Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Fluida

Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat
cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir. Semua zat
cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat
mengalir dari satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan fluida dinamis
(fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang sedang diam atau berada dalam
keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau ketika fluida sedang dalam keadaan bergerak.
Fluida statis erat kaitannya dengan hidraustatika dan tekanan. Hidraustatika merupakan ilmu
yang mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang diam. Sedangkan
tekanan didefinisikan sebagai gaya normal per satuan luas permukaan. Setiap fluida selalu
memberikan tekanan pada semua benda yang bersentuhan dengannya. Air yang dimasukan ke
dalam gelas akan memberikan tekanan pada dinding gelas. Demikian juga seseorang yang
mandi dalam kolam renang atau air laut, air kolam atau air laut tersebut juga memberikan
tekanan pada seluruh tubuh orang tersebut. Tekanan total air pada kedalaman tertentu,
misalnya tekanan air laut pada kedalaman 200 meter merupakan jumlah tekanan atmosfer
yang menekan permukaan air laut dan tekanan terukur pada kedalaman 200 meter. Jadi,
selain lapisan bagian atas air menekan lapisan air yang ada di bawahnya, terdapat juga
atmosfer (udara) yang menekan permukaan air laut tersebut. Tekanan yang ditimbulkan oleh
lapisan fluida yang ada di atas dapat dikatakan sebagai tekanan dalam karena tekanan itu
sendiri berasal dari dalam fluida sedangkan tekanan atmosfer dapat kita katakan tekanan luar
karena atmosfer terpisah dari fluida. Tekanan atmosfer (dalam kasus ini merupakan tekanan
luar) bekerja pada seluruh permukaan fluida dan tekanan tersebut disalurkan pada seluruh
bagian fluida. Oleh karena itu, tekanan total fluida pada kedalaman tertentu selain disebabkan
oleh tekanan lapisan fluida pada bagian atas, juga dipengaruhi oleh tekanan luar.
Air yang mengalir memiliki energi kinetik,yang berhubungan dengan massa dan
kecepatan aliran.Sehingga energi kinetik air dapat dihitung dengan rumus.

Universitas Sumatera Utara

E. Kinetik air =
( Sumber : Ir.Marthen Kanginan,2002 )
Dimana :
m

= Massa air ( kg )

= Kecepatan air ( m/s )

Karena laju aliran massa air dapat dihitung dengan rumus :


= .Q
( Sumber : Coulson,1986 )
Dimana :
= Laju aliran massa ( kg/s )

= Rapat massa fluida ( kg/m )

Q = Kapasitas aliran ( m/s )

Maka energi kinetik air bisa dirumuskan menjadi:


=

Dimana :

= Massa jenis air ( kg/ m3 )

Q = Debit air ( m3 /s )
v = Kecepatan aliran air ( m/s )

2.2. Hukum Bernoulli

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan
bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan
dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam
suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang
sama.
Persamaan Kontinuitas :
Q=V.A
( Sumber : Zoeb Husain,2008 )

Universitas Sumatera Utara

Dimana :
Q = Debit aliran ( m/s )
V = Kecepatan aliran ( m/s )
A = Luas penampang pipa ( m )

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk
persamaan Bernoulli, yang pertama berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible
flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).

2.2.1 Aliran tak termampatkan

Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida taktermampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli
untuk aliran tak-termampatkan adalah sebagai berikut:

( Sumber : Bruce Munson,2005 )

Di mana :
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
P = tekanan fluida
= densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak termampatkan dengan asumsi-asumsi sebagai
berikut:
a. Aliran bersifat tunak (steady state)
b. Tidak terdapat gesekan (inviscid)
Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

( Sumber : Bruce Munson,2005 )

Universitas Sumatera Utara

2.2.2

Aliran Termampatkan

Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran
kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida
termampatkan adalah: udara, gas alam dan lain lain. Persamaan Bernoulli untuk aliran
termampatkan adalah sebagai berikut:

( Sumber : Bruce Munson,2005 )


di mana:
= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan
maka = g.h
= entalpi fluida per satuan massa

2.3

Aliran Vortex

Vortex adalah massa fluida yang partikel-partikelnya bergerak berputar dengan


garis

arus (streamline)

membentuk

lingkaran

konsentris.

Gerakan vortex berputar

disebabkan oleh adanya perbedaan kecepatan antar lapisan fluida yang berdekatan.
Dapat

diartikan

kecepatan
putaran

dan

juga

sebagai

tekanan.

rotasional

dimana

gerak fluida yang

Vortex

sebagai pusaran

diakibatkan
yang

oleh

merupakan

parameter
efek

dari

viskositas berpengaruh di dalamnya.

Gambar 2.1 Pusaran air

Universitas Sumatera Utara

Sifat-sifat dari pusaran air:


1. Tekanan air di dalam pusaran yang paling kecil adalah di pusat
pusaran dan semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya jarak pusaran
dari pusat.
Hal ini sesuai dengan prinsip Bernoulli, dimana tekanan berbanding terbalik
dengan kecepatan.
2. Pusat dari setiap pusaran dapat dianggap mengandung garis pusaran dan setiap
partikel air dalam pusaran dapat dianggap berotasi di garis pusaran.
3. Dua atau lebih pusaran yang kira-kira sejajar dan berotasi/berputar
dalam arah yang sama akan bergabung untuk membentuk sebuah
pusaran tunggal.
4. Gerakan rotasi pada pusaran menimbulkan energi yang cukup besar.Apabila
suatu benda diletakkan di sekitar pusaran, maka pusaran air seolah-olah
menyedot benda tersebut,
berputar-putar menuju inti.
Pergerakan aliran fluida dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Translasi murni atau translasi irrotasional
2. Rotasi murni atau translasi rotasional
3. Distorsi atau deformasi murni, baik angular ataupun linier

Aliran irrotasional terjadi apabila elemen fluida di setiap titik tidak mempunyai
kecepatan sudut netto terhadap titik tersebut.Sebaliknya aliran rotasional terjadi apabila
elemen fluida mempunyai kecepatan sudut netto. Gerak vortex dapat dikategorikan sebagai
dalam aliran rotasional.Vortex digambarkan sebagai aliran yang bergerak dan berputar
terhadap sumbu vertikal sehingga terjadi perbedaan tekanan antara bagian sumbu dan
sekelilingnya.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2 Pola garis arus untuk sebuah vortex

Berdasarkan klasifikasi aliran berputar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari maka
aliran vortex dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :

2.3.1 Aliran vortex Bebas

Aliran vortex terjadi walaupun tidak adanya gaya yang dilakukan pada fluida tersebut.
Karateristik dari vortex bebas adalah kecepatan tangensial dari partikel fluida yang berputar
pada jarak tertentu dari pusat vortex. Hubungan kecepatan partikel fluida v terhadap jaraknya
dari pusat putaran r dapat dilihat pada persamaan ini:

( Sumber : Munson,2003 )

Dimana:
V = kecepatan tangensial fluida (m/s)
r = jari-jari putaran partikel fluida dari titik pusat (m)
= Sirkulasi

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.3 Gerakan elemen fluida dari A ke B : vortex bebas


Pada aliran vortex bebas dengan menganggap elemen air memiliki :
l

= panjang elemen air

dr = ketebalan elemen air


v = kecepatan tangensial
dP = beda tekanan dari elemen air
dan aliran bebas mempunyai gaya, tekanan yang sebanding dengan aksi gaya sentrifugal air.

Dan diketahui energi keseluruhan elemen air :

Didefenisikan maka:

Dalam vortex bebas, tidak ada perubahan energi melintas pada aliran lurus, jadi
persamaan diatas sama dengan nol.

Universitas Sumatera Utara

Setelah diintegralkan persamaan diatas menjadi:

vr = C (identik dengan teori kinematik fluida)


Jika digeneralisasikan, maka:

( Sumber : Munson,2003 )

Jika C sama dengan konstan maka dapat diketahui kekuatan dari vortex, nampak
jelas bahwa kecepatan partikel berbanding terbalik dengan jarak dari pusat vortex.

2.3.2

Aliran Vortex Paksa

Apabila suatu gaya diberikan pada suatu fluida dengan maksud membuat aliran fluida
berputar. Hubungan kecepatan partikel fluida v terhadap jaraknya dari pusat putaran r dapat
dilihat pada persamaan berikut:

( Sumber : Munson,2003 )
Dimana:
= kecepatan sudut ( rad/s )
r = jari-jari putaran (m)

Gambar 2.4 Gerakan elemen fluida dari A ke B : Vortex paksa

Universitas Sumatera Utara

Air dalam tabung diputar dengan gaya torsi, partikel P pada permukaan air, berjarak
r pada sumbu putaran, bekerja gaya-gaya:
1. Berat partikel, arah ke bawah (m)
2. Gaya sentrifugal dengan arah menjauhi pusat putaran (Fc)
3. Gaya reaksi zat cair yang mendesak partikel (R)
Bekerjanya gaya selain gaya gravitasi pada air menghasilkan gaya vortex yang dikenal
sebagai aliran vortex paksa. Dalam putaran, N dan kecepatan sudut , partikel P mempunyai
sudut tangen , berat partikel m dan gaya sentrifugal Fc.
Gaya sentrifugal didefenisikan sebagai berikut :

( Sumber : Ridwan dan Siswantara,2002 )


Dimana:
= kecepatan sudut (rad/s)
m = berat partikel (kg)
g = gaya gravitasi (m/s2)
r = jarak dari sumbu (m)

2.3.3 Aliran Vortex kombinasi

Aliran Vortex Kombinasi adalah vortex dengan vortex paksa pada inti pusatnya dan
distribusi kecepatan yang sesuai dengan vortex bebas pada luar intinya. Jadi untuk sebuah
votex kombinasi dapat dilihat pada persamaan berikut.

dan

( Sumber : Munson,2003 )
dimana K dan

adalah konstanta dan

adalah jari-jari inti pusat.

Sebuah konsep matematika yang biasanya berhubungan dengan gerakan vortex


adalah sirkulasi. Sirkulasi didefenisikan sebagai sebuah integral garis dari komponen
tangensial kecepatan yang diambil dari sekeliling kurva tertutup di medan aliran. Konsep
sirkulasi sering digunakan untuk mengevaluasi gaya-gaya pada terbentuk pada benda-benda
yang terendam dalam fluida yang bergerak.

Universitas Sumatera Utara

2.4 Turbin Air

Turbin air adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi kinetik dari arus air.
Fungsi utamanya adalah mengubah energi air menjadi energi listrik. Turbin air dapat
digolongkan menjadi dua jenis yaitu turbin reaksi dan turbin impuls, dimana secara garis
besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.4.1 Turbin Reaksi

Pada turbin reaksi, energi yang tersedia pada saluran masuk hanya sebagian saja
yang dirubah menjadi energi kinetik sedangkan sisanya tetap dalam bentuk energi tekan.
Ketika air mengalir melalui roda gerak / runner terjadi perubahan energi tekan menjadi energi
kinetik secara berangsur-angsur. Tekanan pada sisi masuk roda gerak lebih tinggi
dibandingkan tekanan pada sisi keluar roda gerak turbin, dimana tekanan tersebut bervariasi
terhadap laju aliran fluida yang melalui turbin. Selanjutnya agar perubahan tekanan ini dapat
terjadi, maka roda gerak / runner dalam hal ini harus tertutup dari udara luar dan seluruhnya
terisi air selama turbin beroperasi.
Beberapa contoh dari Turbin Reaksi adalah:
1.

Turbin Francis
Turbin ini dipasang diantara sumber tekanan air tinggi di bagian masuk dan air

bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu
pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial. Sudu pengarah pada turbin Francis dapat
merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur
sudutnya.

Gambar 2.5 Turbin Francis

Universitas Sumatera Utara

2.

Turbin Kaplan
Turbin Kaplan merupakan turbin reaksi aliran aksial. Turbin ini terususun dari propeller

seperti pada perahu. Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu.

Gambar 2.6 Turbin Kaplan


3.

Turbin Vortex
Turbin Vortex merupakan turbin reaksi aliran radial.Turbin ini mempunyai head rendah

yaitu antara 0,7 m sampai 3 m.Turbin ini mempunyai efisiensi mencapai 75 %.

Gambar 2.7 Turbin Vortex

Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Turbin Impuls

Pada turbin impuls energi potensial air dirubah menjadi energi kinetik pada nosel. Air
keluar nosel yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur
sudu turbin arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impuls).
Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran
air yang keluar dari nosel tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya.
Beberapa contoh dari turbin impuls adalah:
1.

Turbin Pelton
Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang

disemprotkan dari satu atau lebih alat yang disebut nosel. Turbin Pelton adalah salah satu dari
jenis turbin air yang paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk
head tinggi.

Gambar 2.8 Turbin Pelton


2.

Turbin Crossflow
Turbin Crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 liter / det hingga 10m 3 / det dan head

antara 1 s/d 200m. Turbin Crossflow menggunakan nosel persegi panjang yang lebarnya
sesuai dengan lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi
konversi energi kinetis menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan
memberikan energinya ( lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan
turbin.Jadi perubahan energi aliran air menjadi energi mekanik putar terjadi dua kali yaitu
pada waktu air masuk silinder dan air ke luar silinder. Energi yang diperoleh dari tahap kedua

Universitas Sumatera Utara

adalah 20% nya dari tahap pertama. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang
pada sepasang piringan paralel.

Gambar 2.9 Turbin Crossflow


2.5 Klasifikasi Turbin Air

2.5.1 Berdasarkan Tinggi Tekan ( head )

Berdasarkan tinggi tekan ( head ) turbin dapat diklasifikasikan menjadi:


1. Turbin Tinggi Tekan ( head ) rendah
Adalah turbin yang dapat bekerja pada head 0,7 - 15 m.
Turbin Vortex dan turbin kaplan adalah contoh turbin yang

dipergunakan untuk

head rendah.
2. Turbin Tinggi Tekan ( head ) menengah
Adalah turbin yang dapat bekerja pada head 16-70 m. Turbin Francis
adalah contoh turbin yang dipergunakan untuk head menengah.
3. Turbin Tinggi Tekan ( head ) tinggi
Adalah turbin yang dapat bekerja pada head 71-500 m. Turbin Pelton
adalah contoh turbin yang dipergunakan untuk head tinggi.
4. Turbin Tinggi Tekan ( head ) sangat tinggi
Adalah turbin yang dapat bekerja pada head >500 m. Turbin Pelton
dengan berbagai macam penyesuaian adalah contoh turbin yang
dipergunakan untuk head sangat tinggi.

Universitas Sumatera Utara

2.5.2

Berdasarkan Kecepatan Spesifik

Jenis Turbin

Kecepatan spesifik
( Ns )

Turbin Impuls :

Turbin Reaksi :

a. Satu jet ( Turbin pelton )

4 30

b. Banyak jet ( Turbin doble )

30 70

a. Turbin Francis
Ns rendah

50 125

Ns normal

125 -200

Ns tinggi

200 350

Ns Ekspress

350 - 500

b. Propeler
Sudu tetap ( Turbin nagler )

400 800

Sudu dapat diatur ( Turbin Kaplan )

500 - 1000

Tabel 2.1 Jenis Turbin Berdasarkan Kecepatan Spesifik


2.6

Performansi dan Efisiensi Turbin

Performansi pada turbin merupakan daya mekanik yang dihasilkan dari sebuah turbin.
Untuk mendapatkan nilai tersebut maka data yang diperlukan adalah kecepatan sudut (

dan torsi (T).

( Sumber : W. Paryatmo, 2007 )


Dimana :
P = Daya turbin ( Watt )
T = Torsi ( Nm )
= Kecepatan sudut ( rad /s )

Untuk menghitung Torsi ( T ) adalah :


T = F.l

Universitas Sumatera Utara

( Sumber : J.B. Winther,1975 )


F = m.g
( Sumber : Coulson,1986 )
Dimana :
l

= panjang lengan ( m )

m = massa/beban ( kg )
g = gravitasi

Untuk menghitung kecepatan sudut adalah :


=2
( Sumber : Streeter Victor,1979 )
Dimana :
= kecepatan sudut (rad/s)
n = putaran turbin (rpm )

Untuk efisiensi turbin dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


=

x 100%

( Sumber : W. Paryatmo, 2007 )


Dimana :
= Daya turbin ( Watt )
= Daya air ( Watt )

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai