NAMA
STAMBUK
: 15020130082
KELOMPOK
: IV
KELAS
: C.8
ASISTEN
: LA HAMIDU S.farm
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang senyawa kimia
yang terdapat di dalam suatu tumbuhan. Pada tumbuhan terjadi proses
metabolisme dan menghasilkan metabolit yang terdiri dari metabolit primer
dan sekunder. Metabolit primer merupakan senyawa yang harus
terkandung di dalam suatu tumbuhan yang meliputi karbohidrat, lemak
dan protein. Sedangkan, metabolit sekunder yaitu senyawa yang relatif
terdapat pada suatu tanaman, contohnya yaitu flavonoid, alkaloid,
saponin, tanin dan lain-lain.
Pemanfaatan bahan alam sebagai obat, dalam bentuk yang
sederhana sudah
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
dalam tanaman yang berfungsi sebagai bahan terapeutik. Dengan
mengetahui kandungan senyawa dari suatu tanaman kita dapat membuat
suatu formulasi baik itu obat, makanan, bahan kosmetik dan sebagainya.
Skrining fitokimia ini merupakan pengujian awal atau pendahuluan untuk
membuat suatu sediaan farmasi. Metode ini digunakan untuk mendeteksi
senyawa kimia seperti senyawa alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, steroid
dan minyak atsiri.
Pentingnnya
dilakukan
skrining
fitokimia
untuk
membantu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tumbuhan
1. Klasifikasi (Iqbal, 2008)
Kingdom
ARIN RIZKI TALIB
15020130082
= Plantae
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Divisi
= Magnoliophyta
Kelas
= Magnoliopsida
= Scrophulariales
Suku
= Acanthaceae
Marga
= Justicia
Spesies
2. Morfologi
Tanaman ini berupa semak, pada umumnya di tanam
sebagai pagar hidup atau tumbuhan liar di hutan, tanggul sungai
atau di pelihara sebagai tanaman obat. Tumbuh pada ketinggian
1-500 m di atas permukaan laut. tumbuh tegak, tinggi dapat
mencapai 2 m, percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal
batang. Cabang - cabang yang masih muda berwarna ungu
gelap, dan bila sudah tua warnanya menjadi coklat mengkilat.
Daun letak berhadapan, berupa daun tunggal, yang bentuknya
lanset dengan panjang 5-20 cm., lebar 1-3,5 cm, tepi rata, ujung
daun meruncing, pangkal berbentuk biji bertangkai pendek
antara 5 7,5 mm, warna daun hijau gelap (Rusmiatik, 2013).
3. Nama Daerah
Handarusa (Sunda), Gandarusa, Tetean, Trus (Jawa), Puli
(Ternate), Besi-besi (Aceh), Gandarusa (Melayu), Bo gu dan
(China), Gandarisa (Bima) (Rusmiatik, 2013).
4. Kandungan Kimia
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Daun gandarusa mengandung justisin (suatu senyawa
golongan
alkaloid),
flavonol-3-glikosida,
flavon,
luteolin
B. Landasan Teori
Dalam uji fitokimia, senyawa yang akan diuji yaitu alkaloid,
steroid dan flavonoid. Golongan senyawa alkaloid dideteksi dengan
menyemprotkan
pereaksi
Dragendrof.
Golongan
senyawa
steroid
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
alkohol, dikocok dengan kuat, terbentuk warna merah, kuning, dan jingga
yang menunjukkan adanya senyawa flavonoid (Maharani et al, 2006).
Keanekaragaman dan jumlah struktur molekul yang dihasilkan
oleh tumbuhan banyak sekali, demikian juga laju pengetahuan tentang hal
tersebut. Dengan demikian masalah utama dalam penelitian fitokimia
adalah menyusun data yang ada mengenai setiap golongan senyawa
khusus.
Kandungan
kimia
tumbuhan
dapat
digolongkan
menurut
gandarusa
(Justicia
gendarussa
Burm.)
familia
gandarusa
mengandung
justicin,
alkaloida,
saponin,
flavonoida, minyak atsiri, dan tanin. Berkhasiat sebagai obat pegal linu,
obat pening dan obat untuk haid yang tidak teratur. Kegunaan yang lain
untuk obat luka terpukul (memar), patah tulang (Fraktur), reumatik pada
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
persendian, bisul, borok dan korengan. Daun tanaman gandarusa
mempunyai
banyak
kegunaan
dalam
pengobatan
tradisional.
Di
antaranya, akar dan daun direbus, kemudian diminum dua kali dalam
sebulan bisa sebagai obat KB bagi laki-laki (Syamsuhidayat,1991).
Metabolit sekunder dihasilkan melalui tahap-tahap reaksi dalam
jaringan tumbuhan yang disebut biosintesis. Alkaloid, terpenoid, steroid,
dan flafonoid merupakan beberapa contoh senyawa yang dihasilkan dari
biosintesis tersebut. Penelitian kandungan kimia untuk satu tanaman
(daun, batang, kulit batang, akar, dll) atau melakukan penapisan
kandungan kimia terhadap berbagai sepsis tanaman dalam satu famili
pada bagian tertentu akan memberikan informasi tentang tingkat evolusi
(Sabarwati, 2006).
Skrining fitokimia adalah metode analisis untuk menentukan jenis
metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuh tumbuhan karena
sifatnya yang dapat bereaksi secara khas dengan pereaksi tertentu.
Skrining fitokimia dilakukan melalui serangkaian pengujian dengan
menggunakan pereaksi tertentu. Beberapa jenis senyawa yang dapat
dideteksi secara skrining fitokimia antara lain :
a. Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa yang larut air, dapat
diekstrasi dengan etanol 70% dan tetap ada dalam lapisan air
setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak bumi. Flavonoid
berupa senyawa fenil oleh karakter itu warnnya berubah bila
ditambah basa atau amonia. Flavonoid mengandung sistem
ARIN RIZKI TALIB
15020130082
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
aromatik yang terkonjungsi sehingga kan menunjukan pita serapan
yang kuat pada sinar UV(ultraviolet) dan sinar tampak (Harbone
1987)
b. Tanin
Tanin merupakan senyawa fenolik yang kerjanya bersifat
adstringen (menciutkan selaput usus/ pengelat) yang dapat
mengurangi kontraksi usus, menghambat diare, mengurangi
penyerapan,
dan
melindungi
usus
dengan
cara
melapisi
yang
merupakan
molekul
aglikon
dan
sebuah
dengan
air
dan
pada
konsentrasi
rendah
sering
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
tanpa warna, seringkali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk
kristal, tetapi hanya sedikit yang berupa cairan (Teyler, 1988).
Uji Metabolit Sekunder (Harborne, 1987) :
1. Identifikasi alkaloid dengan metode Culvenor-Fitzgerald
Sampel dicampur dengan 5 ml kloroform dan 5 ml amoniak kemudian
dipanaskan, dikocok dan disaring. Ditambahkan 5 tetes asam sulfat 2
N pada masing-masing filtrat,
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Alat Dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan yaitu cawan porselin, pipet tetes,
plat tetes, rak tabung, sendok tanduk, sendok besi, sudip dan tabung
reaksi.
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah daun
gandarusa, sitoborat, FeCl3 1 N, KOH 10% P b/v, etanol 95% P, HCl 0,5 N,
pereaksi mayer/ bauchardat/ dragendorff, FeCl 3 P, eter, LiebermannBurchard, serbuk Mg, HCl 2 N, dan HCl P
B. Cara Kerja
A. Reaksi identifikasi golongan tanin
1. Reaksi identifikasi terhadap katekol
Sampel dibasahi dengan larutan FeCl 3 1 N, jika mengandung katekol
akan menghasilkan warna hijau.
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
2. Reaksi identifikasi terhadap pirogalatotanin
Sampel dibasahi dengan larutan FeCl 3 1 N, jika mengandung
pirogalatotanin akan menghasilkan warna biru.
B. Reaksi identifikasi golongan dioksiantrakinon
Sedikit serbuk dimasukka kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan
KOH 10% P b/v dalam etanol 95% P, jika mengandung dioksiantrakinon
akan menghasilkan warna merah.
C. Reaksi identifikasi golongan alkaloid
Ekstrak metanol dimasukkan kedaam masing-masing tabung reaksi
kemudian ditetesi :
1. HCl 0,5 N dan pereaksi mayer, jika mengandung alkaloid maka akan
menghasilkan endapan kuning.
2. HCl 0,5 N dan pereaksi Bauchardat, jika mengandung alkaloid akan
menghasilkan endapan coklat.
3. HCl 0,5 N dan pereaksi Dragendroff, jika mengandung alkaloid akan
menghasilkan endapan warna jingga.
D. Reaksi identifikasi golongan steroid
Serbuk dihaluskan dengan etanol kemudian didihkan selama 15 menit
bila disaring, filtrat diuapkan sampai kering. Ekstrak kering ditambahkan
eter setelah terlebih dahulu disuspensikan dengan sedikit air, bagian
yang larut dalam eter dipisahkan. Lapisan eter kemudian ditetesi
dengan pereaksi Liebermann-Burchard jika mengandung steroid akan
menghasilkan warna merah jambu.
E. Reaksi identifikasi golongan saponin
Serbuk dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air
panas, didinginkan kemudian kocok kuat-kuat selama 10 detik,
terbentuk buihm lalu tambahkan 1 tetes asam klorida 2 N, buih tidak
hilang.
F. Reaksi identifikasi golongan flavonoid
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Serbuk ditambahkan dengan FeCl 3 dan HCl P, jika mengandung
flavonoid akan menghasilkan warna merah. HCl P ditambah citoborat
akan menghasilkan warna kuning , dan HCl P ditambah Serbuk Mg
akan menghasilkan warna merah jika mengandung flavonoid
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
A. Hasil Pengamatan
No
.
1.
Golongan
komponen kimia
Tanin
a) Katekol
b) Piragalotanin
Perlakukan
Dioksiantrakinon
2.
3.
4.
5.
6.
Pengamatan
Negatif
Negatif
Sampel + KOH 10
Negatif
Negatif
Steroid
Negatif
Saponin
Positif
Negatif
Alkaloid
Flavonoid
B. PEMBAHASAN
La Hamidu S.Farm
Negatif
Negatif
Postif
Negatif
SKRINING FITOKIMIA
Skrining fitokimia adalah suatu metode pengujian yang dilakukan
untuk mengetahui senyawa-senyawa atau kandungan kimia yang ada di
dalam tanaman yang berfungsi sebagai bahan terapeutik. Dengan
mengetahui kandungan senyawa dari suatu tanaman kita dapat membuat
suatu formulasi baik itu obat, makanan, bahan kosmetik dan sebagainya.
Skrining fitokimia ini merupakan pengujian awal atau pendahuluan untuk
membuat suatu sediaan farmasi. Metode ini digunakan untuk mendeteksi
senyawa kimia seperti senyawa alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, steroid
dan minyak atsiri.
Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm.) mengandung
justicin, alkaloida, saponin, flavonoida, minyak atsiri, dan tanin. Berkhasiat
sebagai obat pegal linu, obat pening dan obat untuk haid yang tidak
teratur. Kegunaan yang lain untuk obat luka terpukul (memar), patah
tulang (Fraktur), reumatik pada persendian, bisul, borok dan korengan.
Daun
tanaman
gandarusa
mempunyai
banyak
kegunaan
dalam
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Tujuan dilakukanya percobaan skrining fitokimia yaitu untuk
mengidentifikasi metabolit sekunder yang ada di dalam tanaman daun
mimba.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan uji skrining fitokimia
dengan menggunakan sampel daun gandarusa (Justicia gendarussa
Burm.) senyawa-senyawa yang ada dikandung adalah flavonoid dan
saponin.
Golongan tanin, dilakukan reaksi identifikasi terhadap katekol dan
pirogalotanin. Dimana katekol, sampel dibasahi dengan FeCl1 N positif
jika bewarna hijau sedangkan piragalotanin berwarna biru. Lalu jika
ditambahkan larutan brom dan terbentuk endapan positif katekol dan tidak
terjadi endapan untuk pirogalotanin. Pada identifikasi tanin, gugus OH
pada pada tanin, bereaksi dengan reagen FeCl 3, hal ini dapat
mengendapkan protein sehingga menyebabkan terjadinya perubahan
warna. Hal ini disebabkan karena adanya reaksi hidrolisis pada senyawa
protein yang beraksi dengan logam.
Hal ini juga disebabkan karena adanya penambahan pereaksi
geser (AlCl3
atau C4
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Senyawa dioksiantrakinon diidentifikasi dengan cara sedikit sampel
dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu ditetesi dengan KOH 10 % P b/v
dalam
etanol
95%
P,
jika
mengandung
dioksiantrakinon
akan
pereaksi
buchardat
menghasilkan
endapan
coklat
jika
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
yang tidak larut, sehingga garam inilah yang akan membentuk endapan.
Sedangkan perbedaan warna yang terjadi disebabkan karena pereaksi
yang digunakan memiliki warna tersendiri.
Adapun hasil dari percobaan yaitu didapatkan hasil yang positif
pada uji flavonoid dan saponin sedangkan yang lainnya menghasilkan
hasil yang negatif dimana tidak terjadi perubahan warna.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
ARIN RIZKI TALIB
15020130082
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Dari percobaan yang telah dilakukan yaitu uji skrining pada
sampel daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.)
diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Cullen, James. 2006. Practical Plant Identification. Cambridge: University
Press
LAMPIRAN
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Dioksiantarkuinon
Steroid
Saponin
Alkaloid
Tanin
Tanin
Flavonoid
Skema Kerja
Reaksi Identifikasi Golongan Tanin
Serbuk Sampel
ARIN RIZKI TALIB
15020130082
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
+ FeCl3 1 N
Warna hijau
Warna Biru
(Katekol)
(Pirogalotanin)
Reaksi Identifikasi Golongan Dioksiantrakinon
Serbuk Sampel
+ KOH 10% P b/v
Dalam etanol 95% P
Warna merah
Reaksi Identifikasi Golongan Alkaloid
Uji Mayer
Ekstrak methanol
+ HCl 0,5N
+ pereaksi mayaer
Endapan kuning
Uji Bouchardat
Ekstrak methanol
+ HCl 0,5N
+ pereaksi mayaer
Endapan coklat
Uji Dragendrof
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
Ekstrak methanol
+ HCl 0,5N
+ pereaksi mayaer
Endapan kuning
Reaksi Identifikasi Golongan Saponin
Serbuk Sampel
+ 10 ml air panas
Dinginkan
Kocok kuat
selama 10 detik
terbentuk buih
+ HCl 2N
Buih tidak hilang
Reaksi Identifikasi golongan flavonoid
Serbuk Sampel
+FeCl3
+ HCl P
Warna Merah
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
http://lib.ui.ac.id/opac/themes/green/detail.jsp?id=126125&lokasi=lokal
La Hamidu S.Farm
SKRINING FITOKIMIA
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:s12ir8KT1fsJ:eprints.ung.ac.id/4704/9/2013-1-84205-431409035-bab431072013081415.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
La Hamidu S.Farm