Anda di halaman 1dari 33

PENGANTAR

HUKUM PAJAK

Mengapa diperlukan kesadaran


membayar pajak
77,8% APBN 2004 disumbang dari sektor
pajak
APBN 2005 masih mengandalkan
penerimaan dari pajak
Adanya upaya sistematis pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan dari sektor pajak
melalui:
Ekstensifikasi pajak
Intensifikasi pajak

Kegiatan Ekstensifikasi Pajak


Pemberian NPWP secara jabatan bagi wajib
pajak orang pribadi yang berstatus sebagai
karyawan (Ph di atas PTKP)
Pemberian NPWP di lokasi usaha yang
berada di sentra perdagangan atau
perkantoran
Pemberian NPWP atau PKP bagi pengusaha
yang belum terdaftar
Penentuan jumlah angsuran PPh pasal 25 dan
atau jumlah PPN yang harus disetor
Penentuan jumlah PPN yang terutang atas
transaksi penjualan dalam tahun berjalan
kepada pedagang eceran yang mempunyai
usaha di sentra perdagangan

Ketentuan Pidana
(Pasal 38 UU No 16 Tahun 2000)
Karena kealpaan
Tidak menyampaikan SPT; atau
Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak

lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak


benar, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara

Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun


dan atau denda paling tinggi 2 (dua) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
dibayar

Ketentuan Pidana
(Pasal 38 UU No 16 Tahun 2000)
Kesalahan Disengaja
Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP;

atau
Tidak menyampaikan SPT; atau
Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya
tidak benar atau tidak lengkap; atau
Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau
Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau
dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah
benar; atau

Ketentuan Pidana
(Pasal 38 UU No 16 Tahun 2000)
Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan,

tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku,


catatan atau dokumen lainnya; atau
Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau
dipungut, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara

Dipindana paling lama 6 (enam) tahun dan


atau denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah
pajak yang terutang yang tidak atau kurang
dibayar

PENGERTIAN HUKUM PAJAK


(HUKUM FISKAL)

KESELURUHAN DARI PERATURANPERATURAN YANG MELIPUTI


WEWENANG PEMERINTAH UNTUK
MENGAMBIL KEKAYAAN SESEORANG
DAN MENYERAHKAN KEMBALI KE
MASYARAKAT MELALUI KAS NEGARA

PENGERTIAN PAJAK
Prof.Dr.Rochmat Soemitro SH
Iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan UU (dapat dipaksakan)
dengan tidak mendapat kontraprestasi
yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.

PENGERTIAN PAJAK
Prof.Dr.P.J.A.Adriani
Iuran kepada negara (dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan dengan tidak mendapat
prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk
dan gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan

UNSUR-UNSUR DALAM
UNSURPENGERTIAN PAJAK
DIPUNGUT BERDASARKAN UNDANGUNDANG
DAPAT DIPAKSAKAN
TDK DPT DITUNJUKKAN ADANYA
KONTAPRESTASI SCR LANGSUNG OLEH
PEMERINTAH
DIPUNGUT OLEH NEGARA
(PUSAT/DAERAH)
DIPERUNTUKKAN BAGI PENGELUARANPENGELUARAN PEMERINTAH (JIKA
SURPLUS DIGUNAKAN UNTUK PUBLIC
INVESMENT)

FUNGSI PAJAK

BUDGETAIR
REGULER
REDISTRIBUSI
DEMOKRASI

PERBEDAAN PAJAK
RETRIBUSI
MENDAPAT
KONTRAPRESTASI
SECARA
LANGSUNG

PERBEDAAN PAJAK
SUMBANGAN
YANG
MENDAPATKAN
MANFAAT
ADALAH
PENERIMA
SUMBANGAN

KEDUDUKAN HUKUM
PAJAK
Hukum Perdata
Mencari dasar
kemungkinan
pemungutan atas
kejadian,keadaan dan
perbuatan hukum yang
bergerak dalam
lingkungan perdata

Hukum Pidana
Adanya sanksi atas
kealpaan dan
kesengajaan terhadap
WP yang melanggar
peraturan

PERLAWANAN TERHADAP
PAJAK
PASIF
STRUKTUR
EKONOMI
SISTEM
PEMUNGUTAN
MORAL DAN
INTELEKTUAL
PENDUDUK

AKTIF
TAX AVOIDANCE
TAX EVASION
MELALAIKAN

ASAS DAN DASAR


PEMUNGUTAN PAJAK
EQUALITY
Pajak bersifat final adil dan merata
CERTAINTY
Penetapan pajak tidak ditentukan sewenang-wenang
CONVINIENCE
Pajak dikenakan saat tidak menyulitkan WP ( Pay as
you earn)
ECONOMY
Biaya pemungutan dan pemenuhan kewajiban minimal

DASAR DAN TEORI


PEMUNGUTAN PAJAK

TEORI ASURANSI
Pembayaran pajak disamakan dengan
pembayaran premi.Masyarakat seakan
mempertanggungjawabkan keselamatan dan
keamanan jiwanya kepada negara.

TEPATKAH INI?

TEORI KEPENTINGAN
NEGARA MELINDUNGI
KEPENTINGAN HARTA DAN JIWA
WARGA NEGARA DENGAN
MEMPERHATIKAN BEBAN YANG
HARUS DIPUNGUT DARI
MASYARAKAT

TEORI GAYA PIKUL


TIAP ORANG
DIKENAKAN PAJAK
DGN BOBOT SAMA
(ADIL) SESUAI
GAYA PIKUL
DENGAN UKURAN
BESARNYA
PENGHASILAN
DAN
PENGELUARAN
SESEORANG

TEORI BAKTI
DISEBUT JUGA
TEORI KEWAJIBAN
PAJAK MUTLAK.
PAJAK SEBAGAI
BUKTI TANDA
BAKTI
MASYARAKAT KE
NEGARA

TEORI GAYA BELI


PAJAK UNTUK
MEMELIHARA
MASYARAKAT
PAJAK
DITEKANKAN
UNTUK FUNGSI
MENGATUR

PEMBAGIAN HUKUM
PAJAK
HUKUM PAJAK
MATERIAL

mengatur tentang obyek


pajak, subyek pajak,
besar pajak yang
dikenakan timbul dan
hapusnya utang pajak
dan hubungan hukum
antara pemerintah dan
WP
UU PPh dan UU PPN

HUKUM PAJAK
FORMAL

tata cara untuk


mewujudkan
hukum material
menjadi kenyataan
UU KUP, UU PPSP,
UU Pengadilan Pajak

JENIS-JENIS PAJAK

PAJAK PENGHASILAN
(PAJAK NEGARA DAN PAJAK DAERAH)

.
Pengenaan pajak di Indonesia
Negara
PPH : UU. No. 7 Th. 1984
diubah UU. No. 17 Th 2000
PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983
diubah UU. No. 18 Th. 2000

Bea Meterai: UU. No. 13 Th. 1985

PBB: UU. No. 12 Th. 1985


diubah UU. No. 12 Th 1994
BPHTB: UU. No. 21 Th. 1997
diubah UU. No. 20 Th. 2000

Daerah
Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi:
UU No. 18 Th. 1997
diubah UU. No. 34 Th. 2000

JENIS-JENIS PAJAK
PAJAK PUSAT

Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM
Bea Meterai
Pajak Bumi dan Bangunan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan

PAJAK
PROPINSI

Bea Balik Nama


Pajak Kendaraan

PAJAK DAERAH
PAJAK
KABUPATEN

Pajak Hotel & Restoran


Pajak Hiburan
Pajak Radio

MENURUT SIFATNYA
PAJAK LANGSUNG
PEMBEBANANNYA
TIDAK DAPAT
DILIMPAHKAN KPD
PIHAK LAIN

PAJAK TIDAK
LANGSUNG
PEMBEBANANYA
DAPAT
DILIMPAHKAN
KEPADA PIHAK
LAIN

PPh
PPN

MENURUT SASARAN/
OBYEKNYA
PAJAK SUBYEKTIF

PAJAK OBYEKTIF

BERDASARKAN
SUBYEK BARU
DICARI OBYEKNYA

BERDASARKAN
OBYEK BARU
DICARI
SUBYEKNYA

PPh

PPN, PPnBM

MENURUT
PEMUNGUTANNYA
PAJAK PUSAT
PPh,PPN PPnBM,
PBB, Bea Materai

PAJAK DAERAH
Pajak Reklame,
Pajak Hiburan,
Pajak Rumah
Makan/Restoran
dan Hotel

CARA(STELSEL)
PEMUNGUTAN PAJAK
RIIL STELSEL
FICTIVE STELSEL
CAMPURAN

SISTEM PEMUNGUTAN
PAJAK
1.OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM

2.SELF ASSSESSMENT SYSTEM


3.WITH HOLDING SYSTEM

TARIF PAJAK
PRESENTASE TARIF

STRUKTUR TARIF

1. MARGINAL
2. EFEKTIF

1.
2.
3.
4.
5.
6.

PROPORSIONAL
PROGRESIF
DEGRESIF
TETAP
ADVALOREM
SPESIFIK

YURISDIKSI
PEMUNGUTAN PAJAK
ASAS TEMPAT
TINGGAL
ASAS
KEBANGSAAN
ASAS SUMBER

Anda mungkin juga menyukai