Anda di halaman 1dari 15

1

Edisi 64 / Th XVI/ September / 2014

Dapur Redaksi

Redaksi
Buletin Mimbar Untan Civitas
Diterbitkan oleh:
Lembaga Pers Mahasiswa
Universitas Tanjungpura
Pontianak

Ketua Umum: Firdaus


Sekretaris Umum: Septi Dwi S
Bendahara Umum: Rika Efendi
Divisi PSDM: Ankgah Februari,
Marna Ideal
Divisi Litbang: Ahmad Rosadi,
Nur Maulini
Divisi Penerbitan: Irvan,
Riko Saputra
Divisi Penyiaran: Restiana P,
Nasya Nurrachma
Divisi Perusahaan: Yunita

Pemimpin Redaksi:
Muhammad Firdaus
Sekretaris Redaksi:
Muh. Arif Rahman
Bendahara Redaksi:
Fitri Nur Hidayah
Redaktur: Irvan
Reporter: All crew
Fotografer: Damianus, Arif
Karikatur: Wirza Rachman
Layouter: Tarida Manullang

Alamat Redaksi :
Jl. Daya Nasional Gedung
MKDU Untan Pontianak 78124
HP: 0857 5218 8081.
Email: redaksimimbaruntan@
gmail.com
Website: mimbaruntan.com

Salam Pers Mahasiswa!


Alhamdulillah, dengan kerja keras dari tim redaksi, isu-isu yang sekedar jadi pembicaraan dikalangan mahasiswa kini bisa tim redaksi tuangkan ke
dalam Civitas Mimbar Untan. Civitas edisi 66 kali
ini merupakan civitas pertama pada pengurusan
baru periode 2015-2016. Meskipun dikerjakan dalam
waktu yang singkat dan semangat yang tak menentu,
akhirnya civitas edisi ini dapat diselesaikan dan dihadirkan kembali ke ruang baca sobat muda sobat
mahasiswa.
Pada edisi ini, peraturan tentang mahasiswa baru
yang diwajibkan untuk mengikuti pendidikan karakter tim redaksi tuangkan ke dalam kolom headline.
Kemudian fungsi kartu kontrol sebagai alat untuk
mengontrol aktivitas mahasiswa penerima beasiswa
bidiksi mengisi kolom khusus dalam civitas kali ini.
Serta pada kolom kampus tim redaksi mengangkat
permasalahan tentang program studi terakreditasi
yang tidak dapat mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal
(SM3T).
Civitas kali ini tidak akan terselesaikan tanpa
bantuan berbagai pihak yang telah berperan penting dalam proses pengumpulam data dan penulisan
berita. Oleh karena itu, tim redaksi mengucapkan
terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu.
Selamat membaca!
Redaksi menerima tulisan berupa opini, essai, laporan kegiatan kampus, cerpen, hasil investigasi, surat pembaca disertai identitas diri.
Tulisan diketik di lembaran folio dengan spasi ganda. Kirimkan ke
sekretariat LPM Untan, langsung. Redaksi berhak mengedit tulisan
tanpa mengubah makna tulisan.

Surat Pembaca

Fasilitas Kampus MIPA Belum Memuaskan


Terima kasih Mimbar Untan...
Dari awal menuju kampus (MIPA)
saya tidak puas dengan lahan parkir di
Gedung baru MIPA. Belum memadai,
karena untuk penunjang kenyamanan
dan keamanan di kampus salah satunya
adalah tempat parkir kendaraan yang
kita bawa. Selain itu di MIPA untuk
mendapatkan akses wifi id juga sangat
terbatas karena masih ada tempat tempat yang belum terkoneksi dengan wifi,
seperti gedung baru MIPA, hal itu juga
menambah ketidakpuasan saya terhadap
fasilitas di kampus MIPA.
Untuk toilet juga merupakan salah
satu sarana kenyamanan saat berada di
kampus. Masih ada toilet yang digabung-

kan antara laki-laki dan perempuan. Hal


itu sangat tidak layak untuk dipadukan.
Untuk air dari wastafel juga tidak lancar, serta banyak sampah-sampah kecil
yang membuat wastafel menjadi kotor,
akhirnya air tergenang dalam wastafel.
Hal itu kadang dibiarkan lama, sehingga
kadang menimbulkan bau yang tidak
sedap.
Untuk masalah fasilitas utama contohnya ruang baca yang belum memuaskan. Untuk buku yang layak baca tempat
dan ruangannya masih bergabung dengan ruangan lain, sehinnga membuat ruang baca itu menjadi sempit,oleh karena
itu jarang sekali mahasiswa mengunjungi
ruang baca kampus.
Nopiani, mahasiswa MIPA 2014

Keamanan Parkir di Faperta Harus Diperhatikan!


Terima kasih Mimbar Untan...
Mengingat rawan terjadinya kehilangan helm bahkan motor di parkiran
Fakultas Pertanian, diharapkan keamanan di kampus benar-benar diperhatikan
terutama pada area parkir. Dimana selama ini di kampus pertanian sering terjadi
kehilangan helm maupun motor di waktu
malam hari pada jam kuliah Reg. B.
Saya berharap keamanan area parkir
disamaratakan pada siang ataupun

malam hari. Tidak hanya saat perkuliahan Reg. A di pagi dan siang saja, namun
juga pada saat perkuliahan mahasiswa
Reg. B di malam hari, karena mahasiswa
Reg. A maupun Reg. B sama-sama membayar perkuliahan, hanya waktu kuliah
saja yang membedakan. Jadi seharusnya
tidak ada perbedaan perlakuan dari pihak penjaga kampus terhadap keamanan
kendaraan mahasiswa yang berada di
area parkir saat kuliah.
Hari Andriani, mahasiswa Pertanian

3
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Profil

Profil

Mengenal Guru Besar


yang Rendah Hati

memperbaiki kondisi ling- bisa sekolah gratis kalau anda dan

Oleh: M. Arif Rahman dan Sawitri

shari ini.

usti,

begitulah

beliau akrab
disapa

te-

hampir setiap
hari

ba-

pak dua

yang pakai sepeda itu lebih turnya, Sabtu(27/6/15).


baik, ujar pria yang bernama

dengan

penuh

semangat

mengayuh sepedanya untuk mengajar di kampus.

a n a k

Di usianya yang meng-

nya. Pria kelahiran

ini

injak 53 tahun, beliau lebih

Pontianak, 20 Juli

memilih menggunakan se-

1962 ini merupakan

peda dalam menjalankan

Guru Besar di Prodi

aktivitasnya. Senang aja

Ilmu Tanah Fakultas

pakai sepeda, lebih sehat,

Pertanian

tapi susah pulangnya kalau

Universitas

hujan, rumah juga tidak

Tanjungpura Pontianak.
Berbeda

terlalu

dengan

jauh,
m e m -

dosen lain-

ban-

n y a ,

Hal

tersebut

gan dengan mitra-mitra terse-

Gelar Profesor bukanlah but sudah terjalin sejak lama.

lengkap Gusti Zakaria An- penghias pada sebuah nama, Jika mempunyai riset, beliau

seangkatan-

man

Jepang.

kungan, kalau lebih banyak punya niat dan usaha, tu- dapat ia lakukan karena jarin-

t u

pembuktian dari kesunggu- mempublikasikannya di Jur-

Sewaktu duduk di bang- han hatilah yang menghiasi nal Internasional, berdiskusi
ku kuliah, pria yang mengaku nama tersebut, beliau mem- dan menghadiri pertemuanpernah

bertemu

langsung buktikannya

dengan

Presiden

Soeharto riset dan berbagai penelitian,

ini

merupakan

dengan

hasil pertemuan Internasional.


Bagi

beliau,

mengem-

mahasiswa seperti penelitian tanah gam- ban gelar profesor bukan lah

yang aktif dan teladan. Be- but. Pada masa Studi S3, be- perkara mudah, karena hal
liau aktif di Senat Mahasiswa, liau mendapatkan penghar- tersebut terdapat nilai-nilai
HMI, pernah menjadi Ketua gaan sebagai peniliti muda moral yang harus dipertangdi

Himpunan

Mahasiswa yang di berikan oleh Lembaga gung jawabkan.

Agronomi (Himagron), dan State di New York pada tahun

Menurutnya ada tugas

sempat mejadi guru disalah 2001. Hal tersebut merupakan khusus bagi seorang profesor,
satu SMA swasta, di samp- sebuah prestasi yang tidak di tingkat Universitas profeing

kesibukannya

sebagai bisa didapat semua orang.

mahasiswa. Beliau menyele-

sor merupakan gelar tertinggi

Pria yang mempunyai dan memang sangat dibutuh-

saikan Program Strata I (S1) motto hidup Berusaha ber- kan untuk membangun dan
di Fakultas Pertanian pada buat yang terbaik, melakukan mengembangkan suatu Unitahun 1987.

sesuatu

dengan

sungguh- versitas. Saat ini beliau aktif

Dapat melanjutkan studi sungguh ini lebih kerap sebagai dosen di Fakultas
ke luar negeri bukan sekedar berkontribusi untuk nasional Pertanian,

Magister

Ilmu

mimpi lagi baginya, tahun di banding lokal, seperti di Lingkungan, Magister Teknik
1992

beliau

mendapatkan Kementrian

Lingkungan Sipil dan Magister Kimia.

beasiswa Program Strata II Hidup, beliau berkontribusi Gelar profesor harusnya di


(S2) di Kanada. Kesunggu- dalam mengeluarkan kebi- gunakan dalam bidang akahan hati untuk belajar dan jakan dan mereview.
memperdalam ilmu semakin

demik ataupun pertemuan

Hingga saat ini beliau ilmiah saja, di pergaulan ma-

tergambar jelas ketika beliau acap sekali melakukan riset syarakat tidak perlu gelar
kembali mendapatkan bea- bersama peneliti dari luar profesor,pungkasnya

sem-

siswa Program Strata III (S3) negeri, peneliti-peneliti dari bari tersenyum dengan gaytahun 1996 di Australia.Kita Amerika, Prancis, Belanda, anya yang khas.
4

5
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Kampus

SM3T Ancam Prodi


AkredItasi C
Prodi C di FKIP harus Berbenah

Oleh: Dadang dan Meli

Tahun 2016 calon guru


baik negeri maupun swasta
diwajibkan untuk memiliki
setifikat pendidik yang harus diperolehnya setelah dinyatakan lulus mengikuti progam pendidikan profesi guru,
baik melalui Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT)
maupun program Pendidikan
Profesi Guru pasca mengikuti
Program Sarjana Mendidik di
Daerah Terdepan Terluar dan
Tertinggal (PPG 3M-3T).(Aswandi, Pontianak Post, Senin
29 Juni).
Namun salah satu syarat
untuk mengikuti program
tersebut ialah program studi
(prodi) tidak boleh terakredetasi C alias setiap prodi
harus terakredetasi A atau B.
Hal ini menjadi kekhawatiran
tersendiri bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Untan, yang masih
mempunyai prodi dengan
akredetasi C.
Prodi yang masih ter-

akredetasi C tersebut ialah;


Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,Seni
Tari dan Musik, Bimbingan
Konseling,Pendidikan Anak
Usia DinidanBiologi.
Prodi yang terakreditasi
C dinyatakan tidak lolos secara administrasi. Ya karena
aturan dari pada penerima
PNS sekarang ini semuanya
harus prodinya akreditasi
B,SM3T ini setelah masuk
mereka akan mengikuti PPG
nah setelah PPG mereka itu
akan bisa mendaftar PNS apa
lagi sekarang ada guru garis
depan, nah itu otomatis mereka itu diterima di PNS kan,
nah sehingga kalau mereka
akreditasi C kan tidak masuk
dalam sistem, sehingga tahun
ini tidak bisa dipergunakan
yang akreditasi C ungkap
Eni Ernawati sebagaikoordinator SM3T di Untan.
Tahun 2015 Lembaga
Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK)Untan, kembali

melaksanakan tes seleksi secara online di Gedung FKIP


Untan,Senin, (9/3).
Adapun
prodi
yang
disediakan di antaranya;
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan,
Pendidikan Sejarah, Pendidikan
Ekonomi, Pendidikan Geografi, Pendidikan IPS, Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, Pendidikan Bahasa
Indonesia,Pendidikan Bahasa
Inggris, Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi,
Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan
Fisika, Pendidikan Kimia,
Pendidikan IPA, Pendidikan
Teknik Bangunan, Pendidikan Teknik Mesin, Pendidikan Teknik Otomotif,
Pendidikan Teknik Elektro/
Ketenagalistrikan, Pendidikan Teknik Elektronika, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Boga, Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga Tata
Busana, Pendidikan Kese-

Kampus
jahteraan Keluarga Tata Rias,
Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Pendidikan Guru Anak Usia
Dini, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Seni Budaya
(Drama, Tari, Musik), dan
Pendidikan Seni Rupa.
Bagi yang
mendaftar
secara online akan diproses
penyeleksian secara administrasi, adapun persyaratan
bagi para peserta SM3T diantaranya ialah; Warga Negara
Indonesia, dibuktikan dengan identitas diri berupa KTP
yang masih berlaku, lulusan
prodi kependidikan S-1 (bukan transfer) tiga tahun terakhir (2013, 2014, 2015) dari
program studi terakreditasi
yang sesuai dengan mata pe-

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

lajaran atau bidang keahlian


yang dibutuhkan, dibuktikan dengan fotokopi ijazah
yang telah disahkan (legalisasi).Peserta harus tercatat di
Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi (PDDIKTI) Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Dekan FKIP Untan Martono mengatakan bahwa
pemerintah mencoba untuk
mengatur mutu program
studi dengan mengatur mutu
akredetasi prodi. Program
studi itu sudah terakreditasi,
tapi C, nanti setelah tahun
ke 4 ya, dia akan di akreditasi nah artinya ada peluang
untuk dapat B, karna komponen-komponen yang ada itu
dia harus ngisi Borang dan
evaluasi diri, nah gitu untuk

prosedurnya, ungkapnya.
SM3T itu lanjutnya sudah
menekankan untuk syarat
prodi yang bisa ikut itu harus B. Mengapa saya ambil
keputusan harus ikut seperti
yang diaturkan di pusat karna
nanti bermasalah, bermasalah
saat kalian lulus disini sudah
satu tahun mengabdi ternyata
terhambat dengan program
studinya yang C kan bermasalah bagus kita ikut aturan
yang sudah ada, tambahnya.
Menurut Martono, beberapa prodi yang terakredetasi
C dikarenakan baru terakredetasi untuk pertamakalinya
kecuali prodi Biologi Itu
perlu dikaji, direfleksi dan
dievaluasi mengapa masih
dapat C dan itu akan di beri-

Berikut syarat-syarat untuk mendaftar SM3T


Berusia maksimum 27 tahun per 31 Desember 2015;
IPK minimal 3,00 yang dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai yang telah
disahkan (legalisasi);
Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
Bebas dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang dibuktikan dengan
Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) dari pejabat yang berwenang;
Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) yang dikeluarkan oleh Polres/Polresta; dan
Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti Program SM-3T dan
PG, yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai 6000 rupiah
Belum pernah mengikuti program SM-3T pada tahun sebelumnya dan sanggup
mengikuti program PPG yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermeterai.

7
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Kampus
kan akreditasi ulang kat- 3000 orang ini setelah disarSM3T tahun ini Unanya.
ing akan juga mengikuti tes tan mendaftarsekitar 200
Solusi untuk mereka, mer- wawancara di semua LPTK peserta, yang melakukan
eka harus mengafinalisasi adminProgram studi itu
jukan
akreditasi
istrasi cuma 160
sudah terakreditasi,
ulang, penjas itu
peserta dan jatah
tapi C, nanti setelah
sudah mengajukan
penerimaan yang
tahun ke 4 ya, dia
akreditasi
ulang
disediakan kurang
akan di akreditasi
karna dia sudah
lebih
berjumlah
nah artinya ada peltahun ke 3 ya itu
100 peserta akan
uang untuk dapat B, karna komponenboleh, kalau bitetapi yang lolos
komponen yang ada itu dia harus ngisi
ologikan baru keadministrasinya
Borang dan evaluasi diri, nah gitu unmarin keluarnya,
hanya 50 orang
tuk
prosedurnya.
paparnya.
dan dari 50 orang

Pada tahun ini


ini yang datang
Dekan FKIP Untan Martono
warga negara indopada saat ujian
nesia yang mendaftar SM3T yang ditunjuk, setelah lolos wawancara itu yang datang
berjumlah 15000 peserta, wawancara barulah mereka hanya berjumlah 40 orang
akan tetapi dari 15000 itu dinyatakan benar sebagai peserta. Nah kita nggak tau
akan di lakukan tahapan pe- peserta SM3T, ungkap Eni lagi apakah nanti tanggal 27,
nyeleksian administrasi lagi ernawati.
40 orang ini semuanya lulus,
dan setelah di lakukan penyDiperkirakan
peserta nah berartikan kalau kita lieleksian secara administrasi yang diterima dalam SM3T hat jatahnya berartikan mamaka dari jumlah 15000 yang ini sekitar berjumlah kurang sih kurangkan tapi dia tidak
mendaftar sekarang tinggal lebih 3000 peserta akan teta- pakai jatah dia pakai standtersisa 5000 peserta yang di pi dalam penerimaan SM3T art kelulusan, jelasnya.
nyatakan lolos administrasi. ini tidak menggunaan kuoDi Kalimantan SM3T
Dari 5000 ini nanti ta penerimaan akan tetapi diselenggarakan
didua
tanggal 27 Juni akan diu- menggunakan sistem peneri- LPTK yaitu Universitas Mumumkan siapa yang lolos maan standart tes kelulusan. lawarman dan Untan.Kalau
tes, kemarin pada tang- jadi misalnya ini tadi 5000 secara Indonesia ini tahun ke
gal 20 sudah dilakukan tes orang ini umpanya yang lo- V tapi kalau kita Untan baru
ujian online peserta dan di los sesuai dengan standar tahun ke IV karena kita ikut
umumkannya tanggal 27 kelulusan itu tidak mencapai setelah tahun pertama jadi
juni ini, nah nanti akan dis- 3000, ya tetap jumlahnya se- yang kedua kita di libataring tinggal 3000 orang, nah gitu. katanya.
kan, tutup Eni.

Ceremonial

Perkenalkan Budaya Tiongkok


melalui Dragon Boat Festival

Pertunjukan permainan alat musik


Oleh: Miun/Tarida Manullang
Oleh: Tarida Manullang

Pusat Bahasa Mandarin


Untan menyelenggarakanacara Dragon Boat Festival
yang dilaksanakan di aula
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Untan. (28/06)
Acara yang terbuka untuk
umum ini bertajuk nada dan
tari. Acara ini dilaksanakan
untuk memperkenalkan budaya Tiongkok kepada mahasiswa, yang juga sekaligus
untuk memperingati hubungan bilateral antara Tiongkok
dan Indonesia yang ke 65 tahun.
Direktur Pusat Bahasa
Mandarin Untan, Lily Thamrin, menyampaikan bahwa
sebenarnya perayaan ini
jatuh pada tanggal 5 bulan
ke lima dalam penganggalan Tiongkok, namun untuk

pelaksanaan nya yaitu pada


tanggal 20 Juni di seluruh dunia. Dilaksanakan sekarang,
karena kita kebetulan ada kegiatan kemarin, jadi di undur
minggu ini, ungkapnya.
Festival Dragon Boat
merupakan agenda tahunan
dari Pusat Bahasa Mandarin Untan. Acara ini dihadiri
oleh DPR, Direktur Pusat
Bahasa Mandarin Tiongkok
dari Universitas Kebangsaan
Quangshi, dosen-dosen bantu dari Tiongkok, juga mahasiswa prodi Bahasa Mandarin. Acara yang mengangkat
kebudayaan Tiongkok ini
dimeriahkan oleh berbagai
penampilan tari, permaianan
alat musik tradisional, taichi,
nyanyian, dan drama yang
berhubungan dengan dragon

boat festival.
Menurut Denita, mahasiswiprodi Bahasa Mandarin,
acara seperti ini bagus. Bagus, khususnya untuk kami
yang di jurusan mandarin,
yauntuk lebih menambah
pengetahuan kami dan lebih
mengenal tentang budaya
Tiongkok itu sendiri, tuturnya. Sama halnya dengan
Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Untan,
Martono. Beliau juga sangat
mengapresiasi dan mendukung acara ini.
Saya sangat mengapresiasi acara ini, karenakan
acara seperti ini dapat lebih
mengenalkan budaya Tiongkok dan menambah pengetahuan kepada mahasiswa.
pungkas Martono.
9

Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Khusus

Kartu Kontrol Bentuk Pengabdian


Penerima Beasiswa Bidikmisi
Oleh: Isa Oktaviani dan Damianus

Mahasiswa bidikmisi itu adalah


mahasiswa luar biasa maka harus
dikontrol agar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nya tidak turun, kalau
turun maka haknya akan dicabut
sebagai penerima beasiswa
Dr. Erdi , M.Si. Dosen FISIP

agi mahasiswa yang


menerima beasiswa Bidikmisi Comdev and Outreaching akan diberikan tanggungjawab dalam bentuk
pengabdian kepada program
studi (prodi) masing-masing.
Untuk itu Comdev and Out-

reaching telah bekerjasama


dengan pihak fakultas agar
pengabdian mahasiswa lebih
mudah dan berjalan dengan
lancar.
Sebagai bukti pengabdian tersebut maka dari pihak Comdev and Outreach-

ing telah menyiapkan kartu


kontrol. Jadi kartu control
itu hanya instrument tetapi
yang lebih utamanya adalah
eksternnya ujarnya Entin
Daningsih, kepala Comdev
and Outreaching, Untan.
Rabu (1/7). Tujuan dari peng-

Khusus
abdian itu sendiri adalah agar
mahasiswa
berkontribusi
diprodi masing-masing dan
prodipun akan mengetahui
siapa-siapa mahasiswa yang
menerima beasiswa.
Ia menambahkan ketika
mahasiswa yang bersangkutan mendapat indeks prestasi ( IP ) rendah, maka dari
prodi akan mengontrol mahasiswa tersebut. Selain itu,
ketika pembantu Dekan ingin membuat atau mengembangkan sesuatu maka dari
prodi dapat merekomendasikan mahasiswa penerima
beasiswa untuk membantu
pengembangannya. Entin menyayangkan sikap mahasiswa
yang sering melaksanakan
pengabdian
dipenghujung
semester, padahal setiap semester minimum mahasiswa
harus melaksanakan lima
kali pengabdian tetapi beda
halnya dengan anak seni,
mereka harus melaksanakan
minimum sepuluh kali karena akan dikaitkan dengan
latihan. Kartu kontrol ini juga
digunakan sebagai syarat registrasi ulang di Comdev and
Outreaching.
Pembantu Dekan III
Fakultas Hukum menilai
bahwa kebijakan dari pengurus Comdev and Outreaching

ini sangat baik dan bermanfaat bagi mahasiswa comdev.


Akan menjadikan mahasiswa memiliki motivasi, memiliki tanggungjawab karena
ia menerima beasiswa itu,
ujar Arif pada Rabu (24/6).
Menurut
Arif,
dari
Fakultas telah mengontrol
mahasiswa penerima beasiswa untuk melakukan pengabdiannya dan setiap mahasiswa tidak sama. Ia terus
memantau apa yang dikerjakan mahasiswanya dan
sebelum
menandatangani
kartu kontrol tersebut maka
setiap mahasiswa akan disuguhkan beberapa pertanyaan
terlebih dahulu. Saya tanya,
ini acaranye ape, kegiatannya
ape, mana bukti kau ikot kegiatan ini ujarnya. Ia menambahkan dengan cara itu, kartu
kontrol dapat bermanfaat
bagi comdev dan tidak ada
yang memalsukannya.
Di
Fakultas
Hukum
sendiri mahasiswa melaksanakan pengabdian dengan
mengikuti beberapa kegiatan
kampus seperti kegiatan LOK
dan kuliah umum. Namun,
di Fakultas Hukum setiap
mahasiswa mendapat jumlah
dan tandatangan yang tidak
sama tetapi tidak ada yang
melakukan kecurangan. Se-

lama ini belum ada kecurangan karena saya kontrol dan


kartu itu tidak boleh dititipkan ujar Arif selaku Pudek
III Hukum.
Arif berharap pihak comdev and outreaching tidak
hanya kontrol namun juga
mengontrol langsung mahasiswa penerima beasiswa
karena ia melihat selama ini
pengelolaan kartu Kontrol
tersebut masih ada kekurangan karena bisa saja pihak
Fakultas lepas kontrol sehingga mahasiswa ada yang memalsukan tanda tangan tersebut. Namun, menurutnya
kartu control ini sangat baik
karena bisa membuat mahasiswa memiliki tanggungjawab dan ketika lulus nanti akan
berkompeten dalam bidangnya.Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip Untan,
Dr. Erdi , M.Si mengatakan
bahwa kartu kontrol itu sangatlah perlu. Menurut saya
perlu, perlu dan sangat perlu
Jawabnya tegas. Jumat (26/6).
Menurutnya kartu kontrol itu
fungsinya untuk mengontrol
dan melihat perkembangan
prestasi mahasiswa. Beliau
menuturkan dengan adanya
kartu Kontrol ini dapat menjadi evaluasi bagi mahasiswa
bukan hanya persemester na-

10
10

11
11
66/XIV/
XV/
Juli/
2015 / 2014/ 2012
EdisiEdisi
61 / Th
64
/ Th
Th XVi/
Oktober-November
September

Edisi
66/
XV/
Juli/ 2015 / 2014 / 2012
Edisi
Edisi
61 64
/ Th
/ Th
XIV/
XVI/
Oktober-November
September

Khusus
mun sepanjang masa.
Dalam
pernyataannya Beliau mengungkapkan
bahwa mahasiswa Bidikmisi
merupakan mahasiswa luar
biasa oleh sebab itu perlu
dikontrol. Mahasiswa bidikmisi itu adalah mahasiswa
luar biasa maka harus dikontrol agar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nya tidak turun,
kalau turun maka haknya
akan dicabut sebagai penerima beasiswa, ungkapnya.
Disinggung
mengenai
pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa saat hendak
mengisi kartu Kontrol, Beliau
mengatakan pekerjaan itu
sebenarnya tidaklah penting
yang paling penting adalah
kita bisa melihat perkembangan mahasiswa dalam hal
akademik. Jika Ia mendapati
mahasiswa yang IPK nya
dibawah tiga maka akan dipanggil dan harus bertemu
dengannya. Kalau IPK nya
dibawah tiga akan saya panggil, saya buat dia malu. Supaya ia memperbaikinya, kalau
tidak begitu mahasiswa tak
akan takut ungkapnya sambil menyodorkan kartu kontrol dengan label keterangan
IPK dibawah tiga.
Ia menambahkan juga
ada lima hal yang perlu seb-

agai bentuk dari upaya dan


peran serta pihak akedemik
untuk mahasiswa bidikmisi
agar mencapai tujuan yang
diinginkan bersama. Pertama, Sebagai mahasiswa
luar biasa ia harus dikontrol sepanjang masa. Kedua,
mereka berasal dari keluarga
yang jauh dan harus dibantu
dan dipantau. Ketiga, sebagai
keluarga bagi mereka yang
berasal dari daerah dengan
mekanisme
pengontrolan
langsung juga sebagai media
untuk komunikasi efektif.
Kempat, dengan mekanisme
kontrolan diharapkan tidak
ada gangguan akedemik dan
dapat menyelesaikan studi
tepat waktu. Kelima, ketika
keempat hal tersebut telah
dilakukan maka mahasiswa
yang bersangkutan dapat
keluar dengan status sarjana
yang disebut, ungkapnya.
Mahasiswa
penerima
beasiswa menilai kebijakan
Comdev tersebut sangat baik
untuk mengontrol perkembangan mahasiswa itu sendiri. Egy misalnya, ia menilai
kebijakan pengontrolan dari
Comdev and Outreaching
dalam bentuk pengabdian
kepada prodi masing-masing
tersebut baik adanya bagi
dirinya dan teman-temannya.

Hal yang bagus untuk dilaksanakan dan dikerjakan


oleh mahasiswa penerima
beasiswa ungkap Mahasiswa Fakultas Teknik, Selasa (30/6). Ia menambahkan
kartu kontrol itu sangat perlu
terutama sebagai tanggungjawab dan tanda terima kasihnya. Dalam pelaksaannya
pun tidak ada kendala karena
semua pihak selalu mendukung.
Hal senada juga disampaikan Candra salah seorang
mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik ( FISIP).
Menurutnya kartu kontrol itu
perlu karena dengan kartu
kontrol mahasiswa Bidikmisi
dapat mendaftar ulang dan
datanya akan dicatat oleh pihak Comdev. Menurut saya
perlu, karena untuk kita daftar ulang nanti, ungkapnya
saat ditemui, Senin (29/6).
Ia pernah mendapat teguran dari Kepala Prodi karena
mendapat IPK kurang dari
standar. Ia juga mengatakan
bahwa melihat IPKnya yang
rendah ia diberikan peringatan oleh Kepala Prodi.
Saya hanya diberikan peringatan agar bisa memperbaiki
nilai saya, mungkin karena
saya
adalah
mahasiswa
baru, tutupnya.

Headline

MISI BERAT

Pendidikan Karakter Untan


Oleh: Fitri, Firdaus, dan Suriyansyah

Karikatur: Wirza

Bentrok yang kerap kali terjadi dikalangan mahasiswa Untan mencerminkan buruknya
karakter yang dimiliki mahasiswa.
Pendidikan karakter (Pendikar) yang
diwajibkan Untan untuk seluruh
mahasiswa seperti kesulitan untuk
mewujudkan mahasiswa yang berakhlak mulia.
Pendidikan Karakter menjadi
sangat penting diterapkan pada mahasiswa, terlebih mahasiswa merupakan calon generasi penerus bangsa.
Agar mahasiswa tidak saling bermusuhan, serang menyerang antar fakultas dan
tawuran. Hal-hal seperti itulah yang menjadi
pertimbangan
mengadakan
pendidikan karakter untuk mahasiswa. Kan
b i k i n
m a l u
itu, masa
calon intelektual suka berkelahi,
kata
Bakran
Dosen agama islam (28/6)
Pendikar bertujuan untuk membangun dan
membentukan karakter mahasiswa baru di Untan sesuai dengan Akhlakulkarimah. Pendikar
ini disampaikan kepada mahasiswa baru melalui

12

13
Edisi
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Edisi 64
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th
Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Headline
mentor yang juga memiliki
ahlak yang baik dan pantas
untuk membimbing mahasiswa baru untuk membentuk karakter yang baik pula.
Dalam mata kuliah agama
itu ada juga pendidikan
akhlak, sehingga karakter itu
sudah melekat dipendidikan
akhlak, makanya pendidikan karakter itu membantu
kita juga dalam membentuk
akhlak mahasiswa baru Untan dan disampaikan melalui
mentor-mentor, jelasnya.
Pendikar ini juga berhubungan dengan mata kuliah Pendidikan Agama Islam,
sehingga ia sangat menghimbau mahasiswa baru
untuk mengikuti pendikar
dan sangat mendukung terhadap pelaksanaan pendikar
di Untan sesuai dengan Surat
Keputusan Rektor. Jadi paling tidak saya sebagai koordinator mata kuliah agama
mendukung
pendidikan
karakter sesuai dengan SK
Rektor, tambahnya.
Ia berharap bahwa dengan diadakannya pendikar
ini akan dapat membentuk
karakter mahasiswa yang
berkarakter agamis, berprilaku yang baik, bersikap
lebih hormat kepada yang
lebih tua dan menyayangi

yang lebih muda. Paling


tidak kita berharap mahasiswa ke depan itu betulbetul orang yang hebat dan
berkualitas, tutupnya.
Pendikar
merupakan
program yang dicanangkan
pemerintah untuk Perguruan Tinggi pada tahun 2012.
Universitas
Tanjungpura
merupakan salah satu perguruan tinggi yang menjalankan program tersebut.
Kami hanya menjalankan
program pemerintah yang
dicanangkan tahun 2012
untuk melaksanakan pendidikan karakter untuk mahasiswa. Diperkuat dengan
memasukannya ke dalam
mata kuliah agama sesuai
SK Rektor No. 1540/UN22/
DT/2012 tentang pengintegrasian pendikar, jelas Riadi
Budiman selaku Koordinator
Umum Pendidikan Karakter Universitas Tanjungpura
Pontianak, Selasa (23/6).
Beliau juga menjelaskan
bahwa program pendidikan
karakter ini diberlakukan
untuk semua agama dan setiap agama mempunyai tim
pengelola masing-masing.
Teknisnya sama, dibentuk
beberapa keluarga dari berbeda fakultas dan ditemani 1
orang tutor, lanjutnya.

Hal ini dibenarkan oleh


salah satu tim dosen pengelola agama Khatolik. Untuk pendidikan karakter
agama Khatolik atau selain
agama Islam memang sudah
ditetapkan disurat keputusan Rektor pada Desember 2014, namun baru akan
diterapkan pada mahasiswa
baru 2015. Untuk pelaksanaannya di tahun 2015, tapi
SK ditetapkan tahun 2014,
jelasnya saat ditemui diruang kerjanya (29/6).
Meski pendikar diwajibkan untuk seluruh mahasiswa baru, tapi pendikar
masih belum efektif. Hal ini
dibuktikan masih kurangnya minat mahasiswa baru
untuk mengikuti pendikar.
Salah satu mahasiswa baru
yang tidak mengikuti pendikar berdalih bahwa pendikar
banyak kecurangan. Saya
malas mau ikut, karena selain kegiatannya tidak asik
sistem penilaiannya juga tidak jelas. Orang yang dari
awal putus kuliah bisa dapat
A itu dari mana, ungkap
Bella, Senin (29/6).
Hal senada juga disampaikan
oleh
Hastina
salah satu mahasiswa baru
Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam

Headline
yang enggan mengikuti
pendikar. Saya tidak suka,
tutor saya sibuk, jarang ada
pertemuan jadi saya malas.
Lebih baik tidur dirumah,
ungkapnya.

Mahasiswa
Keluhkan
Sistem Penilaian
Aktifitas penilaian pendikar dilakukan melalui
sistem online yaitu dengan
mengirim Laporan Perjalanan Tutor (LPT) yang di isi
sekretaris keluarga di grup
facebook agar transparan
dan semua anggota bisa
mengamati dan mengoreksi
LPT tersebut. Komponen nilai yang terdiri dari 10% kehadiran, 20% persaudaraan,
30% kompetensi dan 40%
LPT (Ibadah terstruktur).
Meski semua anggota
dapat mengakses dan mengawasinya, sistem penilaian
ini masih rawan kecurangan.
Saya tidak setuju dengan
sistem penilainya, karena
ibadah seperti sholat dan tilawah yang di upload bisa
dipalsukan, ungkap Noviani selaku peserta pendikar
2014, Senin (22/6). Ia juga
menyarankan
seharusnya
nilai diambil dari soal-soal
yang diberikan setiap pertemuan.

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Nurhayati selaku peserta pendikar yang
harus enggan mengikuti
pendikar disemester selanjutnya. Saya tidak mengerti
bagaimana penilaiannya sehingga nilai saya rendah padahal saya hanya 5 kali tidak
hadir, saya memang jarang
sekali online sehingga saya
tidak bisa mengkontrol LPT
keluarga saya, ungkapnya,
Kamis (25/6). Ia juga berharap agar sistem penilainnya lebih dipermudah dan
tidak membingungkan.
Salah satu tutor pendikar 2014 mengatakan bahwa
pemilihan tutor tanpa melalui seleksi. Saya mendaftar sebagai tutor karena saya
mau mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat.
Saya kira ada tahap seleksi,
ternyata tidak, ungkap Rahma, Senin (22/6). Selain itu
pemilihan tutor atau kepala
keluarga dilakukan dengan
cara mendaftar online di
facebook. Yang mendaftar
sebagai tutor adalah senior
yang mau memperbaiki diri
dan orang lain yang tentunya memenuhi syarat, jelas
Riadi Budiman. Riadi Budiman menegaskan bahwa
jika menemukan kecurangan

14

hendaknya dilaporkan
agar tidak dilanjuti. Jika
ada ke curangan silahkan
laporkan kesaya. Jika ada
laporan saya akan validasi
dengan menu runkan tim
validasi. Jika ter bukti
maka orang tersebut
kami diskualifikasi,ujarnya.
Pemilihan tutor atau kepala keluarga dilakukan dengan cara mendaftar online di
facebook. Yang mendaftar
sebagai tutor adalah senior
yang mau memperbaiki diri
dan orang lain yang tentunya
memenuhi syarat, jelas Riadi Budiman, Selasa (23/6).
Salah satu tutor pendikar
2014 mengatakan bahwa pemilihan tutor tanpa seleksi.
Saya mendaftar sebagai
tutor karena saya mau mengisi waktu dengan
kegiatan bermanfaat. Saya
kira ada ta- hap seleksi,
ternyata tidak, ungkap
Rahma, Senin (22/6) Hal ini
ditanggapi
oleh
Ri- adi Budiman bahwa
yang mendaftar terbatas
sehingga tidak diseleksi.
Awalnya mau diadakan
tahap seleksi, tapi yang
mendaftar sebagai tutor itu
sangat minim. Jadi tidak
saya seleksia, jelasnya.

15
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Headline
Selain itu menurut Bakran,
di dalam mata kuliah agama
nilai-nilai pendidikan akhlak
juga telah dimasukan.
makanya pendidikan karakter itu membantu kita juga
dalam membentuk
akhlak mahasiswa baru
untan dan disampaikan
melalui mentor-mentor,
jelasnya saat diwawancarai
melalui tele pon (28/6).
Pendikar ini juga berhubungan dengan mata
kuliah Pendidikan Agama
Islam, sehingga ia sangat
menghimbau
mahasiswa
baru untuk mengikuti pendikar dan sangat mendukung terhadap pelaksanaan
pendikar di Untan sesuai
dengan Surat Keputusan
Rektor. Jadi paling tidak
saya sebagai koordinator
mata kuliah agama mendukung pendidikan karakter
sesuai dengan SK Rektor,
tambahnya.
Pendidikan
Karakter
menjadi
sangat
penting
diterapkan kepada mahasiswa karena mahasiswa
merupakan calon intelektual
yang kedepannya akan menjadi generasi penerus bangsa
agar mahasiswa tidak saling
bermusuhan, serang menyerang antar fakultas dan
tawuran.

Jepretan

Hal-hal seperti itulah


yang menjadi pertimbangan mengadakan pendidikan karakter untuk mahasiswa. Kan bikin malu itu,
masa calon intelektual suka
berkelahi, katanya.
Ia juga berharap bahwa
dengan diadakannya pendikar ini akan dapat membentuk karakter mahasiswa
yang berkarakter agamis,
berprilaku yang baik, bersikap lebih hormat kepada
yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

Rambu larangan melintasi jalan seakan hanya menjadi penghias di simpang empat
Rumah Sakit Untan
Foto : Miun/Damianus

Seperti di lansir
mimbaruntan.com,
tampak plang nama
Kampus 2 FKIP kini
sudah tidak bisa di baca
dengan jelas.
Foto: Miun/Arif

Paling tidak kita berharap mahasiswa kedepan


itu betul-betul orang yang
hebat dan berkualitas, tutup dosen yang juga mengajar mata kuliah agama ini.

Rumput yang menjulang tinggi dan tekstur tanah menyerupai sawah


bukti lapangan Sepak bola Untan kurang terawat.
Foto : Miun/Arif

16

Disalah satu sudut bundaran Untan tampak kayu dan besi tempat pemasangan
baliho merusak pemandangan bagi yang
melihatnya.
Foto: Miun/Damianus

17
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Religi

Religi

Harmonisasi Lembaga
Dakwah Fakultas
Oleh: Radinus

Suasana
mahasiswa
buka bersama se-Untan
Foto: Miun/Radinus

Minggu pertama dibulan ramadhan tepatnya


pada hari selasa (22/6) kemarin Badan Kerohanian
Mahasiswa Islam (BKMI)
Untan telah menyelenggarakan acara buka puasa
bersama,dengan mengundang seluruh Lembaga

Dakwah Fakultas (LDF) dilingkungan Untan.


Acara ini ditujukan
terutama kepada pengurus
dari masing-masing LDF
selaku lembaga organisasi
yang dibawah naungan
dari BKMI yang tersebar
disetiap kampus yang ada

dilingkungan Untan.
Acara buka bersama
ini dimulai dari pukul 16.00
hingga menjelang berbuka
puasa dan bertempat di
GOR Untan. Alasan dari
pihak BKMI memilih tempat terbuka ini adalah agar
lebih nyaman daripada di-

masjid karena tempatnya


yang sudah biasa dan agak
tertutup.
Rencana awalnya mau
di Muhtadin, namun udah
penuh karena ada orang
yang buka dan ada orang
yang kajian, yang paling
nyaman ya di GOR karena
orangnya ramai dari LDF
9 kampus tutur dari Reza
Wirawan selaku kepala
BKMI Untan.Karena pesertanya sangat banyak salah
satu opsi yang dipilih dari
pihaknya adalah GOR Untan.
Acara buka puasa bersama dengan mengundang
LDF se Untan ini selalu diselenggarakan setiap tahun
oleh BKMI Untan, namun
Reza Wirawan menilai antusias dari para peserta tahun ini merupakan rekor
terbaru karena pesertanya
juga sangat banyak. Selain penyelenggaraan buka
puasa bersama seluruh
LDF, dari BKMI Untan juga
menjalankan agenda lain
yang waktunya juga berada dalam bulan ramadhan yaitu pasar juadah dan
mengadakan kajian disetiap
kampus.
Sambil
menunggu

Semoga
BKMI yang
sekarang
lebih baik lagi dari yang
sebelumnya,
mudahmudahan visi dan misinya bisa terwujud dan
terlaksana dengan baik
Rudiansyah

datangnya waktu berbuka


puasa, acara diisi dengan
taujih atau siraman rohani
oleh ustadz Hazairin. Tema
dari ceramahnya adalah
tentang ukhuwah islamiah
atau peersaudaraan sesama
umat muslim.
Didalam
penyampaian taujihnya tersebut,
ia menjelaskan ada lima
tingkatan didalam ukhuwah islamiah tersebut, yaitu
Taaruf, yakni mengenal
dari karakter masing-masing seseorang, ini merupakan tingkatan yang paling dasar dalam ukhuwah
islamiah.
Yang kedua adalah
Tafahum yaitu saling memahami satu sama lainnya. Tingkatan yang ketiga adalah Taawun yaitu
saling
tolong-menolong.
Tingkatan yang keempat

18

adalah Takaful yaitu saling


menanggung dan tingkatan
yang terakhir adalah Itsar
yaitu mendahulukan orang
lain dari pada diri sendiri.
Rudiansyah yang merupakan Kabid SPF dari LDF
Al-Mizan fakultas Hukum
sekaligus salah satu peserta
yang mengikuti acara tersebut menilai bahwa, antusias
dari peserta memang lumayan banyak terutama yang
mendominasi adalah dari
Al-Mizan sendiri.
Ia
berharap
untuk
BKMI agar bisa menjadi
organisasi yang menjadi
inspirasi untuk indonesia,
terutama bagi Untan yang
bisa mengayomi dan memfasilitasi LDF-LDF yang
sedang berkembang untuk
lebih jauh lagi, bahkan bukan hanya disekitaran lokal
di Untan namun juga harus
bisa keluar.
Semoga BKMI yang
sekarang lebih baik lagi dari
yang sebelumnya karena
yang saya lihat programprogram dari kepala BKMI
yang sekarang sangat bagus, mudah-mudahan visi
dan misinya bisa terwujud dan terlaksana dengan
baik tutupnya.
19

Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Sastra

SHUBUH
Oleh: Ankgah F

Sastra

Profil

etetes hujan membasahi tanah subur


ini, angin yang menerjang batangbatang hijau nan berbuah, awan
mendung berkeliaran sembari mencari tempat berhenti, guntur pun menggelegar dengan dahsyat di daerah tempat tinggalku .
Bagian dari daerah pelosok di antara daerah perkotaan, selama ini yang dianggap
orangsebagai tempat asing, seolah-olah
tempat yang tidak pernah ada di dalam peta
perkotaan.
Tidak jauh dari tempatku kini berada,
terdapat sebuah tempat yang sangat menarik perhatian. Sungguh aku kenal sangat
luas karena merupakan satu wilayah dengan daerahku. Tapi apa daya tidak ada satu
pun dari daerah itu yang aku bisa banggakan, kecuali hanya lirikan tajam dan ayunan leher tuk menepis dari pandanganku.
Malam pun tiba, baring-baring menyambangi langit yang luas di penuhi
bintang-bintang yang terus memancarkan
kerlipan cahayanya. Debu yang menyentuh
kelopak mata pun tidak terasa olehku. Tempat ini yang merupakan tempat yang dimana aku di besarkan, mempunyai sedikit
loteng untuk menghibur hati yang kering.
Duh.... Duduh.... Belum mau makan
kamu? Sudah jam berapa ini? Ibu memanggilku dari bawah.
Ibu memang sosok yang tidak pernah

ada kata lelah untuk mengingatkanku akan


makna kehidupan, bahkan sampai makan
pun aku keasikan tunggu diperintahkan ibu.
Iya Mak, bentar lagi saya turun.... ucapku
dari atas loteng.
Assalamualaikum....Terdengar dengan
lantang suara yang sudah terekam di benakku.
Itulah ayah yang baru pulang bekerja. Setiap
hari ayah harus melewati perjalanan jauh. Ia
bolak balik dari tempat bekerjanya dengan
motor butut yang ia sayangi.
Lagi apa kamu Duh?Ayah menyapaku
dengan suara yang berat.
Baru selesai makan Pak, masakan Emak
enak Sahutku spontan.
Oh, ya kah? jadi ndak sabar bapak mau
makan jadinya Lantas Bapak dengan semangat menjawab.
Jangan lupa ganti baju dulu Pak, cuci tangan sebelum makan, Ibuku bersuara dari
dalam kamar.Ia yang sudah ingin memejamkan matanya di kasur nan empuk.
Waktu pun semakin larut bersama
malam yang kian mencekam, aku lekas menyusul ibu ke kamar untuk membaringkan kepala ini. Tapi kamar ku
sudah tidak bersama dengan ibu dan
ayah lagi, terpisah oleh tirai sederhana.
Kelentang... Kelenting... bunyi gesekan
antara sendok dengan piring yang terbuat

dari tanah liat itu menyusup sampai ke telingaku. Sudah pasti itu Ayah yang sedang
menyantap makanan yang ibu masak untuknya. Aku sejenakmembayangkan wajah
Ayah yang tidak sabar melahap sampai
habis makanannya, lantaran masakan ibu
yang ku sebut enak tadi.
Heeeekkkk.... suara sendawa Ayah pun
tidak bisa disembunyikan, pertanda Ayah
sudah selesai dari makannyakenyang.
Bener apa yang dibilang duduh, masakan
emak mu ini paling enak. Ayah berbisik
dalam hati, sambil tersenyum sendiri.
Aku semakin terlelap dalam tidur.
Sayup-sayup kudengarsuara televisi yang
ayah nyalakan. Tidak lama terlelap bersama
mimpi, aku kembali terbangun lantaran
Jam dinding di ruang tengah berbunyi amat
keras untuk skala rumahku yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Jam sudah menunjukkan pukul 00.00,
suara bagaikan gong dipukul oleh pemimpin negara saat meresmikan monumen-monumen nasional itu telah menerobos seluruh ruang-ruang kecil yang ada di
sudut-sudut rumahkutermasuk para penghuninya.
Sembari ku memejamkan mata kembali, semakin lama semakin rapat dan berat
untuk dibuka. Hingga tidak ada perasaan
apa-apa lagi yang dapat mengganggu tidur
nyenyak malamku. Hanya cerita di lapisan
kehidupan yang tak nampak pun, kembali
ku lanjutkan. Kali ini terbilang aneh dari
kehidupan yang tak nampak. Yakni seolaholah aku tercebur untuk melanjutkan dari
cerita nyata yang nostalgianya merupakan
rangkaian dari semua yang pernah aku

lakukan.
Sampailah pada aktifitas-aktifitas yang
hanya sekitar 2 atau 3 jam sebelum aku
memejamkan mata ini, menembus anganangan yang kiranya aku akan mengikuti
kemauannya. Di dalam angan-angan itu
terdapat bukti bahwasanya setelah aku
mendengar Ayah menyantap makanannya
hingga selesai, hingga Ayah menghidupkan
televisisemua terekam oleh telingaku.
Tolong.... tolong...... tolong aku......
teriakan keras suara minta tolong jauh terdengar, namun sangat jelas ditelingaku.
Iya, itu suara Pak Qori yang dikenal sebagai orang tua yang sangat di segani di daerahku. Rumah Pak Qori hanya berjarak 4
rumah kesamping kanan dari rumahku.
Ayah pun bergegas membuka pintu, dan
berlari menyusuri rumah Pak Qori.
Suara khas Pak Qori yang serak-serak basah itu membuat orang-oarng menghampiri
rumahnya.
Ada apa Pak Qori,.... kata Bu Iza dengan
hembusan nafas yang terengah-engah. Bu
Iza adalah tetanggaku.
Itu..... Anu...... Kompor Gas saya bocor,
kemudian langsung muncul api. Saya takut
kalau tabung gas nya meledak Pak Qori
lantas menjawab dengan tubuh gemetaran
dan penuh keringat dingin karena ketakutan.
Kok bisa Pak, tanya Bu Iza dengan keheranan.
Tanpa percakapan panjang, semua
orang yang sudah berada didepan rumah
Pak Qori kemudian sontak terkejut dan
ketakutan. Suasana menjadi campur aduk
karena beberapa menit setelah kejadian itu

20

21
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Sastra

Sastra

belum ada orang yang berani dengan sendirinya masuk kerumah saya , kemudian
tiba-tiba ada yang mengarah ke dapur dan
langsung mengurusi kompor tua yang sudah kropos itu. Tetapi lelaki itu pemberani,
layaknya pahlawan tanpa disuruh dan berfikir panjang untuk menolong, menerjang
ombak maupun badai sekalipun.
Tidak lama kemudian, terdengar suata
dentuman ledakan yang tidak lain dan tidak bukan suara itu bersumber dari dalam
dapur Pak Qori.
Duarrrr...... Duarrrrr......
Tolong.... bantu saya mengamankan
barang-barang yang ada di dalam,
Pak Qori pun sibuk meminta tolong
kepada masyarakat yang sudah sedari tadiramai diberanda rumahnya,
Iya pak iya pak... Bapak tenang saja,
akan kami urus semua sahut
seorang dari warga sekitar.
Suara
sirine
pemadam kebakaran pun
ma-

kin terdengar jelas, tanda bahwa rumah Pak


Qori telah dipenuhi api. Semua orang berteriak histeris. Nasib malang menimpa orang
pertama tadi yang telah menerobos rumah
Pak Qori, berniat untuk membantu dengan
semangat tulus yang ia punya, kemudian
terlupakan begitu saja.
Perputaran detik ke menit hingga jam,
barulah si jago merah yang melahap rumah
Pak Qori dapat dijinakkan. Hampir satu Jam
api yang mengoar di rumah Pak Qori baru
dapat dipadamkan, puing-puing tiang kokoh serta dinding beton yang masih tersisa
berserakan telah berubah warna menjadi
hitam kelat.
Mati Lampu pun tak terelakkan lagi,
tak lama tubuh ini terasa ada yang mengelus untuk membangunkan ku, terdengar
seseorang memanggil namaku dengan usapan tangannya ke keningku yang penuh
dengan keringat.
***
Duduh.... ayo bangun, bentar lagi adzan shubuh suara lembut Ayah
mampu membangunka n k u .
Lan-

muruh dan riuh tadi entah hilang kemana,


sejenak menjadi hening. Namun aku masih
saja dalam lelap yang tak ingin kutinggalkan begitu saja.
Uhukkk..... Uhukkk.... tiba-tiba ku tersedak bagaikan selesai mencicipi makanan
tanpa di bekali air minum.
Aku pun langsung terbangun, terkejut, kemudian kuterduduk dengan tatapan
kosong. Teringat kembali ada suara Ayah
yang memanggil namakubiasa membangunkanku apabila sudah mendekati adzan
shubuh.
Perlahan aku melangkahkan kaki,
merayap pelan-pelan mengikuti ingatanku
jalan menuju dapur. Aku mengambil segelas air mineral rebusan ibuku.
Setelah selesai membasahi tenggorokan,
akukembali duduk di ruang tengah.
Terdengar suara pintu terbuka dari luar.
Aku tidak terlalu menghiraukan. Ibu. Iya,
ibu yang kudapatkan tengah menangis. Entahlah ada apa ini.
Duh...... Tetap tegar ya.... semangat menjalani hidup, karena kita tidak ada siapasiapa lagi Aku bingung, aku tak mengerti
dengan ucapan Ibu barusan.
Ada apa, Mak ? tanyaku.
Ayahmu. Ayahmu meninggal nak... dengan merintih ia menjawab pertanyaanku.
Getir. Seketika aku tertegun, meratapi segalanya dengan tatapan hampa. Cahaya bul a n
yang menerangi alam semesta
t a k
sang-

gup lagi kulihat cahaya nya yang kini meredup. Tak dapat kuhindarkan lagi, sedikit
demi sedikit kelopak mata ini menjatuhkan
air bening yang membasahi pipi.
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Suasana gelap di kediamanku menggambarkan
perihnya hatiku saat ini. Dengan erat aku
memeluk ibu hingga air mata ini meneteskan ke bahunya. Bersimbah. Berkali-kali.
Bapak mu terbakar saat ingin membantu di rumah Pak Qori, yang gas elpijinya meledak kalimat terperih itu terlontar
kembali dari mulut ibu.
Kata itu menambah kuat ku menjerit.
Menarik erat tubuhku bersamaIbu yang kini
satu-satunya harta berharga yang kumiliki.
Kemudian sejenak ku teringat didalam
mimpi tadi, ada sosok seseorang yang spontan memasuki rumah Pak Qori. Aku baru
menyadari itu ternyata adalah Ayah. Ayah
yang kini telah tenang bersama shubuhNya.Dan shubuh pun beranjak pergi meninggalkan puing-puing sejarah dalam
hidupku.

22

23
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Opini

Opini

Pendidikan Karakter
Harapan Indonesia

Bandi Hermawan

etelah
lama
kita
jarang
mendengar puncak kepemimpinan
Bangsa ini yang
berbicara tentang
kualitas manusianya. Padahal muara
dari berbagai masalah yang menimpa bangsa ini justru karena
rendahnya kualitas manusia.
Hampir seluruh teknologi
yang kita gunakan adalah
hasil Impor, terlepas dari ini
adalah hasil kebijakan perdagangan dan perindustrian,
tapi ini pasti bermula karena
kualitas manusia Indonesia
hanya bisa menghasilkan
produk dengan nilai tukar
yang rendah.
Menurut saya, jika kita
ingin mengubah wajah Indonesia masa depan maka yang
kita perbaiki pertama kali
adalah kualitas manusianya.
Pemimpin-pemimpin nasional harus menjadikan agenda
pengembangan kualitas manusia sebagai agenda utama
bangsa ini. Terakhir kita
mendengar tokoh di kepememimpinan nasional yang ber-

bicara agenda pengembangan


kualitas manusia adalah Muhammad Hatta dan setelah
itu tokoh yang menjadi puncak dalam kepemimpinan
bangsa ini absen berbicara
tentang kualitas manusia.
Karena kesalahan negara kita
justru menganggap bahwa
tugas perbaikan kualitas manusia adalah urusan kementerian padahal justru pemimpin
negara-negara besar seperti
Singapura, Jepang, dan Korea Selatan lantang berbicara
tentang agenda kualitas manusianya. Barulah beberapa
tahun terakhir ini kita melihat
tokoh-tokoh kepemimpinan
bangsa ini mulai sering berbicara tentang kualitas manusia
dan bagaimana langkah terbaik dalam percepatan pertumbuhannya.

Masalah menjadi tidak


sederhana karena Indonesia
dihadapkan dengan tantangan bonus demografi, dimana
kaum muda akan mendominasi jumlah pertumbuhan
penduduk di Indonesia. Harus ada metode atau formulasi khusus untuk menajawab
tantangan ini karena bonus
demografi bisa menjadi peluang sekaligus ancaman jika
bonus demogfari ini tak bisa
kita manfaatkan dalam upaya
perbaikan bangsa.
Kehadiran
pendidikan
karakter menjadi angin segar
dalam upaya pencarian formulasi yang tepat bagaimana
membentuk kualitas manusia
yang unggul. Menurut saya,
hadirnya pendidikan karakter harus menjadi salah satu
inspirasi bagi mereka yang

menginginkan
perbaikan
kualitas manusia.
Karakter yang unggul
adalah pondasi yang kokoh
dalam pilar berbangsa dan
bernegara. Karena karakter
unggul adalah pondasi, maka
pendidikan karakter adalah
perbaikan yang langsung menyentuh akar dari permasalahan bangsa ini.
Metode boleh saja berbedabeda, tapi yang terpenting tujuan besar dalam pendidikan
karakter bisa dicapai.
Kepribadian yang istimewa, memiliki tradisi
belajar tidak hanya prestasi
belajar, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
kecerdasan intelektual dan
kecerdasan emosional yang
matang. Ia mampu melebur
dimasyarakat, menyatu, dan
berpengaruh lalu kemudian
berkontribusi dalam setiap
permasalahan dan tantangan
dimasyarakat.
Di wilayah negara Ia
mampu menjadi negarawan
yang jujur dan bersih sekaligus menjadi rakyat yang taat
hukum dan yang paling penting setiap capaian yang diraih
menjadikan Ia semakin mencintai bangsanya. Ini adalah
sebagian kecil dari kualifikasi
karakter yang ingin kita bentuk. Tentu saja memenuhi
kualifikasi karakter yang
telah kita rancang tidak mu-

dah, dibutuhkan minimal tiga


hal :
1. Memiliki Model Karakter
yang Paripurna
Kita harus memiliki semua
kualifikasi karakter yang ingin dibentuk sebagai standar
kerja kita dalam setiap membuat program. Program itu
harus selalu berpedoman dari
model karakter yang telah
kita canangkan.
2. Memiliki Sistem yang Tepat
Kualifikasi paripurna yang
kita buat akan banyak menghabis waktu dan tenaga yang
kita punya. Oleh karena itu
kita membutuhkan sistem
yang tepat untuk melakukan
percepatan ditengah keterbatasan sumber daya yang kita
miliki serta efisiensi waktu
agar model manusia paripurna itu lebih cepat kita bentuk.
3. Kerja yang Berkesinambungan
Setelah kita memiliki
model karakter yang paripurna dan sistem yang tepat.
Kemudian yang harus kita
lakukan adalah terus saja
konsisten dengan yang telah
kita rencanakan dan melakukan kerja-kerja yang berkesinambuangan. Karena kita
tidak tahu kapan kita benarbenar berhasil membentuk
karakter paripurna itu, bisa
bertahun-tahun, puluhan tahun atau bahkan ratusan tahun. Yang kita lakukan hany-

24

alah terus bekerja melakukan


apa yang bisa kita lakukan
untuk masa depan Indonesia.
Pendidikan
karakter
Universitas tanjungpura sebenarnya sudah memenuhi
kebutuhan dasar bagaimana
pendidikan karakter mampu
membentuk karakter unggul.
Sehingga Pendidikan karakter Universitas Tanjungpura
menjadi salah satu dari tiga
pendidikan karakter Perguruan Tinggi percontohan di
Indonesia. Tentu saja masih
banyak yang harus dievaluasi
terkait model manusia seperti
apa yang ingin dibentuk dan
seberapa efektif sistem yang
selama ini sudah dijalankan.
Tapi melihat yang telah
dilakukan Pendikar Untan
selama ini sepertinya sudah
sangat layak untuk diapresiasi.
Sebagai langkah awal,
ini adalah prestasi yang patut
diapresiasi, meskipun sekali
lagi kita tidak boleh puas
dan harus terus melakukan
perbaikan-perbaikan untuk
membangun Pendikar Untan
yang lebih baik kedepan.
Sehingga pada akhirnya
kita menemukan model terbaik dalam membentuk pendidikan karakter dan bisa
menjadi inspirasi bagi setiap
bangsa yang bervisi memiliki
kualitas manusia yang unggul.
25

Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64
66// Th XVI/
XV/ September
Juli/ 2015 / 2014
Edisi

Opini

Getaran Cinta
Bening embun tergambar dalam senyum damaimu
Binar matamu meluluhkan hati..
Mentari seakan tak mau terbit saat kau menyampaikan
kata itu
Hembusan angin seperti harapan baru menyejukkan jiwa
ini..
Seketika hatiku bercerita..
Inikah cinta darimu?
Kuhirup aroma cinta penebar rindu illahi..
Kau yang kuharap mendekatkanku pada kekekalan..
Getaran cinta membakar hampa didada..
Kau penuhi gelas cinta dengan tutur kejujuran..
Matamu membuka cakrawala puisi cinta
Ku hanya berharap satu dari mu..
Biarlah cinta ini memimpinku pada dermaga kebahagiaanmu
Hingga kudapatkan dan ku genggam erat cintamu dikeabadian
Akan kukumpulkan tiap kata cinta
Akan kukumpulkan tiap rasa ini
Akan ku bangun surga kita di singgasana cinta
Bak merpati yang setia pada pasangannya..
Layaknya angsa yang selalu berada disisi pasangannya..
Ku kan menjadi pendamping hidupmu dikala cinta datang dan pergi..
Hidup denganmu adalah harapan terbesarku..

Oleh: Ino Talino

26

27
Edisi 64
66// Th
XV/ Juli/
2015 / 2014
Th XVi/
September

Edisi 64 / Th XVI/ September / 2014

28
Edisi 64 / Th XVi/ September / 2014

Anda mungkin juga menyukai