Anda di halaman 1dari 5

Paleogeografi zaman Perm (290 - 248 Juta

Tahun Lalu)

Gambar .Kondisi paleogeografi zaman Perm


A . Paleogeografi di Dunia
Di seluruh bagian bumi, tumbukan yang terjadi pada zaman Karbon berlanjut hingga ke
zaman Perm. Tumbukan ini mempersatukan benua Pangea bagian barat dan dibatasi oleh zona
subduksi. Benua Pangea bagian timur belum terbentuk hingga zaman Trias, akan tetapi daratan
yang menjadi penyusunnya bergerak dan menyatu di lautan Tethys Purba. Masa daratan yang
tidak begitu luas termasuk di dalamnya daratan Cathaysian (Cina Utara, Cina Selatan, dan

kepingan lainnya dari daratan Asia Tenggara) serta daratan Cimmeria (Turki, Iran Tibet dan
kepingan daratan lainnya dari Asia Tengah).
Pembentukan benua Pangea menutup laut yang berada diantara benua dan pengangkatan
rangkaian pegunungan disekitar superbenua. Pemodelan dengan menggunakan komputer dapat
mengidentifikasikan kondisi iklim yang terjadi selama zaman Perm, bersamaan dengan
terbentuknya interior benua yang luas, menghasilkan kondisi iklim yang kering dengan fluktuasi
musim yang ekstrim.Kondisi paleogeografi di benua Amerika Utara: Sebagaimana dengan
bersatunya benua Pangea, sebagian besar dari Amerika Utara mengalami pengangkatan selama
periode zaman Perm. Pengangkatan ini menghasilkan jalur perlipatan yang sangat terkenal
hingga saat ini dari pegunungan Applalachian. Laut dangkal menutupi sebagian besar dari benua
Amerika Utara bagian barat. Komplek terumbu yang sangat luas berkembang dan pengendapan
batuan evaporit yang sangat ekstensif di lingkungan lagoon yang tertutup terhadap garis pantai.
Lebih ke arah barat, subduksi yang terjadi menghasilkan aktivitas gunungapi di wilayah Sierra
Nevada.
Paleontologi: Periode zaman Perm ditandai dengan berakhirnya masa Paleozoikum dan
punahnya sejumlah besar organisme dalam sejarah bumi. Peristiwa kepunahan terjadi sebagai
akibat dari banyaknya lingkungan yang berbeda, dan dampak yang paling menonjol terjadi pada
organisme/ komunitas laut. Diperkirakan hampir 90% dari seluruh spesies yang ada punah pada
akhir zaman Perm. Punahnya spesies Trilobites, Rugose, dan Tabulate corals serta banyak spesies
dari Brachiopoda. Mollusca, dan Echinodermata. Karena iklim berubah menjadi kering, maka
rawa-rawa yang sangat luas yang ada pada zaman Karbon menjadi hilang dan digantikan oleh
tumbuhan hutan yang lebih bisa beradaptasi dengan kondisi iklim kering. Tumbuhan berdaun
lebar (conifer) pertama kali muncul dan hal ini dibuktikan dengan dijumpainya fosil tumbuhan
berdaun lebar pada batuan yang berumur Perm.

Helicoprion
B. Zaman PERM di Indonesia
Batuan

memperlihatkan indikasi

genanglaut yang berlangsung sampai akhir masa

Mesozo- ikum atau akhir Kapur dalam kaitan indikasi terjadinya Orogenesa Larami ,Singkapan
Perm terdapat di wilayah Sumatra, Kalimantan, pulau kecil di tenggara Indonesia dan Irian.
Pada Zaman Perm yang merupakan akhir Masa Paleozoikum geosinklin yang sudah ada
pada zaman sebelumnya tetap ada hanya pelamparannya yang mengalami perubahan, sedang
Palung Anambas yang sekarang berfungsi sebagai Geosinklin Danau makin meluas. Pulau-pulau
Indonesia lainnya masih merupakan daerah pelamparan daratan Aequinoctia.
a. Endapan Perm di Indonesia Barat
Di Sumatra terdapat

di Pegunungan

Bukit Barisan dan sekitar Danau Singkarak,

Endapan di sekitar Danau Singkarak mirip dengan Permokarbon Jambi tapi yang ada di Jambi
tidak ditemukan di Singkarak, dengan bukti di Jambi ada berupa cekungan lebih dulu dibanding
Singkarak.
Jambi premokarbon menjelaskan, Granit mendasari endapan Permokarbon.Dimana
Formasi Karing dan Formasi

Salamuku banyak mengandung dasit dan andesit Batuan

piroklastik terdapat pada batu-gamping Formasi Silungkang banyak mengandung batugamping


Fusulina.sedangkan pada Danau Singkarak. Granit kemungkinan mendasari endapan
Perm.Fasies volkanik umumnya terdiri atas andesit dan dasit. Piroklastik pada batugamping
Fasies marine banyak mengandung batugam- ping Fusulina.Dalam endapan-endapan Trias
dijumpai batuan andesitik.Endapan Trias letaknya secara trangresi di atas endapan Perm.
Kondisi Jambi dan Singkarak, ditafsirkan adanya perluasan Palung Anambas meluas ke
arah barat.Ke arah utara diketahui berupa Endapan Batusabak Tua (batuan yang terlipat kuat dan
terkena metamorfosa; skali, kuarsit, filitik, diabas, porfiritik, batugamping dengan.
Fosil Permkarbon di Formasi Batusabak tua meliputi Lophophy llidium veriforma,
Zaphrentis, Amplexus, Cyato- phyllidae., Pseudoschwagerina, Fenestella, Stro - matopora,
Orthoceras.
3

Di bagian utara mencapai Aceh dan Tapanuli, diketahui ada endapan Perm berupa
batugamping, kadang-kadang ada gryewacke dan mengandung fosil Perm seperti Spirifer,
Productus, dan Srynggopora. Penafsirannya kemudian di Palung Anambas melebar ke barat
disamping ke Malaya dan Serawak dengan bukti adaya batugamping Fusulinidae, Skali, rijang
dan jaspis.
b. Endapan Perm Indonesia Bagian Timur
Di Papua, endapan Perm dibentuk oleh batugamping mengandung Productus , dan
bryozoa, batugamping koral mengandung Lonadleia fliegeli, serta batupasir napalan.
Pada Endapan perm harus didasarkan pada kelopak- kelopak fasies diantaranya
1. Facies Kekneno, terdiri atas flysch yang terdiri atas breksi, konglomerat, graywacke,
skali, batu pasir mika mengandung foil tanaman, konkresi besi, napal, btgamping
napalan danradiolarit. Radiolarit menjadi penunjuk cekungan geosinklin, terlebih
dijumpainya fragmen skiss kristalin.
2. Fasies Sonnebait, percampuran fasies lautan dan volkanik. Batuannya berupa
batugamping, napal, napal tufan, tuf, skali, rijang, radiolarit, konkresi besi, bola-bola
mangan, batulempung merah asal laut dalam, serta batuan beku diantaranya tracchit,
rhyolit, spillit dan basalt.
3. Fasies Fatu, marin neritik, terdiri dari batugamping tidak berlapis dengan struktur
biocerm, batugamping berlapis-lapis, batugamping oolit, batugamping karang, trachit
dan gang-gang diabas, dengan fosil brachiopoda dan Crinoidea.
4. Fasies Palelo, tebal beberapa meter, tidak selaras di atas skiss kristalin dengan kontak
tidak selaras di bawah fasies Fatu. dijumpai bersama dengan skiss kristalin dan dibagi
menjadi Palelo atas yang terletak tidak selaras di atas Palelo Bawah dan skis kristalin,
tebal beberapa meter dengan urutan.

MAKALAH TUGAS GEOLOGI INDONESIA


ZAMAN PERM
DISUSUN OLEH: WULANDARI W R S
055109047
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PAKUAN

Anda mungkin juga menyukai