Anda di halaman 1dari 19

BENCHMARKING

Aanisa Rohmi
Isnawati Manoppo

DEFINISI

Benchmarking adalah sebuah praktik


sistematis untuk mencari yang terbaik,
ide-ide yang inovatif dan prosedur
operasional yang efektif.

ALASAN UNTUK
MELAKUKAN
BENCHMARKING

Benchmarking adalah alat untuk


mencapai bisnis dan tujuan kompetitif
Benchmarking dapat menginspirasi
manajer dan lembaga untuk bersaing
Efektivitas waktu dan biaya

MANFAAT
BENCHMARKING
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Memperbaiki proses kritis yang ada


dalam bisnis
Memantapkan tujuan yang berorientasi
pada pelanggan
Menumbuhkan antusias staf dengan
melihat yang terbaik
Mengidentifikasi peluang-peluang baru
yang terkadang muncul setelah
membandingkan
menjadi lebih berdaya saing
memperpendek siklus perbaikan proses
bisnis dengan percepatan pembelajaran

4 SIFAT UTAMA DARI


BENCHMARKING
Yang melaksanakan benchmarking berusaha
belajar dari yang terbaik dari yang terbaik.
Yang melaksanakan benchmarking berusaha
menjadi yang terbaik dari yang terbaik.
Yang melaksanakan benchmarking
berorientasi keluar, melihat di luar industrinya
dan bahkan di luar industri di Kuliah
Pengendalian Kualitas mana mereka bergerak.
Yang melaksanakan benchmarking pertama
kali memfokuskan diri pada praktek-praktek
terbaik (bagaimana melaksanakan prosesproses kerja kunci) dan kemudian pada metrik
atau ukuran-ukuran (untuk menilai kinerja).

JENIS JENIS
BENCHMARKING
Benchmarking

Srategis
Benchmarking Kompetitif
Benchmarking Fungsional
Benchmarking Generik

BENCHMARKING
STRATEGIS
Benchmarking

ini digunakan
organisasi yang berusaha untuk
meningkatkan kinerja mereka secara
keseluruhan dengan memeriksa
strategi jangka panjang dan
pendekatan umum yang mempunyai
kemungkinan yang besar untuk
berhasil.

BENCHMARKING
KOMPETITIF
Benchmarking

ini digunakan saat


organisasi berfokus untuk
mempertimbangkan posisi mereka
dalam kaitannya dengan
karakteristik kinerja produk dan
layanan utama

BENCHMARKING
FUNGSIONAL
Pendekatan

ini dilakukan dengan


mengadakan perbandingan fungsi
atau proses dari perusahaanperusahaan yang berada di berbagai
industri.

BENCHMARKING GENERIK
Perbandingan

pada proses bisnis


fundamental yang cenderung sama
di setiap industri atau perusahaan,
seperti penerimaan pesanan, dan
pengembangan strategi.
Dalam hal-hal tersebut dapat
diadakan patok duga meskipun
perusahaan itu berada di bidang
industri yang berbeda.

PENDEKATAN
BENCHMARKING
Riset

in house > melakukan penilain


terhadap informasi dalam perusahaan
dengan publik.
Pertukaran langsung > komunikasi
melalui telepon untuk memperoleh
informasi secara langsung.
Kunjungan langsung > melakukan
kunjungan ke lokasi mitra patok duga.
Riset pihak ketiga > menggunakan
surveyor untuk kegiatan patok duga.

PROSES BENCHMARKING
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Memutuskan apa yang akan di


benchmark
Memahami kinerja perusahaan saat
ini
Perencanaan benchmarking
Mengumpulkan data
Mempelajari dan menganalisis data
Mengambil keputusan

MENENTUKAN APA YANG


AKAN DI BENCHMARK
Hampir segala hal dalam perusahaan
dapat di-benchmark, misalnya : suatu
proses lama yang memerlukan perbaikan;
suatu permasalahan yang memerlukan
solusi; suatu perancangan proses baru;
suatu proses yang upaya-upaya
perbaikannya selama ini belum berhasil.

MEMAHAMI KINERJA
PERUSAHAAN SAAT INI
Sebelum melaksanakan
benchmarking, perusahaan harus
memahami kinerjanya sekarang.
Sehingga mengetahui apa yang
harus dirubah dan ditingkatkan
untuk memaksimalkan kinerja
perusahaan

PERENCANAAN
BENCHMARKING
Pada tahap perencanaan dibentuk
suatu Tim Peningkatan Mutu yang
akan menyelidiki proses dan
permasalahannya. Tim ini akan
mendefinisikan proses yang menjadi
target, batas-batasnya, operasioperasi yang dicakup dan urutannya,
dan masukan (input) serta
keluarannya (output).

MENGUMPULKAN DATA
Pengumpulan data/informasi dapat
dimulai dengan yang telah dipublikasikan:
misalkan hasil-hasil studi, survei pasar,
survei pelanggan, jurnal, majalah dan lainlain. Tim dapat juga merancang dan
mengirimkan kuesioner kepada lembaga
yang akan di-benchmark, baik itu
merupakan satu-satunya cara
mendapatkan data dan informasi atau
sebagai pendahuluan sebelum nantinya
dilakukan kunjungan langsung.

MEMPELAJARI DAN
MENGANALISIS DATA
Tim Peningkatan Mutu kemudian membandingkan
data yang diperoleh dari proses yang di-benchmark
dengan data proses yang dimiliki (internal) untuk
menentukan adanya kesenjangan (gap) di antara
mereka. Tentu juga perlu membandingkan situasi
kualitatif misalnya tentang sistem, prosedur,
organisasi, dan sikap. Tim mengindentifikasi mengapa
terjadi kesenjangan (perbedaan) dan apa saja yang
dapat dipelajari dari situasi ini. Satu hal yang sangat
penting adalah menghindari sikap penolakan; jika
memang ada perbedaan yang nyata maka kenyataan
itu harus dapat diterima dan kemudian disadari
bahwa harus ada hal-hal yang diperbaiki.

MENGAMBIL KEPUTUSAN
Tim Peningkatan Mutu menentukan
target perbaikan terhadap proses.
Target-target ini harus dapat dicapai
dan realistis dalam pengertian waktu,
sumber daya, dan kemampuan yang
ada saat ini juga sebaiknya terukur,
spesifik, dan didukung oleh
manajemen dan orang-orang yang
bekerja dalam proses tersebut.

Anda mungkin juga menyukai