Anda di halaman 1dari 22

INDEKS

GLIKEMIK
Drupadi HS Dillon
Victor Tambunan
Departemen Ilmu Gizi FKUI

Indeks Glikemik
Suatu indeks yang menggambarkan
kemampuan suatu bahan makanan sumber
hidrat arang menaikkan kadar glukosa
darah
dibandingkan dengan bahan makanan
baku.
Digunakan untuk membandingkan efek
faali /respons glikemik dari hidrat
arang

Bagaimana menentukan Indeks Glikemik?


- membandingkan kurva kadar glukosa
darah dari bahan makanan yang ingin
diketahui IG nya dibandingkan dg kurva
kadar glukosa darah dari bahan
makanan baku (glukosa murni atau roti
putih)
Klasifikasi IG
- Tinggi : > 90
- Sedang : 70-90
- Rendah : < 70

Pembagian hidrat arang menurut


jenis
1.Hidrat arang sederhana

2. Hidrat arang kompleks

Faktor2 yang
mempengaruhi IG

Bentuk hidrat arang dari bahan makanan


sederhana - kompleks
Metode proses makanan - derajat cerna
Komponen makanan: lemak, protein,
serat
Efek fisiologis pada saluran cerna
Adanya zat anti-nutrient inhibitor
ensim (trypsin)

Bagaimana memilih sumber makanan hidrat


arang?
- IG rendah sedang tinggi
- Hidrat arang sederhana kompleks
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa
memberikan diet dg IG tertentu dapat
memprediksi
kadar gula darah penderita diabetes.
Apakah IG banyak memberi arti kinik ?
- Hidrat arang tidak dikonsumsi sendiri
- Tergantung pada komposisi diet

Beban glukosa (Glycemic


Load)
ditentukan dengan cara

GL = GI x g CHO in a serving of the


food
- GL sejalan dengan meningkatnya kadar
glukosa darah
- Konsumsi GL yang tinggi dalam kurun
waktu lama
dihubungkan dg diabetes dan penyakit
jantung koroner

Penerapan dalam diet

Berbagai penelitian
1. Meta-analisis dari beberapa RCT
pada penderita diabetes
diet dg GI rendah vs GI tinggi:
- kadar gula darah puasa
- kadar HbA1C lebih rendah
- fruktosamin
2. Penelitian potong lintang pada DM
tipe 1 (studi multi center)
- GI rendah ----- HbA1C rendah

Penggunaan IG

Prinsip utama adalah diet seimbang dengan


bahan makanan yang sehat dan bervariasi
Bahan makanan berdasarkan GI tidak
dimaksudkan untuk digunakan secara
tersendiri
Tidak dianjurkan hanya mengkonsumsi
bahan makanan dg GI rendah
Memperhatikan tidak saja GI tetapi juga
berapa proporsi hidrat arang dalam bahan
makanan tsb
Usahakan mengganti bahan makanan dg GI
tinggi dengan GI rendah

GOITROGENS
Drupadi HS Dillon
Victor Tambunan
Departemen Ilmu Gizi FKUI

Goitrogens
Bahan yang dapat menghambat
uptake dan
penggunaan Yodium oleh sel kelenjar
tiroid dan
dapat mempengaruhi terjadinya
defisiensi Yodium
dan pembesaran kelenjar gondok.

Sumber goitrogens
Makanan
- singkong , ubi merah, talas, jagung
- kedelai, kacang tanah
- stroberi, buah persik
- rebung, brokoli, bok choi, kol, kembang
kol, kailan, sawi ijo, bayam
Pemanasan/proses masak
goitrogens inaktif

Sumber goitrogens
Non makanan
- Air sumur tertentu
- polutan industri: resorsinol, asam ftalin
- asap tembakau sianida >>>

Singkong

Paling banyak diteliti


Biasa dikonsumsi
Mengandung tioglikosida linamarin
Dalam usus
hidrolisa

Linamarin

pelepasan HCN

Dalam hati
proses detoksifikasi

HCN

tiosianat

Hormon Tiroid

Hormon Tiroid menentukan aktivitas


metabolik jaringan
Yodium diperlukan pada proses
pembentukan hormon tiroid
Pembentukan hormon tiroid
memerlukan peroksidase
Tiosianat menghambat
- kerja enzim peroksidase tiroid
- integrasi yodium ke tiroglobulin
- ambilan yodium oleh sel kelenjar
tiroid

Yodium diperlukan untuk sintesa


triiodothyronine (T3) & thyroxine (T4)
Konversi T4

T3

Se-containing 5-deiodinases

Fungsi metabolik hormon tiroid melalui T3


jaringan.
Sumber Yodium
- garam
- makanan laut
- susu dan telur tergantung dari diet hewan sumber
- sayuran --- teragntung dari kandungan Yodium tanah

FOLLICULAR SPACE

EXTRACELLULAR SPACE

T3, T4

19
Tgb: thyroglobulin

EXTRACELLULAR SPACE

T3, T4

20

Tgb: thyroglobuli

Dampak Goitrogens

Pada anak
- kematian janin dan anak
- Kretinisme
pendek, spastis, retardasi mental,
kemampuan mendengar dan
berbicara rendah
- IQ rendah
Pada dewasa
- goiter
- hipotiroidisme
- kelainan reproduksi

Daftar Pustaka
Bowman BA, Russell RM. 2006
Present Knowledge in Nutrition 9th ed.
Shils ME et al. 2006
Modern Nutrition in Health and Disease 10th ed.
Mahan LK, Escott-Stump S. 2008
Food & Nutrition Therapy 12th ed.
Gropper SS et al. 2009
Advanced Nutrition and Human Metabolism 5th ed.
Murray RK et al. 2009
Harpers Illustrated Biochemistry 28th ed.

Anda mungkin juga menyukai