Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

Dengan Judul

WIRELESS LAN

Disusun oleh :
Muhamad Soleh SKS 14.2
Donny D Ahmad SKS 14.2
Adi Yulian SKS 14.2
Ramadhana Haryu Prima SKS 14.2
Zuliatul HIdayah MIS 14.2
Imroatun MIS 14.2
Zamroni SKS 14.2

(STEKOM)
SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER
SEMARANG
2015/2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Wireless adalah jaringan tanpa kabel yang merupakan suatu solusi terhadap komukasi
yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang
ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil
atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel
tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah
marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses
yang

lebih

cepat

dibandingkan

dengan

jaringan

yang

menggunakan

kabel.

Berkembangnya teknologi yang baru tidak selalu berarti teknologi yang lebih konvensional
lantas ditinggalkan. Sebenarnya antara teknologi yang baru dengan teknologi yang lama kedua
hal ini saling melengkapi, teknologi baru tidak akan bisa dikembangkan tanpa adanya teknologi
yang lama. Dan yang terpenting, diantara sederatan teknologi baru yang kini sedang
berkembang, banyak diantaranya yang saling melengkapi sistem satu sama lain. Sebagai
contoh, teknologi wireless bisa membantu aplikasi dalam teknologi satelit relai.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang
wireless yang marak digunakan dalam perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 WIRELESS LAN
Wireless local area network (WLAN) atau disebut juga dengan Jaringan Lokal Nirkabel
(LAN Nirkabel) menghubungkan dua atau lebih peralatan dengan memanfaatkan metode
pendistribusion tanpa kabel (biasanya dengan spektrum-sebar atau gelombang radio OFDM),
dan biasanya menyediakan koneksi antara sebuah titik akses dengan cakupan internet yang
lebih luas. Hal ini memudahkan mobilitas pengguna tanpa terputus dari jaringan (network).
Area dapat berjarak dari sebuah ruangan tunggal hingga ke satu area (misalnya gedung). Tulang
punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan
menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk
komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari
transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5
GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau
akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau
WPA.
LAN Nirkabel menjadi sangat popular untuk pemakaian rumahan karena kemudahan
instalasinya dan manfaat komersial yang banyak yang ditawarkan kepada pengguna; seringnya
dalam bentuk gratis. LAN Nirkabel banyak dimanfaatkan di kota-kota besar, misalnya di
Kantor Pemerintahan untuk menghubungkan satu wilayah kerja dengan wilayah kerja lainnya.

2.2.TEKNOLOGI WI-FI
Wi-Fi, singkatan dari wireless fidelity merupakan teknologi yang memungkinkan
pengguna komputer dan peripheral sejenis yang mendukung teknologi tersebut (PDA, telefon
genggam) untuk berkomunikasi dalam jaringan LAN atau mengakses internet dengan jaringan
broadband nirkabel. Dengan menggunakan sebuah Wi-fi acces point atau router, maka dapat

dibangun sebuah jaringan LAN atau internet nirkabel dalam cakupan 300 square feet (300 kaki
persegi) atau sekira 100 persegi.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah
dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi
PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai
dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna
yang komputer atau PDA nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu
ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan
mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah
peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED
pada kemasannya.
Teknologi wi-fi mengenal istilah hotspot, yang diartikan sebagai tempat di mana internet
dapat diakses dengan menggunakan teknologi wi-fi. Dengan istilah sederhana, hotspot adalah
daerah yang masuk ke dalam cakupan sebuah wi-fi access point atau router.
Dewasa ini, sejumlah tempat umum telah menyediakan layanan hotspot gratis untuk
menarik pengunjung. Fasilitas hotspot telah memanjakan pengunjung dengan layanan internet
tanpa bayar dengan kecepatan yang cukup memuaskan, sekaligus memberikan keuntungan
pada pemilik tempat-tempat hotspot tersebut untuk meraup keuntungan dari banyaknya jumlah
pengunjung yang datang (misalnya pada caf-caf dan rumah makan). Fasilitas hotspot terdapat
pada kantor-kantor layanan publik, perusahaan komersial dan taman-taman kota juga kampus
dan caf-caf.

Gambar Hotspot

Menilai perkembangan teknologi komunikasi ke depan, sudah dapat dipastikan teknologi


nirkabel akan mendominasi sektor ini. Kepraktisan nirkabel yang ditawarkan dengan
menggunakan ternologi inframerah, bluetooth, dan wi-fi menjadi pertimbangan para pengguna
untuk memanfaatkan teknlogi yang semakin diminati ini.
2.3

MODE KONEKSI

Agar sebuah computer dapat saling terhubung dengan network wireless maka dapat
dilakukan dalam mode Ad-Hoc atau mode Infrastructure.
2.3.1

Mode Ad-Hoc

Jaringan ad-hoc adalah jaringan di mana stasiun berkomunikasi hanya peer to peer (P2P).
Jaringan ini dapat dikonfigurasi dengan menggunakan Perangkat Layanan Independen Dasar
(IBSS).

Gambar Peer-to-Peer atau ad-hoc wireless LAN


Sebuah jaringan peer-to-peer (P2P) memungkinkan perangkat nirkabel untuk secara
langsung berkomunikasi satu sama lain. Perangkat nirkabel dalam jangkauan satu sama lain
dan dapat saling menemukan serta berkomunikasi langsung tanpa melibatkan titik akses pusat.
Metode ini biasanya digunakan oleh dua komputer sehingga mereka dapat terhubung satu sama
lain untuk membentuk jaringan.
Tidak seperti pada jaringan kabel yang mana jaringan peer to peer hanya berlangsung
antara dua komputer, jaringan peer to peer pada jaringan WLAN dapat dilakukan oleh tiga
komputer secara bersama. Semua komputer dapat berhubungan secara langsung dan
menggunakan sumber daya yang ada secara bersama.
Pada jaringan ad-hoc, masing-masing komputer cukup dipasang kartu WLAN dan tidak
diperlukan peralatan lain. Pada jaringan ini, hanya dimungkinkan terjadinya hubungan antar
komputer dalam kelompok jaringan tersebut dan tidak dapat untuk mengakses jaringan lain
kecuali salah satu komputer difungsikan sebagai bridge (akan dijelaskan berikutnya). Jika

jumlah komputer sudah mencapai tiga dan ada komputer lain yang ingin masuk pada jaringan
ini, maka biasanya tidak akan berhasil sampai salah satu dari komputer yang ada memutuskan
hubungan dengan jaringan. Intinya, pada jaringan peer to peer WLAN hanya diijinkan untuk
hubungan antar tiga komputer.
Jika kekuatan sinyal meter digunakan dalam situasi ini, tidak dapat membaca kekuatan
secara akurat dan dapat menyesatkan, karena register kekuatan sinyal terkuat, yang mungkin
merupakan komputer terdekat.
IEEE 802.11 mendefinisikan lapisan fisik (PHY) dan lapisan MAC (Media Access
Control) berdasarkan CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access dengan Collision Avoidance).
Spesifikasi 802,11 mencakup ketentuan-ketentuan yang dirancang untuk meminimalkan
tabrakan yang disebabkan karena dua unit mobile dalam jangkauan jalur akses umum, tetapi di
luar jangkauan satu sama lain.
Pada 802,11 memiliki dua mode dasar operasi: modus ad-hoc dan mode infrastruktur.
Dalam mode ad-hoc, unit mobile mengirimkan langsung secara peer-to-peer. Dalam mode
infrastruktur, unit mobile berkomunikasi melalui jalur akses yang berfungsi sebagai jembatan
untuk infrastruktur jaringan kabel. Karena komunikasi nirkabel menggunakan media yang lebih
terbuka untuk komunikasi dibandingkan dengan LAN kabel, 802,11 desainer juga termasuk
mekanisme enkripsi bersama-kunci: Wired Equivalent Privacy (WEP), Wi-Fi Protected Access
(WPA, WPA2), untuk mengamankan jaringan komputer nirkabel
Kelebihan :
a. Murah
Jaringan ad-hoc tidak membutuhkan perangkat tambahan untuk terkoneksi, hanya
wireless adapter pada setiap komputer yang ingin terkoneksi.
b. Praktis
Tidak memerlukan keahlian konfigurasi routing dan server sebagaimana dalam access
point, dan set-up jaringannya pun sangat mudah dan cepat.
c. Cepat

Transfer data pada ad-hoc mode lebih cepat jika dibandingkan dengan wireless
infrastructure karena langsung tertuju ke komputer tujuan tanpa melalui perangkat lain.

Kekurangan :
a. Tidak dapat terhubung ke internet
ad-hoc adalah jaringan point to point yang menghubungkan antar komputer saja.

2.3.2

Mode Infrastruktur

Mode Infrastruktur adalah koneksi antara dua komputer atau lebih, dengan Access Point
(AP) sebagai pengatur lalu lintasnya. Acces Point adalah suatu perangkat yang dapat
memancarkan sinyal Wifi dalam jangkauan tertentu (sering disebut hotspot). Melalui sinyal
Wifi tersebut, beberapa client bisa terkoneksi ke jaringan dan AP-lah yang akan mengatur lalu
lintas datanya.

Gambar Mode Infrastruktur

Kelebihan :
a. Dapat terhubung ke internet
Dengan jaringan infrastructure dapat berbagi koneksi internet dengan setiap client,
layanan ini yang paling banyak dan umum digunakan saat ini, jika ada kata wireless

atau hotspot pasti yang terpikir dibenak kita adalah terkoneksi ke internet, namun
pada dasarnya itu hanyalah salah satu kegunaan dari wireless saja.
b. Memperluas dan menghubungkan ke jaringan LAN
Fasilitas ini juga yang banyak digunakan karena ini adalah keunggulan utama dari
wireless infrastructure. Komputer pada jaringan LAN dan wireless dapat terhubung
satu sama lain, sehingga dapat digunakan untuk memperluas jaringan LAN,
khususnya untuk client yang nomaden atau berpindah-pindah.
c. Memperluas jangkauan wireless
Jika jangkauan sinyal wireless tidak cukup untuk menjangkau seluruh area kantor
misalnya, maka bisa diperluas menggunakan access point untuk memperluas
coverage area jaringan wireless sehingga tidak perlu membuat jaringan wireless baru.
d. Adanya fasilitas roaming
Jika menggunakan wireless untuk memperluas jangkauan access point, tentu ada lebih
dari satu access point yang digunakan untuk menghubungkan setiap client, maka ada
kalanya client tersebut akan berpindah dari satu area jangkauan access point yang satu
ke area jangkauan access point lainnya, oleh karena fasilitas roaming ini
memungkinkan untuk tetap terkoneksi ke jaringan meski berpindah area tanpa harus
terputus terlebih dahulu, tentunya harus dalam satu jaringan.
e.

Manajemen jaringan
Pada infrastructure mode jaringan dapat di manajemen sebagaimana pada jaringan
LAN, siapa saja yang dapat mengakses dan bagaimana autentikasi kemanan yang
diberikan.

f.

Bridge mode
Fasilitas ini pada dasarnya juga merupakan salah satu cara untuk memperluas
jaringan. Jaringan wireless juga bisa digunakan sebagai bridge atau jembatan untuk
menghubungkan ke client, sebagai contoh yaitu pemanfaatan access point untuk

menyebarkan sinyal saja tanpa manajemen didalamnya karena manajemenya sudah


ditangani oleh router semisal mikrotik.

Kekurangan :
a. Tranfer rate lebih rendah
Dengan menggunakan wireless infrastructure data rate akan lebih rendah jika
dibandingkan dengan ad-hoc maupun LAN, karena jika dibandingkan dengan adhoc, infrastructure mode tidak point to point sebagaimana pada ad-hoc, sedangkan
jika dibandingkan dengan LAN, media yang digunakan wireless adalah gleombang
radio atau udara sedangkan LAN menggunakan media kabel yang lebih cepat data
ratenya.
b. Dibutuhakan kemampuan routing dan manajemen server
Untuk menyetel / setup jaringan wireless diperlukan pengetahuan dan kemampuan
routing serta manajemen server terutama jika terkoneksi dengan sambuagan internet.
Karena untuk menyetel jaringan wireless infrastructure tidak semudah menyetel
jaringan ad-hoc. Bahkan jika untuk yang advance dibutuhkan analisis jaringan
wireless seperti pemiilhan chanel yang digunakan jika disekitar area tersebut ada
jaringan wireless lainnya untuk memaksimalkan sinyal dan juga transfer data
wireless.
c.

Mahal
Membangun wireless infrastructure membutuhkan perangkat access point untuk
menghubungkan dan manajemen client. Jika dibandingkan dengan ad-hoc mode
tentu jauh lebih mahal karena harus membeli perangkat access point.

2.4

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN WLAN

Wireless local area network (LAN Nirkabel) adalah sistem komunikasi data yang
fleksibel yang dapat diimplementasikan sebagai perpanjangan atau pun sebagai alternatif
pengganti untuk jaringan kabel LAN. Dengan menggunakan teknologi frekuensi radio, wireless

LAN mengirim dan menerima data melalui media udara, dengan meminimalisasi kebutuhan
akan sambungan kabel. Dengan begitu, wireless LAN telah dapat mengkombinasikan antara
konektivitas data dengan mobilitas user.
2.4.1

Keunggulan WLAN

Dengan wireless LAN, user bisa membagi akses informasi tanpa harus mencari tempat
sebagai sambungan kabel ke jaringan, dan network manager bisa menset up atau menambah
jaringan tanpa harus melakukan instalasi atau pun penambahan kabel. Wireless LAN
menawarkan beberapa kelebihan seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi
biaya bila dibandingkan dengan jaringan kabel tradisional.

Mobility : Sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi access
yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat
mendukung

produktivitas

dan

peningkatan

kualitas

pelayanan

apabila

dibandingkan dengan jaringan kabel.

Installation Speed and Simplicity : Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat dan
sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang melalui
atap atau pun tembok.

Installation Flexibility : Teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan untuk


bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel.

Reduced Cost-of-Ownership : Meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh


wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada biaya
yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun bila diperhitungkan
secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka secara signifikan lebih
murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat
membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan
jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar bila
dibandingkan dengan wired LAN.

Scalability : Sistem wireless LAN bisa dikonfigurasikan dalam berbagai macam


topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Konfigurasi dapat

dengan mudah diubah Mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah
pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network yang mampu melayani
ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang luas.
2.4.2

Kelemahan WLAN

Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi milik umum yang bersifat bebas
digunakan oleh semua kalangan dengan batasan batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area
jangkauan tertentu tergantung power dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan
pembatasan area yang dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai hal dimungkinan
terjadi pada lapisan fisik, antara lain:

Interception atau penyadapan. Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak
asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah di peroleh di internet.
Berbagai teknik kriptografi dapat di bongkar oleh tools tools tersebut.

Injection. Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection


karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi
siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.

Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja


karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal
frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming
terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga penggunaan
kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya.

Locating Mobile Nodes. Dengan berbagai software, setiap orang mampu


melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap
Wifi dan beragam konfigurasi masing masing. Hal ini dapat dilakukan dengan
peralatan sederhana spt PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda
posisi.

Access Control. Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat
memisahkan node atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak dapat
dipercaya. Sehingga diperlukan access control yang baik.

Hijacking. Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada wireless
karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya
hijacking atau pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan
pencurian atau modifikasi informasi.

Pada lapisan MAC (data layer) juga terdapat kelemahan yakni jika sudah terlalu banyak
node (client) yang menggunakan channel yang sama dan terhubung pada AP yang sama, maka
bandwidth yang mampu dilewatkan akan menurun. Selain itu MAC address sangat mudah di
spoofing (ditiru atau di duplikasi) membuat banyak permasalahan keamanan. Lapisan data atau
MAC juga digunakan dalam otentikasi dalam implementasi keamanan wifi berbasis WPA
Radius (802.1x plusTKIP/AES).
Adapun Keunikan jaringan lokal nirkabel antara lain:

Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda


antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan tidak sampai
pada penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wireless dengan IR).

Bersifat broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah,


sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.

Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena


sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan memiliki
polarisasi.

Mengalami gejala yang disebut multipath yaitu propagasi radio dari pengirim
ke penerima melalui banyak jalur yang LOS dan yang tidak LOS/terpantul.

2.5

CARA KERJA WLAN

Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau infrared) untuk


menukarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus tergantung pada sambungan
secara fisik. Gelombang radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat dengan mudah
mengirimkan daya ke penerima. Data ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang

pembawa sehingga bisa diekstrak pada ujung penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai
pemodulasi dari pembawa oleh sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya
sudah dimodulasikan pada gelombang radio pembawa, sinyal radio akan menduduki lebih dari
satu frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi yang memodulasi
ditambahkan pada sinyal carrier.
Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa
terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda
frekuensinya. Untuk mengekstrak data, radio penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan
menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi wireless LAN tertentu, transmitter/receiver
(transceiver) device, biasa disebut access point, terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang
fixed menggunakan kabel standard. Sebuah access point bisa mensupport sejumlah group kecil
dari user dan bisa dipakai dalam jarak antara seratus sampai beberapa ratus kaki.

Gambar Access Point Outdoor


Access point (atau antena yang terhubung pada access point) biasanya diletakkan pada
tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang
dikehendaki. End user access wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters, biasa
terdapat pada PC card pada notebook atau palmtop computer, atau sebagai card dalam desktop
computer, atau terintegrasi dalam hand-held computer.
BAB 3
PRAKTIKUM

3.1. Istallasi Aplikasi My WIFI Router

1. Pertama tama pastikan anda memiliki wifi adapter dan drivernya sudah terinstall.
2. Pastikan juga anda sudah mempunyai aplikasi installasi My WIFI Router.
3. Klik 2x / klik kanan lalu klik open pada aplikasi M y WIFI Router, maka akan
muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini :

Klik install untuk memulai installasi

Prosses installasi sedang berjalan

Installasi sudah selesai.


4. Check list pada Run My WIFI Router jika ingin langsung menjalankan aplikasi ini.
5. Klik Finish.

Tampilan Utama Pada My WIFI Router

3.2 Cara Membuat Hotspot dengan My WIFI Router.


1. Beri nama dan password pada wifi router.
Pastikan hotspot dalam keadaan mati / tidak aktif, tandanya ada tulisan free WIFI Hotspot is
deactived.

Jika tidak seperti gambar diatas, tombol berwarna hijau berarti tandanya hotspot sedang aktif dan
anda tidak dapat mengganti nama(SSID) dan password sebelum menonaktifkannya dengan cara klik
Deactive Free WIFI.
Aplikasi ini secara otomatis akan membuat virtual adapter pada network connection untuk
jaringan wlan agar dapat digunakan sebagai router.

2. Kemudian klik activate free Wifi untuk mengaktifkannya.

3. Setelah router aktif akan menjadi seperti ini.

4. Jumlah device yang terhubung pada router dan IP nya.

5. Agar client dapat terhubung dengan internet, pada komputer host harus sudah terhubung
dengan internet dan koneksi tersebut harus dishare terlebih dahulu.
6. Masuk ke control panel pilih view network status and task.

Klik change adapter settings.


Klik kanan pada adapter yang ingin di share koneksi internetnya pilih properties.

Virtual router sudah terkoneksi dengan internet

3.3. Keunggulan
Beberapa keunggulan dari aplikasi My WIFI Router ini adalah :

Gratis
Mudah digunakan
Memiliki fitur Limit Speed untuk mengatur kecepatan transfer pada client

Dengan cara :
klik pada tombol panah bawah pada client lalu pilih limit speed dan atur speed yang kamu
inginkan .

Memiliki fitur Blacklist sehingga kita bisa mencegah pengguna yang tidak

diinginkan untuk dapat menggunakan koneksi internet yang kita share, akibatnya perangkat
tersebut hanya bisa membaca dan terkoneksi ke jaringan lokal tetapi tidak dapat menggunakan
koneksi internet / online.
Dengan cara :
klik pada tombol panah bawah pada client lalu pilih add to blacklist dan klik OK.

Bisa sharing video

Bisa sharing data local secara otomatis

3.4. Kelemahan

Tidak bisa membatasi client yang terhubung.


BAB 4
PENUTUP

1. Banyaknya wireless LAN yang aktif dengan konfigurasi default akan memudahkan
para hacker dapat memanfaatkan jaringan tersebut secara ilegal. Konfigurasi default
dari tiap vendor perangkat wireless sebaiknya dirubah settingnya sehingga keamanan
akses terhadap wifi tersebut lebih baik.
2. Keamanan jaringan Wireless dapat ditingkatkan dengan cara tidak hanya
menggunakan salah satu teknik yang sudah dibahas diatas, tetapi dapat menggunakan
kombinasi beberapa teknikteknik tersebut sehingga keamanan lebih terjamin.
3. Tata letak wireless dan pengaturan power/daya transmit sebuah Access Point juga
dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyalahgunaan wireless. Pastikan area
yang dijangkau hanya area yang memang digunakan oleh user.
4. Untuk solusi kemanan wireless dapat menggunakan protokol yang sudah disediakan

yakni WPA2Radius atau sering disebut RSN/802.11i.

Anda mungkin juga menyukai