Jawaban Soal Anc
Jawaban Soal Anc
2. Semua perempuan hamil akan mengalami perubahan fisik. Yang paling mencolok tentu
saja di bagian perut yang makin membesar. Seiring bertambahnya usia kehamilan, tubuh
perempan hamil juga akan semakin melebar. Tapi ada beberapa perubahan fisik yang
tidak kasat mata.
Inilah beberapa perubahan fisik pada perempuan hamil:
Payudara dan puting. Saat kehamilan berlangsung, payudara akan membesar, begitu
pula dengan puting terutama di bagian areola (lingkaran sekitar puting susu). Areola akan
tumbuh membulat dan semakin gelap. Puting mungkin akan menonjol dan berwarna lebih
gelap. Seperti halnya dengan pembesaran perut, pasangan Anda tidak perlu merasa
canggung dengan adanya perubahan ini.
Stretch mark. Guratan putih di bagian perut atau stretch mark saat hamil adalah hal yang
biasa. Tidak hanya di perut stretch mark juga bisa terjadi di bagian paha dan payurdara.
Strech mark terjadi karena perut mengembang terlalu cepat bagi kulit. Setelah melahirkan
stretch mark ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Bau vagina. Selama kehamilan, vagina memproduksi tambahan bakteri baik yang
disebut lactobacillus. Bakteri ini membantu melindungi bayi dari berbagai jenis kuman
berbahaya. Lactobacillus akan membuat vagina lebih asam, sehingga mengubah baunya.
Hal ini adalah biasa dan pasangan Anda tidak perlu khawatir.
3.
1.
2. Mengidam (Pica) > Mengidam merupakan suatu keadaan yang berkaitan dengan
kondisi psikologis ibu hamil. Umumnya dialami oleh ibu hamil primi. Banyak mitos yang
beredar terkait mengidam, namun hal itu tidak terbukti secara ilmiah. Untuk itu penting
bagi bidan untuk memberikan pendidikan kesehatan yang tepat. Jelaskan pada ibu dan
keluarga bahwa hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan selama asupan nutrisi memenuhi
kebutuhannya. Jelaskan pula tentang bahaya makanan yang tidak bisa diterima,
mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut
budayanya.
hamil, akan menentukan bentuk payudara ibu setelah berakhirnya proses menyusui.
Gunakan bra yang menopang payudara dari bawah (bukan menekan payudara dari depan)
dengan tali bra yang tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar, dan gunakan bra yang
berasal dari bahan katun, serta hindari membersihkan payudara pada area putting dan
areola menggunakan sabun. Membersihkan putting dapat mengunakan baby oil, ataupun
minyak zaytun.
8. Striae Gravidarum
9. Keringat Berlebih > Meningkatnya keringat pada ibu hamil dapat terjadi mulai
trimester pertama kehamilan dan akan terus meningkat secara perlahan sampai akhir
kehamilan. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan sistem integument akibat kehamilan,
dan meningkatnya metabolisme. Bidan perlu menjelaskan pada ibu hamil bahwa ini
merupakan suatu hal yang normal. Untuk itu, jelaskan pada ibi hamil untuk mengenakan
pakaian yang mudah menyerap keringat, tidak terlalu tebal dan longgar. Tingkatkan
kebersihan badan dengan mandi menggunakan air mengalir minimal dua kali sehari
(frekuensi mandi bisa ditambah). Untuk menghindari dehidrasi, tingkatkan
rehidrasi/asupan cairan. Keluhan sering BAK yang mungkin timbul, hendaknya tidak
menjadi alasan bagi ibu hamil untuk membatasi cairan.
10. Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil/BAK (Nocturia) > Peningkatan frekuensi
BAK merupakan suatu gangguan/ketidaknyamanan yang fisiologis, umumnya terjadi
pada ibu hamil trimester satu dan kembali terjadi pada trimester ketiga. Pada trimester
satu terjadi pembesaran uterus dan penambahan berat uterus pada bagian fundus uteri,
dan isthmus uteri menjadi lunak (tanda Hegar), menyebabkan uterus menjadi semakin
antefleksi sehingga mendesak vesika urinaria. Sedangkan pada trimester ketiga
peningkatan frekuensi BAK terjadi karena bagian terendah janin yang mulai memasuki
Pintu Atas Panggul (PAP) mendesak vesika urinaria (umumnya pada primigravida), hal
tersebut mengurangi kapasitas vesika urinaria sehingga urine yang tertampung di vesika
urinaria terdesak keluar (ibu sering merasa ingin BAK).
Untuk mengantisipasi ketidaknyamanan tersebut, bidan dapat menjelaskan tentang sebab
terjadinya ganguan sering BAK; berikan penjelasan untuk mengosongkan vesika urinaria
saat ada dorongan untuk BAK; perbanyak minum pada siang hari; jangan kurangi minum
untuk mencegah ingin BAK (nokturia), kecuali jika nokturia sangat mengganggu tidur di
malam hari; batasi minum kopi, teh, dan soda; dan jelaskan pula tentang bahaya infeksi
saluran kemih dengan menjaga posisi tidur, yaitu dengan berbaring miring ke kiri dan
kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis.
11. Konstipasi
12. Flatulence > Flatulence yaitu keluhan sering buang angin/kentut, dapat juga
diasosiasikan dengan perut kembung, dapat terjadi pada trimester dua ataupun tiga
kehamilan. Peningkatan frekuensi flatus dapat diakibatkan oleh penurunan motalitas
gastrointestinal. Hal ini juga dimungkinkan hasil/efek dari peningkatan progesterone
yang mengakibatkan relaksasi saluran pencernaan dan penekanan saluran pencernaan
24. Mati Rasa pada Jari-Jari Tangan (dan atau Tremor) > Perubahan pusat gravitasi
pada kehamilan yang merupakan akibat dari pembesaran uterus dapat menyebabkan
perubahan postur tubuh ibu hamil, sehingga bahu ibu hamil menjadi semakin jauh ke arah
belakang badan dan mengakibatkan antefleksi bagian kepala, merupakan suatu upaya
untuk menyeimbangkan semakin beratnya bagian depan badan ibu dan semakin
melengkungknya bagian belakang badan ibu. Perubahan postur tubuh ini memungkinkan
menyebabkan penekanan pada bagian median dan ulnar syaraf-syaraf yang terdapat di
tangan, yang dapat mengakibatkan jari-jari tangan mengalami mati rasa dan atau tremor.
Hiperventilasi juga dapat menyebabkan keadaan tersebut, namun sebagian besar ibu
hamil tidak merasakan keluhan ini sebagai efek dari hiperventilsi.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan ini adalah dengan menjelaskan
penyebab secara fisiologis, dan menganjurkan ibu hamil untuk melakukan postur tubuh
yang baik, dapat juga dengan membaringkan badan.
25. Supine Hypotensive Syndrome > Ketidaknyamanan ini ditandai dengan: ibu merasa
pusing, sampai-sampai ibu dapat pingsan apabila pusingnya tidak segera diatasi. Supine
hypotensive syndrome dapat terjadi ketika ibu berbaring dalam posisi terlentang (posisi
supine), karena pembesaran uterus mendesak/menekan vena cava inverior dan pembuluh
darah vena yang lain. Kembalinya darah ke jantung melalui pembuluh darah vena
terhambat, sehingga mengurangi jumlah darah yang mengalir ke jantung kemudian
menurunkan jumlah cardiac output. Supine hypotensive syndrome sebenarnya juga
merupakan hipotensi arterial, dimana pembesaran uterus dapat menekan pembuluh darah
aorta, sehingga berakibat pada perubahan tekanan pada pembuluh darah aorta.Untuk
mengatasi hal ini, maka saat berbaring berbaringlah dengan posisi miring, atau dengan
melakukan sit up ringan. Penjelasan yang baik dengan upaya meyakinkan ibu tentang
keadaan ini merupakan suatu hal yang sangat penting saat ibu merasa ketakutan ataupun
sangat cemas.
26. Perubahan Emosional > Selama terjadinya kehamilan, ketidakstabilan emosional pada
beberapa wanita hamil sangat terasa perubahannya. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak
faktor. Tidak hanya diakibatkan oleh perubahan hormonal yang mempengaruhi ibu dalam
merasakan dan bereaksi terhadap situasi tertentu, tetapi dapat juga karena
ketidaknyamanan fisik yang dirasakan akibat berbagai gangguan kehamilan yang
terjadi.Peran bidan adalah memberikan dukungan pada ibu dan keluarga dengan
meyakinkan mereka bahwa kondisi tersebut merupakan suatu hal yang yang umum
terjadi pada ibu hamil (normal). Namun demikian, bidan juga perlu memperhatikan dan
mewaspadai adanya penyebab/peristiwa lain selain karena kehamilan yang dapat
menimbulkan kondisi tersebut, diantaranya: pindah rumah, kematian salah satu anggota
keluarga, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Ketidakstabilan emosional pada masa
kehamilan juga dapat mempengaruhi ibu pada periode postpartum, dan dapat
menyebabkan terjadinya depresi postpartum.
Selain itu ada 18 hal yang harus diwaspadai dan harus melahirkan di rumah sakit yaitu:
4.
Ketuban pecah disertai dengan keluar mekonial kental (cairan warna keruh)
Ketuban telah pecah lebih dari 24 jam atau ketuban pecah pada kemanilan kurang bulan
Ada tanda gejala infeksi : Suhu tubuh tinggi, menggigil, nyeri perut dan cairan ketuban
yang berbau
Bagian terendah bukan kepala saja, tapi ada bagian lain misalnya tangan/lengan
Syok
Anemia
Kuning
Kehamilan kembar
7. A. 11,5 gr%
8.
1. Memantau kemajuan kehamilan serta memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta janin
3. Mengenali secara dini kelainan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan; melahirkan dengan selamat dan mengurangi
sekecil mungkin terjadinya trauma pada ibu dan bayi
5. Mempersiapkan ibu untuk menjalani masa nifas dan mempersiapkan pemberian asi
eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran dan tumbuh kembang
bayi.
9. Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana masa gestasi belum
mencapai usia 22 minggu dan beratnya kurang dari 500 gr am (Derek Liewollyn&Jones:
2002). Hal serupa dikemukakan Murray, 2002 bahwa abortus adalah berakhirnya
kehamilan dengan pengeluaan hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500
gram.
10. -Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar ronnga uterus
dan endometrium kavum uteri setelah fertilisasi (Syarifudin, 2001).
-Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan ektopik yang terganggu, dapat terjadi
abortus atau pecah dan hal ini berbahaya bagi wanita tersebut (Yulaikhah, 2009).
11.KlasifikasiPreeklamsi
Preeklamsiadigolongkanmenjadi2golongan:
Preeklamsiaringan:
kenaikantekanandarahdiastolik15mmHgatau>90mmHgdengan2kali
pengukuranberjarak1jamatautekanandiastoliksampai110mmHg
kenaikantekanandarahsistolik30mmHgatau>ataumencapai140mmHg.
proteinurinpositif1,edemaumum,kaki,jaritangandanmuka.KenaikanBB>
1Kg/mgg.
Preeklampsiaberat:
tekanandiastolik>110mmhg
proteinurinpositif3,oliguria(urine,5gr/L).hiperlefleksia,gangguan
penglihatan,nyeriepigastrik,terdapatedemadansianosis,nyerikepala,gangguan
kesadaran.
12. Perubahan psikologis pada trimester pertama belum dapat dilihat jelas secara
kasatmata, tetapi cukup signifikan. Pada awal masa kehamilan ini, mungkin saja ibu
merasa kecemasan akan kehilangan bayinya, atau ketakutan akan hal lainnya. Suatu hal
yang wajar jika ibu mengalami perubahan yang ekstrem dan bergejolak. Untuk mengatasi
perubahan tersebut, hendaknya ibu berbagi cerita dan mengungkapkan segala perasaanya
kepada konselor atau seorang teman. Kegiatan ini pastinya dapat membantu meringankan
perasaan tidak nyaman yang terjadi. Selain itu, pada masa ini sangat disarankan untuk
banyak beristirahat.
Ketika stress dan kecemasan pada trimester pertama sudah lewat, maka dimulailah
perubahan emosi pada trimester kedua. Umumnya emosi yang dirasakan pada trimester
kedua cenderung kurang intens dibandingkan trimester pertama. Namun, karena mulai
terlihat perubahan fisik, yaitu membesarnya perut, bisa jadi ibu hamil mulai merasa
sadar diri (self-conscious) tentang berat badannya sehingga bisa membuatnya merasa
kurang percaya diri. Selain itu, bisa jadi ibu hamil semakin merasa bergantung pada
pasangannya. Pada trimester ini, ibu mulai memiliki banyak kebutuhan dari biasanya dan
bisa jadi khawatir, apakah pasangan selalu sedia untuk dirinya, apakah pasangan masih
tertarik pada dirinya dan dapat mendukungnya selama masa hamil. Jika hal ini terjadi,
baiknya ibu membicarakan secara mendalam dengan pasangan tentang kekhawatirannya
dan konsep-konsep yang salah.
Masuk trimester ketiga atau akhir, ibu mulai mempersiapkan diri untuk melahirkan dan
sudah membiasakan diri dengan perubahan fisik yang signifikan. Namun, bukan berarti
ibu sudah bebas dari masalah psikologis, justru pada masa ini muncul kecemasan baru,
yaitu kekhawatiran akan kehadiran bayi serta kekhawatiran akan proses persalinan yang
akan dijalani.
13. Body Mechanic pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu
melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, memasak
dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut
dan mempunyai cukup waktu untuk istirahat.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan
penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang paling jelas
adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke
belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Secara anatomi, ligamen sendi
putar dapat meningkatkan pelebaran/ pembesaran rahim pada ruang abdomen. Nyeri pada
ligamen ini terjadi karena pelebaran dan tekanan pada ligamen karena adanya
pembesaran rahim. Nyeri pada ligamen ini merupakan suatu ketidaknyaman pada ibu
hamil. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil :
a.
Duduk
Duduk dengang posisi punggung tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala seperti
ketika ibu berdiri
b. Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil di saat berat janin semakin
bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama. Beerdiri dengan menegakkan bahu dan
mengangkat pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ke tumit kaki.
c. Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu ber-hak tinggi atau tanpa hak. Hindari
juga sepatu bertumit runcing karena mudah menghilangkan keseimbangan. Bila memiliki anak
balita, usahakan supaya tinggi pegangan keretanya sesuai untuk ibu.
d. Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun tekuklah sebelah kaki dan pakailah
guling, supaya ada ruangan bagi bayi anda. Posisi miring juga menyenangkan, namun jangan
lupa memakai guling untuk menopang berat rahim anda. Sebaiknya setelah usia kehamilan 6
bulan, hindari tidur telentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat
menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa
lelah.
e. Bangun dari berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian tekuk lutut.
Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu.
Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri. Lakukan setiap kali ibu bangun
f.
dari berbaring.
Membungkuk dan mengangkat
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari
membungkuk yang dapat membuat punggung tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu yang
ringan sekalipun.
14.
15.
17.
Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, anjurkan setiap ibu
hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4
kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga,
sebagai berikut.
Selain itu, anjurkan ibu untuk memeriksakan diri ke dokter setidaknya 1 kali untuk
deteksi kelainan medis secara umum.
Untuk memantau kehamilan ibu, gunakan buku KIA. Buku diisi setiap kali ibu
melakukan kunjungan antenatal, lalu berikan kepada ibu untuk disimpan dan dibawa
kembali pada kunjungan berikutnya.
18. Suatu kondisi dimana putting tertarik ke dalam payudara. Pada beberapa kasus, puting dapat
muncul keluar bila di stimulasi, namun pada kasuskasus lain, retraksi ini menetap.
Diagnosis
Grade 1
Puting dapat dikeluarkan dengan mudah dengan tekanan jari pada atau sekitar areola.
Grade 2
Dapat dikeluarkan dengan menekan areola, namun kembali masuk saat tekanan dilepas
Pada pemeriksaan histologi ditemukan stromata yang kaya kolagen dan otot polos.
Grade 3
Puting sulit untuk dikeluarkan pada pemeriksaan fisik dan membutuhkan pembedahan
untuk dikeluarkan.
Secara histologis ditemukan atrofi unit lobuler duktus terminal dan fibrosis yang parah