Kebutuhan Keuangan Sebagai Lajang
Kebutuhan Keuangan Sebagai Lajang
Kebutuhan Keuangan Sebagai Lajang
Kalau populasi dunia dibagi jadi lajang dan menikah, kelompok lajang tumbuh lebih cepat. Makin banyak
orang memutuskan menunda pernikahan, atau bahkan tidak menikah sama sekali. Mereka sepertinya
punya banyak uang dan bebas tanggungan. Ya, lajang tidak harus menanggung beban dan kewajiban
keuangan rumah tangga sebesar pasutri. Tapi yang kerap dilupakan orang, merekatidak seperti pasutri
tidak memperoleh dukungan keuangan dan emosional dari pasangan dan anak-anak.
Banyak juga lajang yang memiliki tanggungan, mungkin orang tua mereka yang mulai berusia lanjut.
Mereka harus menghadapi itu sendiri, tanpa bisa berbagi beban dengan pasangan dan anak-anak.
Karena kesendiriannya itulah lajang harus membangun sendiri jaringan keamanan mereka. Sayang,
masih banyak yang tidak melakukannya. Mereka cenderung fokus ke karier dan perkembangan pribadi,
lupa pentingnya infrastruktur pendukung keamanan dan kebebasan keuangan.
Kalau Anda lajang dan ingin menikmati hari-hari tua yang aman dan nyaman, rencanakan keuangan
Anda!
Terapkan Pendekatan Anda Sendiri
Buatlah perencanaan yang cocok dengan tujuan, kenyamanan, dan toleransi risiko Anda. Waspada. Teliti
dulu opsi apa saja yang ada. Kalau ada konsultan profesional, manfaatkan keahliannya. Hindari
keputusan keuangan yang tidak sesuai dengan karakter Anda, seperti membeli produk-produk berisiko
tinggi saat toleransi Anda rendah. Supaya perspektif rencana Anda tetap utuh dan jelas, jangan terlibat
dalam sesuatu yang tidak Anda pahami.
Usai menetapkan strategi, jalankan strategi itu. Tapi ulas opsi-opsi yang ada di tiap titik kritis sepanjang
hidup Anda, atau saat Anda merasa perlu mengubah tujuan-tujuan keuangan akibat perubahan situasi
dan kondisi.
Pun kalau pekerjaan Anda terspesialisasi sehingga butuh waktu lama untuk menemukan gantinya andai
Anda kehilangan pekerjaan itu. Atau, kalau Anda harus cuti dari kantor selama beberapa bulan demi
pendidikan lanjutan, bepergian, atau mengurus orang tua yang lanjut usia. Supaya Anda tetap lega dan
nyaman, antisipasilah semua itu dengan dana darurat sebesar 6 bulan gaji atau pengeluaran.
Andai Sesuatu Menimpa Anda
Punya wasiat legal itu wajib!
Tulis dalam hitam dan putih bagaimana Anda ingin membagi aset.
Andai sesuatu menimpa Anda, seseorang yang Anda percayaisaudara atau teman dekatpunya
wewenang untuk membayarkan tagihan atas nama Anda dan memanfaatkan uang Anda untuk beragam
tujuan yang memang diperlukan.
Pertimbangkan membuat surat kuasa. Bukan hanya untuk menangani urusan bisnis, tapi juga keputusan
medis dan kesehatan Anda saat Anda tidak sanggup memutuskannya sendiri.
Luangkan waktu untuk merencanakannya dengan matang. Usai menata segala urusan, pastikan orang
yang Anda beri wewenang itu bisa menanganinya sesuai keinginan Anda kelak, saatdan andaiAnda
tidak sanggup melakukannya sendiri.