Anda di halaman 1dari 4

Jenis-Jenis Sewa Guna Usaha

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Indonesia / PSAK No. 30 jenis-jenis sewa


guna usaha adalah sebagai berikut:
1. Finance lease (sewa-guna-usaha pembiayaan).
Dalam sewa guna usaha ini, perusahaan sewa guna usaha (lessor) adalah pihak
yang membiayai penyediaan barang modal. Penyewa guna usaha (lessee) biasanya
memilih barang modal yang dibutuhkan dan atas nama perusahaan sewa guna
usaha, sebagai pemilik barng modal tersebut, melakukan pemesanan, pemeriksaan
dan pemeliharaan barang modal yang menjadi objek transaksi leasing.
Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut kepada
supplier dan kemudian barang tersebut diserahkan kepada lessee. Sebagai imblan
atau jasa penggunaan barang tersebut lesse akan membayar secara berkala kepada
lessor sejumlah uang yang beruba uang rental untuk jangka waktu tertentu yang
telah disepakati bersama.
Jumlah rental ini secar keseluruhan akan meliputi harga barang yang dibayar oleh
lessor ditambah fktor bunga serta keuntungan pihak lessor. Selanjutnya capital atau
finance lease masih bias dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Direct finance lease
Transaksi ini terjadi jika lessee sebelumny belum pernah memilike barang yang
dijadikan objek lease. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa lessor membeli suatu
barang atas permintaan lesse dan akan dipergunakan oleh lessee.
b. Sale and lease back
Dalam transaksi ini lesse menjual barang yang telah dimilikinya kepada lessor.
Atas barang yang sama ini kemudian dilakukan uatu konrak leasing antara lesse
dengan lessor. Dengan memperhatikan mekanisme ini, maka perjanjian ini
memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan direct finance lease. Di sini lesse
memerlukan cash yng bisa dipergunakan untuk tambahan modal kerja atau untuk
kepentingan lainnya. Bisa dikatakan bahwa dengan sistem saale and lease back
memungkinkan lessor memberikan dana untuk keperluan pa saja kepada kliennya
dan tentu saja dana yang dibutuhkana sesuai dengan nilai objek barang lease.

2. Operating lease (sewa-menyewa biasa).

a.
b.

c.
d.
e.

Dalam leasing bentuk ini, lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya
di-lease -kan. Berbeda dengan finance lease , dalam operating lease jumlah seluruh
pembayaran berkala tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang modal tersebut berikut dengan bunganya. Operating lease atau
kadang-kadang juga disebut dengan sewa guna usaha biasa adalah suatu perjanjian
kontrak antara lessor dengan lessee di mana:
Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkan kepada pihak
lessee untuk digunakan dengan jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur
ekonomis barang modal tersebut.
Lessee atas penggunaan barang modal tersebut, membayar sejumlah sewa secara
berkala kepada lessor yang jumlahnya tidak meliputi jumlah keseluruhan biaya
perolehan barang tersebut beserta bunganya atau disebut juga non full pay out
lease
Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan pemeliharaan atas barangbarang tersebut
Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease pada lessor
Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak leasing sewaktu-waktu
atau disebut cancelable
Operating lease dalam pelaksanaannya membutuhkan suatu keahlian khusus
terutama untuk pemeliharaannya dan pemasaran kembali barang modal yang dilease-kan tersebut. Oleh karena itu berbeda dengan finance lease objek leasing di
akhir masa kontrak merupakan hak milik lessor untuk kemudian dilakukan
pemasaran kembali barang modal tersebut. Lessor dalam operating lease
bertanggung jawab atas segala biaya pelaksanaan lease antara lain misalnya, biaya
asuransi, pembayaran pajak dan pemeliharaan barang modal. Perbedaan lain
dengan finance lease adalah angsuran operating lease tidak menggambarkan
keseluruhan biaya perolehan barang. Hal ini disebabkan lessor mengharapkan
keuntungan dari kontrak leasing berikutnya.

Leasing digolongkan sebagai operating lease apabila memenuhi kriteria berikut :


a.
Jumlah pembayaran leasing selama masa leasing pertama tidak dapat menutupi
harga perolehan barang modal yang di-lease-kan ditambah keuntungan yang
diperhitungkan oleh lessor
b.
Perjanjian leasing tidak memuat ketentuan mengenai hak opsi bagi lessor

3. Sales-type lease (sewa-guna-usaha penjualan)


Sewa guna usaha jenis ini merupakan transaksi pembiayaan sewa guna usaha
secara langsung (direct finance lease) dimana dalam jumlah transaksi termasuk
laba yang diperhitungkan oleh pabrikan atau penyalur yang juga merupakan
perusahaan sewa guna usaha. Sewa guna usaha jenis ini seringkali merupakan
suatu jalur pemasaran bagi produk
perusahaan tertentu.
4. Leverage lease
Transakasi sewa guna usaha jenis ini melibatkan setidaknya tiga pihak, yakni
penyewa guna usaha dan kreditor jangka panjang yang membiayai bagian terbesar
dari transaksi sewa-guna-usaha. Menurut Keputusan Menteri Keuangan
No.1169/KMK.01/1991 mengenai
sewa-guna-usaha, transaksi sewa-guna-usaha dibedakan menjadi dua :
1. Kegiatan sewa-guna-usaha dapat dilakukan secara:
- sewa guna usaha dengan hak opsi (finace lease)
- sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)
2. Kegiatan sewa-guna-usaha dengan hak opsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
huruf a pasal ini ditetapkan sebagai lembaga keuangan lainnya.

5. Cross Border Lease


Transaksi pada jenis ini merupakan suatu transaksi leasing yang dilakukan dengan
melewati batas suatu negara. Dengan demikian antara lessor dan lesse yang
dilakukan dengan melewati batas suatu negara. Dengan demikian antara lessor dan
lesse terletak pada dua negara berbeda.
6. Syndicated Lease
Syndicated lease adalah pembiayaan leasing yang dilakukan oleh lebih dari satu lessor atas
suatu objek leasing. Syndicated lease terjadi apabila lessor karena alasan-alasan risiko tidak
bersedia, atau karean alasan tidak memiliki kemampuan pendanaan untuk menutup sendiri suatu

transaksi leasing yang nilainya cukup besar yang dibutuhkan oleh lessee. Untuk memenuhi
permintaan atau kebutuhan lessee tersebut, maka beberapa perusahaan leasing melakukan
perjanjian kerja sama untuk membiayai objek leasing dimaksud. Selanjutnya, dalam
pelaksanaannya dari kelompok lessor, berdasarkan persetujuan ditunjuk salah satu lessor untuk
bertindak sebagai koordinator dalam melaksanakan perjanjian leasing dengan pihak lessee
termasuk dengan pihak supplier.

http://alinxdragneel.blogspot.co.id/2013/06/makalah-leasing-sewa-gunausaha.html

Anda mungkin juga menyukai