Buku 4 - Edit Sulipan 8 Mei 2012
Buku 4 - Edit Sulipan 8 Mei 2012
PEDOMAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)
DAN ANGKA KREDITNYA
Kata Pengantar
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan
yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Oleh
karena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, diperlukan
suatu sistem pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru
secara terprogram dan berkelanjutan. Pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) merupakan salah satu kegiatan yang dirancang
untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional. Buku ini
merupakan Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan untuk digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, baik oleh guru,
tim penilai, maupun pemangku kepentingan (stake holder).
Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman
Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan
Angka Kreditnya yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan Nasional, sejalan dengan perubahan struktur organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Eselon I Kementetian Negara Sebagaimana Telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun2010 serta berbagai masukan
dari hasil ujicoba yang dilakukan selama tahun 2011.
ii
Buku 2
Buku 4
Buku 5
iii
DAFTAR ISI
BAB IV ............................................................................... 56
PENUTUP ........................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................... 59
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) sebagai salah satu
unsur utama selain kegiatan pembelajaran/pembimbingan dan
tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah
yang diberikan angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan
fungsional guru. Harapannya melalui PKB akan terwujud guru yang
profesional yang bukan hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan
yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah, tetapi tidak kalah
pentingnya juga memiliki kepribadian yang matang, kuat dan
seimbang.
Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah serta kepemilikan
kepribadian yang prima, maka diharapkan guru terampil
membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui penyajian layanan pendidikan yang bermutu.
Mereka mampu membantu dan membimbing peserta didik untuk
berkembang dan mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi yang secara cepat berubah sebagai ciri dari masyarakat
abad ke-21.
Agar pelaksanaan PKB di lapangan sesuai dengan tujuan, maka
disusunlah Buku Pedoman Kegiatan PKB dan Angka Kreditnya.
B. Dasar Hukum Kegiatan PKB
Dasar hukum kegiatan PKB ini adalah:
1. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
1
guru,
kepala sekolah/madrasah,
pengawas sekolah/madrasah,
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota,
Badan Kepegawaian Daerah (BKD),
Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru,
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan, dan
pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan PKB.
BAB II
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
A. Pengertian Umum
PKB adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk
meningkatkan profesionalismenya.
Dengan demikian, guru dapat memelihara, meningkatkan, dan
memperluas
pengetahuan
dan
keterampilannya
untuk
melaksanakan
proses
pembelajaran
secara
profesional.
Pembelajaran yang berkualitas diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik.
PKB adalah bagian penting dari proses pengembangan
keprofesian guru yang merupakan tanggung-jawab guru secara
individu sebagai masyarakat pembelajar. Oleh karena itu, kegiatan
PKB harus mendukung kebutuhan individu dalam meningkatkan
praktik keprofesian guru dan fokus pada pemenuhan dan
pengembangan kompetensi guru untuk mendukung pengembangan
karirnya. Kegiatan ini dapat mencakup kegiatan sebagai berikut.
1. Pengembangan diri untuk mencapai kompetensi dasar yang
disyaratkan bagi profesi guru.
2. Pengembangan diri untuk pendalaman dan pemutakhiran
pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
kompetensinya sebagai guru.
3. Peningkatan keterampilan dan kemampuan guru
menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
untuk
4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan yang menunjang pengembangan
karirnya sebagai guru.
5. Kegiatan lain yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guru
saat ini dan di masa mendatang.
B. Jumlah Angka Kredit yang Dipersyaratkan PKB
Berdasarkan Permennegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009
Pasal 17, jumlah minimum angka kredit untuk memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat/jabatan guru dari unsur PKB adalah
sebagai berikut.
Dari Jabatan
Guru Pertama
golongan ruang
III/a
Guru Pertama
golongan ruang
III/b
Guru Muda
golongan ruang
III/c
Guru Muda
golongan ruang
III/d
Guru Madya
golongan IV/a
Guru Madya
golongan ruang
IV/b
Ke Jabatan
Guru Pertama
golongan ruang
III/b
Guru Muda
golongan ruang
III/c
Guru Muda
golongan ruang
III/d
Guru Madya
golongan ruang
IV/a
Guru Madya
golongan IV/b
Guru Madya
golongan ruang
IV/c
3 (tiga)
4 (empat)
3 (tiga)
6 (enam)
4 (empat)
8 (delapan)
4 (empat)
12 (dua belas)
4 (empat)
12 (dua belas)
Dari Jabatan
Guru Madya
golongan ruang
IV/c
Guru Utama
golongan ruang
IV/d
Ke Jabatan
Guru Utama *)
golongan ruang
IV/d
Guru Utama
golongan ruang
IV/e
5 (lima)
20 (dua puluh)
*) bagi Guru Madya, golongan ruang IV/c, yang akan naik jabatan
menjadi Guru Utama, golongan ruang IV/d, wajib melaksanakan
presentasi ilmiah.
Penulis
Pembantu I
Penulis
Pembantu II
Penulis
Pembantu III
60%
40%
3 orang
50%
25%
25%
4 orang
40%
20%
20%
20%
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah A.K.
Sub-Unsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
-
Guru
Pertama
golongan
ruang III/a
Guru
Pertama
golongan
ruang III/b
Guru Muda
golongan
ruang III/c
Guru
Pertama
golongan
ruang III/b
Guru Muda
golongan
ruang III/c
Guru Muda
golongan
ruang III/d
6 (enam)
Guru Muda
golongan
ruang III/d
Guru Madya
golongan
ruang IV/a
8 (delapan)
4 (empat)
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
-
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah A.K.
Sub-Unsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
diktat, karya terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku pedoman guru paling
banyak 1 (satu)
buah.
Untuk penulisan
laporan penelitian maksimal 2
laporan per
tahun.
Untuk karya inovatif maksimal
50% dari angka
kredit yang dibutuhkan.
Guru Madya
golongan
ruang IV/a
Guru Madya
golongan
ruang IV/b
12 (duabelas)
Minimal terdapat
1(satu) laporan
hasil penelitian
dan 1 (satu)
Artikel yang
dimuat di jurnal
yang ber-ISSN
Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya terjemahan, atau tulisan ilmiah popu-
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah A.K.
Sub-Unsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
ler paling banyak
3 (tiga) buah.
Buku pedoman
guru paling banyak 1 (satu)
buah.
Untuk penulisan
laporan penelitian maksimal 2 laporan per tahun.
Untuk karya inovatif maksimal
50% dari angka
kredit yang
dibutuhkan.
Guru Madya
golongan
ruang IV/b
Guru Madya
golongan
ruang IV/c
12 (dua belas)
Minimal terdapat
1(satu) laporan
hasil penelitian
dan 1 (satu) artikel yang dimuat
di jurnal yang
ber-ISSN
Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku pedoman guru paling
10
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah A.K.
Sub-Unsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
banyak 1 (satu)
buah.
Untuk penulisan
laporan penelitian maksimal 2
laporan per
tahun.
Untuk karya inovatif maksimal
50% dari angka
kredit yang
dibutuhkan.
Guru Madya
golongan
ruang IV/c
Guru Utama
golongan
ruang IV/d
14 (empat
belas)
Minimal terdapat
1(satu) laporan
hasil penelitian
dan 1 (satu) artikel yang dimuat
di jurnal yang
ber-ISSN dan 1
(satu) buku
pelajaran atau
buku pendidikan
yang ber-ISBN
Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku pe-
11
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah A.K.
Sub-Unsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
doman guru
paling banyak 1
(satu) buah.
Untuk penulisan
laporan penelitian maksimal 2
laporan per
tahun.
Untuk karya inovatif maksimal
50% dari angka
kredit yang
dibutuhkan.
Guru Utama
golongan
ruang IV/d
Guru Utama
golongan
ruang IV/e
20 (dua puluh)
Minimal terdapat
1(satu) laporan
hasil penelitian
dan 1 (satu) artikel yang dimuat
di jurnal yang
ber ISSN dan 1
(satu) buku pelajaran atau buku
pendidikan yang
ber-ISBN
Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
12
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah A.K.
Sub-Unsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
buah. Buku
pedoman guru
paling banyak 1
(satu) buah.
Untuk penulisan
laporan penelitian maksimal 2
laporan per
tahun.
Untuk karya inovatif maksimal
50% dari angka
kredit yang
dibutuhkan.
pengembangan
keprofesian
dari
guru
yang
13
bersangkutan.
Manfaat
tersebut
diutamakan
untuk
14
BAB III
KEGIATAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan salah
satu unsur dari unsur-unsur yang diperlukan untuk memenuhi
angka kredit jabatan fungsional guru.
Pasal 11 Permennegpan dan RB Nomor 16 tahun 2009
menjelaskan bahwa unsur, sub-unsur, dan kegiatan PKB seperti
pada tabel berikut.
Unsur: PKB
Sub-unsur PKB
A
B
Melaksanakan
Pengembangan Diri
Publikasi Ilmiah
Karya Inovatif
Kegiatan
1.
2.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
A. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan
profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan atau kebijakan pendidikan nasional
serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
15
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Kode
Angka
Kredit
19
15
20
21
22
23
1.1.f
24
Kegiatan
antara 30 s.d. 80
Kegiatan
1.2.a Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti
kelompok/ musyawarah kerja guru) untuk
penyusunan perangkat kurikulum dan
atau pembelajaran.
Kegiatan ilmiah, seperti seminar, koloqium, diskusi panel, atau bentuk pertemuan ilmiah yang lain:
1.2.b Sebagai pembahas atau pemakalah
1.2.c Sebagai peserta
1.2.d Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai
dengan tugas dan kewajiban guru,
termasuk in house training (<30jam)
kode
25
26
27
28
Angka
Kredit
0,15
0,2
0,1
0,1
Kode
Angka
Kredit
29
0,2
30
0,2
21
a) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/ dipublikasikan dalam bentuk buku ber ISBN dan telah mendapat
pengakuan BSNP.
b) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel
ilmiah diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah
ilmiah/jurnal ilmiah yang diedarkan secara nasional
dan terakreditasi.
c) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel
ilmiah diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal
ilmiah tingkat provinsi.
d) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel
ilmiah diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal
ilmiah tingkat kabupaten/kota.
e) Laporan hasil penelitian berupa makalah yang telah
diseminarkan di sekolah/madrasahnya dan disimpan di
perpustakaan.
2) Bukti fisik yang dinilai
Kegiatan gurudalam publikasi ilmiah berupa hasil
penelitian ilmu bidang pendidikan formal harus dibuktikan
dengan bukti fisik sebagai berikut.
a)
b)
c)
d)
23
Kegiatan
Kode
b.
Angka
Kredit
4
3
2
34
35
Kode
37
Angka
Kredit
2
38
1,5
a)
3) Angka Kredit
Besaran angka kredit artikel ilmiah dalam bidang
pendidikan ditunjukkan pada tabel berikut.
2.2.h1
2.2.h2
2.2.h3
Kegiatan
Kode
39
Angka
Kredit
2
40
1,5
41
buku
Kegiatan
Kode
42
Angka
Kredit
6
43
44
pelajaran
b) Modul/Diktat Pembelajaran
1) Pengertian
(a) Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan
29
Kode
45
Angka
Kredit
1,5
46
47
0,5
32
Sasaran
Pembaca
Tujuan
Penulis
Buku Pelajaran
Berisi pengetahuan
untuk bidang ilmu atau
mata pelajaran
tertentu
Peserta didik pada
jenjang pendidikan
tertentu
Membantu Peserta
didik dalam memahami
mata pelajaran
tertentu, atau sebagai
bahan pegangan
mengajar guru, baik
pegangan utama
maupun pelengkap
33
Kode
Angka
Kredit
48
49
1,5
d) Karya Terjemahan
1) Pengertian
Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari
penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam
34
Kategori Sederhana:
Sudah pernah ada sebelumnya.
Yang dibuat sekarang sama baiknya dari sebelumnya (dari
penggunaannya, dari kepraktisannya, dari efisiensinya dsb)
Belum banyak dilakukan modifikasi daripada yang ada
sebelumnya.
Kategori Karya Sains/Teknologi ditinjau dari sisi manfaat
(penggunaan/pengakuan)
Kategori Kompleks:
digunakan pada dua sekolah atau lebih atau
pengakuan dari tingkat Kecamatan/Kabupaten/ Kota/
Provinsi/ Nasional
Kategori Sederhana:
digunakan pada satu sekolah tempat
bersangkutan, atau
pengakuan dari tingkat kelurahan/desa
guru
yang
2)
3)
4)
5)
6)
7)
40
e. Bukti fisik
Kegiatan yang menunjukan guru telah menemukan karya
sains/teknologi harus dibuktikan sebagai berikut.
1) Laporan cara pembuatan dan penggunaan alat/mesin
dilengkapi dengan VCD/gambar/foto karya teknologi
tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu.
2) Laporan cara pembuatan dan penggunaan media
pembelajaran dan bahan ajar interaktif berbasis
komputer dilengkapi dengan hasil pembuatan media
pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam Compact Disk
atau Flashdisk.
3) Laporan hasil penelitian sains/ teknologi (bidang studi)
dilengkapi dengan foto saat melakukan penelitian dan
bukti pendukung lainnya.
4) Laporan hasil pengembangan model metodologi/
evaluasi pembelajaran karya sains/teknologi dilengkapi
dengan buku/naskah/instrumen hasil pengembangan.
Semua laporan di atas harus dilengkapi dengan lembar
pengesahan dari kepala sekolah/madrasah.
Kerangka isi teknologi tepat guna sebagaimana tersebut
dalam Lampiran 11
f. Angka Kredit
Besaran angka kredit karya teknologi tepatguna (karya
sains/ teknologi) sebagai berikut.
Kode
Angka
Kredit
52
53
Kegiatan
41
(c) Untuk cerpen dan puisi dapat berupa satuan karya yang
sudah diterbitkan pada media masa dengan jumlah
cerpen atau puisi yang dinilai adalah setiap 10 cerpen
atau setiap 20 puisi.
(d) Semua karya pada buku kumpulan karya sastra adalah
karya guru yang bersangkutan dan bukan terjemahan.
2) Desain komunikasi visual:
(a) Setiap judul film/sinetron/wayang atau judul company
profile berdurasi minimal 15 menit, diedarkan secara
luas dan diakui oleh masyarakat
(b) Setiap minimal 5 baliho/poster seni yang berbeda,
ukuran minimal 3x5 meter, dipasang di tempat umum
dan diakui oleh masyarakat.
(c) Setiap minimal 20 poster/ pamflet/brosur seni yang
berbeda, ukuran kecil, dicetak berwarna dan diedarkan
secara luas dan diakui oleh masyarakat.
3) Seni Musik
(a) Setiap 5 judul lagu yang telah direkam oleh
instansi/perusahaan rekaman tertentu atau setiap 5
judul lagu yang telah dipublikasikan secara luas dan
diakui oleh masyarakat/pihak berwenang (dinas, dewan
kesenian, asosiasi seni dan sejenisnya)
(b) Setiap 10 naskah aransemen lagu yang telah diedarkan
secara luas dan diakui masyarakat atau bila berupa buku
telah diterbitkan dan ber-ISBN
4) Seni Busana:
Setiap 10 kreasi busana yang berbeda, diperagakan, dan
diakui oleh masyarakat.
5) Seni rupa:
46
Angka
Kredit
54
55
Kegiatan
47
Angka
Kredit
56
57
Kegiatan
49
Kategori Sederhana:
Alat bantu presentasi = ukuran s.d. 30 x 10 x 10 cm atau
jumlah 1-2 set
Alat bantu olahraga = jumlah antara 2-3 set
Alat bantu praktik = jumlah antara 2-3 set
Tinjauan Kategori Dari Sisi Lingkup Penggunaan/Sebaran
Kategori Kompleks:
digunakan pada dua sekolah atau lebih.
Kategori Sederhana:
digunakan pada satu sekolah tempat guru yang
bersangkutan.
b. Membuat Alat Peraga
1) Pengertian
Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan
dalam proses pembelajaran atau bimbingan.
Alat peraga mempunyai ciri memperjelas konsep/
teori/cara kerja suatu alat dan ada unsur modifikasi/
inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/
madrasah tersebut.
2) Jenis alat peraga adalah
a) Poster/gambar untuk pelajaran,
b) Alat permainan pendidikan,
c) Model benda/barang atau alat tertentu,
d) Benda potongan (cutaway object),
e) Film/video pelajaran pendek,
f) Gambar animasi komputer, dan
g) Alat peraga lain.
50
Kode
Angka
Kredit
51
58
59
Kategori Sederhana:
digunakan pada
bersangkutan.
satu
sekolah
tempat
guru
yang
52
Angka
Kredit
60
61
Kegiatan
54
Kategori Sederhana:
Alat praktikum sains = ukuran PxLxT <= s.d. 40 x 20 x 20
cm atau jumlah antara 1-2 set
Alat praktikum teknik = ukuran PxLxT <= s.d. 40 x 20 x 20
cm atau jumlah antara 1-2 set
Alat praktikum bahasa, ilmu sosial, humaniora dan
lainnya = durasi pemakaian s.d. 30 menit
Tinjauan Kategori Dari Sisi Lingkup Penggunaan/Sebaran
Kategori Kompleks:
digunakan pada dua sekolah atau lebih
Kategori Sederhana:
digunakan pada satu sekolah tempat guru yang
bersangkutan.
4. Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman,
Soal, dan sejenisnya
a. Pengertian
Kegiatan ini meliputi penyusunan standar/pedoman/soal
yang diselenggarakan oleh instansi tingkat nasional atau
provinsi. Kerangka isi laporan mengikuti pengembangan
penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya
sebagaimana tersebut dalam Lampiran 16.
b. Bukti fisik
Guru yang telah mengikuti penyusunan standar/pedoman
/soal dan sejenisnya harus dibuktikan dengan:
1) laporan kegiatan.
2) naskah standar soal/pedoman tingkat nasional/ provinsi.
3) Surat keterangan kepala sekolah/madrasah bahwa guru
yang bersangkutan aktif mengikuti kegiatan tersebut.
55
Angka
Kredit
62
63
Kegiatan
BAB IV
PENUTUP
Buku ini memberikan informasi informasi tentang kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dengan landasan
hukum diambil dari Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnyadan
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Dengan adanya buku ini, diharapkan para guru secara individual
56
57
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14
Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman Penyusunan Karya
Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit
Pengembangan Profesi Widyaiswara. Jakarta: Depdikbud,
Dikdasmen.
Suhardjono. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Makalah pada Diklat
Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsional Guru,
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional.
Suhardjono. (2005). Menilai KTI Guru, Makalah pada Peningkatan
Mutu Guru di Makasar. Jakarta tahun 2005.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. (2006). Penelitian
Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Suhardjono. (2009) Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian
Tindakan Sekolah/Madrasah. Malang: Cakrawala Indonesia
LP3 Universitas Negeri Malang.
Sulipan. (2009) Teknik Mudah Menulis Karya Ilmiah.Bandung:
Tantiarama.
Supardi. (2004). Menyusun Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan,
58
59
Bagian Awal:
Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang kapan
waktu pelaksanaan diklat, di mana kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat, lama waktu
pelaksanaan diklat, surat penugasan, penyelenggara/pelaksana
diklat, surat persetujuan dari kepala Sekolah/madrasah, serta
fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat.
2)
Bagian Isi:
a) Tujuan dan alasan mengikuti diklat/pengembangan diri
yang dilakukan.
b) Deskripsi materi yang diberikan dalam diklat/pengembangan diri serta uraian kesesuaian dengan peningkatan
keprofesian. guru yang bersangkutan.
c) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh
guru peserta diklat/pengembangan diri berdasarkan hasil
dari mengikuti diklat tersebut.
d) Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam
peningkatan mutu. KBM dan siswanya.
e) Penutup
3)
Bagian Akhir
Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat yang
disajikan sebagaimana tabel berikut:
Nama Tempat
Diklat Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan
Diklat
Nama
Fasilitator
Mata
Diklat/
Kompet
ensi
Nama
Penyelen
g-gara
Kegiatan
Dampak*)
60
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
73
74
75
76
77
Tim Penyusun:
Dr. Unifah Rosyidi,M.Pd (Pusbangprodik)
Dra. Maria Widiani, MA (P2TK Dimen Ditjen Dikmen)
Dian Wahyuni,M.Ed
Prof. Dr. Ir. Suhardjono Dipl.HE, M.Pd (Universitas Brawijaya)
Prof. Dr. Supardi (Universitas Negeri Semarang)
Drs. Achmad Dasuki, MM, M.Pd. (Universitas Pakuan Bogor)
Dr. Suparno, M.Pd. (Universitas Tirtayasa Banten )
Dra. Supriatun, M.Pd (P4TK Seni & Budaya Yogayakarta)
Dr. Sulipan, M.Pd (P4TK BMTI Bandung)
Drs. Haryono (Biro Kepegawaian Kemendiknas)
Drs. Dahlan M Noor (Biro Kepegawaian Kemendiknas)
Temu Ismail, M.Si
Dr. Omay Sumarna
Ir. Bambang Parikesit, M.Ed
Asyikin
Editor:
Dra. Supriatun, M.Pd
Design Layout:
Saymsul Bachri (Pusbangprodik)
78