Halte, Ruang Publik atau Lahan Pedagang Kaki Lima?
Halte adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang kendaraan
umum terutama bus. Menurut Keputusan DEPHUB 271/HK.105/DRJD/96, halte adalah tempat pemberhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan. Sayangnya, fungsi halte sekarang telah berubah menjadi lahan Pedagang Kaki Lima. Ada sekitar 3000 halte bus yang bertebaran di Jakarta. Namun, kebanyakan halte justru dalam kondisi rusak dan butuh perbaikan. Dari 3.000 halte, yang akan kami perbaiki sebanyak 1.000 halte. Sekarang sudah ada di BLPP (Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan) DKI Jakarta, Ujar Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain kondisi halte yang sangat memprihatinkan ini, halte juga telah berubah menjadi tempat bagi pedagang kaki lima untuk menjajakan dagangannya. Terus bagaimana nasib masyarakat yang ingin menikmati halte sebagai ruang publik? apakah halte yang seperti ini yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang? Halte BPS, Otista Raya Jakarta Timur, hanya terdapat tempat duduk dengan muatan paling banyak tiga orang saja. Ditambah lagi dengan adanya pedagang kaki lima yang membuka lapak menjual berbagai majalah, koran, dan surat kabar. Halte ini tidak memungkinkan calon penumpang bus untuk menunggu di halte. Mereka cenderung lebih memilih menunggu di tempat pejalan kaki alias trotoar. Halte bukan lagi ruang publik yang nyaman untuk menunggu bus atau kendaraan umum. Bayangkan jika Jakarta mampu memperbaiki dan mengembalikan fungsi halte bus. Semua halte yang ada di Jakarta dalam kondisi baik dan layak serta adanya pengawasan ketat terkait pedagang kaki lima yang membuka lapak sembarangan di halte. Halte benar-benar disediakan bagi penumpang yang hendak naik atau turun dari bus atau kendaraan umum lainnya. Tentu saja, tidak akan ditemukan lagi kendaraan umum yang menaikkan atau menurunkan penumpang sembarangan di tengah jalan. Tidak ada pedagang kaki lima yang membuka lapak di halte. Penumpang bus atau warga umum dapat duduk dan berteduh sambil menunggu kendaraan umumnya tiba. Halte akan menjadi salah satu ruang publik yang diminati dan bermanfaat di Jakarta.