NIM
: 1306305025
NO
: 06
1.
2011):
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
Asumsi (Assumptions)
Bahwa asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa keenam dasar sebelumnya
merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala
keterbatasannya. Asumsi asumsi tersebut adalah :
a)
Periode satu tahun: satu tahun adalah waktu yang tepat untuk pelapran ,
karena tidak terlalu pendek, juga tidak terlalu panjang.
d) Harga Pokok (HP) sebagai bahan olah akuntansi: harga pokok faktor
produksi tersebut adalah HP pada saat terjadinya.
e)
f)
2.
sebagai:
a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead
to consistent standards and that prescribes the nature, function, and limits of financial
accounting and reporting.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi
landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batasbatas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan
fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi
keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaankeadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara
meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsepkonsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai
referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar
akuntansi keuangan dan pelaporan.
Kebutuhan akan Kerangka Kerja Konseptual
Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan
pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan
komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. Masalah-masalah yang baru akan
dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah ada.
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual Financial Accounting Standard
Board (FASB) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang
berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu (Dinda, 2010):
(1) SFAC no. 1 objective of financial reporting by business enterprises, yang
menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.
(2) SFAC no. 2 qualitative caracteristics of accounting information, yang
menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
3
sehingga dapat membentuk suatu standar yang akan memandu organisasi dan penyajian
informasi dalam laporan keuangan. Dasar pemikiran dan tujuan dari proyek bersama ini
antara lain adalah 1) akuntansi sewa yang sekarang ada kurang memenuhi kebutuhan
4
user, 2) kompleksitas yaitu kesulitan untuk mendefinisikan garis batas pembeda antara
finance dan operating lease, dan 3) menghilangkan klasifikasi dan akuntansi untuk
operating lease (di sisi lessee), namun tetap ada bagi lessor dalam kasus tertentu
(Ariyanto, 2013). Pada bulan April 2004, dewan IASB dan FASB memutuskan untuk
melakukan pendekatan proyek dalam tiga tahap:
(1) Tahap A akan menunjukkan laporan yang merupakan satu set lengkap laporan
keuangan dan periode yang mereka harus diberikan.
(2) Tahap B akan mengatasi isu-isu yang lebih mendasar yang berkaitan dengan
presentasi dan menampilkan informasi dalam laporan keuangan, termasuk
menggabungkan dan disaggregating informasi dalam setiap laporan keuangan
utama, mendefinisikan total dan subtotal, dan mempertimbangkan kembali
penggunaan langsung atau metode tidak langsung untuk menyajikan operasi kas
arus.
(3) Tahap C akan menunjukkan presentasi dan menampilkan informasi keuangan
interim di AS prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). IASB juga dapat
mempertimbangkan kembali persyaratan dalam IAS 34, tentang pelaporan
Keuangan interim.
Project-project lain yang sedang dilakukan IASB dan menarik untuk dicermati
adalah IFRS for SME dan kerangka konseptual. IASB juga melakukan review
menyeluruh atas IFRS for SME. Sekitar tujuh area berpotensi untuk direvisi. Project
kerangka konseptual IASB awalnya adalah joint project antara IASB dan FASB namun
dihentikan karena prioritas standar lainnya (Wahyuni, 2013). Perkembangan terakhir
adalah diterbitkannya exposure draft: Leases pada bulan Agustus 2010 dan diharapkan
penyempurnaan atas exposure draft: Leases ini pada kuartal ke-2 tahun 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Astika, I. B. Putra. 2010. Teori Akuntansi: Konsep-Konsep Dasar Akuntansi Keuangan.
Denpasar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Ariyanto, Stefanus. 2013. Masa Depan Akuntansi Sewa (JOINT PROJECT IASB
FASB ON LEASES). Artikel Online. https://stefanusariyanto.wordpress.com/
(Diakses tanggal 11 September 2015)
5
Dinda.
2010.
Kerangka
Konseptual
FASB.
Artikel
Online.
https://dindaituchdindhoet.wordpress.com/2010/10/19/kerangka-konseptualfasb/ (Diakses tanggal 11 September 2015)
Kartika.
2011.
Konsep
Dasar
Akuntansi.
Artikel
Online.
https://kartikaharahap.wordpress.com/2011/11/11/konsep-dasar-akuntansi/
(Diakses tanggal 11 September 2015)
Yogi,
Ryan.
2014.
Konsep
Dasar
Paton
dan
Littleton.
https://id.scribd.com/doc/212840520/Konsep-Dasar-Paton-dan-Littleton
(Diakses tanggal 11 September 2015)
Wahyuni. 2013. Refleksi Tengah Tahun 2013 Apakah Adopsi IFRS Secara Global Telah
Menjadi Kenyataan. Artikel Online. http://etw-accountant.com/refleksi-tengahtahun-2013-apakah-adopsi-ifrs-secara-global-telah-menjadi-kenyataan/ (Diakses
tanggal 11 September 2015)