1. Pengertian Boraks.
Boraks atau Natrium tetraborat memiliki berat molekul 381,37. Rumus
moleku l Na2B4O7.10H2O. Pemeriannya berupa hablur transparan tidak berwarna atau
serbuk hablur putih; tidak berbau. Larutan bersifat basa terhadap fenolftalein. Pada
waktu mekar di udara kering dan hangat, hablur sering dilapisi serbuk warna putih.
Kelarutan boraks yaitu larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih dan dalam
gliserin; tidak larut dalam etanol (Bambang, 2008).
demikian,
pemakaian
berulang
atau
absorpsi
berlebihan
dapat
mengakibatkan toksik (keracunan). Gejala dapat berupa mual, muntah, diare, suhu
tubuh menurun, lemah, sakit kepala, rash erythematosus. Kematian pada orang
dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram, sedangkan pada anak dosis 5-6 gram.
Absorpsinya melalui saluran pencernaan, sedangkan eksresinya yang utama melalui
ginjal. Jumlah yang relatif besar ada pada otak, hati, dan ginjal sehingga perubahan
patologinya dapat dideteksi melalui otak dan ginjal. Dilihat dari efek farmakologi dan
toksisitasnya, maka asam borat dilarang digunakan dalam pangan (Cahyadi, 2006).
3. Pengujian Boraks.
Pengujian boraks diuji secara kualitatif, yaitu hanya mengetahui ada dan
tidaknya boraks. Ada beberapa pengujian boraks secara kualitatif antara lain sebagai
berikut:
a. Asam Sulfat Pekat
Tidak terjadi sesatu kerja yang dapat dilihat dalam keadaan dingin. Meskipun
asam borat (H3BO3), dibebaskan. Namun ketika dipanaskan, asap putih asam borat
dilepaskan. Jika asam klorida pekat ditambahkan pada larutan boraks yang pekat,
asam borat akan mengendap.