidak mempunyai resiko kematian lagi. Sebaliknya, seorang wanita yang telah
melahirkan seorang anak, tidak berarti resiko melahirkan dari wanita tersebut
menurun.

Pengaruh Fertilitas
Menurut Ida Bagus Mantra (1985), terdapat sejumlah factor yang dapat
mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas factor-faktor demografi dan factorfaktor non demografi. Factor-faktor demografi antara lain: struktur atau
komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama, keperidian atau
fekunditas, dan proporsi penduduk yang kawin. Factor-faktor non demografi
antaranya keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status
wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Factor-faktor tersebut dapat berpengaruh
secara langsung ataupun tidak langsung terhadap fertilitas.
Davis dan blake (1956 dalam Ida Bagus Mantra,1985) memperinci pengaruh
factor social melalui 11 variable antara yang dikelompokkan sebagai berikut:
Variable-variabel yang mempengaruhi hubungan kelamin
Umur memulai hubungan kelamin (kawin)
Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah adakan hubungan
kelamin
Lamanya masa reproduksi yang hilang karena perceraian, perpisahan atau
ditinggal pergi oleh suami
dan suami meninggal.
Abstinensi sukarela
Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak
dapat dihindari.
Frekuensi hubungan seks.
Variable-variabel yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi
Keperidian dan kemandulan (fekunditas dan infekunditas).
Menggunakan atau tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Kesuburan atau kemandulan yang disengaja (sterilitas)
Variable-variabel yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan selamat
Kematian janin oleh factor-faktor yang tidak dissengaja
Kematian janin oleh factor-faktor yang disengaja

Pengertian Mortalitas (kematian)

Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang
spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan.
Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000
individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi
100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas
yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode
waktu tertentu.
Statistik sepuluh Negara dengan angka mortalitas tertinggi di dunia :
Angola 192.50
Afganistan 165.96
Sierra Leone 145.24
Mozambik 137.08
Liberia 295.00
Niger 122.66
Somalia 118.52
Mali 117.99
Tajikistan 112.10
Guinea-Bissau 108.72
(Sumber : Wikipedia.com)

Pengaruh Mortalitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:
Faktor langsung (faktor dari dalam)
Umur
Jenis kelamin
Penyakit
Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri
2) Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
Tekanan, baik psikis maupun fisik,
Kedudukan dalam perkawinan
Kedudukan sosial-ekonomi,

Tingkat pendidikan,
Pekerjaan,
Beban anak yang dilahirkan,
Tempat tinggal dan lingkungan,
Tingkat pencemaran lingkungan,
Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
Politik dan bencana alam.
Pengertian Migrasi (Perpindahan)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara
lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang
berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada
yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun
internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas
penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari
suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas
administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan
hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan
tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang
yang melakukan emigrasi
disebut emigran.
Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
Migrasi Nasional, yaitu perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain pada
Negara tersebut. dibagi menjadi empat , yaitu :
Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau

Ruralisasi => Dari Kota ke Desa


Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Pengaruh Migrasi

Pada dasarnya faktor-faktor orang yang melakukan migrasi dibagi menjadi dua,
yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
contoh faktor pendorong:
Berkurangnya lapangan pekerjaaan di tempat asal
Bencan alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus dll
Adanya wabah penyakit berbahaya
Makin berkurangnya sumber-sumber alam ditempat asal
Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama atau suku di daerah asal
Alasan perkawinan atau pekerjaan yang mengharuskan pindah dari daerah asal
Contoh faktor penarik:
Adanya rasa kecocokan di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki
lapangan pekerjaan yang cocok
Kesempatan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik
Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang dianaggap menyenangkan
misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas umum lainnya
Banyak terdapat tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik
bagi penduduk-penduduk pedesaan atau kota kecil

Anda mungkin juga menyukai