BAB II
Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui karakteristik-karakteristik mineral.
2. Untuk mengetahui bagaimana mineral terbentuk.
3. Agar dapat membedakan antara mineral yang satu dan yang
lainnya.
4. Untuk mengetahui macam-macam mineral.
2.2.
Teori Dasar
Mineral merupakan materi penyusun bumi, yang merupakan unsur
atau senyawa anorganik, terbentuk secara alami (Nattural Occuring),
mempunyai sifat dan komposisi kimia tertentu (Fixed Composition),
mempunyai sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur dan
berbentuk Kristal (Crystal Form).
Kristal adalah suatu bangun polyeder (bidang banyak) yang teratur
dan dibatasi oleh bidang-bidang rata yang tertentu jumlahnya dan
mempunyai sumbu-sumbu simetri tertentu.
Mineral terbentuk dari pembekuan magma di dalam perut bumi,
pembekuan lava dipermukaan bumi, unsure dan senyawa yang terlarut
dalam air (Pelarutan), dan evavorasi yaitu proses pemekatan larutan
dengan cara penguapan. Identifikasi mineral dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu:
1.
2.
3.
4.
2.3.
2. Cerat (Streak)
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk serbuk. Cerat diperoleh
dengang menggoreskan mineral pada permukaan porselen kasar atau
menumbuknya sampai jadi serbuk. Warna mineral tidak selalu sama
dengan warna ceratnya. Contohnya:
Hematite
Biotit
Orthoclase
berwarna
: warna merah jambu, cerat putih
1. Kilap (Luster)
Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan
padanya. Kilap di bedakan menjadi tiga yaitu kilap logam, kilap
setengah logam, dan kilap non logam.
10
struktur
serat.
Contoh:
asbes,
aktinolit, gypsum.
Kilap dammar (Resinous Luster), member kesan
seperti dammar. Contoh: sfalerit dan resin.
Kilap mutiara (Pearly Luster), memberi kesan
seperti mutiara atau seperti bagian dalam dari
kulit kerang. Contoh: talk, dolomite, muskovit,
dan tremolit.
Kilap lemak (Greasy Luster), menyerupai lemak
atau sabun. Contoh: talk dan serpentin.
Kilap tanah (Earthy Luster), kenampakannya
buram seperti tanah. Contoh: kaolin, limonit dan
bentonit.
4. Kekerasan (Hardness)
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan.
Kekerasan mineral didapatkan dengan membandingkan kekerasan
mineral tersebut dengan mineral yang telah diketahui kekerasannya,
dengan cara saling digoreskan. Suatu urutan kekerasan diciptakan oleh
ahli mineralogy Austin F Mosh, tahun 1824 yang dikenal dengan skala
kekerasan Mosh. Berikut urutan kekerasan berdasarkan skala mosh:
Tabel 2.1 Skala Kekerasan Mineral Menurut Mohs
Skala
Kekerasan
1
2
3
4
5
Nama
Mineral
Talk
Gipsum
Kalsit
Fluorit
Apatit
Skala
Kekerasan
6
7
8
9
10
Nama
Mineral
Ortoklas
Kuarsa
Topaz
Korundum
Intan
11
5. Bentuk kristal
Bentuk kristal dapat dikatakan kristalin, bila mineral tersebut
mempunyai bidang kristalin yang jelas. Bidang Kristal dikatakan
amorf, bila bila tidak memiliki batas-batas Kristal yang jelas. Ada 6
macam bentuk Kristal yaitu,:
Tetragonal / balok
Ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama
panjang
sedangkan
poros
ketiga
berbeda
(contoh
12
6. Belahan (Cleavage)
Kecenderungan suatu mineral untuk mengalami disintegrasi
sepanjang bidang lemahnya. Belahan sangat membantu dalam
mendeskripsikan mineral dan kualitasnya. Belahan sendiri
dinyatakan dengan :
13
4 arah : fluorit
7. Pecahan (Fracture)
Pecahan adalah keretakan mineral. Suatu mineral akan pecah bila
tidak mengikuti bidang belahnya. Pecahan sendiri dibagi menjadi
enam yaitu:
hipersten, asbes.
Uneven: permukaan kasar, tidak teratur. Contoh: pirit,
14
15
2.4.1
Peralatan
16
2.4.2
2.5.
2.6.
Bahan
5 buah jenis batuan
Waktu Praktikum
1. Praktikum 1
Hari/ Tanggal
: Minggu, 4 November 2012
Waktu
: 13.30 15.00
Prosedur pekerjaan
1. Pilih salah satu batuan yang akan diamati mineralnya. Didalam
satu batuan biasa terkandung satu bahkan lebih mineral.
2. Pilih salah satu mineral yang ingin diamati.
3. Amatilah warna mineral yang nampak pada mineral tersebut .
4. Kemudian amatilah cerat pada mineral tersebut dengan
menggunakan kuku jari, uang logam atau paku sampai adanya
serbuk-serbuk dan lihatlah warna serbuk tersebut.
5. Lalu amatilah kilap yang ada pada mineral tersebut.
6. Selanjutnya bentuk mineral, dapat menggunakan lup ( kaca
pembesar ) agar bentuk mineral yang diamati jelas.
7. Amatilah belahan pada mineral tersebut, setiap mineral memiliki
beberapa arah
17
2.7.
Nama
NIM
Kelompok
: Grace Roben
: 1201121
: 3 (tiga) (Reguler B)
No. Urut
:1
No. Peraga
:1
Identifikasi Mineral
Warna
: Merah
Cerat (Streak)
: Merah
Kilap (Luster)
: Kilap Damar
Kekerasan (Hardness)
: > 4.5 (Skala Mohs)
Bentuk Kristal
: Monoklin
Belahan
: 2 arah
Pecahan
: Uneven
Berat Jenis
: 2.55 2.63
Tenacity
: Brittle
Diaphoneity
: Translucent
Lain-lain
: Bersifat radioaktif
Nilai Ekonomis
: Bahan baku pembuatan gelas, porselen &
sebagai bubuk penggosok
Genesa
: terbentuk akibat adanya aliran magma
Nama Mineral
: Ortoklas
Sketsa Mineral
GAMBAR
KETERANGAN GAMBARNILAIPARAF ASPRAK
18
Nama
NIM
Kelompok
: 1201121
: 3 (tiga) (Reguler B)
No. Urut
:2
No. Peraga
:7
Identifikasi Mineral
1.
Warna
: Emas
2.
Cerat (Streak)
: Emas
3.
Kilap (Luster)
: Kilap kaca
4.
Kekerasan (Hardness) : < 3.5 (Skala Mohs)
5.
Bentuk Kristal
: Monoklin
6.
Belahan
: 1 arah
7.
Pecahan
: Konkoidal
8.
Berat Jenis
: 2.8-2.9
9.
Tenacity
: Elastik
10.
Diaphoneity
: Transparan
11.
Lain-lain
: Diamagnetik
12.
Nilai Ekonomis
: Dipakai dalam pembuatan alat-alat
listrik dan
bahan isian ( Filter )
13.
Genesa
: Terbentuk diluar inti bumi
14.
Nama Mineral
: Muskovit
Sketsa Mineral
GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR
NILAI
PARAF ASPRAK
19
Nama
NIM
: 1201121
Kelompok
: 3 (tiga) (Reguler B)
No. Urut
:3
No. Peraga
: 21
Identifikasi Mineral
1.
Warna
: Putih
2.
Cerat (Streak)
: Putih
3.
Kilap (Luster)
: Kilap kaca
4.
Kekerasan (Hardness) : < 3.5 (Skala Mohs)
5.
Bentuk Kristal
: Triklin
6.
Belahan
: 2 arah
7.
Pecahan
: Uneven
8.
Berat Jenis
: 2.67
9.
Tenacity
: Brittle
10.
Diaphoneity
: Transparant
11.
Lain-lain
: Bermuatan listrik bila
dipanaskan/Diamagnetik
12.
Nilai Ekonomis
: Pembuatan meja & kaca
13.
Genesa
: Terbentuk karena adanya pengkristalan,
dan
terbantuk diatas permukaan bumi
14.
Nama Mineral
: Kuarsa
Sketsa Mineral
GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR
NILAI
PARAF ASPRAK
20
IDENTIFIKASI
MEGASK
OPIK MINERAL
LEMBAR
IDENTIFIKASI
PERAGA
MINERAL
PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
: Grace RobenSTT MIGAS BALIKPAPAN
Nama
NIM
: 1201121
Kelompok
: 3 (tiga) (Reguler B)
No. Urut
:4
No. Peraga
: 21
Identifikasi Mineral
1.
Warna
: Hitam
2.
Cerat (Streak)
: Hitam
3.
Kilap (Luster)
: Kilap damar
4.
Kekerasan (Hardness) : < 4.5 (Skala Mohs)
5.
Bentuk Kristal
: Tetragonal
6.
Belahan
: 1 arah
7.
Pecahan
: Konkoidal
8.
Berat Jenis
: 2.8-3.2
9.
Tenacity
: Melleable
10.
Diaphoneity
: Translucent
11.
Lain-lain
: Bersifat Diamagnetik
12.
Nilai Ekonomis
: Sebagai koleksi ilmuan
13.
Genesa
: Terbentuk dalam inti bumi
14.
Nama Mineral
: Biotit
Sketsa Mineral
GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR
NILAI
PARAF ASPRAK
21
Nama
NIM
Kelompok
: 3 (tiga) (Reguler B)
No. Urut
:5
No. Peraga
: 22
Identifikasi Mineral
1.
Warna
: Hijau
2.
Cerat (Streak)
: Hijau
3.
Kilap (Luster)
: Kilap Damar
4.
Kekerasan (Hardness) : < 2.5 (Skala Mohs)
5.
Bentuk Kristal
: Isometrik
6.
Belahan
: 1 arah
7.
Pecahan
: Uneven
8.
Berat Jenis
: 3.27_4.37
9.
Tenacity
: Brittle
10.
Diaphoneity
: Opaque
11.
Lain-lain
: Bersifat magnetit, rasa pahit dan bau
arang
12.
Nilai Ekonomis
: Sebagai campuran untuk pengecoran
aluminium dan sebagai batu permata
13.
Genesa
: Terbentu di permukaan bumi
14.
Nama Mineral
: Olivin
Sketsa Mineral
GAMBAR
KETERANGAN GAMBAR
NILAI
PARAF ASPRAK
22
2.8.
Pembahasan
Mineral adalah suatu benda padat yang homogen dan terjadi
dialam, terjadi secara alamiah dengan suatu komposisi kimia tertentu dan
memiliki susunan atom yang teratur, biasanya terbentuk secara proses
Anorganik.
Pada pengamatan mineral ini, saya akan membahas lima buah batu peraga
yang saya amati, yaitu:
2.7.1
Mineral Ortoklas
23
Mineral ini terbentuk akibat adanya aliran magma. Mineral ini juga
memiloki kegunaan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai bahan baku
pembuatan gelas, porselen dan sebagai bubuk penggosok. Selain itu
mineral ini memiliki warna merah dengan cerat merah. Kilapnya adalah
kilap damar dengan kekerasan > 4.5. Bentuk kristalnya monoklin, belahan
2 arah dan pecahannya uneven karena permukaannya kasar, tidak teratur.
Berat jenisnya dari 2.55-2.63 dengan tenacity brittle dan diaphoneitynya
translucent. Mineral ini juga bersifat radioaktif.
2.7.2
Mineral Muskovit
Mineral ini memiliki warna dan cerat yang berwarna emas. Selain
itu kilap yang dimilikinya adalah kilap kaca, memiliki kekerasan < 3.5
pada skala Mohs, dengan bentuk Kristal monoklin. Mineral ini hanya
memiliki 1 arah dengan pecahan konkoidal dan berat jenisnya dari 2.82.9. Tenacity mineral ini Elastic karena dapat dilengkungkan dan kembali
kebentuk semula setelah gaya ditiadakan, diaphoneity mineral ini yaitu,
transparent karena benda dapat tampak jika dipandang melalui suatu
mineral. Selain itu mineral ini biasa dipakai dalam pembuatan alat-alat
listrik dan bahan isian (filter). Untuk ganesa mineral ini yaitu terbentuk
diluar ini bumi.
24
2.7.3
Mineral Kuarsa
Mineral ini memiliki warna putih dan ceratnya putih dengan kilap
yang dimiliki yaitu, kilap kaca. Kekerasanya < 3.5 skala Mohs, bentuk
kristalnya Triklin dengan belahan 2 arah. Pecahan yang dimilikinya adalah
uneven, berat jenisnya 2.67. Pada mineral ini juga menunjukkan Tenacity
brittle, diaphoneity transparent. Mineral ini juga bermuatan listrik bila
dipanaskan dan biasanya mineral ini digunakan dalam pembuatan meja
dan kaca. Untuk genesanya mineral ini terbentuk karena adanya
pengkristalan, dan terbentuk diatas permukaan bumi.
2.7.4
Mineral Biotit
Mineral ini memiliki warna hitam dan ceratnya hitam. Kilap yang
dimiliki adalah kilap damar dan kekerasannya < 4.5 skala Mohs dengan
bentuk Kristal tetragonal. Belahan yang dimiliki yaitu, 1 arah, pecahanya
konkoidal dengan berat jenis 2.8-3.2 dan mineral ini bersifat diamagnetit.
Tenacity mineral ini yaitu, malleable dengan diapnoneity translucent.
25
Genesa mineral ini terbentuk dalam inti bumi, dan biasanya mneral ini
sebagai koleksi ilmuan
2.7.5
Mineral Olivin
2.9.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan saya dan hasil praktikum yang saya
peroleh, maka dapat saya simpulkan:
1.
2.
3.
4.