1. Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menampilkan ketampakan muka bumi secara umum.
Pada umumnya, peta umum memiliki warna dan simbol-simbol lain yang mewakili
ketampakan alam sebenarnya.
2. Peta Khusus
Peta khusus adalah peta yang menampilkan satu ketampakan saja. Melalui peta
khusus akan diketahui persebaran suatu ketampakan secara mendetail, misalnya
adalah peta topografi. Melalui peta topografi akan diketahui perbedaan ketinggian
secara mendetail. Pada peta topografi ini ketinggian tempat yang sama disimbolkan
sebagai garis dengan karakter topografi medannya.
Perbedaan Peta Umum dan Peta Khusus
Dalam peta umum (peta ikhtisar), simbol-simbol digambarkan mengikuti simbolsimbol yang konvensional. Simbol-simbol dalam peta yang sudah disepakati
bersama disebut simbol konvensional. Adapun simbol dalam peta khusus (peta
tematik) biasanya menggunakan simbol tidak konvensional (bebas) dan tergantung
dari si pembuat peta. Penggunaan simbol yang berbeda ini biasanya dalam bentuk
simbol warna. Sebagai contoh warna coklat tua dalam peta umum menunjukan
daerah pegunungan tinggi, sedangkan dalam peta khusus mempunyai arti lain
tergantung dari tema peta tersebut.
Secara ringkas dapat diuraikan mengenai kegunaan peta geologi, yaitu dalam :
informasi geologi akan semakin mendesak di masa yang akan datang yang
berkembang secara cepat bersamaan dengan laju perkembangan pembangunan. Di
sisi lain informasi geologi menjadi salah satu pendukung bagi pengembangan
ekonomi suatu wilayah.
Peta geologi memiliki informasi data geologi yang sangat diperlukan dalam
eksplorasi sumberdaya mineral dan migas dalam hal:
Akurasi berupa ketelitian dalam hal memberikan setiap data geologi baik
permukaan maupun bawah permukaan.
Format data (GIS) menjadi format dasar pada setiap peta geologi agar
memudahkan dalam penggunaannya secara global.
Informasi baru yang diperoleh dari hasil Pemetaan Geologi Skala 1:50.000 sangat
akurat dan dapat dilihat secara luas, ketebalan lapisan batuan dan sebaran batuan,
sehingga memudahkan proses perencanaan, pemantauan, dan evaluasi
pembangunan dan dapat menjadi pedoman untuk konstruksi. Selain itu juga
bertujuan untuk secepat mungkin dapat menyediakan data dasar geologi bagi
berbagai sektor pembangunan, bukan hanya sektor pertambangan dan energi
tetapi juga bagi semua sektor pembangunan dan lingkungan di seluruh Wilayah
Indonesia.
Selain itu berdasarkan peta geologi maka Indonesia dapat dibagi menjadi dua
bagian berdasarkan data geologi guna Prioritas Eksplorasi Migas dimana :
Indonesia Barat
Indonesia Timur
Peta geologi sangat berperan sekali dalam membantu menentukan unsur penting
bagi terbentuknya akumulasi pembentukan migas.
Dewasa ini peta dasar topografi yang mutunya lebih baik dari yang dulu dan citra
inderaan jauh yang resolusinya lebih tinggi sudah mencakup hampir seluruh
Kawasan Indonesia. Oleh sebab itu maka program pemetaan geologi harus dapat
menghasilkan mutu peta geologi yang lebih baik dan lebih teliti dengan
menggunakan sarana yang lebih canggih.
Program Pemetaan Geologi Rinci Skala 1:50.000 dengan memanfaatkan sarana dan
teknologi baru sudah dimulai pada tahun 2010, dengan program Pemetaan Geologi
Skala Rinci, 1:50.000, Untuk Optimalisasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan. Penafsiran geologi pada citra inderaan jauh dilakukan secara langsung
pada layar komputer, dengan mengenali bentuk-bentuk morfologi dan pola aliran.
Untuk memperoleh data geologi yang benar dan tepat masih diperlukan
penyelidikan di lapangan. Perian data geologi lapangan hasil pengecekan dan
lintasan kemudian dipakai untuk penafsiran ulang. Setelah semua tahapan
dilakukan maka dapat disusunlah peta geologi berdasarkan hasil interpretasi
penginderaan jauh. Peta Geologi Bersistem Skala 1:50.000 di seluruh kawasan
daratan Indonesia jumlahnya lebih dari 4.300 lembar, dan itu diprogramkan untuk
dipetakan 'geologi inderajanya' selama lima tahun, yaitu dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014.