Disusun Oleh:
ELIZA FITRIANI
201207014
CURRICULUM VITAE
Nama
: Eliza Fitriani
Nim
: 201207014
Tempat/Tanggal lahir
Alamat
No Telpon
: 082306097729
Biografi
:
1. SD N 1 Buayerupa Lampung Barat 2000
2006
2. SMPN 1 Sukau Lampung Barat 2006 2009
3. SMA Perintis 2 Bandar Lampung 2009 2012
4. Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
2012 Sekarang
MOTTO
INTELLIGENCE IS NOT THE MEASUREMENT, BUT
INTELLIGENCE SUPPORT ALL
KECERDASAN BUKAN LAH TOLAK UKUR KESUKSESAN,
TETAPI DENGAN MENJADI CERDAS KITA BISA MENGGAPAI
KESUKSESAN
ELIZA FITRIANI
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini
untuk :
1. ALLAH SWT Yang selalu memberiku kesehatan dan kekuatan hingga saat
ini
2. Terimakasih Untuk kedua orang tua, Kakak, serta Adik ku
3. Terimaksih Untuk teman-teman ku Angkatan VII
4. Terimaksih untuk Almamaterku tercinta Akademi kebidanan ADILA
Bandar Lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama ini
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dalam
bentuk studi kasus kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan Padany. R
Usia 29 Tahun P2a0 Post Partum 3 Hari Dengan Bendungan Asi Di Bps
Mafalda S.St Way Kandis Bandar Lampungtahun 2015
Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam
menulis Karya Tulis Ilmiah, penulis banyak menerima bantuan. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr.Wazni Adila, MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung.
2. Puspita Dewi S.ST, M.Kes dan Tri Riwayati Ningsih S.ST selaku
pembimbing I dan II Karya Tulis Ilmiah.
3. BPS. Mafalda SS.T selaku temapt pengambilan data
4. Seluruh dosen dan staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung.
5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam studi kasus ini yang tidak
bisa disebut satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya tulis ilmiah ini masih banyak
kekurangan, Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan
penulisi. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis mengharapkan semoga karya tulis
ilmiah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
Bandar Lampung, Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....i
HALAMAN JUDUL..ii
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT.iii
HALAMAN PENGESAHAN...iv
CURCULUM VITAEv
MOTTO.vi
KATA PERSEMBAHANvii
KATA PENGANTAR.viii
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR TABEL.xi
DAFTAR LAMPIRANxii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.1
1.2 Rumusan masalah..4
1.3 Tujuan penulisan4
1.4 Ruang lingkup5
1.5 Manfaat......6
1.6 Metodelogi dan teknik memperoleh data.7
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan teori medis.10
2.2 Tinjauan teori asuhan kebidanan..53
2.3 Landasan hukum kewenangan bidan...66
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian data70
3.2 Matriks ..79
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan data dasar..95
4.2 Interpretasi data..108
4.3 Identifikasi diagnosa dan masalah potensial..114
4.4 Tindakan segera.114
4.5 Perencanaan118
4.6 Pelaksanaan ..119
4.7 Evaluasi...................................................................................125
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan127
5.2 Saran..128
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel. 2.1 Involusi Uterus.16
Tabel 2.2 Kenaikan berat badan dihubungkan dengan usia bayi......39
Tabel 3.2 Matriks...79
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masa nifas atau puerpurium dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Wanita yang melalui periode
puerpurium disebut puerpura. Puerpurium (Nifas) berlangsung selama 6
minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat
kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati, 2010; h. 1).
Pada permulaan nifas apabila bayi belum menyusu dengan baik, atau
kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna,
maka akan terjadi pembendungan air susu. Laktiferi menyempit karena
pembesaran serta pembuluh limfe. Bendungan ASI merupakan Permulaan
dari infeksi mamae yaitu mastitis. Bakteri yang menyebabkan infeksi mamae
adalah stafilokokus aureus yang masuk melalui puting susu. Infeksi
menimbulkan demam, nyeri local pada mamae, terjadi pemadatan mamae,
dan terjadi perubahan kulit mamae (Rukiyah, 2012;h. 22-23).
ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan cairan
Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakana kebidanan pada Ibu Nifas terhadap
Ny.R umur 29 tahun 3 hari Postpartum dengan Bendungan ASI di
BPS Mafalda S.ST Bandar Lampung Tahun 2015.
mampu
melakukan
intrepetasi
data
asuhan
dijadikan
gambaran
informasi
serta
bahan
untuk
Metodelogi Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam Study Kasus ini adalah
metode
penelitian deskriptif
yang
dapat
dilakukan untuk
mengumpulkan
data,
dimana
peneliti
dalam
penelitian
ini
adalah
menambah
informasi,
menyangkal
data
yang
tehnik
dasar
yang
perlu
dipahami
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Pengertian Masa Nifas
a. Masa nifas (puerpuruim dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil). Masa nifas atau puerpurium di mulai sejak 2 jam
setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 minggu)
setelah itu. (Dewi, 2011; Hal,1).
b. Masa nifas (puepurim) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti
keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung kira
kira 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu
akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun
psikologis sebenar nya sebagian besar bersifat fisiologis, namun
jika tidak dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan
maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi keadaan
patologis (Sulistyawati, 2009; Hal. 1).
c. Periode masa nifas (puerpurium) adalah periode waktu selama 6-
perubahan fisiologi dan psikologi karena proses persalinan (Saleha. 2009; hal
4).
2.1.2 Tujuan Masa Nifas
Tujuan asuhan kebidanan pada masa nifas normal adalah sebagai
berikut.
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi nya, baik fisik maupun
Psikologis
2. Mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisai, serta
perawatan bayi sehari hari
4. Memberikan pelayanan KB (Saleha. 2009, hal. 5).
2.1.3 Tahapan Masa Nifas
Beberapa tahapan masa nifas adalah sebagai berikut:
a. Puerperium dini
Yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan
berjalan, serta menjalankan aktifitas layaknya wanita normal
lainya
b. Puerperiun intermediat
Yaitu suatu kepulihan menyeluruh alat alat genitalia yang
lamanya sekitar 6 8 minggu.
c. Puerperium remote
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai
komplikasi (Dewi, 2011, hal 4).
2.1.4 Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
2.1.4.1 Kunjungan pertama, 6-8 jam setelah persalinan yang
bertujuan untuk :
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena persalinan
akan terjadinya atonia uteri.
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan,
segera
merujuk
bila
perdarahan
terus
menerus
2.1.4.2
untuk:
a. Memastikan proses involusi uteri berjalan dengan
normal.
b. Evaluasi adanya tanda-tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu cukup makan, minum, dan istirahat.
d. Memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada
tanda-tanda adanya penyulit.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai hal-hal
berkaitan dengan asuhan pada bayi.
2.1.4.3 Kunjungan ketiga, 2 minggu setelah perslinan yaitu Sama
seperti kunjungan kedua.
2.1.4.4
dengan
bagian
fundus
bersandar
pada
Fundus
Uteri
Berat Uterus
Diameter
Bekas
(gr)
Dekat Plasenta
Keadaan Serviks
(cm)
Bayi lahir
Setinngi pusat
1000
Uri lahir
750
12, 5
Lembek
500
7, 5
Beberapa
jari
dibawah
pusat
Satu minggu
Pertengahan
pusat-simfisis
Dua minggu
setelah
350
34
Enam minggu
Bertamabh kecil
50 60
Delapan
Sebesar normal
30
12
postpartum
simfisis
hari
pertama
minggu
dapat
memasuki 1 jari
minggu
mengandung
banyak
pembuluh
darah
besar
yang
kontraksi,
sedangkan
serviks
tidak
5. Lokhea
Lokia adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri
dan vagina selama masa nifas (Saleha. 2009, h 55).
Lokia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan
mempunyai reaksi basa/alkalis yang dapat membuat
organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi
asam yang ada pada vagina normal (Dewi. 2011, h 58).
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas.
Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua
yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea mempunyai
reaksi basa / alkalis yang dapat membuat organisme
berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada
pada vagina yang normal. Lochea mempunyai bau yang
amis / anyir seperti darah menstruasi, meskipun tidak
terlalu menyengat dan volumenya berbeda beda pada
setiap
wanita.
menandakan
Lochea
adanya
yang
infeksi.
berbau
Lochea
tidak
sedap
mempunyai
diare
sebelum persalinan,
enema
kemih
menurun
dan
lebih
rentan
untuk
menyebabkan perdarahan
1) Hormone plasenta
Selama periode pasca partum terjadi perubahan
hormone
yang
besar.
Pengeluaran
plasenta
nya
menurun
dengan
cepat
setelah
persalinan.
Penurunan hormone Human Plancental Lactogn
(HPL), estrogen dan progesterone serta plasental
enzyme insulunase membalik efek diabetogenik
kehamilan, sehingga kadar gula darah menurun
secara bermakna pada nifas. Ibu diabetic biasa
nya membutuhkan insulin yang jauh lebih kecil
3) Hormone Oksitosin
Oksitosin dikeluarkan dari kelenjar bawah otak
bagian belakang (posterior), bekerjdan jaringan
payudara. Selama uterus terhadap otot uterusdan
jaringan
payudara.
Selama
tahap
ketiga
sedangkan
pernafasan
akan
sedikit
beberapa
kasus
ditemukan
keaddan
harus
dikesampingkan
pada
penemuan
pada
umumnya
pasif
dan
tergantung,
c. Taking Hold
Periode ini berlangsung pada hari 2-4 post partum ibu
menjadi orang tua yang sukses dengan tanggung jawab
terhadap bayinya. Pada masa ini ibu agak sensitif dan
2.
3.
4.
f. Aktivitas Seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu nifas harus
memenuhi syarat berikut ini:
1.
2.
dan adanya
lembaran-lembaran
jaringan
fibrosa.
Struktur
Hormon-hormon
yang
ikut
membantu
karionik
tiroid,
gonadotropin,
hormon
insulin,
paratiroid,
dan
kortisol,
hormon
kolostrum.
Keaktifan
dari
rangsangan
prolaktin
dan
seabaliknya
merangsang
Faktor-faktor
yang
memacu
sekresi
yang
dilanjutkan
ke
hipofosis
posterior
pipi
dan
gusi
dalam
menekan
Usia
1-3 bulan
700 gr/bulan
4-6 bulan
7-9 bulan
10-12 bulan
5 bulan
1 tahun
perineum
dengan
demikian,
penting
untuk
pada
pencernaan
sehingga
menghambat
pertumbuhan mikroorganisme
b) Laktoferin
Mengikat
zat
besi
sehingga
membantu
perdarahan
pasca
persalinan
dan
6. Mengurangi
kemungkinan
kanker
payudara
dan
ovarium
c. Manfaat Bagi Keluarga
1) Mudah dalam proses pemberiannyaMengurangi biaya
rumah tangga
2) Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat
menghemat biaya untuk berobat
d. Manfaat Bagi Negara
1) Penghemat untuk subsidi anak sakit dan pemakaian
obat-obatan
2) Penghemat devisa dalam hal pembelian susu formula
dan perlengkapan menyusui
3) Mengurangi polusi
4) Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas (Saleha, 2009; h. 32 - 33).
2.1.8.5 Tanda Bayi Cukup ASI
a.
dinilai mendapat
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Perkembangan
motorik
baik
(bayi
aktif
dan
ibu dapat
minum
c.
timbul apabila
ibu
2. Payudara Bengkak
Bedakan antara payudara penuh dengan payudara
bengkak. Pada payudara penuh terasa berat pada
payudara, panas, dan keras; bila diperiksa ASI keluar
dan tidak ada demam. Pada payudara bengkak;
payudara udem, sakit, puting kencang, kulit mengkilat
walau tidak merah, dan bila diperiksa / diisap ASI
tidak keluar. Badan bisa demam setelah 24 jam.
Penyebab Payudara bengkak disebabkan karena
menyusui yang tidak kuntinyu sehingga sisa ASI yang
terkumpul pada duktus. Hal ini terjadi karena antara
lain produksi ASI meningkat, terlambat menyusuikan
dini, perlekatan yang kurang baik, mungkin kurang
ASI
dikeluarkan,
juga
ada
perawatan
payudara
pasca-persalinan
payudara
bengkak,
yaitu
susu
pada
daerah
yang
mengalami
untuk
mengeluarkan
ASI
posisi
menyusui
untuk
5. Senam laktasi
6. Rujuk
7. Pengeluaran nanah dan pemberian antibiotic bila
abses bertambah
2.1.8.9 BENDUNGAN ASI
1.
Pengertian
Bendungan Air Susu adalah terjadinya pembengkakan
pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe
sehingga menyebabkan bendungan ASI dan rasa nyeri
disertai kenaikan suhu badan. Bendungan ASI dapat
terjadi karena adanya penyempitan duktus laktiferus pada
payudara ibu dan dapat terjadi pula bila ibu memiliki
kelainan puting susu
(misalnya puting susu datar, terbenam dan cekung)
(Rukiyah,2011;h. 21).
Sesudah bayi dan plasenta lahir, kadar estrogen dan
progestron turun dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor dari
hipotalamus yang menghalangi keluarnya prolaktin
waktu hamil, dan sangat dipengaruhi oleh estrogen, tidak
dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolaktin oleh
hypopisis. Hormon ini menyebabkan alveolus- alveolus
kelenjar mamma terisi dengan air susu, tetapi untuk
mangeluarkannya dibutuhkan reflex yang menyebabkan
susu.
ASI
meningkat,
terlambat
menyusukan,
pembatasan
waktu
menyusu
posisi
dan perlekatan yang benar.
b.
demand.
c.
d.
e.
(Dewi,2013;h.40)
5.
Manajemen
kebidanan
diadaptasi
dari
sebuah
konsep
yang
mengetahui
intelektualnya,
memberikan
sejauh
sehingga
konseling
mana
tingkat
bidan
dapat
sesuai
dengan
pendidikannya
6) Pekerjaan pasien
Gunanya untuk mengetahui dan mengukur
tingkat social ekonominya,karena ini juga
mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.
b) Alamat pasien
Di tanyakan untuk mempermudah kunjungan
rumah bila di perlukan (Ambarwati,2010;h.
132).
2.
Keluhan utama
Untuk mengetahui masalah yang di hadapi yang
berkaitan dengan masa nifas,misalnya pasien
merasa mules, sakit pada jalan lahir karena
adanya jahitan pada perineum.
3.
Riwayat kesehatan
a. Kesehatan sekarang
Data-data ini di perlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya penyakit yang di derita
pada saat ini yang ada hubungannya dengan
masa nifas dan bayinya.
b. Kesehatan yang lalu
Data yang di perlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya riwayat atau penyakit
akut, kronis seperti: Jantung, DM, Hipertensi,
Asma yang dapat mempengaruhi pada masa
nifas ini
menyertainya.
(Ambarwati,2010;
h.133).
4.
Riwayat obstetri
a. Riwayat haid
Mempunyai gambaran tentang keadaan dasar
dari organ reproduksinya.
1. Menarche
Usia pertama kali mengalami menstruasi.
Untuk wanita Indonesia padausia sekitar 1216 tahun.
2. Siklus
Jarak antara menstruasi yang di alami dengan
menstruasi berikutnya dalam hitungan hari,
biasanya sekitar 23-32 hari.
3. Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstrusi yang di keluarkan.
4. Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang
di rasakan ketika mengalami menstruasi
misalnya sakit yang sangat, pening sampai
pingsan, atau jumlah darah yang banyak
(Sulistyawati,2009;h.112).
b. Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB
dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama,
adakah keluhan selama menggunakan kontrasepsi
serta rencana KB setelah masa nifas ini dan
beralih ke kontrasepsi apa
c. Pola kebutuhan Sehari-hari
a) Nutrisi
Menggambarkan tentang pola makan dan
minum, frekuensi, banyaknya, jenis makanan,
dan
makanan
pantangan
(Ambarwati,2010;h.134-136)
b) Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu
kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi,
jumlah konsistensi dan bau serta kebiasaan
istirahat
bagi
ibu
menyusui
istirahat
malam
dan
siang
(Sulistyawati,2009;h. 103).
d) Personal Hygine
Pada masa post partum, seorang ibu sangat
rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu,
kebersihan
diri
sangat
mencegah terjadinya
penting
infeksi.
untuk
Kebersihan
e) Aktivitas
Menggambarkan pola aktivitas pasien seharihari.Pada pola ini perlu di kaji pengaruh
aktivitas terhadap klesehatanya. Mobilisasi
dini dapat mempercepat proses pengembalian
alat-
alat
reproduksi
(Ambarwati,2010;
h.137).
3. Data Objektif
Data ini di kumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan
diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data objektif melalui
pemeriksaan
inspeksi,
palpasi,
auskultasi,
perkusi
dan
Keadaan umum
Data ini dapat dengan mengamati keadaan pasien
secara keseluruhan,hasil pengamatan yang di laporkan
kriterianya baik atau lemah.
1)
Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang ke sadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian derajat
Tanda-tanda vital
(a) Tekanan darah
Biasanya tidak terjadi perubahan, kemungkinan
tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan
karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada
post
partum
dapat
menandakan
terjadinya
(b) Nadi
Berkisar antara 60-80x/menit denyut nadi di atas
100x/menit pada masa nifas adalah mengindikasikan
adanya suatu infeksi, hal ini salah satunya bisa di
akibatkan oleh proses persalinan sulit atau karena
kehilangan darah yang berlebih
(b)Suhu
Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam
pertama pada masa nifas pada umumnya di sebabkan
oleh dehidrasi,yang di sebabkan oleh keluarnya
cairan pada waktu melahirkan,selain itu bisa juga di
sebabkan karena istirahat dan tidur yang di
perpanjang selama awal persalinan. Tetapi pada
umumnya setelah 12 jam postpartum suhu tubuh
akan kembali normal.
(c) Pernafasan
Keadaan pernafasan akan selalu
berhubungan
(b) Muka
Pada daerah muka di lihat kesimetrisan muka, apakah
kulitnya normal, pucat. Ketidaksimetrisan muka
menunjukkan adanya gangguan pada saraf ke tujuh
(nervus fasialis)
(c) Mata
untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata, teknik
yang di gunakan inspeksi dan palpasi
(d)Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga luar ,saluran
telinga, gendang telinga/membrane timpani, dan
pendengaran. Teknik yang di gunakan adalah inspeksi
dan palpasi
(e) Hidung
Di kaji untuk mengetahui keadaan bentuk dan fungsi
hidung, bagian dalam, lalu sinus-sinus
(f) Mulut
Untuk mengetahui bentuk dan kelainan pada mulut
(g)Leher
Untuk mengetahui bentuk leher, serta organ- organ
lain yang berkaitan. Teknik yang di gunakan adalah
inspeksi dan palpasi.
(h) Dada
produksi
meningkat,
terlambat
pengolahan
data
dan
analisis
dengan
diagnosa
atau
masalah
yang
sudah
di
7. Memastikan
ibu
menyusui
dengan
baik
dan
tidak
Peraturan
Menteri
Kesehatan
(Permenkes)
Nomor
kesehatan
reproduksi
perempuan
dan
keluarga
berencana
2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah.
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak
memiliki dokter
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.
Pengkajian
1.
Nama Mahasiswa
: Eliza Fitriani
Tanggal
: 11 April 2015
Jam
: 14.00 WIB
Data Subyektif
a. Identitas Pasien
Isrti
Suami
Nama
: Ny. R
: Tn. E
Umur
: 29 tahun
:31 tahun
Agama
: Islam
: Islam
: Lampung
Pendidikan
: SMA
: SMA
Pekerjaan
: IRT
: Buruh
Alamat
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kesehatannya.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan payudaranya panas, berat, keras, nyeri dan asi yg
keluar sedikit
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat haid
Menarche
: 13 Tahun
Siklus
: 28 Hari
Teratur/tidak
: Teratur
Lama
: 6 hari
Volume
Warna
: Merah segar
Dismenore
: Ada disminore
Bau
: Khas
Flour albus
: 2 Juli 2014
TP
: 9 April 2015
Tanggal bersalin
: 9 April 2015
Frekuensi ANC
: 8 kali kunjungan
5. Riwayatkesehatan
a. Sekarang
Ibu sedang tidak mengalami penyakit apapun selama masa nifas
nya sampai saat ini seperti (TBC, Hepatitis, PMS) penyakit
menurun seperti (DM, Asma, Hipertensi) penyakit berat seperti
(Jantung, Ginjal, Paru-paru)
b. Yang lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti (TBC,
Hepatitis, PMS) penyakit menurun seperti (DM, Asma, Hipertensi)
penyakit berat seperti (Jantung, Ginjal, Paru-paru) Dan ibu tidak
pernah dirawat dirumah sakit yang berhubungan dengan penyakit
organ reproduksi
c. Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita menular seperti (TBC,
Hepatitis, PMS) penyakit menurun seperti (DM, Asma, Hipertensi)
penyakit berat seperti (Jantung, Ginjal, Paru-paru)
6. Riwayat Kehamilan,Persalina,Nifas dan Kb yang Lalu
No
Kehamilan
UK
Penyulit
Persalinan
Penolong
Penyulit
Nifas
BB
JK
Bayi
1.
39
Minggu
2.
Nifas ini
Tidak ada
Bidan
Tidak ada
3800
Gr
Penyuli
KB
Alkon
t
L
Tidak
ada
Impalant
menu nasi
sayur (bayam, kangkung,daun singkong),
1potong tahu dan tempe
putih 8 gelas/hari
Saat Nifas
menu
Nasi, 1 potong tempe dan tahu, sayur
(bayam, kangkung,katuk) minum air putih
5 gelas/hari.
b. Pola Eliminasi
Saat Hamil
Saat Nifas
selama
nifas ini BAK 4-5x/hari, warna kuning
jernih, bau khas
c. Pola Istirahat
Saat Hamil
Saat nifas
d. Personal hygiene
Saat hamil
Saat nifas
e. Pola Seksual
Saat hamil
Saat nifas
Ibu
mengatakan
belum
melakukan
: Syah
:18 Tahun
Lamanya
:11 tahun
b. Status emosional
bayinya
b. Saat nifas
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Keadaan emosional
: Stabil
TTV
:
TD
: 110/70 mmHg
Pernafasan
: 22 kali/menit
Nadi
: 80 kali/menit
Suhu
: 380C
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala:
Warna rambut
: Hitam
Ketombe
: Tidak Ada
Benjolan
: Tidak Ada
b. Wajah
Cloasma
: Tidak Ada
Hiperpigmentasi
: Tidak Ada
Pucat
: Tidak Ada
Edema
: Tidak Ada
c. Mata
d.
Simetris
Kelopak mata
: Tidak oedema
Konjungtiva
: Tidak pucat
Sklera
: Putih
Hidung
Simetris
Polip
Kebersihan
: Bersih
e. Mulut
Warna bibir
: Merah
Pecah- pecah
: Tidak Ada
Sariawan
: Tidak Ada
Gusi berdarah
: Tidak Ada
Gigi
: Tidak berlubang
f. Telinga
Simetris
Gangguan pendengaran
:Tidak ada
g. Leher
Simetris
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
Dada
Retraksi
: Ada
: Tidak Ada
Payudara
Simetris
Pembesaran
Puttingg susu
: Menonjol
: Tidak Ada
Konsisitensi
: Keras
Pengeluaran
: Sedikit
Nyeri ketuk
: Tidak Ada
i. Abdomen
Pembesaran
: Tidak Ada
Konsistensi
: Keras
Kandung kemih
: Kosong
Uterus
TFU
Kandungkemih
: Kosong
Kontraksi
: Baik
j. Anogenital
k.
Vulva
Perineum
: Terdapat laserasi
Pengeluaran vaginam
: Lochea Rubra
Anus
Ekstermitas bawah
Oedema
: Tidak Ada
Kemerahan
: Tidak Ada
Varices
: Tidak Ada
Reflek patella
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboraturium
: Tidak dilakukan
4. Data Penunjang
a. Riwayat persalinan sekarang
1. IBU
Tempat melahirkan
Penolong
: Bidan
Jenis persalinan
: Spontan
Lama persalinan
: 9 jam
Catatan waktu
Kala I
: 6 jam 30 menit
Kala II
: 0 jam 20 menit
Kala III
: 0 jam 10menit
Kala IV
: 2 jam
Lama
:9 jam
Ketuban pecah
: Spontan
Plasenta
Lahir secara
: Normal
Diameter
: 18 cm
Berat
: 450 gram
: 48 cm
Perineum
: Laserasi derajat 2
2. Bayi
Lahir tanggal/pukul
Berat badan
: 3800 gram
Panjang badan
: 48 cm
Nilai apgar
:8
Jenis kelamin
: Laki-laki
Cacat bawaan
: Tidak Ada
Masa gestasi
: 40 Minggu
TABEL 3.1
Tgl/ jam
Pengkajian
Interpretasi
Dx
Antisipasi/
data
potensial/mas
tindakan
(diagnosa,
alah potensial
segera
- Perawatan
payudara
- Pengeluaran
ASI
- Teknik
menyusui
MATRIKS
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
1. Ibu mengerti
keadaan nya saat
ini dalam kondisi
baik.
masalah,
kebutuhan)
11-04-2015 /
Ds:
Dx :
Payudara
14.00 WIB
1. Ibu
mengatakan
telah 2 kali
melahirkan
dan belum
pernah
mengalami
keguguran
Ny.R usia 29
Bengkak
tahun P2A0 3
1. Beritahu
kondisi ibu
saat ini
di dapatkan bahwa:
TD : 110/70mmhg
hari post
Nadi : 80x/i
partum dengan
RR : 22/i
bendungan
Suhu : 38
ASI
Pengeluaran Lochea Merah yaitu lochea
rubra
2. Ibu
mengatakan
payudaranya
terasa penuh,
berat, panas,
Masalah :
TFU 3 jari dibawah pusat
Bendungan
Terdapat nyeri tekan pada payudara,
keras , nyeri
dan
pengeluaran
ASI sedikit
nyeri saat
menyusui
DO :
Kebutuhan :
Keadaan umum
Perawatan
: Baik
payudara dan
Kesadaran :
Teknik
Compos mentis
menyusui
TTV:
2. Beritahu ibu
tentang
keluhan
yang di rasa
kan saat ini
3. Nilai dan
beritahu ibu
tanda- tanda
bahaya
masa nifas
4. Lakukan
dan
ajarkan
ibu
TD:110/70
mmhg, S:38OC,
N:80x/i,
RR:22X/i,
Payudara
teraba keras,
2. Ibu mengerti
tentang keluhan
yang dialami.
4. Ibu telah di
Lakukan
perawatan
payudara dan
nyeri tekan,
dan teraba
panas
Pengeluaran
colostrum
Pengeluaran
pervaginam
Lochea Rubra
TFU 3 jari
dibawah pusat
perawatan
payudara
ibu mengerti
cara melakukan
perawatan
payudara
5. Lakukan
dan ajarkan
cara
pengeluaran
ASI
5. Ibu telah di
Lakukan
pengeluaran
mengerti cara
melakukan
pengeluaran
ASI
6. Ibu mengerti
tentang teknik
menyusui yang
benar dan ibu
talah
mempraktekkan
dengan benar.
k.
7. Beritahu ibu
tentang
kebutuhan
nutrisi
7.
8. Anjurkan
ibu untuk
menjaga
kebersihan
diri
terutama
8.
8. Ibu bersedia
untuk menjaga
kebersihan
dirinya terutama
daerah
genitalianya.
alat
genetalia
Nya
9. Beritahu
ibu
kebutuhan
istirahat
yang cukup
14-4-2015/ 15.00
DS :
DX : Ny. R
Payudara
Perawatan
WIB
1. Ibu
usia 29 tahun
Bengkak
Payudara
hasil
mengatakan
P2A0 6 hari
Teknik
pemeriksaa
TD : 110/70mmhg
sudah pernah
postpartum
Menyusui
Nadi : 82x/menit
melahirkan
dengan
RR : 22x/i
bendungan
Suhu : 36,8C
belum pernah
ASI
mengalami
lochea sanguilenta
1. Ibu sudah
mengerti hasil
pemeriksaan
Masalah :
Bendungan
mengatakan
ASI
lembek
payudara nya
Kebutuhan :
masih terasa
Perawatan
penuh dan
Payudara
berat tetapi
sudah mulai
2.Ibu
2. Beritahu
2. Ibu mengerti
Teknik
Menyusui
dirasakan
ini.
mengenai keluhan
yang dirasakan saat
lembek ,dan
rasa nyaeri
nya
berkurang,
pengeluaran
ASI mulai
lancar
3. tanyakan
pada ibu
apakah
sudah
mengerti
tanda
tanda
bahaya
3.Ibu mampu
menjelaskan tandatanda bahaya pada
masa nifas yaitu :
a. Perdarahan
pervaginam
b. Infeksi pada
masa nifas yag
DO:
Keadaan umum
c.
: baik
Kesadaran :
compos mentis
d.
Keadaan
emosional :
e.
stabil
f.
TTV:
TD : 110/70
g.
mmhg
N : 82x/i
ditandai dengan
kenaikan suhu
mencapai 38C
Sakit kepala,
Nyeri epigastrik
(pada bagian
perut), dan
penglihatan mata
kabur.
Pembekakan di
wajah atau
ektremitas
Demam, muntah,
dan rasa sakit
waktu berkemih
Kehilangan nafsu
makan untuk
jangka waktu
yang panjang
Rasa sakit,
merah dan
pembengkakan
pada kaki
RR : 22x/i
Suhu : 36,8C
4. ingat kan
ibu dan
a. Kapas dalam kom kecil
Dari hasil
bimbing
pemeriksaan
cara
4.
Payudara ibu
perawatan
dingin
payudara
c. Baby oil
nyeri tekan
,dan mulai
lembek
pengeluaran
ASI mulai
lancar
Langkahnya yaitu :
1)
Pengeluaran
ASI
Pengeluaran
pervaginam
Lochea
Sanguiulenta
TFU
Pertengahan
pusat dan
6)
sympisi
7)
8)
9)
5.
Ingatkan
dan
bimbing
ibu teknik
menyusui
yang benar
b.
tekhnik
menyusui yang
benar
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
6.
Bimbing
dan
tanyakan
ibu kembali
mengenai
teknik
Pengeluara
n ASI
7.
d. jaga kehangatan
8.
8. Ibu mengatakan
makan 3 kali
sehari, yaitu
dengan nasi 1
porsi ditambah
lauk (telur atau
ikan laut) dan
sayur hijau
(katuk,bayam,
kangkunng )
9.
9. Ibu mengatakan
kebutuhan
istrihatnya masih
kurang terpenuhi
yaitu 6 jam /hari,
dan tidur siang 1
jam /hari
dikarenakan
bayinya sering
bangun pada
malam hari dan
rewel.
10.
8. Tanyakan
pada ibu
mengenai
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
9.
Tanyakan
kembali
pada ibu
kebutuhan
istirahat
yang cukup
10. Tanyakan
kembali
pada ibu
tentang
cara
menjaga
kebersihan
dirinya
18-4-2015/
DS :
DX : Ny. R
16.00 WIB
1.Ibu
usia 29 tahun
mengatakan
sudah pernah
Tidak ada
Tidak ada
1. Beritahu ibu
kebersihan
diridengan cara
segera mengganti
pembalut jika
terasa darah
penuh, meakukan
perawatan yang
benar setiap kali
ibu buang air
kecil atau saat
mandi dan bila
mengganti
pembalut,cebok
dengan air bersih
dari depan
kebelakang dan
mengeringkan alat
genetalianya
dengan handuk
bersih/tissue
mengenai
Mengenai hasil
P2A0 10 hari
kondisinya
dan normal
pemeriksaan.
postpartum
saat ini
melahirkan dua
TD : 120/80mmhg
Nadi : 80xi
pernah
Masalah :
RR : 20x/i
mengalami
Tidak Ada
Suhu: 36,5C
keguguran
2.Ibu
Evaluasi
mengatakan
keadaan
melahirkan
umum ibu
2. Evaluasi ibu
yang benar
melkukan perawatan
pada tanggal 9-
mengenai
4-2015
perawatan
payudara dengan
Pukul. 03.30
payudara
benar dan
WIB
dilakaukan 2 kali
sehari pagi dan sore
3.Ibu
mengatakan
3. Evaluasi ibu
payudaranya
apakah ibu
melakukan teknik
sudah tidak
menerapkan
menyusui yang
teknik
benar.
menyusui
keluar lancar
yang benar
4. Tanyakan
kembali
melakukan
DO :
pada ibu
perawatan bayi
Dari hasil
mengenai
yaitu :
pemeriksaan
cara
didapatkan
perawatan
bahwa
bayi
Keadaan umum
: baik
Kesadaran :
compos mentis
Keadaan
emosional :
Stabil
a.
minum (ASI)
memberikan
asi
b. kebersihan
kulit seperti
memandikan
bayi
c. istirahat bayi
16 jam
perawatan tali
pusat yaitu
tidak
memberikan
apapun selain
kassa steril.
d. jaga
kehangatan
TTV :
5. Evaluasi
5. Ibu mengatakan
TD : 120/80
ibu
mmhg
mengenai
Nadi : 80x/i
cukup
RR : 20x/i
nutrisi
dan sayur.
Suhu : 36,5C
6. Evaluasi
ibu mngenai
6. Kebutuhan
istirahat nya
Pada
kebutuhan
terpenuhi yaitu
pemeriksaan
istirahat
malam : 8 jam/hari
payudara sudah
/hari
tekan dan
7. Beritahu ibu
pengeluaran
untuk
ASI lancar
melakukan
ku njungan
Pengeluaran
ulang jika
ASI
dikemudian
7. Ibu mengerti
tentang kunjungan
hari ada
Pengeluaran
Lochea Serosa
TFU
pertengahan
pusat dan
sympisis
keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Ibu Nifas terhadap Ny. R Usia 29
tahun P2A0 AH2 3 Hari Postpartum dengan Bendungan Asi di BPM Mafalda S.ST
Bandar Lampung di temukan Hasil sebagai berikut :
A. Pengkajian
1. Umur
a. Tinjauan Teori
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti
kurang dari 20 tahun, alat- alat reproduksi belum matang,mental
psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan
sekali
untuk
terjadi
perdarahan
dalam
masa
nifas
(Ambarwati,2010: h.131)
b. Tinjauan Kasus
Pada kasus ini usia Ny.R 29 tahun
c. Pembahasan
Dari pembahasan di atas tidak terdapat kesenjangan antara teori
dengan tinjauan kasus karena Ny. R berumur 29 tahun, dan
menurut teori pada umur 29 tahun alat-alat reproduksi sudah
matang sehingga masa nifas ibu saat ini berjalan normal.
2. Suku
a. Tinjauan Teori
konseling
sesuai
dengan
pendidikannya
(Ambarwati,2010;h.132).
b. Tinjauan Kasus
Dalam kasus ini pendidikan terakhir Ny. R adalah SMA
c. Pembahasan
Dari pembahasan di atas tidak terdapat kesenjagan antara teori
dengan tinjauan kasus karena Ny.R memiliki pendidikan SMA
dimana ibu
tingkat
social
6. Keluhan Utama
a. Tinjauan Teori
Gejala bendungan ASI adalah terjadinya pembengkakan payudara
bilateral dan secara palpasi teraba keras, kadang terasa nyeri serta
seringkali disertai peningkatan suhu badan ibu, tetapi tidak terdapat
tanda kemerahan dan demam (Prawiroharjo, 2009; h.652).
b. Tinjauan Kasus
Berdasarkan hasil tinjauan kasus mengeluh payudaranya terasa
penuh, panas, berat, keras, nyeri serta terdapat peningkatan suhu
yaitu 378 C dan pengeluaran ASI sedikit.
c. Pembahasan
Berdasarkan teori dan tinjauan kasus tidak kesenjangan karena
sesuai dengan teori gejala dari bendungan ASI adalah payudara
bengkak, teraba keras, panas, berat dan nyeri saat di tekan dan
kenaikan suhu yaitu 380 C ini disebab kan karena bendungan ASI
yang dialami ibu saat ini
7. Riwayat Kesehatan
a. Tinjauan Teori
1) Kesehatan sekarang
Data-data ini di perlukan untuk mengetahui kemungkinan
adanya penyakit yang di derita pada saat ini yang ada
hubungannya dengan masa nifas dan bayinya.
bayinya,
yaitu
bila
ada
penyakit
keluarga
yang
pantangan
2) Tinjauan Kasus
Ibu mengatakan mengkonsumsi makanan, pada pagi hari
ibu makan 1 porsi nasi,1 mangkuk sayur bayam, 1 potong
tahu Pada siang hari ibu makan 1 porsi nasi, 1 mangkuk
sayur daun katuk, Pada sore hari ibu makan 1 porsi nasi, 1
mangkuk sayur kangkung,1 potong tahu dan tempe
3) Pembahasan
Dari pembahasan diatas terdapat kesenjangan antara teori
dengan hasil tinjauan kasus yang didapat karena Ny. R tidak
mengkonsumsi makanan yang mengandung Gizi yang cukup
bagi tubuh nya, ini disebab kan karena kepercayaan keluarga
Ny.
mengkonsumsi
Telur,
Daging,
ikan,
bisa
b. Defekasi
Biasanya 2-3 hari postpartum masih sulit buang air
besar. Jika klien pada hari ketiga belum juga buang
air besar maka diberikan laksan supositoria dan
minum air hangat. Agar dapat buang air besar secara
teratur
dapat
dilakukan
dengan
diit
teratur,
Tinjauan Kasus
Dari hasil pengkajian study kasus, didapatkan bahwa Ibu sudah
BAK 4-5 x/hari dimulai saat 1 jam setelah melahirkan, warna
kuning jernih dan Ibu
melahirkan
iii.
Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena Ny.R 3 hari postpartum sudah BAK 45x/hari dan sudah BAB merupakan masih hal yang normal.
c.
Personal Hygine
1) Tinjauan Teori
Pada masa post partum, seorang ibu sangat rentan terhadap
infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk
mencegah terjadinya infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian,
tidak
terdapat
: 120/80 mmHg
: 110/70 mmHg
3) Pembahassan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjagan karena pada tekanan darah ibu dalam keadaan baik.
b. Nadi
1) Tinjauan Teori
atau
karena
kehilangan
darah
yang
berlebih
(Ambarwati,2010; h.138).
2) Tinjauan Kasus
Dari hassil pengkajian Nadi Ny. R adalah 80x/i
3) Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena Ny.R nadi dalam keadaan normal.
c. Suhu
1) Tinjauan Teori
Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam pertama pada
masa nifas pada umumnya di sebabkan oleh dehidrasi,yang di
sebabkan oleh keluarnya cairan pada waktu melahirkan,selain itu
bisa juga di sebabkan karena istirahat dan tidur yang di
perpanjang selama awal persalinan. Tetapi pada umumnya setelah
12
jam
postpartum
suhu
tubuh
akan
kembali
normal
(Ambarwati,2010; h.138).
Tanda gejala Bendungan Asi adalah peningkatan suhu sampai
dengan 38C (Rukiyah,2012;h. 22).
e.
Tinjauan Kasus
Dari hasil pengkajian suhu Ny.R 3 hari post partum adalah 38 0C.
f. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena pada suhu badan Ny. R 380c dan itu sesuai
dengan teori karena merupakan tanda gejala dari Bendungan Asi
4) Pernafasan
a. Tinjauan Teori
Keadaan pernafasan akan selalu berhubungan dengan keadaan
suhu dan denyut nadi. Apabila suhu dan denyut nadi tidak normal
pernafasan juga akan mengikutinya kecualai ada gangguan khusus
pada gangguan pernafasan. Pernafasan harus berada dalam
rentang
yang
normal,
yaitu
sekitar
20-30
x/menit
(Ambarwati,2010;.h.139).
b. Tinjauan Kasus
Dari hasil pengkajian pada Ny.R jumlah pernafasan yaitu
22x/menit.
c. Pembahasan
Dari kasus diatas, tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan
hasil tinjauan kasus yang didapat pada Ny. R karena frekuensi
pernafasan Ny. R masih dalam batas normal yaitu 22 x/m sesuai
dengan teori bahwa pernapasan normal sekitar 20-30x/menit.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
1) Tinjauan Teori
Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3
ketika payudara telah memproduksi air susu. Bendungan
disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena
bayi tidak cukup sering menyusui, produksi meningkat,
terlambat menyusukan, hubungan dengan bayi yang kurang
baik, dan dapat pula terjadi akibat pembatasan waktu menyusui
(Prawirihardjo, 2009; hal.652).
2) Tinjauan Kasus
Pada kasus yang dialami pada Ny.R adalah hal yang fisiologis
karena pada hari 2-3 produksi air susu meningkat sehingga
menyebabkan bendungan ASI.
3) Pembahasan
Berdasarkan tinjauan kasus dan tinjauan teori tidak terdapat
kesenjangan karena kasus Bendungan ASI yang dialami pada
Ny.R adalah hal yang fisiologis dan dapat diatasi.
b. TFU
1) Tinjauan Teori
Segera setelah persalinan. Tinggi fundus uteri 2cm dibawah
pusat, 12 jam kemudian kembali 1cm diatas pusat dsn menurun
kira-kira 1cm setiap hari. Pada hari kedua setelah persalinan
tinggi fundua uteri 1 cm dibawah pusat.Pada hari ketiga sampai
hari keempat tinggi fundus uteri 2 cm dibawah pusat.Pada hari
kelima sampai hari ketujuh tinggi fundus uteri pertengahan
2. Masalah
a) Tinjauan Teori
Bendungan ASI dapat terjadi pada hari ke-2 dan hari ke-3 ketika
payudara telah memproduksi air susu. Bendungan disebabkan
oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak
cukup sering menyusu, produksi ASI meningkat, terlambat
menyusukan, hubungan dengan bay (bonding) kurang baik, dan
dapat
Kebutuhan
a) Tinjauan Teori
Dalam
langkah
ini
data
yang
telah
dikumpulkan
evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan tepat dan aman
(Sulistyawati,2009;h.132).
2. Tinjauan Kasus
Berdasarkan kasus Ny. R dilakukan perawatan payudara dan tekhnik
menyusui
a) Perawatan Payudara
1) Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama bagian puting
susu.
2) Menggunakan BH yang menyokong payudara
3) Apabila puting susu lecet, oleskan colostrum atau ASI yang keluar
disekitar puting setiap kali setiap selesai menyusui. Menyusui tetap
dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
4) Apabila lecet sangat berat dapat di istirahatkan selama 24 jam., ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan sendok.
5) Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat di berikan paracetamol 1
tablet setiap 4-6 jam.
6) Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan
hangat selama 5 menit.
7) Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga
puting susu menjadi lunak.
8) Susukan bayi 2-3 jam. Apabila bayi tidak dapat menghisap seluruh
ASI, sisanya keluarkan dengan tangan.
9) Letakkan
kain
dingin
pada
payudara
setelah
menyusui
E. Perencanaan
2. Tinjauan Teori
Langkah-langkah ini di tentukan oleh sebelumnya yang merupakan
lanjutan dari masalah atau diagnose yang telah di identifikasi atau
antisipasi (Ambarwati, 2010; h.143).
3. Tinjauan Kasus
b. Beritahu kondisi ibu saat ini
c. Beritahu ibu tentang keluhan yang dirasakan saat ini
d. Nilai dan beritahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas
e. Lakukan dan ajarkan ibu perawatan payudara
f. Lakukan dan ajarkan cara pengeluaran ASI
g. Ajarkan pada ibu teknik menyusui yang benar
h. Beritahu ibu tentang kebutuhan nutrisi
i.
j.
3. Pembahasan
Berdasarkan kasus diatas tidak terdapat kesenjangan antara teori
dengan kasus karena rencana yang dibuat sesuai dengan diangnosa
yang ditegakkan.
F. Pelaksanaan
1. Tinjauan Teori
Perdarahan pervaginam
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
(a) Perah aerola (bagian gelap sekitar puting) dengan ibu jari,
telunjuk, dan jari tengah
(b) Selanjutnya tekan aerola dengan ritme persis seperti ritmebayi
yang menghisap
(c) Arahkan aliran ASI ke gelas bersih
(d) Tuliskan tanggal pemerahan pada kantong plastik gula dengan
spidol permanen.
(e) Masukkan ASI kedalam kantong plastik, ikat, dan simpan
dalam freezer.
f) Mengajarkan kepada ibu teknik menyusui yang benar yaitu dengan
cara:
(1) Duduk dengan posisi santai dan tegak
(2) Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian
dioleskan pada putting susu dan areola sekitarnya
(3) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan
pada lengkung siku ibu dan bokong bayi diletakkan pada
lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau bokong bayi
ditahan dengan telapak tangan ibu
(4) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang
satu didepan
(5) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap
payudara
(6) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
3. Pembahasan
Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena semua
perencanaan telah dilakukan dengan baik dan dan sesuai dengan teori.
G. Evaluasi
1. Tinjauan Teori
Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah
dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan
( Ambarwati, 2010; h.147).
2. Tinjauan Kasus
a) Ibu mengerti mengenai keadaannya saat ini
b) Ibu mengerti tentang keluhan yag dialami
c) Tidak ada tanda-tanda bahaya pada masa nifas dan iu mengerti tentang
tanda-tanda bahaya nifas
d) Ibu telah dilakukan perawatan payudara dan ibu mengerti cara
perawatan payudara
e) Ibu telah dilakukan pengeluaran ASI dan ibu mengerti cara
pengeluaran ASI
f) Ibu mengerti tentang kebutuhan nutrisinya
g) Ibu mengerti akan kebutuhan istirahatnya
3) Pembahasan
Berdasarkan tinjauan kasus dan tinjauan teori tidak terdapat kesenjangan setelah
dilakukan perawatan dan kunjungan rumah hari ke-8, asuhan yang di berikan pada
Ny.R proses involusi berjalan dengan normal ibu tidak mengalami tanda tanda
infeksi payudara ibu sudah tidak nyeri dan ASI sudah lancar serta ibu sudah serin
menyusui bayinya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan terhadap
2.
3.
4.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas,
maka
penulis
dapat
mengambil
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Retna Eny dan Wulandari Diah. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta: MitraCendika
Dewi, Vivian Nany Lia dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada ibu
Nifas.Jakarta: Salemba Medika
Maryunanik, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas. Jakarta: TIM
Notoatmojo, soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Prawirohardjo, Sarwono.2010. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT.Bina Pustaka
Rukiyah, Aiyeyeh et all. 2010.Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta :Trans info
Saleha, Siti.2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Soepardan, Suryani. 2008. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
Sulistyawati,Ari.2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas .Jogjakarta :
Andi
Tambunan S, Eviana dan Deswani Kasim. 2012. Panduan Pemeriksaan Fisik
Bagi Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika