Jawab Pertanyaan:
Yang harus dicari lagi:
1. Sifat limbah tekstil
Jawab:
a. Sulit menyatu kembali dengan lingkungan alam
Limbah garmen yang berupa sisa potongan kain akan sulit hancur
meskipun sudah bertahun-tahun lamanya tertimbun didalam tanah, terlebih lagi
jika kain itu terbuat dari bahan serat sintetis dan bukan serat alami.
b. Dapat merusak biota yang ada didalam tanah dalam jangka waktu tertentu
Akibat dari tidak dapat terurainya limbah garmen seiring berjalannya
waktu maka hal ini dapat membawa dampak berupa rusaknya biota tanah dimana
limbah garmen itu dibuang.
c. Apabila dibakar asapnya bisa mencemari udara
Pembakaran limbah garmen dalam jumlah yang besar akan berdampak
pada lingkungan udara disekitarnya. Asap dan bau yang ditimbulkannya bisa
mengganggu pernafasan dan iritasi mata.
d. Bisa menjadi media berkembangnya bibit penyakit
Gumpalan-gumpalan limbah garmen yang bercampur dengan jenis sampah
lainnya merupakan media yang baik bagi berkembangnya bibit-bibit penyakit.
12. Penyakit yang diderita warga Pasirsari akibat pencemaran air di sana
Jawab:
Iritasi kulit.
Gue nemu berita tapi adanya didaerah Mendiro
Sindonews.com - Warga Dukuh Mendiro, Desa Gulurejo, Lendah,
Kulonprogo tidak mau lagi memanfaatkan sungai Rawa Jembangan. Warga
trauma menyusul adanya dugaan pencemaran sungai akibat limbah batik.
Padahal, keberadaan sungai sangat mereka butuhkan.
Salah satu warga Joyo Dimejo (62) tidak mau lagi mencuci pakan ternak di
Sungai Rawa Jembangan. Iritasi kulit yang dialaminya setelah bersentuhan
dengan air sungai membuatnya berpikir dua kali untuk kembali.
"Sebelum air sungai benar-benar steril saya tidak mau turun lagi ke sungai.
Nanti kena iritasi lagi, yang sekarang saja belum sembuh total. Kadang masih
gatal-gatal padahal sudah saya bawa ke puskesmas," kata Joyo di rumahnya,
Senin (18/2/2013).
Menurut dia, iritasi kulit yang dialaminya dan warga lain cukup merepotkan.
Mereka langsung merasakan gatal-gatal disertai bercak merah setelah
bersentuhan dengan sungai yang menjadi pembatas antara Gulurejo dan
Ngentakrejo.
"Hanya selang satu jam langsung gatal," terangnya.
Dia mengatakan, di Dusun Mendiro ada 30 warga yang terkena iritasi kulit.
Jumlah itu jauh lebih banyak dari laporan warga ke Balai Desa Gulurejo dua
pekan silam. Kala itu dilaporkan ada 10 warga yang terkena iritasi kulit
selepas beraktifitas di Sungai Rawa Jembangan.
Muryani (39) warga lain menyampaikan Hal serupa. Dia mengaku tidak berani
mencuci pakan ternak di sungai. Ternak yang diperliharanya pun tak pernah
dimandikan lagi.
"Kami mencari rumput yang sudah bersih. Kalau pun kotor kami bersihkan
dengan air sumur atau dicuci di Sungai Progo," katanya.
Warga Mendiro berharap agar sungai tersebut segera steril dari limbah.
Mengingat peran sungai itu cukup vital bagi hewan ternak mereka.