Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP
PT. Pupuk Sriwidjaja (dikenal dengan PT. PUSRI) merupakan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Berdiri
tahun 24 Desember 1959 dengan peresmian pabrik pertamanya PUSRI 1 pada 4
November 1960. PT. PUSRI terus berupaya meningkatkan produksi dengan
melakukan ekspansi dan perluasan, dengan berdirinya empat pabrik yaitu PUSRI
IB, II, III dan IV.
PT. PUSRI memproduksi pupuk urea dengan bahan dasar gas alam dari
pertamina, air dari Sungai Musi, dan udara dari atmosfer. Dimana pada setiap
pabrik terdiri dari masing-masing 3 unit yaitu unit Ammonia, Urea dan utilitas.
Ketiga unit tersebut saling bekerja sama untuk menghasilkan produk. Unit utilitas
berperan untuk mempersiapkan kebutuhan operasional pabrik Ammonia dan Urea,
khusunya yang berkaitan dengan penyediaan dalam bahan baku dan bahan
pembantu.
Pengambilan tugas khusus yang berjudul Mengevaluasi Performance Syn
Gas Compressor Interstage Cooler 116-C di Unit Sintesa Amonia pada Ammonia
Plant PUSRI II diperoleh nilai efisiensi perpindahan panas pada kondisi Heat
Exchanger 116-C adalah 73,57% dimana efisiensi tersebut efisiensi alat yang
didapat secara aktual sedangkan secara desaign efisiensi alat sebesar 93,06%.
PT. PUSRI Palembang merupakan tempat yang cocok untuk Kerja Praktek
Mahasiswa Teknik Kimia karena dapat mengetahui secara langsung proses proses yang terjadi serta dapat menambah wawasan dalam bidang industri kimia.
PT. PUSRI sebagai perusahaan besar selayaknya meningkatkan fasilitas
bagi mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek dan PT PUSRI harus lebih
meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk dan teknologi proses yang
ekonomis dan efisien di masa yang akan datang, mengingat kebutuhan pupuk
pada agroindustri sangat besar baik untuk lokal maupun eksport.
Perlu adanya peningkatan dan pengawasan terhadap kondisi operasi
sehingga meningkatkan efisiensi baik bahan bakar, energi yang akhirnya
tercapainya peningkatan produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
133

meminimalisir segala macam bentuk gangguan proses sekecil apapun seperti


kebocoran pipa, isolasi panas, presisi mesin, pressure drop, dan hal lainnya. Perlu
adanya perhatian khusus dan usaha pencegahan terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja, khususnya didaerah operasi yang menimbulkan kebisingan,
kebocoran gas, kondisi panas, dan putaran mesin. Hal demikian dapat dilakukan
dengan cara isolasi dan pengamanan terhadap daerah-daerah tersebut .
Untuk mahasiswa magang selanjutnya, pada saat melakukan kerja praktek
mahasiswa dapat aktif bertanya kepada pembimbing dan operator baik operator
panel dan operator lapangan sehingga mahasiswa lebih memahami proses yang
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai