Semsol
Semsol
Ampisilin Na 1060
Sulbaktam 550
Dalam wadah vial 5 ml
Aqua pro injeksi
Dalam wadah ampul 4 ml + 0,3 ml = 4,3 ml
Dalam ampul 5 ml
Dibuat 12 ampul
Perhitungan:
1 mg sulbaktam Na ~ 886 g 941 g sulbaktam
564,3 mg 531,3 mg sulbaktam Na ~ 500 mg sulbaktam
1,06 g Ampisilin Na ~ 1g ampisilin
1060 mg ampisilin Na ~ 1000 mg ampisilin.
375 mg campuran ampisilin : sulbaktam = 2:1 larut dalam 1 ml
1500 mg campuran ampisilin : sulbaktam = 2:1 larut dalm 4 ml air
Air untuk 12 ampul = 12 x 4,3 ml = 51,6 ml
Injeksi Rekonstitusi Ampisilin
Formula Jadi :
Ampisilin Na 150 mg/ml
Aqua pi ad 1ml
Tiap vial mengandung :
Ampisilin Na 150 mg/ml
Tiap ampul mengandung :
aqua pi ad 1 ml
Latar Belakang :
Ampisilin untuk injeksi saluran pernapasan (Bronkitis Pneumoniae)
dosis = 150 200 mg/kg ( DI p. 277)
Ampisilin
Ilmu Farmasi : Ampisilin, Mekanisme kerja, Farmakokinetik,
Farmakodinamik, khasiat, sediaan
Indikasi :
Infeksi gram positif dan negatif pada saluran nafas, saluran cerna, saluran kemih.
Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas.
Perhatian: Hati ?hati pada pasien hipersensitif terhadap sefalosporin atau penisilina,
kehamilan, menyusui, pemakaian jangka lama harus dilakukan pemeriksaan fungsi
hati, ginjal, darah.
Efek Samping :
Gangguan pencernaan, urtikaria, eritema multiform, black hairy tongue.
Peringatan :
Probenesid, alopurinol.
Ampisilin adalah antibiotika golongan penisilin semi sintetik, dipakai secara per oral
dan parenteral, aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif dengan spektrum
antibakteri. Absorpsi ampisislin pada pemberian per oral umumnya berlangsung
selama kira-kira 2 jam, tetapi jumlah ampisilin yang diabsorpsi bervariasi antara 20
- 70%. Absorpsi ampisilin yang tidak sempurna ini disebabkan oleh sifat-sifat
amfoternya serta keterbatasan kelarutan dalam air dan kecepatan disolusinya.
Absorpsi diperlambat dengan adanya makanan, tetapi tidak mempengaruhi jumlah
tital ampisislin yang diabsorpsi. Oleh karena absorpsi ampisilin pada pemberian per
oral tidak sempurna dan sangat bervariasi, maka perlu diteliti bioavailabilitasnya
- Keterangan
- Ambripen
- Amcillin
- Ampi
- Arcocillin
- Bannsipen
- Bimapen
- Binotal
- Biopenam
- Broadapen
- Cinam
- Corsacillin
- Dancillin
- Decapen
- Erphacillin
- Etabiotic
- Etrapen
- Hufam
- Kalpicillin
- Kemocil
- Lactapen
- Medipen
- Megapen
- Metacillin
- Mycill
- Opicillin
- Pampicillin
- Parpicillin
- Penbiotic
- Penbritin
- Pincyn
- Polypen
- Primacillin
- Ronexol
- Sanpicillin
- Standacillin
- Unasyn
- Varicillin
- Viccillin
- Xepacillin
- Akrotalin
Indikasi
Pengobatan infeksi yang peka (non-betalaktamase-producting organisme);
bakteri yang peka yang disebabkan oleh streptococci, pneumococci
nonpenicillinase-producting staphilocochi, listeria, meningococci; turunan
H.Influenzae, salmonella, Shigella, E.coli, Enterobacter, dan Klebsiella .
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
DOSIS ANAK:
Infeksi ringan sedang: I.M., I.V.: 100 -150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi
setiap 6 jam. (maksimal:2-4 mg/hari). Oral: 50-100 mg/kg/hari dalam dosis terbagi
setiap 6 jam (maksimal: 2-4 g/hari)
Infeksi berat/mengitis: I.M.,I,V: 200-400 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap
6 jam (maksimal; 6-12 g/hari).
Endocarditis profilaxis: Gigi, mulut, saluran pernafasan atau esophagus: 50
mg/kg digunakan 30 menit sebelum penerapan protokol, Saluran kemih, GI: pasien
resiko tinggi: 50 mg/kg (maksimal 2 g) digunakan 30 menit sebelum penerapan
protokol. Pasien risiko tinggi: 50 mg/kg digunakan 30 menit sebelum prosedur
operasi.
DOSIS DEWASA
Dosis lazim:
Oral : 250 500 mg tiap 6 jam.IM.IV: 50-100 mg/kg/hari setiap 6 jam.
Sepsis/meningitis: IM.IV: 150-250 mg/kg/24 jam dosis terbagi setiap 3-4 jam
(rentang:6-12g/hari).
PENYESUAIAN DOSIS.
ClCr >50 mL/menit: diberikan tiap 6 jam. ClCr 10-50 mL/menit diberikan
setiap 6-12 jam. ClCr <10 mL/menit diberikan setiap 12-24 jam.
Lama pemberian:
Lama pemberian ampicillin tergantung pada tipe dan tingkat kegawatan serta
tergantung juga pada respon klinis dan bakteri penginfeksinya. Seperti contoh
umum jika ampisillin digunakan untuk penanganan infeksi gonore maka ampicillin
diberikan tidak kurang dari 48 72 jam setelah pasien mengalami gejala infeksi
maupun sesuai temuan hasil uji laboratorium. Untuk infeksi persisten, kemungkinan
diberikan untuk beberapa minggu.
CARA PEMBERIAN:
Disesuaikan dengan jeda waktu yang telah ditetapkan untuk
mempertahankan kadar obat dalam plasma. Diberikan dalam keadaan perut kosong
untuk memaksimalkan absorpsi (1 jam sebelum makan dan 2 jam setelah makan).
Farmakologi
Absorbsi: oral: 50%.
Distribusi: empedu, dan plasma jaringan; menembus ke cairan serebrospinal
terjadi hanya ketika terjadi inflamasi meningitis.
Ikatan protein: 15 25%
T eliminasi:
Anak anak dan dewasa: 1-1.8 jam.
Anuria/ARF:7-20 jam.
T max: Oral: 1-2 jam
Eksresi: urin (90% bentuk utuh) dalam 24 jam.
Dialisis: Moderat dilisis melalui Hemo atau peritonial dialisis: 20-50%
Stabilitas Penyimpanan
Ampisilin kapsul, serbuk oral suspensi disimpan pada wadah kedap dengan
suhu antara 15-30C, setelah mengalami pencampuran, ampisilin trihidrat disimpan
dalam lemari pendingin dengan suhu antara 2-8C dan akan bertahan selama 14
hari, tapi jika disimpan dalam suhu ruangan maka akan bertahan selama 7 hari.
Ampisilin injeksi, setelah mengalami pelarutan sebaiknaya digunakan kurang dari 1
jam setelah pencampuran. Stabilitas ampisilin injeksi setelah dilarutkan tergantung
kenaikan konsentrasinya, ampisillin peka sekali dengan cairan yang mengandung
dextrose, karena akan mengakibatkan efek katalitik dan menghidrolisis obat.
Kontraindikasi
Lamanya penggunaan obat : Menilai kondisi pasien sejak awal hingga akhir
penggunaan obat. Mengamati kemungkinan adanya efek anafilaksis pada
pemberian dosis awal.
Daftar Pustaka
Drug information hand book. (DIH). 2006.
AHFS DRUG. 2005
Farmakope Indonesia IV. 1995.
Injeksi
adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, y
angdisuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
selaputlendir! alam FI!ed!IV, sediaan steril untuk kegunaan parenteral digolongka
n menjadi & jenis yang berbeda
:
1! Sediaan berupa larutan dalam air-minyak-pelarut organik yang lain yangdigunaka
n untuk injeksi, ditandai dengan nama,
Injeksi................
alam FI!ed!III disebut berupa
Larutan.
Misalnya
Inj.
Vit!2, pelarutnya a3ua pro injection
Inj.
2amphor oil , pelarutnya 4lea neutralisata ad injection
Inj.
uminal, pelarutnya Sol 5etit atau propilenglikol dan air * Sediaan padat
kering $untuk dilarutkan' atau cairan pekat tidak mengandungdapar, pengencer
atau bahan tambahan lain dan larutan yang diperoleh
setelah penambahan pelarut yang sesuai memenuhi persyaratan injeksi, ditandai d
engannama Sediaan
Steril.
alam FI!ed!!III disebut berupa at padat kering jika akan disuntikkan ditambahat
pembawa yang cocok dan steril, hasilnya merupakan larutan yang memenuhisyarat
larutan injeksi! Misalnya Inj
.
ihydrostreptomycin Sul.at
steril