Anda di halaman 1dari 10

KMPAR 01

Koko Martono, FMIPA - ITB

Januari 2011

Karakteristik Matematika Dasar dan Analisis


Matematika memiliki bahasa dan aturan yang singkat, jelas, tepat, padat, dan terdefinisi dengan baik (well defined). Pengetahuannya jelas, sistematik, dan mempunyai
struktur yang sangat kuat.
Matematika merupakan suatu instrumen handal untuk mencerdaskan, sehingga dipelajari paling banyak dalam sejarah pendidikan seseorang.
Suatu konteks yang dipelajari matematika dasar (kalkulus dan persamaan diferensial) adalah gerakan perubahan kesetimbangan kestabilan.
Dengan konteks ini suatu keampuhan matematika dasar adalah peranannya sebagai
sekolah berpikir, bahasa pengetahuan, dan instrumen kalkulasi.
Dalam analisis aspek utama yang ditinjau adalah rancang bangun (desain
konstruksi) dari sesuatu yang disertai eksistensi dan ketunggalan.
Dalam matematika dasar pengetahuan dan konsep banyak dibangun dengan penalaran induktif berdasarkan contoh sederhana fenomena inspirator (pemicu)
sasaran dan dengan penalaran deduktif yang minimal.
Dalam analisis real, selain peranan logika induktif, pengetahuan dan konsep dibangun secara rigorious (saksama) dengan penalaran deduktif.
Penalaran induktif bekerja berdasarkan fakta dan fenomena yang muncul untuk
sampai pada suatu perkiraan tertentu sebagai suatu hasil pengamatan.
Penalaran deduktif bekerja berdasarkan asumsi dan kebenaran sebelumnya tetapi
tanpa pengamatan.
Perkiraan dari penalaran induktif kemudian diyakinkan kebenarannya secara deduktif dengan argumen yang tepat, konsisten, dan meyakinkan.
Proses dengan penalaran induktif deduktif digunakan sebagai suatu cara atau jalan masuk dalam mempelajari suatu konsep matematika, khususnya analisis real.
Contoh / fakta Sederhana

pengamatan, proses induktif

Fenomena/gejala teramati

perbandingan

Kebenaran hasil baru

Hasil baru

logika
induktif

pengamatan
renungan
abstraksi
generalisasi

logika deduktif

Pengujian kebenaran hasil baru

logika simbolik, penalaran matematika


metode pembuktian (proses deduktif )

Perkiraan hasil baru

CPAR Bag1
KMPAR-002

Sasaran Perkuliahan Pengantar Analisis Real


Sasaran Perkuliahan
Merekonstruksi pola berpikir kalkulus (limit dan kekontinuan) fungsi satu peubah
real dari aspek rancang bangun disertai dengan kesaksamaan dalam prosesnya.
Memperkenalkan kematangan berpikir matematika yang berguna untuk pendidikan
lanjutan.
Memantapkan pola berpikir induktif deduktif atas konsep himpunan, logika, bilangan real, fungsi, barisan, limit, dan kekontinuan fungsi satu peubah real.
Membuat sinopsis, ringkasan, garis besar, rancang bangun, dan sketsa bukti dari
sekumpulan informasi matematika.
Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dalam bidang analisis dan cara
mengomunikasikan hasilnya secara tertulis.
Pola Pikir dalam Pembelajaran
Berpikir Induktif
Konsep
Matematika
Rigorious

Fenomena / Contoh
Sederhana

KALKULUS
Pengetahuan

Keterampilan

Soal Latihan dan Pemecahan Masalah

Penalaran,
Lambang, Notasi
Matematika

Pemecahan Masalah yang


Berkaitan dengan Konsep

PENGANTAR ANALISIS REAL


Berpikir deduktif

Pendalaman Struktur Informasi


Kalkulus Diferensial Integral
Fungsi Satu Peubah Real

Karakteristik dan Tujuan Matakuliah Pengantar Analisis Real


Visi

Mempelajari pola pikir dan kekuatan matematika analisis

Misi

Desain Konstruksi Keujudan Ketunggalan dari Informasi

Konteks

Bilangan Real Fungsi Barisan Limit Kekontinuan

Konten

Mempelajari struktur bangunan informasi secara saksama

Proses

Penalaran induktif deduktif untuk rancang bangun konsep

CPAR Bag1
KMPAR-003

Materi Perkuliahan Pengantar Analisis Real


Materi Perkuliahan
Pendahuluan: Sistem Aksioma dan Penalaran Matematika...................(2 minggu)
h Penalaran induktif dan deduktif beserta contohnya.
h Sistem aksioma, istilah tak terdefinisi dan terdefinisi, definisi, aksioma, lemma,
sifat, teorema, operasi hingga dan tak hingga.
h Logika matematika, pernyataan berkuantor, pernyataan majemuk, metode pembuktian secara matematika.
h Teori himpunan, fungsi, peta dan prapeta himpunan, sifat surjektif dan injektif,
fungsi komposisi, fungsi invers.
Bilangan Real............................................................................................(3 minggu)
h Sifat aljabar bilangan real, aksioma lapangan, operasi aljabar, sifat aljabar.
h Sifat urutan bilangan real, ketaksamaan dan sifatnya, nilai mutlak dan sifatnya.
h Sifat kelengkapan bilangan real, supremum, infimum, aksioma kelengkapan, garis bilangan, sifat Archimedes.
h Selang, desimal, himpunan hingga, himpunan tak hingga, ketakhinggaan bilangan real, metode diagonal pertama dan kedua, sifat kerapatan rasional di real.
Barisan Bilangan Real..............................................................................(3 minggu)
h Barisan, limit barisan, ketunggalan limit barisan, kekonvergenan, ekor barisan.
h Keterkaitan barisan terbatas, barisan konvergen, dan barisan monoton, prinsip
apit, kalkulasi akar kuadrat, bilangan Euler.
h Barisan bagian, kekonvergenan barisan bagian, eksistensi barisan bagian yang
monoton, teorema Bolzano-Weierstrass.
h Barisan Cauchy, kriteria kekonvergenan Cauchy, barisan kontraktif.
Limit Fungsi Real......................................................................................(3 minggu)
h Konsep limit, titik limit, kondisi definisi limit, definisi limit dengan e - d, ketunggalan limit, berbagai contoh pembuktian limit dengan definisi.
h Kriteria barisan untuk limit, kriteria divergensi, fungsi yang limitnya tidak ada.
h Teorema tentang limit, jumlah, selisih, hasilkali, dan hasilbagi dua fungsi, prinsip apit, kaitan nilai limit dengan nilai fungsi.
h Perluasan konsep limit, limit kiri, limit kanan, limit tak hingga, dan limit di tak
hingga, kriteria barisan untuk berbagai perluasan konsep limit.
Kekontinuan Fungsi Real.........................................................................(3 minggu)
h Konsep kekontinuan dengan limit dan e - d, kriteria barisan untuk kontinu, fungsi diskontinu, fungsi Thomae, kontinu "x \ -_ dan diskontinu "x _, x Df.
h Kekontinuan jumlah, selisih, hasilkali, hasilbagi, dan komposisi dua fungsi, kekontinuan fungsi elementer pada selang, kaitan fungsi kontinu dan terbatas.
h Teorema ekstrim fungsi kontinu, TNA (Bolzano), pengawetan selang.
h Kekontinuan seragam, krietria tak kontinu seragam, teorema perluasan fungsi
kontinu ke selang tutup, teorema hampiran, kekontinuan fungsi invers.

CPAR Bag1
KMPAR-004

Sumber Informasi Materi Perkuliahan Pengantar Analisis Real

Robert G. Bartle and Donald R. Sherbert, Introduction to Real Analysis, second,


John Wiley and Sons, 1994.
William R. Parzynski and Philip W. Zipse, Introduction to Mathematical Analysis,
McGraw Hill Book Company, 1987.
Tom. M. Apostol, Mathematical Analysis, second edition, Addison Wesley, 1978.
Walter Rudin, Principles of Mathematical Analysis, third edition, McGraw-Hill,
1976, 15th printing 1989.
A. J. White, Real Analysis: an Introduction, Addison Wesley, 1968.
Ricard R. Goldberg, Methods of Real Analysis, second edition, John Wiley and
Sons, 1976.
S.L. Gupta and Nisha Rani, Fundamental Real Analysis, second edition, Vikas
Publishing House, 1975, Reprint 1980.
Alton H. Smith and Walter A. Albrecht Jr, Fundamental Concepts of Analysis,
Prentice Hall of India, 1981.
David Alexander Brannon, A First Cource in Mathematical Analysis, Cambridge
University Press, The Open University, 2006.
Sistem Evaluasi Perkuliahan Pengantar Analisis Real
K (kompetensi)

4
NR = 14 k =1U k

Kompetensi diukur dari nilai rata-rata 5 ujian


U1, U2, U3, U4: Ujian ke - 1, 2, 3, 4; UP: Ujian Perbaikan

U1

Skala nilai: 0 100

U2

U3

U4

UP

0 m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 m10 m11 m12 m13 m14 m15 m-ujian

NRUP = 0,5NR + 0,5NUP


A: 80 NR(UP) 100
AB: 73 NR(UP) < 80
B: 65 NR(UP) < 73
BC : 57 NR(UP) < 65
C : 50 NR(UP) < 57
D : 35 NR(UP) < 50
E : 0 NR(UP) < 35

Jadwal Ujian MA 3231 Pengantar Analisis Real


Ujian

Tanggal

Materi

Bobot

Ujian Pertama

2 Maret 2011

Pedahuluan dan Bilangan Real

25%

Ujian Kedua

23 Maret 2011

Barisan Bilangan Real

25%

Ujian Ketiga

13 April 2011

Limit Fungsi Real

25%

Ujian Keempat

4 Mei 2011

Kekontinuan Fungsi Real

25%

Ujian Perbaikan

Medio Mei 2011

Semua bahan MA3231 PAR

50%

CPAR Bag1
KMPAR-005

Pemecahan Masalah
Masalah dimaknai sebagai secara sadar mencari rangkaian langkah tindakan yang
tepat agar diperoleh pemahaman yang jelas, tetapi solusi dari masalahnya tidak secara otomatis dapat tercapai.
Pemecahan masalah dimaknai sebagai mencari jalan keluar dari kesulitan, yang
dikelilingi rintangan, tujuan tak mudah dapat tercapai. Solusi masalah merupakan
suatu prestasi berpikir manusia dan kemampuan berpikir adalah pemberian Sang
Pencipta yang paling berharga. Dari alternatif solusi masalah yang mungkin terpikirkan (jika solusinya tidak tunggal), carilah solusi yang paling optimum.
Gagasan pemecahan dimaknai sebagai mencari sesuatu yang tersirat dari informasi relevan kemudian buatlah rangkaian langkah kerja berikut.
sistematika jaringan ketajaman gagasan langkah operasional
Kelengkapan dan ketajaman informasi disertai komponen pembentuknya (sumber
daya berlimpah) diharapkan dapat mempercepat munculnya gagasan pemecahan.
Tahapan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah
h Orientasi, merumuskan masalah dengan identifikasi berbagai aspeknya.
h Preparasi, mengumpulkan informasi relevan dan mencari yang tersirat.
h Inkubasi, ketika jalan buntu proses berlangsung terus dalam bawah sadar.
h Iluminasi, akhir inkubasi, diperoleh ilham sebagai gagasan pemecahan.
h Verifikasi, pengujian secara kritis dan penilaian setiap langkah gagasan.
Contoh Kasus: Kisah Archimedes (287 212 SM) dan Mahkota Raja
Masalah: Apakah mahkota raja Syracuse dibuat dari emas murni atau tidak?
h Orientasi, bagaimana menentukan logam pembuat mahkota tanpa merusak atau
meleburnya.
h Preparasi, semua cara untuk menganalisis logam diteliti tetapi cara tidak mungkin dilakukan karena dapat merusak mahkota raja.
h Inkubasi, masalah disingkirkan sementara karena jalan buntu, proses terus berlangsung dalam bawah sadar.
h Iluminasi, gagasan pemecahan masalah ditemukan dalam bak mandi, banyaknya
air yang dipindahkan sama dengan berat tubuhnya.
Eureka
h Verifikasi, pengujian hasil temuan: mahkota raja ditimbang, kemudian berbagai
jenis logam seberat mahkota raja dikumpulkan. Setelah itu satu persatu logam
tersebut dicelupkan ke dalam air untuk mengukur berat zat cair yang dipindahkan. Akhirnya, bandingkan berat zat cair yang dipindahkan dari setiap logam ini
dengan berat mahkota raja.

CPAR Bag1
KMPAR-006

Manajemen Pemecahan Masalah


Berbagai pendekatan dalam proses mencari solusi pemecahan masalah

INPUT

Proses
Transformasi

Masalah

Perumusan Masalah

Informasi Relevan

Gagasan Pemecahan

Proses
Berpikir
Kreatif

OUTPUT
Solusi
Masalah

Penyajian Formal

Pemeriksaan Secara
Kritis Setiap Langkah

Perumusan Gagasan
dalam Langkah Operasional

CPAR Bag1
KMPAR-007

Bentuk akar dengan teorema Pythagoras


5

26

27

24
23

28

22

29

21

30

20
2

19

2
6
18

7
17
8
4
3

15
10

14

11

12

13

Barisan {un }, un = n , n = 1,2,3, "

CPAR Bag1
KMPAR-008

Bias optik, panca indera bukan suatu alat bukti

CPAR Bag1
KMPAR-009

Bias optik, panca indera bukan suatu alat bukti

Anda mungkin juga menyukai