Anda di halaman 1dari 43

SEORANG ANAK LAKI-LAKI

DENGAN SINDROMA
NEFROTIK
PEMBBIMBING :
DR. HERRY S,SP.A
PRESENTAN :
ADELITA YULI HAPSARI

IDENTITAS
DATA

PASIEN

AYAH

IBU

Nama

An. S

Tn. T

Ny. I

Umur

9 tahun

33 tahun

31 tahun

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Laki-laki

Perempuan

Alamat

Debong lor RT 05 RW 07

Agama

Islam

Islam

Islam

Suku Bangsa

Jawa

Jawa

Jawa

Pendidikan

4 SD

SMA

SMP

Pekerjaan

Buruh Bangunan

Ibu Rumah Tangga

Penghasilan

Rp.1.000.000,-/bulan

Rp.-

Keterangan

Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung

Asuransi

Umum

No. RM

793938

KELUHAN UTAMA

Bengkak
diseluruh
tubuh

KELUHAN TAMBAHAN

Nyeri perut
Muntah
BAK agak
keruh

RPS
5 hari SMR
- Bengkak
matapipiseluruh
tubuh
BAK lancar namun agak
keruh

Berobat ke RSU
Kardinah

RPD

Keluhan pertama kali


Sakit tertentu (-)

RPK

Tidak ada anggota keluarga


dengan riwayat serupa
pasien

RIWAYAT LINGKUNGAN RUMAH

KEPEMILIKA
N

Keadaan
Rumah

Rumah nenek pasienKondisi

rumah
dan
sanitasi
baik

Ukuran 6 x 11 m
Ditempati 6 orang
Atap genteng, dinding tembok, lantai
keramik
Cahaya masuk jendela baik
Rumah tidak gelap/pengap
Jarak septic tank > 10 m
Sumber air pam

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Buruh bangunan
Penghasilan 1 jt/bulan
Kepala rumah tangga : biayai 2
orang anak 1 istri, 1 mertua

- Ibu rumah tangga


- Tidak berpenghasilan

RIWAYAT KEHAMILAN

Ibu
periksa
rutin ke
bidan
1x/bln

Imunisasi
TT 3x

Riwayat
perdaraha
n,
trauma,
demam :
(-)

Janin
dalam
kandunga
n baik

Tempat kelahiran

: Bidan

Penolong persalinan : Bidan


Cara persalinan

: Pervaginam

HPHT/ TP

: Lupa

Masa gestasi

: Cukup bulan (9 bulan)

Air ketuban

: Jernih

Berat badan lahir

: 3000 gram

Panjang badan lahir : 49 cm


Lingkar kepala

: lupa

Langsung menangis : Ya
Nilai APGAR

: tidak tahu

Plasenta

: tidak tahu

Kelainan bawaan

RIWAYAT PRENATAL

: Tidak ada.

neonatus
aterm, lahir
spontan,
bayi dalam
keadaan
sehat

RIWAYAT PEMELIHARAAN POST-NATAL


Pemeliharaan setelah kelahiran dilakukan di
bidan secara rutin dan tidak ada keluhan.

R. TUMBUH KEMBANG
Pertumbuhan

BBL/PB/LK : 3000 g/49cm/lupa


BBS/TB/LK : 25 kg/132cm/51cm

Senyu
m:
Ibu lupa

Berdiri :
12
bulan

Duduk :
7 bulan

Tengkurap:
6 bulan

Merang
kak: 8
bulan

Berlari
2 tahun

Berjala
n
18
bulan
Kesan: Riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlambat dan sesuai dengan
usia.

RIWAYAT MAKAN DAN MINUM


Saat ini :
nafsu
makan baik

Lahir : ASI

6 bulan:
susu
formula &
bubur bayi

2 tahun:
makanan
lunak

3 tahu:
nasi + lauk
pauk
(sayur,dagi
ng), buahbuahan
kualitas
makanan
cukup
baik

RIWAYAT
VAKSIN
HEPATITIS
B
POLIO

BCG
DTP/ DT

CAMPAK

si
a
s
i
n
imu
n
e
i
s
a
p
IMUNISASI
an
d
p
a
lengk iulang
d
h
a
d
su ULANGAN (umur)
DASAR (umur)
0 bulan
1
6 bulan
bula
n
0/2
4
6 bulan
bulan
bula
n
0 bulan
2 bulan
4
6 bulan
bula
n
9 bulan
2 thn
6 thn
-

SILSILAH KELUARGA

PEMERIKSAAN FISIK

KU

Tampak sakit ringan,


tampak bengkak, tidak
sesak

Kesadaran

Compos mentis

TTV

N: 100x/m S: 36.4oC
RR : 20x/m TD :
130/80mmHg

Antropomet
ri

BB : 25kg
TB : 132 cm

Kepala

Mesosefali, muka tampak sembab

Rambut

Hitam, lebat, tampak terdistribusi merata,


tidak mudah dicabut.

Mata

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),


mata cekung (-/-), lakrimasi (-/-), oedem
periorbital(+/+),

Hidung

Simetris, mukosa hiperemis (-), sekret (-/-).

Telinga

Bentuk dan ukuran normal,


discharge(-/-)

Mulut

Bibir kering (-), bibir sianosis (-),


stomatitis (-), lidah normoglossia

Tenggorok

Tenggorok: Faring hiperemis (-),


tonsil T1-T1 hiperemis (-), detritus
(-), granulasi (-).

Leher

Leher: Simetris, pembesaran KGB (-).

Jantung

Paru

Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak.


Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS IV midklavikula
sinistra.
Perkusi: Tidak dilakukan pemeriksaan.
Auskultasi: Bunyi jantung I & II reguler, Gallop (-), murmur
(-)

Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris,


retraksi dinding dada (-)
Palpasi: Vokal fremitus sulit dinilai
Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: Suara napas vesikuler di seluruh lapang
paru kiri-kanan, ronki (-/-), wheezing (-/-).

Abdomen

Inguinal
Genitalia
Kulit

Inspeksi: tampak sidikit buncit


Palpasi: Supel, datar
Auskultasi: Bising usus (+)
Perkusi: shifting dullness(+)
min

Pembesaran KGB (-)

Jenis kelamin: laki-laki, tidak ada kelainan

Sawo matang

EXTREMITAS
Superior
Akral Dingin
Akral Sianosis
CRT
Oedem non-pitting
Tonus Otot
Trofi Otot

-/-/<2
+/+ minimal
normotonus
normotrofi

Inferior

-/-/<2
+/+ minimal
normotonus
normotrofi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
28 September 2015 Poli Umum
Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

Hemoglobin

10.0

g/dL

10.8-15.6

Lekosit

17.1

103/ul

4.5-13.5

Hematokrit

28.3

35-45

Trombosit

310

103/ul

150-521

Eritrosit

3.8

106/ul

3.8-5.8

RDW

13.4

11.5-14.5

MCV

75.5

80-96

MCH

26.7

Pcg

28-33

MCHC

35.3

g/dl

33-36

DARAH LENGKAP

URINALISIS LAB.
Makroskopis
Warna

Kuning kemerahan

Kuning

Kekeruhan

Agak keruh

Jernih

pH

6.0

6.0 9.0

Protein

Pos (3+)

Reduksi

Negatif

Negatif, +-/0.15, +1/0.30,


+2/1.0, +3/3.00, +4/10.0
Negatif

Kimia urin

Mikroskopis (sedimen)
Eritrosit

Padat

/Lpb

Leukosit

Penuh

/Lpb

Epitel

Pos (+1)

Silinder

0-1 granula

Bakteri

Negatif

Kristal

Amorf +2

Jamur

Negatif

+1/<4,
+4/>30
+1/<4,
+4/>30
+1/<4,
+4/>30
Negatif

Negatif

+2/5-9,

+3/10-29,

+2/5-9,

+3/10-29,

+2/5-9,

+3/10-29,

Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

Khusus
Berat jenis

1.015

1.005-1.030

Bilirubin

Negatif

Negatif

Urobilinogen

Negatif

Negatif

Keton

Negatif

Negatif

Nitrit

Negatif

Negatif

Eritrosit

+3 / 500

Negatif

Lekosit

+2 / 75

Negatif

Mikroskopis (sedimen)

PEMERIKSAAN
KHUSUS
Berat badan 25 kg
Tinggi badan 132 cm
Lingkar kepala 51 cm
Lingkar lengan atas 21
cm

BB/U = 86.2% (berat badan rendah


menurut usia)
TB/U = 98.5% (tinggi badan normal
sesuai usia)
BB/TB = 92.6% (Gizi normal)

MESOCEPHALI

TEKANAN DARAH

hipertensi

Beng
kak
selur
uh
tubuh

Protei
nuria,
Hema
turia,
Leuko
situri
a

DAF
TAR
MAS
ALA
H
Leuko
sitosi
s

Nyeri
perut
Munt
ah

Hiper
tensi

DIAGNOSIS BANDING
Observasi
Oedem
Renal
Sindroma nefrotik
Glomerulonefritis
Hepatal : hepatitis
Cardio : PJB
Nutrisional :
kwashiokor

Observasi
leukosituria

Status Gizi
kurang

PF
ANAMNESIS

La
b
Sindroma Nefrotik
Gizi Baik

PENATALAKSANAAN

P.O Prednison 5 mg 3-32


P.O Lasix 2 x tab (tab =
20 mg)
P.O asparka 1 x 300 mg
P.O captopril 1 x 15mg
0.3mg/kgbb

1. Pengaturan diet dengan :


Diet rendah garam : 1 gr/hari
Diet rendah kolesterol : < 300g/hari
Membatasi konsumsi cairan : 1280 ml/hari
BBI = 90% x (132-100) = 28.8kg KKB = 30kkal x
28.8
= 864kkal + 20% (akt. Sedang )
= 1036 kkal
Diet tinggi protein : 2 2.25 g/kgbb = 2 x 25kg
= 50 gr/hari
2. Edukasi

Medikamentosa

Non-medikamentosa

SARAN PEMERIKSAAN
Cek Protein
total dan
albumin

Cek fungsi
ginjal

Cek lab darah


rutin ulang
(sampai terjadi
remisi)

Cek Urin rutin


ulang (sampai
terjadi remisi)

Cek profil lipid

Rontgen thorax

Cek elektrolit

PROGNOSIS

Quo ad vitam

: Dubia ad bonam

Quo ad sanationam
malam
Quo ad fungsionam
bonam

: Dubia ad
: Dubia ad

ANALISIS KASUS
Masalah

Interpretasi

Anamnesis

- Bengkak diseluruh tubuh : mata pipi diseluruh Edema anasarka menandakan adanya ekstravasasi cairan
tubuh

dari

intravaskular

ke

interstisial,

dikarenakan

- BAK kuning sedikit keruh

hipoalbuminemia akibat protein loss ke urin.

- Nyeri perut 1 hari yang lalu

BAK keruh menandakan permeabilitas kapiler glomerolus

- Muntah 3 kali

sangat meningkat sehingga protein dapat melewati saringan


glomerolus
Nyeri perut dan muntah yang terjadi

mungkin dapat

disebabkan oleh karena ekstravasasi cairain di dinding


abdomen.

Pemeriksaan Fisik

- Muka : tampak sedikit sembab, oedem periorbital


(+/+)
- Abdomen : tampak sidikit buncit, shifting dullness
(+) minimal
- Non-pitting Oedema ekstremitas atas dan bawah
(+/+)

- Pada pemeriksaan fisik sempat didapatkan


oedem periorbital di kedua mata. Hal ini
berhubungan dengan penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG/GFR) yang mengakibatkan
ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen mungkin
berkurang,

sehingga

terjadi

edema

dan.

Peningkatan aldosteron dapat juga berperan


pada retensi air dan natrium.

Laboratorium
Darah rutin :
- Lekosit 17.1 x 103/ul
- Hematokrit 28.3 %
- Warna Kuning kemerahan
Urin:
- protein +3
- Agak keruh
- Eritrosit : Padat
- Leukosit : Penuh
- Eritrosit : +3 / 500
- Lekosit : +2 / 75

leukositosis menunjukkan adanya infeksi.


hematokrit yang menurun berbanding terbalik dengan tingginya volume plasma
akibat dari retensi cairan.
salah satu teori yang dapat menjelaskan adalah hilangnya muatan negatif yang
biasanya terdapat di sepanjang membran basal glomelurus. Hilangnya muatan negatif
tersebut menyebabkan protein yang bermuatan negatif tertarik keluar menembus
sawar kapiler glomerulus begitu pula dengan eritrosit yang ada pada urin.

TERIMAKASIH

TINJAUAN PUSTAKA

Sindroma Nefrotik
salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak,
merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari :
- proteinuria masif,
- hipoalbuminemia,
- hiperkolesterolemia
- edema

Proteinuria masif :
sebesar 50-100 mg/kg berat badan/hari atau lebih

Hipoalbumin :
menurun hingga kurang dari 2,5 gram/dl

EPIDEMIOLOGI
Insidens penyakit sindrom nefrotik primer ini 2 kasus pertahun tiap 100.000 anak berumur kurang dari 16 tahun,
dengan angka prevalensi kumulatif 16 tiap 100.000 anak.
Insidens di Indonesia diperkirakan 6 kasus per-tahun tiap
100.000 anak kurang dari 14 tahun.
Rasio antara lelaki dan perempuan pada anak sekitar 2:1.
Laporan dari luar negeri menunjukkan 2/3 kasus anak
dengan SN dijumpai pada umur kurang dari 5 tahun.

PASIEN SINDROM NEFROTIK PRIMER SECARA KLINIS


DAPAT DIBAGI DALAM TIGA KELOMPOK :

Kongenital
Responsive steroid, dan
Resisten steroid

Secara klinis sindrom nefrotik dibagi


menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Sindrom nefrotik primer
2. Sindrom nefrotik sekunder

ETIOLOGI
Penyakit metabolik atau kongenital: diabetes mellitus, amiloidosis, sindrom
Alport, miksedema.
Infeksi : hepatitis B, malaria, schistosomiasis, lepra, sifilis, streptokokus,
AIDS.
Toksin dan alergen: logam berat (Hg), penisillamin, probenesid, racun
serangga, bisa ular.
Penyakit sistemik bermediasi imunologik: lupus eritematosus sistemik,
purpura Henoch-Schnlein, sarkoidosis.

Neoplasma : tumor paru, penyakit Hodgkin, tumor gastrointestinal

Anda mungkin juga menyukai