B.
1.
2.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
Menurut Arief Sadiman, Dkk (2003: 28-29): Media grafis visual sebagimana halnya media
yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang
dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar
proses penyampian pesan dapat berhasil dan efisien.
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan
dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media yang relatif mudah
ditinjau dari segi biayanya.
2. Foto
Foto juga dapat menjadi media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran menulis. Foto
dapat dipilih menjadi sumber tulisan.
3. Lingkungan sekitar
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan
meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah; Lingkungan fisik disekitar sekolah, bahan-bahan yang
tersisa atau tidak dipakai, bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber
atau alat bantu dalam belajar, serta peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Jadi, media pembelajaran lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku
tertentu dari objek atau pengamatan ilmiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan
pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah dengan membawa
pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka.
4. Benda-benda model
Yang dimaksud dengan benda model adalah benda-benda contoh yang akan ditulis oleh anak.
Dalam pembelajaran, benda-benda model dapat dijadikan model yang akan dijiplak, divariasikan
dan dikembangkan oleh siswa. Dengan mengetahui sebuah model siswa dapat mengembangkan
tulisannya secara lebih terarah.
pemahaman dalam berbicara memegang peran penting karena tanpa pemahaman kegiatan
berbicara akan tersendat-sendat. Klasifikasi berbicara dapat dilakukan berdasarkan
tujuannya, situasinya, cara penyampaiannya, dan jumlah pendengaranya. Pembelajaran
berbicara harus dikaitkan dengan keterampilan berbahasa lainnya.
Modul 7 : Penilaian Pembelajaran Keterampilan Berbahasa di SD
Penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa tulis, mencakup penilaian membaca dan
menulis. Teknik penilaiannya menggunakan tes. Tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa membaca adalah tes pemahaman kalimat dan tes pemahaman wacana.
Sedangkan untuk mengukur kemampuan siswa menulis digunakan tes pratulis, tes menulis
terpadu, dan tes menulis bebas.
Penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa lisan mencakup penilaian menyimak dan
berbicara. Teknik penilaian menggunakan tes. Jenis tes untuk mengukur kemampuan
menyimak adalah tes respons terbatas, tes respons pilihan ganda, dan tes komunikasi luas.
Tes untuk mengukur kemampuan berbicaraadalah tes respons terbatas, tes terpadu, dan tes
wawancara.