Civitas Edisi 66 Editing
Civitas Edisi 66 Editing
Dapur Redaksi
Redaksi
Buletin Mimbar Untan Civitas
Diterbitkan oleh:
Lembaga Pers Mahasiswa
Universitas Tanjungpura
Pontianak
Pemimpin Redaksi:
Muhammad Firdaus
Sekretaris Redaksi:
Muh. Arif Rahman
Bendahara Redaksi:
Fitri Nur Hidayah
Redaktur: Irvan
Reporter: All crew
Fotografer: Damianus, Arif
Karikatur: Wirza Rachman
Layouter: Tarida Manullang
Alamat Redaksi :
Jl. Daya Nasional Gedung
MKDU Untan Pontianak 78124
HP: 0857 5218 8081.
Email: redaksimimbaruntan@
gmail.com
Website: mimbaruntan.com
Surat Pembaca
malam hari. Tidak hanya saat perkuliahan Reg. A di pagi dan siang saja, namun
juga pada saat perkuliahan mahasiswa
Reg. B di malam hari, karena mahasiswa
Reg. A maupun Reg. B sama-sama membayar perkuliahan, hanya waktu kuliah
saja yang membedakan. Jadi seharusnya
tidak ada perbedaan perlakuan dari pihak penjaga kampus terhadap keamanan
kendaraan mahasiswa yang berada di
area parkir saat kuliah.
Hari Andriani, mahasiswa Pertanian
3
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Profil
Profil
shari ini.
usti,
begitulah
beliau akrab
disapa
te-
hampir setiap
hari
ba-
pak dua
dengan
penuh
semangat
a n a k
ini
Pontianak, 20 Juli
Pertanian
Universitas
Tanjungpura Pontianak.
Berbeda
terlalu
dengan
jauh,
m e m -
dosen lain-
ban-
n y a ,
Hal
tersebut
lengkap Gusti Zakaria An- penghias pada sebuah nama, Jika mempunyai riset, beliau
seangkatan-
man
Jepang.
kungan, kalau lebih banyak punya niat dan usaha, tu- dapat ia lakukan karena jarin-
t u
Sewaktu duduk di bang- han hatilah yang menghiasi nal Internasional, berdiskusi
ku kuliah, pria yang mengaku nama tersebut, beliau mem- dan menghadiri pertemuanpernah
bertemu
langsung buktikannya
dengan
Presiden
ini
merupakan
dengan
beliau,
mengem-
mahasiswa seperti penelitian tanah gam- ban gelar profesor bukan lah
yang aktif dan teladan. Be- but. Pada masa Studi S3, be- perkara mudah, karena hal
liau aktif di Senat Mahasiswa, liau mendapatkan penghar- tersebut terdapat nilai-nilai
HMI, pernah menjadi Ketua gaan sebagai peniliti muda moral yang harus dipertangdi
Himpunan
sempat mejadi guru disalah 2001. Hal tersebut merupakan khusus bagi seorang profesor,
satu SMA swasta, di samp- sebuah prestasi yang tidak di tingkat Universitas profeing
kesibukannya
saikan Program Strata I (S1) motto hidup Berusaha ber- kan untuk membangun dan
di Fakultas Pertanian pada buat yang terbaik, melakukan mengembangkan suatu Unitahun 1987.
sesuatu
dengan
Dapat melanjutkan studi sungguh ini lebih kerap sebagai dosen di Fakultas
ke luar negeri bukan sekedar berkontribusi untuk nasional Pertanian,
Magister
Ilmu
mimpi lagi baginya, tahun di banding lokal, seperti di Lingkungan, Magister Teknik
1992
beliau
mendapatkan Kementrian
tergambar jelas ketika beliau acap sekali melakukan riset syarakat tidak perlu gelar
kembali mendapatkan bea- bersama peneliti dari luar profesor,pungkasnya
sem-
siswa Program Strata III (S3) negeri, peneliti-peneliti dari bari tersenyum dengan gaytahun 1996 di Australia.Kita Amerika, Prancis, Belanda, anya yang khas.
4
5
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Kampus
Kampus
jahteraan Keluarga Tata Rias,
Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Pendidikan Guru Anak Usia
Dini, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Seni Budaya
(Drama, Tari, Musik), dan
Pendidikan Seni Rupa.
Bagi yang
mendaftar
secara online akan diproses
penyeleksian secara administrasi, adapun persyaratan
bagi para peserta SM3T diantaranya ialah; Warga Negara
Indonesia, dibuktikan dengan identitas diri berupa KTP
yang masih berlaku, lulusan
prodi kependidikan S-1 (bukan transfer) tiga tahun terakhir (2013, 2014, 2015) dari
program studi terakreditasi
yang sesuai dengan mata pe-
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
prosedurnya, ungkapnya.
SM3T itu lanjutnya sudah
menekankan untuk syarat
prodi yang bisa ikut itu harus B. Mengapa saya ambil
keputusan harus ikut seperti
yang diaturkan di pusat karna
nanti bermasalah, bermasalah
saat kalian lulus disini sudah
satu tahun mengabdi ternyata
terhambat dengan program
studinya yang C kan bermasalah bagus kita ikut aturan
yang sudah ada, tambahnya.
Menurut Martono, beberapa prodi yang terakredetasi
C dikarenakan baru terakredetasi untuk pertamakalinya
kecuali prodi Biologi Itu
perlu dikaji, direfleksi dan
dievaluasi mengapa masih
dapat C dan itu akan di beri-
7
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Kampus
kan akreditasi ulang kat- 3000 orang ini setelah disarSM3T tahun ini Unanya.
ing akan juga mengikuti tes tan mendaftarsekitar 200
Solusi untuk mereka, mer- wawancara di semua LPTK peserta, yang melakukan
eka harus mengafinalisasi adminProgram studi itu
jukan
akreditasi
istrasi cuma 160
sudah terakreditasi,
ulang, penjas itu
peserta dan jatah
tapi C, nanti setelah
sudah mengajukan
penerimaan yang
tahun ke 4 ya, dia
akreditasi
ulang
disediakan kurang
akan di akreditasi
karna dia sudah
lebih
berjumlah
nah artinya ada peltahun ke 3 ya itu
100 peserta akan
uang untuk dapat B, karna komponenboleh, kalau bitetapi yang lolos
komponen yang ada itu dia harus ngisi
ologikan baru keadministrasinya
Borang dan evaluasi diri, nah gitu unmarin keluarnya,
hanya 50 orang
tuk
prosedurnya.
paparnya.
dan dari 50 orang
Ceremonial
boat festival.
Menurut Denita, mahasiswiprodi Bahasa Mandarin,
acara seperti ini bagus. Bagus, khususnya untuk kami
yang di jurusan mandarin,
yauntuk lebih menambah
pengetahuan kami dan lebih
mengenal tentang budaya
Tiongkok itu sendiri, tuturnya. Sama halnya dengan
Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Untan,
Martono. Beliau juga sangat
mengapresiasi dan mendukung acara ini.
Saya sangat mengapresiasi acara ini, karenakan
acara seperti ini dapat lebih
mengenalkan budaya Tiongkok dan menambah pengetahuan kepada mahasiswa.
pungkas Martono.
9
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Khusus
Khusus
abdian itu sendiri adalah agar
mahasiswa
berkontribusi
diprodi masing-masing dan
prodipun akan mengetahui
siapa-siapa mahasiswa yang
menerima beasiswa.
Ia menambahkan ketika
mahasiswa yang bersangkutan mendapat indeks prestasi ( IP ) rendah, maka dari
prodi akan mengontrol mahasiswa tersebut. Selain itu,
ketika pembantu Dekan ingin membuat atau mengembangkan sesuatu maka dari
prodi dapat merekomendasikan mahasiswa penerima
beasiswa untuk membantu
pengembangannya. Entin menyayangkan sikap mahasiswa
yang sering melaksanakan
pengabdian
dipenghujung
semester, padahal setiap semester minimum mahasiswa
harus melaksanakan lima
kali pengabdian tetapi beda
halnya dengan anak seni,
mereka harus melaksanakan
minimum sepuluh kali karena akan dikaitkan dengan
latihan. Kartu kontrol ini juga
digunakan sebagai syarat registrasi ulang di Comdev and
Outreaching.
Pembantu Dekan III
Fakultas Hukum menilai
bahwa kebijakan dari pengurus Comdev and Outreaching
10
10
11
11
66/XIV/
XV/
Juli/
2015 / 2014/ 2012
EdisiEdisi
61 / Th
64
/ Th
Th XVi/
Oktober-November
September
Edisi
66/
XV/
Juli/ 2015 / 2014 / 2012
Edisi
Edisi
61 64
/ Th
/ Th
XIV/
XVI/
Oktober-November
September
Khusus
mun sepanjang masa.
Dalam
pernyataannya Beliau mengungkapkan
bahwa mahasiswa Bidikmisi
merupakan mahasiswa luar
biasa oleh sebab itu perlu
dikontrol. Mahasiswa bidikmisi itu adalah mahasiswa
luar biasa maka harus dikontrol agar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nya tidak turun,
kalau turun maka haknya
akan dicabut sebagai penerima beasiswa, ungkapnya.
Disinggung
mengenai
pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa saat hendak
mengisi kartu Kontrol, Beliau
mengatakan pekerjaan itu
sebenarnya tidaklah penting
yang paling penting adalah
kita bisa melihat perkembangan mahasiswa dalam hal
akademik. Jika Ia mendapati
mahasiswa yang IPK nya
dibawah tiga maka akan dipanggil dan harus bertemu
dengannya. Kalau IPK nya
dibawah tiga akan saya panggil, saya buat dia malu. Supaya ia memperbaikinya, kalau
tidak begitu mahasiswa tak
akan takut ungkapnya sambil menyodorkan kartu kontrol dengan label keterangan
IPK dibawah tiga.
Ia menambahkan juga
ada lima hal yang perlu seb-
Headline
MISI BERAT
Karikatur: Wirza
Bentrok yang kerap kali terjadi dikalangan mahasiswa Untan mencerminkan buruknya
karakter yang dimiliki mahasiswa.
Pendidikan karakter (Pendikar) yang
diwajibkan Untan untuk seluruh
mahasiswa seperti kesulitan untuk
mewujudkan mahasiswa yang berakhlak mulia.
Pendidikan Karakter menjadi
sangat penting diterapkan pada mahasiswa, terlebih mahasiswa merupakan calon generasi penerus bangsa.
Agar mahasiswa tidak saling bermusuhan, serang menyerang antar fakultas dan
tawuran. Hal-hal seperti itulah yang menjadi
pertimbangan
mengadakan
pendidikan karakter untuk mahasiswa. Kan
b i k i n
m a l u
itu, masa
calon intelektual suka berkelahi,
kata
Bakran
Dosen agama islam (28/6)
Pendikar bertujuan untuk membangun dan
membentukan karakter mahasiswa baru di Untan sesuai dengan Akhlakulkarimah. Pendikar
ini disampaikan kepada mahasiswa baru melalui
12
13
Edisi
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Edisi 64
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th
Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Headline
mentor yang juga memiliki
ahlak yang baik dan pantas
untuk membimbing mahasiswa baru untuk membentuk karakter yang baik pula.
Dalam mata kuliah agama
itu ada juga pendidikan
akhlak, sehingga karakter itu
sudah melekat dipendidikan
akhlak, makanya pendidikan karakter itu membantu
kita juga dalam membentuk
akhlak mahasiswa baru Untan dan disampaikan melalui
mentor-mentor, jelasnya.
Pendikar ini juga berhubungan dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam,
sehingga ia sangat menghimbau mahasiswa baru
untuk mengikuti pendikar
dan sangat mendukung terhadap pelaksanaan pendikar
di Untan sesuai dengan Surat
Keputusan Rektor. Jadi paling tidak saya sebagai koordinator mata kuliah agama
mendukung
pendidikan
karakter sesuai dengan SK
Rektor, tambahnya.
Ia berharap bahwa dengan diadakannya pendikar
ini akan dapat membentuk
karakter mahasiswa yang
berkarakter agamis, berprilaku yang baik, bersikap
lebih hormat kepada yang
lebih tua dan menyayangi
Headline
yang enggan mengikuti
pendikar. Saya tidak suka,
tutor saya sibuk, jarang ada
pertemuan jadi saya malas.
Lebih baik tidur dirumah,
ungkapnya.
Mahasiswa
Keluhkan
Sistem Penilaian
Aktifitas penilaian pendikar dilakukan melalui
sistem online yaitu dengan
mengirim Laporan Perjalanan Tutor (LPT) yang di isi
sekretaris keluarga di grup
facebook agar transparan
dan semua anggota bisa
mengamati dan mengoreksi
LPT tersebut. Komponen nilai yang terdiri dari 10% kehadiran, 20% persaudaraan,
30% kompetensi dan 40%
LPT (Ibadah terstruktur).
Meski semua anggota
dapat mengakses dan mengawasinya, sistem penilaian
ini masih rawan kecurangan.
Saya tidak setuju dengan
sistem penilainya, karena
ibadah seperti sholat dan tilawah yang di upload bisa
dipalsukan, ungkap Noviani selaku peserta pendikar
2014, Senin (22/6). Ia juga
menyarankan
seharusnya
nilai diambil dari soal-soal
yang diberikan setiap pertemuan.
Hal serupa juga dikeluhkan oleh Nurhayati selaku peserta pendikar yang
harus enggan mengikuti
pendikar disemester selanjutnya. Saya tidak mengerti
bagaimana penilaiannya sehingga nilai saya rendah padahal saya hanya 5 kali tidak
hadir, saya memang jarang
sekali online sehingga saya
tidak bisa mengkontrol LPT
keluarga saya, ungkapnya,
Kamis (25/6). Ia juga berharap agar sistem penilainnya lebih dipermudah dan
tidak membingungkan.
Salah satu tutor pendikar 2014 mengatakan bahwa
pemilihan tutor tanpa melalui seleksi. Saya mendaftar sebagai tutor karena saya
mau mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat.
Saya kira ada tahap seleksi,
ternyata tidak, ungkap Rahma, Senin (22/6). Selain itu
pemilihan tutor atau kepala
keluarga dilakukan dengan
cara mendaftar online di
facebook. Yang mendaftar
sebagai tutor adalah senior
yang mau memperbaiki diri
dan orang lain yang tentunya memenuhi syarat, jelas
Riadi Budiman. Riadi Budiman menegaskan bahwa
jika menemukan kecurangan
14
hendaknya dilaporkan
agar tidak dilanjuti. Jika
ada ke curangan silahkan
laporkan kesaya. Jika ada
laporan saya akan validasi
dengan menu runkan tim
validasi. Jika ter bukti
maka orang tersebut
kami diskualifikasi,ujarnya.
Pemilihan tutor atau kepala keluarga dilakukan dengan cara mendaftar online di
facebook. Yang mendaftar
sebagai tutor adalah senior
yang mau memperbaiki diri
dan orang lain yang tentunya
memenuhi syarat, jelas Riadi Budiman, Selasa (23/6).
Salah satu tutor pendikar
2014 mengatakan bahwa pemilihan tutor tanpa seleksi.
Saya mendaftar sebagai
tutor karena saya mau mengisi waktu dengan
kegiatan bermanfaat. Saya
kira ada ta- hap seleksi,
ternyata tidak, ungkap
Rahma, Senin (22/6) Hal ini
ditanggapi
oleh
Ri- adi Budiman bahwa
yang mendaftar terbatas
sehingga tidak diseleksi.
Awalnya mau diadakan
tahap seleksi, tapi yang
mendaftar sebagai tutor itu
sangat minim. Jadi tidak
saya seleksia, jelasnya.
15
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Headline
Selain itu menurut Bakran,
di dalam mata kuliah agama
nilai-nilai pendidikan akhlak
juga telah dimasukan.
makanya pendidikan karakter itu membantu kita juga
dalam membentuk
akhlak mahasiswa baru
untan dan disampaikan
melalui mentor-mentor,
jelasnya saat diwawancarai
melalui tele pon (28/6).
Pendikar ini juga berhubungan dengan mata
kuliah Pendidikan Agama
Islam, sehingga ia sangat
menghimbau
mahasiswa
baru untuk mengikuti pendikar dan sangat mendukung terhadap pelaksanaan
pendikar di Untan sesuai
dengan Surat Keputusan
Rektor. Jadi paling tidak
saya sebagai koordinator
mata kuliah agama mendukung pendidikan karakter
sesuai dengan SK Rektor,
tambahnya.
Pendidikan
Karakter
menjadi
sangat
penting
diterapkan kepada mahasiswa karena mahasiswa
merupakan calon intelektual
yang kedepannya akan menjadi generasi penerus bangsa
agar mahasiswa tidak saling
bermusuhan, serang menyerang antar fakultas dan
tawuran.
Jepretan
Rambu larangan melintasi jalan seakan hanya menjadi penghias di simpang empat
Rumah Sakit Untan
Foto : Miun/Damianus
Seperti di lansir
mimbaruntan.com,
tampak plang nama
Kampus 2 FKIP kini
sudah tidak bisa di baca
dengan jelas.
Foto: Miun/Arif
16
Disalah satu sudut bundaran Untan tampak kayu dan besi tempat pemasangan
baliho merusak pemandangan bagi yang
melihatnya.
Foto: Miun/Damianus
17
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Religi
Religi
Harmonisasi Lembaga
Dakwah Fakultas
Oleh: Radinus
Suasana
mahasiswa
buka bersama se-Untan
Foto: Miun/Radinus
dilingkungan Untan.
Acara buka bersama
ini dimulai dari pukul 16.00
hingga menjelang berbuka
puasa dan bertempat di
GOR Untan. Alasan dari
pihak BKMI memilih tempat terbuka ini adalah agar
lebih nyaman daripada di-
Semoga
BKMI yang
sekarang
lebih baik lagi dari yang
sebelumnya,
mudahmudahan visi dan misinya bisa terwujud dan
terlaksana dengan baik
Rudiansyah
18
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Sastra
SHUBUH
Oleh: Ankgah F
Sastra
Profil
dari tanah liat itu menyusup sampai ke telingaku. Sudah pasti itu Ayah yang sedang
menyantap makanan yang ibu masak untuknya. Aku sejenakmembayangkan wajah
Ayah yang tidak sabar melahap sampai
habis makanannya, lantaran masakan ibu
yang ku sebut enak tadi.
Heeeekkkk.... suara sendawa Ayah pun
tidak bisa disembunyikan, pertanda Ayah
sudah selesai dari makannyakenyang.
Bener apa yang dibilang duduh, masakan
emak mu ini paling enak. Ayah berbisik
dalam hati, sambil tersenyum sendiri.
Aku semakin terlelap dalam tidur.
Sayup-sayup kudengarsuara televisi yang
ayah nyalakan. Tidak lama terlelap bersama
mimpi, aku kembali terbangun lantaran
Jam dinding di ruang tengah berbunyi amat
keras untuk skala rumahku yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Jam sudah menunjukkan pukul 00.00,
suara bagaikan gong dipukul oleh pemimpin negara saat meresmikan monumen-monumen nasional itu telah menerobos seluruh ruang-ruang kecil yang ada di
sudut-sudut rumahkutermasuk para penghuninya.
Sembari ku memejamkan mata kembali, semakin lama semakin rapat dan berat
untuk dibuka. Hingga tidak ada perasaan
apa-apa lagi yang dapat mengganggu tidur
nyenyak malamku. Hanya cerita di lapisan
kehidupan yang tak nampak pun, kembali
ku lanjutkan. Kali ini terbilang aneh dari
kehidupan yang tak nampak. Yakni seolaholah aku tercebur untuk melanjutkan dari
cerita nyata yang nostalgianya merupakan
rangkaian dari semua yang pernah aku
lakukan.
Sampailah pada aktifitas-aktifitas yang
hanya sekitar 2 atau 3 jam sebelum aku
memejamkan mata ini, menembus anganangan yang kiranya aku akan mengikuti
kemauannya. Di dalam angan-angan itu
terdapat bukti bahwasanya setelah aku
mendengar Ayah menyantap makanannya
hingga selesai, hingga Ayah menghidupkan
televisisemua terekam oleh telingaku.
Tolong.... tolong...... tolong aku......
teriakan keras suara minta tolong jauh terdengar, namun sangat jelas ditelingaku.
Iya, itu suara Pak Qori yang dikenal sebagai orang tua yang sangat di segani di daerahku. Rumah Pak Qori hanya berjarak 4
rumah kesamping kanan dari rumahku.
Ayah pun bergegas membuka pintu, dan
berlari menyusuri rumah Pak Qori.
Suara khas Pak Qori yang serak-serak basah itu membuat orang-oarng menghampiri
rumahnya.
Ada apa Pak Qori,.... kata Bu Iza dengan
hembusan nafas yang terengah-engah. Bu
Iza adalah tetanggaku.
Itu..... Anu...... Kompor Gas saya bocor,
kemudian langsung muncul api. Saya takut
kalau tabung gas nya meledak Pak Qori
lantas menjawab dengan tubuh gemetaran
dan penuh keringat dingin karena ketakutan.
Kok bisa Pak, tanya Bu Iza dengan keheranan.
Tanpa percakapan panjang, semua
orang yang sudah berada didepan rumah
Pak Qori kemudian sontak terkejut dan
ketakutan. Suasana menjadi campur aduk
karena beberapa menit setelah kejadian itu
20
21
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Sastra
Sastra
belum ada orang yang berani dengan sendirinya masuk kerumah saya , kemudian
tiba-tiba ada yang mengarah ke dapur dan
langsung mengurusi kompor tua yang sudah kropos itu. Tetapi lelaki itu pemberani,
layaknya pahlawan tanpa disuruh dan berfikir panjang untuk menolong, menerjang
ombak maupun badai sekalipun.
Tidak lama kemudian, terdengar suata
dentuman ledakan yang tidak lain dan tidak bukan suara itu bersumber dari dalam
dapur Pak Qori.
Duarrrr...... Duarrrrr......
Tolong.... bantu saya mengamankan
barang-barang yang ada di dalam,
Pak Qori pun sibuk meminta tolong
kepada masyarakat yang sudah sedari tadiramai diberanda rumahnya,
Iya pak iya pak... Bapak tenang saja,
akan kami urus semua sahut
seorang dari warga sekitar.
Suara
sirine
pemadam kebakaran pun
ma-
gup lagi kulihat cahaya nya yang kini meredup. Tak dapat kuhindarkan lagi, sedikit
demi sedikit kelopak mata ini menjatuhkan
air bening yang membasahi pipi.
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Suasana gelap di kediamanku menggambarkan
perihnya hatiku saat ini. Dengan erat aku
memeluk ibu hingga air mata ini meneteskan ke bahunya. Bersimbah. Berkali-kali.
Bapak mu terbakar saat ingin membantu di rumah Pak Qori, yang gas elpijinya meledak kalimat terperih itu terlontar
kembali dari mulut ibu.
Kata itu menambah kuat ku menjerit.
Menarik erat tubuhku bersamaIbu yang kini
satu-satunya harta berharga yang kumiliki.
Kemudian sejenak ku teringat didalam
mimpi tadi, ada sosok seseorang yang spontan memasuki rumah Pak Qori. Aku baru
menyadari itu ternyata adalah Ayah. Ayah
yang kini telah tenang bersama shubuhNya.Dan shubuh pun beranjak pergi meninggalkan puing-puing sejarah dalam
hidupku.
22
23
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Opini
Opini
Pendidikan Karakter
Harapan Indonesia
Bandi Hermawan
etelah
lama
kita
jarang
mendengar puncak kepemimpinan
Bangsa ini yang
berbicara tentang
kualitas manusianya. Padahal muara
dari berbagai masalah yang menimpa bangsa ini justru karena
rendahnya kualitas manusia.
Hampir seluruh teknologi
yang kita gunakan adalah
hasil Impor, terlepas dari ini
adalah hasil kebijakan perdagangan dan perindustrian,
tapi ini pasti bermula karena
kualitas manusia Indonesia
hanya bisa menghasilkan
produk dengan nilai tukar
yang rendah.
Menurut saya, jika kita
ingin mengubah wajah Indonesia masa depan maka yang
kita perbaiki pertama kali
adalah kualitas manusianya.
Pemimpin-pemimpin nasional harus menjadikan agenda
pengembangan kualitas manusia sebagai agenda utama
bangsa ini. Terakhir kita
mendengar tokoh di kepememimpinan nasional yang ber-
menginginkan
perbaikan
kualitas manusia.
Karakter yang unggul
adalah pondasi yang kokoh
dalam pilar berbangsa dan
bernegara. Karena karakter
unggul adalah pondasi, maka
pendidikan karakter adalah
perbaikan yang langsung menyentuh akar dari permasalahan bangsa ini.
Metode boleh saja berbedabeda, tapi yang terpenting tujuan besar dalam pendidikan
karakter bisa dicapai.
Kepribadian yang istimewa, memiliki tradisi
belajar tidak hanya prestasi
belajar, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
kecerdasan intelektual dan
kecerdasan emosional yang
matang. Ia mampu melebur
dimasyarakat, menyatu, dan
berpengaruh lalu kemudian
berkontribusi dalam setiap
permasalahan dan tantangan
dimasyarakat.
Di wilayah negara Ia
mampu menjadi negarawan
yang jujur dan bersih sekaligus menjadi rakyat yang taat
hukum dan yang paling penting setiap capaian yang diraih
menjadikan Ia semakin mencintai bangsanya. Ini adalah
sebagian kecil dari kualifikasi
karakter yang ingin kita bentuk. Tentu saja memenuhi
kualifikasi karakter yang
telah kita rancang tidak mu-
24
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi
Opini
Getaran Cinta
Bening embun tergambar dalam senyum damaimu
Binar matamu meluluhkan hati..
Mentari seakan tak mau terbit saat kau menyampaikan
kata itu
Hembusan angin seperti harapan baru menyejukkan jiwa
ini..
Seketika hatiku bercerita..
Inikah cinta darimu?
Kuhirup aroma cinta penebar rindu illahi..
Kau yang kuharap mendekatkanku pada kekekalan..
Getaran cinta membakar hampa didada..
Kau penuhi gelas cinta dengan tutur kejujuran..
Matamu membuka cakrawala puisi cinta
Ku hanya berharap satu dari mu..
Biarlah cinta ini memimpinku pada dermaga kebahagiaanmu
Hingga kudapatkan dan ku genggam erat cintamu dikeabadian
Akan kukumpulkan tiap kata cinta
Akan kukumpulkan tiap rasa ini
Akan ku bangun surga kita di singgasana cinta
Bak merpati yang setia pada pasangannya..
Layaknya angsa yang selalu berada disisi pasangannya..
Ku kan menjadi pendamping hidupmu dikala cinta datang dan pergi..
Hidup denganmu adalah harapan terbesarku..
26
27
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September
28
Edisi 64 / Th XVi/ September / 2014