Alat
: 1. Kompor
2. Panci
3. Saringan halus
4. Pisau
5. Kertas lakmus (pH meter)
6. Wadah fermentasi berukuran 30 cm x 25 cm x 5 cm, bertutup
Bahan
Cara kerja
1. Saring air kelapa, kemudian panaskan hingga mendidih, tambahkan gula pasir 75 gram
sambil diaduk hingga rata.
2. Dinginkan, kemudian tambahkan asam cuka hingga larutan memiliki pH 3 4
3. Masukkan ke dalam wadah fermentasi yang steril, dan tambahkan starter bakteri.
4. Tutup wadah rapat-rapat, simpan selama 8 14 hari.
5. Setelah terbentuk padatan putih transparan (nata de coco) setebal 1,5 cm, angkat dengan
hati-hati, buang selaput bagian bawah, kemudian cuci. Cairan di bawah lapisan nata de
coco dapat digunakan untuk bibit pengolahan berikutnya.
6. Potong nata de coco bentuk dadu 1,5 cm
7. Rendam dengan air bersih selama 2-3 hari untuk menghilangkan rasa asam. Setiap hari
air rendaman harus diganti. Selanjutnya, direbus sebentar selama 10 menit.
8. Nata de coco siap disantap atau disimpan di dalam kulkas.
Catatan:
Bibit nata de coco dapat dibuat sendiri, dengan cara berikut ini.
Bahan : - Buah nanas 1 buah
: - Gula
: - Air
Cara kerja
hingga terbentuk lapisan putih. Lapisan putih yang terbentuk merupakan koloni
Acetobacter xylinum. Bibit siap digunakan untuk membuat nata de coco.
Kegiatan
Judul kegiatan: Pengamatan bakteri dalam koloni
Tujuan
Alat
: 1. Mikroskop
9. Panci perebus
3. Jarum pentul
4. Pipet tetes
12. Autoklaf
5. Kertas tisu
6. Gelas beker
7. Kompor
Bahan
: 1. Kentang 2 ons
2. Agar-agar bubuk warna putih (rasa netral) 1/3 bungkus
3. Daging sapi 2 ons
4. Air 2 gelas
5. Metilen biru
Cara kerja:
A. Membuat biakan bakteri
1. Kupas kentang, cuci bersih dan potong kecil-kecil (0,5 cm).
2. Cincang daging sapi.
3. Rebus 2 gelas air hingga mendidih, kemudian masukkan kentang dan daging. Rebus hingga
daging matang (selama 10 menit).
4. Saring air rebusan daging dan kentang. Ampas nya dipisahkan.
5. Larutkan bubuk agar-agar dengan air dingin 1/3 gelas dan campurkan ke dalam air kaldu.
6. Rebus campuran agar-agar dan kaldu sambil diaduk-aduk hingga mendidih.
7. Tuangkan agar-agar yang masih panas ke dalam beberapa cawan petri dengan isi kira-kira 2/3
bagian, kemudian dinginkan.
8. Beberapa cawan petri yang sudah berisi agar-agar diberi label penamaan huruf A, B, C dan D
(label bisa ditempel di dinding luar cawan petri).
9. Beberapa cawan petri yang sudah berisi agar-agar lainnya, ditetesi bahan antimikroba hingga
merata, dan diberi label penamaan angka missal nya 1 (ekstrak kunyit), 2 (ekstrak bawang
putih), 3 (karbol), 4 (larutan sabun), dan 5 sebagai kontrol (tanpa bahan antimikroba).
10. Tangkap bakteri yang ada di sekitar dengan cara meletakkan cawan berisi agar-agar dalam
kondisi terbuka pada beberapa tempat yang berbeda, misal nya: cawan petri A (tempat
pembuangan sampah), B (toilet), C (ruang kelas), dan D (di depan napas mulut anda).
11. Cawan petri label 1, 2, 3, 4, 5, diletakkan sekitar 1 menit di tempat yang dianggap kotor
(misal nya di tempat pembuangan sampah).
12. Tutup lah masing-masing cawan petri, dan simpan di incubator (ruangan yang gelap).
13. Amatilah setiap hari hingga tumbuh nodaa-noda seperti mentega, susu, atau lender. Noda
tersebut merupakan koloni-koloni bakteri. Koloni yang tumbuh seperti kapas adalah koloni
jamur.
14. Hitung jumlah koloni pada setiap cawan petri A, B, C dan D. Amatilah bentuk, warna, tipe
permukaan, dan gambarlah. Bandingkan dengan gambar bentuk koloni bakteri pada buku ini.
Catatlah dalam tabel (a).
15. Amati dan bandingkan ada nya koloni bakteri yang tumbuh pada cawan petri 1, 2, 3, 4 dan 5.
Catatlah dalam tabel (b).
Tabel pengamatan
(a). Pengamatan koloni bakteri pada medium agar-agar
3. Lewatkan preparat di atas pemanas Bunsen kira-kira 4 kali, sehingga objek dapat melekat dan
kering.
4. Bilas preparat dengan akuades, keringkan dan tutup dengan kaca penutup.
5. Amatilah preparat dengan mikroskop, dan gambarlah bentuk bakteri yang terlihat.
6. Dengan cara yang sama, Anda bisa membuat preparat bakteri lainnya yang berasal dari koloni
yang berbeda.
Pertanyaan:
1. Di antara cawan petri A, B, C, D manakah tumbuh koloni bakteri dengan jumlah
terbanyak? Dari tempat manakah penangkapan bakteri nya?
2. Di antara cawan petri A, B, C, D manakah tumbuh koloni bakteri dengan jumlah paling
sedikit? Dari tempat manakah penangkapan bakteri nya?
3. Adakah hubungannya antara jumlah koloni bakteri yang tumbuh, dengan udara yang
kotor, pengap atau berbau tidak sedap? Jelaskan alasannya.