Materi Pengelolaan Sampah Dan Limbah1
Materi Pengelolaan Sampah Dan Limbah1
Nor Wijayanti,S.KM
Sampah dan Limbah
Sampah adalah semua barang/benda atau sisa barang/benda yang sudah tidak berguna
dan terbuang dari kegiatan sehari-hari.jadi sampah merupakan produk buangan yang pada
umumnya berbentuk padat dengan komposisi organik dan anorganik. Sampah yang terkumpul
dapat menumpuk dan membusuk sehingga sangat mengganggu kesehatan,lingkungan serta
mempengaruhui mutu estetika.
Limbah adalah produk akhir yang berupa material buangan dari sebuah proses pencucian,
dekontaminasi atau proses metabolism tubuh, yang dapat berbentuk cairan atau setengah
padat.tidak berbeda dengan sampah, limbah juga dapat mengganggu kesehatan,lingkungan serta
mempengaruhi mutu estetika.
Sampah dan Limbah dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Sampah
a. Sampah domestik (Rumah Tangga)
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan kerumahtanggaan (House Keeping), perkantoran
atau home industry, rumah sakit seperti dari kantor/TU,dapur,gudang,rekam medis, dan lain-lain.
Contoh: kertas,plastik,kaleng,sayur/buah yang terbuang,daun,ranting,dan lain-lain.
Jenis Sampah Domestik(Rumah Tangga) :
1). Garbage
Yaitu sampah yang mudah lapuk atau busuk. Misalnya : sisa dapur, sisa makanan,sisa
sayuran,dan kulit buah.
2). Rubbish
Yaitu sampah yang tidak mudah lapuk atau busuk karena sampah ini biasanya cukup kering dan
sulit terurai oleh mikroorganisme. Misalnya : kaleng,kaca,plastik,mika,kawat,kertas,kayu.
3). Ashes
Yaitu sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti pembakaran kayu, batubara maupun abu
dari hasil industri.
4). Dead Animal
Yaitu segala jenis bangkai yang membusuk seperti bangkai kuda, sapi, kucing tikus dan lain-lain.
5). Street Sweeping
Yaitu segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di jalan karena perbuatan orang yang
tidak bertanggungjawab.
6). Industrial Waste
Yaitu benda-benda padat sisa dari industry yang tidak tepakai atau dibuang. Missal industry
kaleng dengan potongan kaleng-kaleng yang tidak terolah.
b. Sampah medis
Sampah sarana medis habis pakai dan terbuang yang telah digunakan sebagai alat bantu
dalam upaya diagnosis dan pengobatan sesuai prosedur dan tindakan medis atau perawatan pada
klien. Contoh: perban, kassa, plester, syringe/jarum suntik, set infuse/infus botol, kantung darah,
sarung tangan/handscoon,dan sebagainya.
Sampah medis merupakan benda/barang infeksius yang harus dikelola dengan baik dari
mulai saat pengumpulan,pengangkutan sampai proses pemusnahan, sehingga penyebaran
mikroba pathogen dapat di cegah.tempat asal sampah medis adalah semua unit pelayanan medis
yang ada.
Jenis sampah Medis :
1). Sampah Benda Tajam.
Sampah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau
bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit. Misalnya : jarum hipodermik,
perlengkapan intervena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Selain itu meliputi bendabenda tajam yang terbuang yang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan
mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif.
2. Limbah
a. Limbah domestik (Rumah Tangga)
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah
bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang
berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan
dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab
penyakit disentri, tipus, kolera dan sebagainya.
b. Limbah medis
Berdasarkan Depkes RI 1992 : limbah rumah sakit adalah semua hasil buangan dari
suatu aktivitas
lainnya,seperti:
1) Kegiatan mencuci piring,gelas,sendok yang telah digunakan klien.
2) Kegiatan mencuci/laundry seperti linen/kain yang digunakan pasien dari kamar
operasi,kamar bersalin,ruang/bangsal menular,dan sebagainya.
3) Cairan pembilasan/dekontaminasi instrument medis.
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal
dari penggunaan medis atau riset radionucleida. Asal limbah ini antara lain dari tindakan
kedokteran nuklir, radioimmunoassay dan bakteriologis yang daapt berupa padat, cair dan gas.
Dampak Sampah dan Limbah terhadap Manusia dan Lingkungan
1.
b.
yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
Dampak terhadap Lingkungan.
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal
ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan
gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi
dapat meledak.
Dampak limbah
Pembuangan limbah yang sembarangan dapat menimbulkan kontaminasi pada air, tanah
atau menjadi sumber infeksi dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan karena penyakit
yang tergolong water borne diseases akan mudah terjangkit. Ekskreta manusia merupakan
sumber infeksi dan merupakan penyebab utama terjadinya polusi lingkungan.
Bahaya terhadap kesehatan yang dapat di timbulkan oleh pembuangan tinja yang tidak
baik adalah timbulnya polusi tanah ,polusi air dan kontaminasi terhadap makanan dan
berkembangnya lalat. Akibat pembuangan limbah yang sembarangan dapat menimbulkan
berbagai penyakit seperti : tifoid, paratifoid,disentri,diare,kolera,hepatitis virus dan beberapa
penyakit
infeksi gastrointestinal. Penyakit ini tidak hanya menjadi masalah pada angka
kesakitan, mortalitas dan harapan hidup tetapi juga menjadi penghalang tercapainya kemajuan
dalam bidang social dan ekonomi.
Pengolahan Sampah Domestik dan Medis.
1. Pengolahan Sampah Domestik (Rumah Tangga)
Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di lingkungan sekitar adalah:
a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan
anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik.
b. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
1. Pemanfaatan sampah organik,
Seperti composting (pengomposan).Sampah yang mudah membusuk dapat diubah
menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk menyuburkan tanaman. Berdasarkan hasil,
penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang
komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga mencapai 25%.
2. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan
baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Pemanfaatan kembali secara tidak langsung,
misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol
air minum dalam kemasan.
SAMPAH PLASTIK
a. plastik kresek
SAMPAH KERTAS
a. kertas HVS
b. plastik bening
b. kertas koran
b. tembaga
c. bungkus snack
c. bungkus tempe
c. kabel
d. kemasan penyedap
d. bungkus rokok
d. kaca
e. bungkus mie
e. kardus
e. botol plastik
f. bungkus makan
f. bekas undangan
f. botol kaca
g. dan lain-lain
g. sobek-sobekan
g. pecahan
gelas/
piring
h. seng
i. ember pecah
j. dan lain-lain
2.
kesehatan,
yang
umumnya
terdiri
dari
penimbulan,
penampungan,
c) Perlu digunakan kantung plastik dengan warna-warna yang berbeda, yang menunjukkan
ke mana plastik harus diangkut untuk insinerasi atau dibuang.
2. Penampungan
Penampungan sampah ini wadah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor atau
berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload. Penampungan
dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi kantong dan kontainer seperti
dengan menggunakan kantong yang bermacam warna seperti telah ditetapkan dalam Permenkes
RI no. 986/Men.Kes/Per/1992 dimana kantong berwarna kuning dengan lambang biohazard
untuk sampah infeksius, kantong berwarna ungu dengan simbol citotoksik untuk limbah
citotoksik, kantong berwarna merah dengan simbol radioaktif untuk limbah radioaktif dan
kantong berwarna hitam dengan tulisan domestic.
3. Penyimpanan.
a) Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah berisi 2/3 bagian. Kemudian
diikat bagian atasnya dan diberi label yang jelas.
b) Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga kalau dibawa mengayun
menjauhi badan, dan diletakkan di tempat-tempat tertentu untuk dikumpulkan
c) Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung dengan warna yang
samatelah dijadikan satu dan dikirim ke tempat yang sesuai
d) Kantung harus disimpan di kotak-kotak yang kedap terhadap kutu dan hewan perusak
sebelum diangkut ke tempat pembuangannya
4. Penanganan.
a) Kantung-kantung dengan kode warna hanya boleh diangkut bila telah ditutup
b) Kantung dipegang pada lehernya
c) Petugas harus mengenakan pakaian pelindung, misalnya dengan memakai sarung tangan
yang kuat dan pakaian terusan (overal), pada waktu mengangkut kantong tersebut
d) Jika terjadi kontaminasi diluar kantung diperlukan kantung baru yang bersih untuk
e)
di
dalam
kantung
yang
salah,
tidak ada seorang pun yang boleh memasukkan tangannya kedalam kantung limbah
5. Pengangkutan.
Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal.
Pengangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau ke
incinerator (pengolahan on-site). Dalam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta
dorong sebagai yang sudah diberi label, dan dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana
dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus.
Pengangkutan eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan di luar
(off-site). Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus
dipatuhi petugas yang terlibat. Prosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal.
Sampah medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor.kendaraan yang
digunakan untuk mengankut limbah tersebut sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan tiap hari,
kalau perlu (misalnya bila ada kebocoran kantung limbah) dibersihkan dengan menggunakan
larutan klorin.
6. Pengolahan dan Pembuangan.
Setelah dimanfaatkan dengan kompaktor, limbah bukan klinik dapat dibuang ditempat
penimbunan sampah (land-fill site), limbah klinik harus dibakar (insinerasi), jika tidak mungkin
harus ditimbun dengan kapur dan ditanam limbah dapur sebaiknya dibuang pada hari yang sama
sehingga tidak sampai membusuk.
Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia, limbah klinik dapat ditimbun dengan kapur dan
ditanam. Langkah-langkah pengapuran (liming) tersebut meliputi yang berikut (Djoko, 2001) :
a. Menggali lubang, dengan kedalaman sekitar 2,5 meter.
b. Tebarkan limbah klinik didasar lubang sampai setinggi 75 cm.
c. Tambahkan lapisan kapur.
d. Lapisan limbah yang ditimbun lapisan kapur masih bisa ditambahkan sampai ketinggian 0,5
meter dibawah permukaan tanah.
e. Akhirnya lubang tersebut harus dituutup dengan tanah.
KEGIATAN
Perawatan
Bedah
Laboratorium
Poliklinik
Farmasi
Radiologi
IGD
Dapur
Laundry
Kantor
PRODUKSI LIMBAH
Alat suntik , tabung infus , kasa, kateter, sarung tangan, masker ,
bungkus/botol obat, dlsb
Alat suntik , tabung infus , kasa, kateter, sarung tangan, masker ,
bungkus/botol obat , pisau bedah, jaringan tubuh, kantong darah
Alat suntik , pot sputum, pot urine/faeces, reagent, chemicals, kaca slide
Alat suntik , tabung infus , kasa, kateter, sarung tangan, masker ,
bungkus/botol obat, dlsb
Dos, botol obat plastik/kaca, bungkus plastik, kertas, obat kedaluarsa, sisa
obat.
Cartrige film, film, sarung tangan , kertas, plastik .
Alat suntik , tabung infus , kasa, kateter, sarung tangan, masker ,
bungkus/botol obat, dlsb
Sisa bahan makanan (sayur, daging, tulang, bulu,dlsb), sisa makanan,
kertas, plastik bungkus
Kantong plastik
Sisa bahan makanan (sayur, daging, tulang, bulu,dlsb), sisa makanan,
KM / WC
baru atau didaur ulang dengan cara dicuci. Air yang keluar dari filter karbon aktif untuk
selanjutnya dapat dibuang dengan aman ke sungai (Harper, 1986).
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi.2008.Injeksi Nosokomial Problematika dan Pengendalianya.Jakarta,Salemba Medika.
Diana.2007.SampahdanPengolahan,(Online),
(http://anafio.multiply.com/reviews/item/3?
&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem/,diakses 24 April 2012 ).
Rachmad,R.2011.Limbah
Rumah
Sakit
dan
Jenis-jenisnya,
(Online),
(http://rachmadrevanz.com/2011/limbah-rumah-sakit-dan-jenis-jenisnya.html/,diakses 24 April
2012).
Maria. R.2010.Dampak buruk limbah rumah sakit bagi lingkunan di sekitarnya, (Online),
(http://mariaroosmawarty.blogspot.com/2011/01/dampak-buruk-limbah-rumah-sakitbagi.html/,diakses 24 April 2012).
Candra. B.2009.Ilmu Kedokteran dan Pencegahan Komunitas.Jakarta,EGC.