Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
PERILAKU ORGANISASI Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PERILAKU ORGANISASI di program
studi Akuntansi. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen PERILAKU ORGANISASI
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
a.
Latar belakang
Isu isu kontemporer mengenai kepeimpinan belakangan ini makin santer terdengar, banyak para
peneliti yang meneliti tentang berbagai macam kepemimpinan, cara membentuk seseorang
menjadi pemimpin, dan faktor faktor yang mebentuk seseorang menjadi pemimpin. Pada era
globalisasi semacam ini pemimpin yang efetif dan efisien, bersahabat sangat dibutuhkan di dunia
kerja yang semakin cepat berkembang ini, para pemimpin mempunyai tugas untuk megantarkan
suatu organisasi mencapai tujuannya dengan tepat. Para pemimpin harus bisa meminimalisirkan
biaya produksi dan mecapai laba yang sebanyak mungkin untuk kesejahteraan karyawannya,
pemimpin juga dituntut agar peka pada setiap perubahan yang terjadi baik dari dalam maupun
dari luar.
b.
Rumusan masalah
Dari pengkajian dan pendalaman materi mengenai isu isu kontemporer dalam kepemimpinan,
ada banyak masalah yang perlu dipertanyakan, diantaranya adalah ;
1.
2.
3.
4.
c.
Tujuan
Dari penulisan makalah ini penulis berusaha menjelaskan secara singkat tentang materi isu-isu
kontemporer kepemimpinan dengan tujuan
1.
Para pembaca bisa memperoleh ilmu kepemimpinan dari makalah ini.
2.
Pembaca juga diharapkan bisa menginterprestasikan ilmu-ilmu yang didapat dari makalah
ini dan,
3.
Makalah ini bisa menjadi salah satu referensi dalam pembuatan karya ilmiah lainnya.
A.
MACAM-MACAM
BENTUK
KEPEMIMPINAN
DAN
ARTI
SEBUAH
KEPERCAYAAN
Kepemimpinan karismatik
Max weber seorang sosialog ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik.
Karisma berasal dari bahasa yunani yang berarti anugerah. Sebagai suatu sifat tertentu dari
seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya di pandang sebagai
kemampuan atau kualitas supranatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa.
Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang
bersumber dari illahi dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian danggap sebagai seorang
pemimpin. Ada beberapa karakteristik kunci dari pemimpin yang karismatik
1.
Visi dan artikulasi : memiliki visi yang ideal bahwa masa depan lebih baik dari hari ini dan
dan
setelah
visi
dan
misi
ditetapkan,
seorang
pemimpin
kemudian
mlengkomunikasikan kinerja yang tinggi dan meyakini para bawahan bisa mencapainya,
Pertimbangan
yang
bersifat
Dalam beberapa tahun
individual
tujuan-tujuan
ambisius,
memahami
dan
menyetujui
tujuan-tujuan
strategis
berikut
adalah
Konsistensi berkaitan dengan keandalan, prekdiktabilitas, dan penilain yang baik pada diri
seseorang dalam menangani situasi. Inkonsistensi antara kata dan perbuatan akan menurunkan
tingkat kepercayaan.
Kesetiaan kesediaan untuk melindungi dan menyelamatkan muka orang lain. Kepercayaan
mensyaratkan bahwa anda mampu untuk bergantung pada seseorang yang anda yakini tidak akan
berlaku secara oportunistik.
Keterbukaan ini berkaitan tentang apakah anda yakin orang akan mengatakan kepada anda
kebenaran yang sesungguhnya ?
Tiga jenis kepercayaan
Kepercayaan berbasis pencegahan bentuk kepercayaan seperti ini di dasarkan pada
kekhawatiran akan terjadinya pembalasan dendam jika kepercayaan dikhianati. Orang orang
yang memiliki hubungan seperti ini melakukan apa yang mereka katatan karena mereka takut
akan konsekuensi dari tidak melaksanakan kewajibannya.
Kepercayaan berbasis pencegahan hanya bisa berhasil sampai pada tngkat dimungkinkannya ada
hukuman, konsekuensi yang jelas, dan hukuman tersebut benar-benar diberlakukan bila
kepercayaaan dilanggar.
Kepercayaan berbasis pengetahuan kepercayaan didasarkan pada kemampuan memprediksi
perilaku yang bersumber dari pengalaman berinteraksi. Kepercayaan ini terbentuk jika anda
memiliki informasi yang memadai tentang seseorang sehingga anda mengenal mereka secara
cukup baik dan bisa memperkirakan dengan tepat perilaku mereka.
Kepercayaan berbasis pengetahuan mengandalkan informasi dan bukan pencegahan.
Pengetahuan mengenai pihak lain dan kemampuan memprediksi sikap-sikap mereka
menggantikan kontrak, hukuman, dan perjanjian hukum yang umum berlaku pada kepercayaan
berbasis pencegahan.
Pada keprcayaan berbasis pengetahuan, kepercayaan tidak selalu bisa dilukai oleh perilaku yang
tidak konsisten. Jika anda yakin bisa menjelaskan dengan memadai atau memahami pelanggaran
yang dibuatnya, anda tetap bisa menerimanya, memaafkan orang tersebut dan tetap menjalin
hubungan. Namun, inkonsistensi yang sama pada level pencegahan cenderung menghancurkan
kepercayaan. Dalam konteks organisasional, sebagian besar hubungan manajer dan karyawan
adalah kepercayaan berbasis pengetahuan.
Kepercayaan berbasis identifikasi tingkat kepercayaan tertinggi dicapai bila terjalin hubungan
emosional antarpihak yang ada. Kepercayaan berbasis identifikasi muncul karena pihak-pihak
saling memahami niat dan menghargai keinginan yang lain. Pemahaman mutual ini dibangun
sampai ketitik tertentu sehingga masing-masing bisa bertindak secara efektif demi pihak lain.
Anda bisa melihat kepercayaan berbasis identifikasi di organisasi diantara orang-orang yang
telah bekerja sama dalam jangka waktu yang panjang dan memiliki pengalaman yang
memungkinkan mereka untuk saling memahami luar dalam.
Prinsip-prinsip dasar kepercayaan
Penelitian menunjukan adanya beberapa prinsip untuk memahami terbangunnya kepercayaan
dan ketidakpercayaan secara lebih baik.
Ketidak percayaan mengalahkan kepercayaan. Orang yaang memiliki rasa percaya pada ornag
lain menunjukan rasa percayanya dengan cara meningkatkan keterbukaannya terhadap orang
tersebut, membuka informasi yang relevan, dan menyatakan niat mereka yang sebenarnya.
Sedangkan orang yang tidak memiliki rasa percaya akan bertindak sebaliknya.
Kepercayaan mewariskan kepercayaan. Seperti halnya rasa tidak percaya mengalahkan rasa
percaya, menunjukan kepercayaan kepada orang lain cenderung mendorong munculnya balasan
yang serupa.
Pertumbuhan sering kali menyembunyikan rasa tidak percaya. Pertumbuhan memberi peluang
kepada pemimpin untuk mendapatkan promosi dan cenderung mengabaikan tugas-tugasnya.
Penurunan atau perampingan merupakan ujian tertinggi bagi tingkat kepercayaan. penurunan
atau perampingan cenderung menghancurkan lingkungan yang memiliki rasa percaya tinggi
sekalipun.
kepercayaan meningkatkan kekompakan. Kepercayaan berarti orang memiliki keyakinan bahwa
mereka bisa saling mengandalkan.
Kelompok yang tidak memiliki rasa percaya merusak dirinya sendiri. Konsekuensi wajar dari
prinsip sebelumnya adalah para anggota kelompok tidak saling percaya satu sama lain, mereka
akan mengalami kemunduran dan terpecah belah.
Ketidakpercayaan umumnya menurunkan produktivitas. ketidakpercayaan membuat orang
terfokus pada perbedaan kepentingan para anggota, sehingga mempersulit mereka mencapai
tujuan bersama.
Peran kepemimpinan kontemporer
Menyediakan kepemimpinan tim
Beberapa dekade ini kepemimpinan tim menjadi topik yang sangat santer dibicarakan. Peran
pemimpin dalam mengarahkan para anggota tim menjadi isu yang paling penting. Satu hal yang
lebih tepat untuk meggambarkan tugas pemimpin tim adalah berusaha berfokus pada dua
prioritas : mengelola batas eksternal tim dan menfasilitasi proses tim. Pembahasan selanjutnya
akan memecah prioritas ini kedalam empat peran spesifik.
Pertama, pemimpin tim adalah penghubung dengan para konstituen eksternal. Mereka mencakup
manajemen puncak, tim internal lain, pelanggan dan pemasok. Pemimpin mewakili tim ke para
konstituennya, mengamankan sumber-sumber daya yang dibutuhkan, memperjelas ekspekasi
pihak lain terhadap tim, mengumpulkan informasi dari luar, dan berbagi informasi ini dengan
para anggota tim.
Kedua, pemimpin tim adalah orang yang menyelesaikan masalah. Ketika tim memiliki masalah
dan meminta bantuan, pemimpin tim mengadakan rapat dan berupaya untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
Ketiga, pemimpin tim adalah manajer konflik. Jika timbul pertentangan, mereka membantu
memproses konflik tersebut.
Keempat, pemimpin tim adalah pelatih. Mereka menjelaskan rkspektasi dan peran, mendidik,
menawarkan dukungan, memberi semangat dan melakukan apa saja yang diperlukan untuk
membantu anggota tim meningkatkan kinerja mereka.
Mentoring
Untuk menyampaikan kepemimpinan online secara efektif manajer harus mengakui bahwa
mereka memiliki pilihan-pilihan dalam kata, struktur, nada, dan gaya komunikasi digital mereka.
Mereka juga perlu mengembangkan keahlian membaca yang tersirat dalam pesan-pesan yang
mereka terima.
Pembahasan ini mengarahkan kita pada kesimpulan bahwa, bagi sejumlah manajer, keahlian
antarpersonal yang baik mungkin mencakup kemampuan untuk mengkomunikasikan dukungan
dan kepemimpinan melalui kata-kata tertulis pada layar komputer dan memaknai emosi pada
pesan oarang lain.
Kepemimpinan sebagai suatu atribusi
Teori atribusi kepemimpinan mengatakan bahwa, kepemipinan adalah atribusi yang dibuat orang
atas orang lain. Teori ini menunjukan bahwa orang menganggap pemimpin memiliki sifat-sifat
seperti kecerdasan, kepribadian yang menyenangkan, keahlian verbal yang kuat, agresifitas,
pemahaman, dan ketekunan. Pada tingkat organisasi, kerangka atribusi berkaitan dengan kondisi
menggunakan kepemimpinan untuk menjelaskan hasil-hasil organisasional.
Sejalan dengan teori atribusi kpemimpinan, bisa dikatakan bahwa hal penting untuk dikatakan
sebagai pemimpin yang efektif adalah memproyeksikan tampilan menjadi seorang pemimpin dan
bukan berfokus pada pencapaian aktual. Calon-calon pemimpin bisa berupaya membentuk
persepsi bahwa mereka cerdas,berkepribadian, mahir berkata-kata, agresif, pekerja keras, dan
konsisten.
Subtitusi dan Penetralisasi Kepemimpinan
Penetralisasi membuat perilaku pemimpin tidak mungkin menghasilkan perbedaan pada
pengikutnya. Penetralisasi menegasi pengaruh pemimpin. Tetapi, subtitusi membuat pengaruh
pemimpin tidak hanya tidak mungkin namun juga tidak perlu. Subtitusi berfungsi sebagai
pengganti pengaruh pemimpin. Pengalaman dan pelatihan bisa menggantikan kebutuhan atas
dukungan pemimpin atau kemampuan untuk menciptakan struktur dan mengurangi ambiguitas
tugas.
Temuan bahwa pemimpin tidak selalu memiliki pengaruh terhadap para pengikutnya, tidaklah
mengejutkan.
Lagi
pula,
kita
telah
mengenal
sejumlah
variabel
dalam
teks
ini
tugas
Individual
Pengalaman/pelatihan
Tidak ada pengaruh
Profesionalisme
Menggantikan
Ketidakpedulian
terhadap Menetralkan
Menggantikan
Menggantikan
Menetralkan
penghargaan
Pekerjaan
Tugas berstruktur tinggi
Tidak ada pengaruh
Memberikan umpan balik Tidak ada pengaruh
Menggantikan
Menggantikan
sendiri
diformalisasikan
Aturan dan prosedur yang Menggantikan
Menggantikan
ketat
Kelompok
Menggantikan
kerja
yang Menggantikan
kompak
Kesimpulan
Pembingkaian : menggunakan kata-kata untuk mebingkai makna dan memberi informasi kepada
orang lain.
Kepemimpinan karismatik : Max weber seorang sosialog ilmuan pertama yang membahas
kepemimpinan karismatik. Karisma berasal dari bahasa yunani yang berarti anugerah. Sebagai
suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan
biasanya di pandang sebagai kemampuan atau kualitas supranatural, manusia super, atau paling
tidak daya-daya istimewa
Tiga jenis kepercayaan
Kepercayaan berbasis pencegahan
Kepercayaan berbasis pengetahuan
Kepercayaan berbasis identifikasi
Saran
Penulis berharap makalah ini bisa bermnfaat bagi pembacanya, dan mungkin bila ada salah
penulisan atau salah dalam pengambilan sampel penulis mohon maaf dan mengharapkan saran
serta kritik dari pembaca.
Daftar pustaka
Perilaku organisasi (organizational behavior) edisi 12 buku 2 Stephen P.Robbins Timothy A.
Judge
ISU-ISU
KONTEMPORER
dalam KEPEMIMPINAN
Apa itu Kepercayaan ?
Kepercayaan adalah pengharapan positif bahwa orang lain tidak akan-melalui kata-kata,
tindakan, atau keputusanbertindak secara opurtunistik. Istilah pengharapan positif dalam
definisi kita itu mengasumsikan bahwa pengetahuan keakraban dengan pihak lain. Kepercayaan
adalah satu proses ketergantungan-historis yang didasarkan pada sample-sampel pengalaman
yang relevan dan terbatas. Istilah secara opurtunistik merujuk pada resiko dan kerentanan yang
inheren dalam setiap hubungan kepercayaan. Kepercayaan mencakup membuat seseorang rentan
seperti kita, misalnya, kita menyingkapkan informasi intim atau tergantung pada janji-janji lain.
Integritas merujuk pada kejujuran dan kebenaran. Konsistensi terkait dengan kehandalan,
jika
kepercayaan
itu
di
langgar.
tertentu
Pemimpin
Kharismatik
pemimpin
Dlahirkan
mereka.
atau
Dicptakan?
Walaupun minoritas kecil masih berpikir bahwa charisma tidak dapat dipelajari, sebagian besar
pakar berkeyakinan bahwa individu dapat dilatih untuk memperlihatkan perilaku kharismatik dan
dengan demikian dapat disebut pemimpin kharismatik.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Arus riset lainnya difokuskan pada pembedaan pemimpin transformasional dari pemimpin
transaksional. Pemimpin transaksional adalah pemimpin yang memandu atau yang memotivasi
para pengikut mereka menuju ke sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran
dan tugas. Sedangkan Pemimpin Transformasional adalah pemimpin yang menginspirasi para
pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi mereka dan yang mampu membawa dampak
mendalam dan luar biasa pada para pengikut.
KEPEMIMPINAN VISIONER
Mendefinisikan Kepemimpinan Visioner
merupakan
kemampuan
menciptakan
dan
mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik mengenai masa depan organisasi
atau unit organisasi yang tengah tumbuh dan membaik dibanding saat ini. Kualitas visi, sifat
dasar yang menentukan keberhasilan tampaknya adalah kemungkinannya memberikan inspirasi
yang berpusat pada nilai dan dapat diwujudkan, disertai gambaran dan artikulasi yang unggul.
KECERDASAN EMOSIONAL DAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
Emotional intelektual (EI) terbukti berhubungan secara positifdengan kinerja jabatan pada semua
level. Namun EI tampak sangat relevan dalam jabatan yang menuntut derajat tinggi interaksi
social. Para pemimpin besar menunjukkan EI mereka dengan memperlihatkan semua lima
komponen
kuncinya
1.
Kesadaran
diri
2.
Swakelola
3.
Motivasi
diri
4.
Empati
5. Keterampilan social
PERAN KEPEMIMPINAN KONTEMPORER
1.
Menyediakan
Kepemimpinan
Tim
Kepemimpinan mendapatkian tempat yang semakin pentung dalam konteks tim. Ketika tim
semakin popular, peran pemimpin dalam mamandu anggota tim menjadi semakin penting.
2.
Mentoring
Banyak pemimpin menciptakan hubungan mentoring. Mentor adalah karyawan yang
mensponsori dan mendukung karyawan lain yang kurang berpengalaman (protg).
3.
Kepemimpinan
Diri
Merupakan serangkaian proses yang digunakan individu untuk mengendalikan perilaku mereka
sendiri.
Bagaimana
a)
b)
cara
para
pemimpin
Bentuklah
Doronglah
karyawan
menciptakan
para
pemimpin
Kepemimpinan
menciptakan
sasaran
yang
diri?
Diri
tersendiri
diciptakan
sendiri
c) Doronglah penggunaan imbalan diri untuk memperkuat dan meningkatkan perilaku yang
diinginkan
d)
e)
Ciptakanlah
Ciptakanlah
pola
berpikir
iklim
yang
positif
kepemimpinan
diri
dari
situasi.
Kepemimpinan
sebagai
Atribusi
Teori atribusi kepemimpinan adalah ide bahwa kepemimpinan hanya merupakan atribusi yang
dibuat
orang
Pengganti
tentang
dan
individu
Penetral
lain.
Kepemimpinan
Penetrak memustahilkan perilaku pemimpin membuat perbedaan pada hasil pengikut. Penetral
menafikan pengaruh pemimpin. Di pihak lain, pengganti, membuat pengaruh pemimpin bukan
hanya menjadi tidak mungkin melainkan juga tidak perlu.
MENEMUKAN DAN MENCIPTAKAN PEMIMPIN YANG EFEKTIF
a)
Seleksi
Keseluruhan proses yang ditempuh organisasi untuk mengisi posisi manajemen pada hakikatnya
merupakan latihan dalam upaya mengidentifikasi individu-individu yang akan menjadi
pemimpin
b)
yang
efektif.
Pelatihan
Dalam catatan yang optimistic, terdapat bukti yang mengemukakan bahwa pelatihan perilaku
melalui pelatihan pemodelan dapat meningkatkan kemampuan individu memperlihatkan cirri
kepemimpinan kharismatik.
RINGKASAN DAN IMPLIKASI BAGI PARA MANAJER
Bagi para manajer yang memberikan pelatihan pada cara mengisi posisi kunci dalam organisasi
mereka dengan para pemimpin yang efektif, kami telah menunjukkan bahwa tes dan wawancara
membantu mengidentifikasi orang yang memilki cirri kepemimpinan. Selain berfokus pada
seleksi kepemimpinan, para manajer harus juga mempertimbangkan investasi dalam pelatihan
kepemimpinan, banyak orang yang memiliki potensi kepemimpinan dapat meningkatkan
keterampilan mereka melalui kursus formal, loka karya, rotasi tanggungjawab pekerjaan,
pelatihan, dan mentoring.