Anda di halaman 1dari 4

Kegawatdaruratan bedah

Manusia terdiri dari sistem dokter tangani secara komprehnsif dan


holistik karena trauma jarang cuma 1 sistem

Penatalaksanaan trauma awal utama = ATLS (Advance trauma life support)


Anamnesis Alloanamnesis yg utama tanya kronologis trauma co/
pengemudi mobil pake seatbelt ditabrak dari belakang, kepala terantuk
dashboard atau kaca depan, dada terantuk setir pikirkan kira2 lokasi
trauma dimana aja
Anamnesis juga tanya AMPLE (Alergi, Medication, Past history, Last meal,
Enviroment)
PF aturan primary & secondary survey. Beda sama IPD yg head to toe,
di bedah harus diprioritaskan apa yg buat gawat
Primary survey : (sesuai urutan penyebab kematian ssorg)
1. Airway + C-spine control:
- Cek kesadaran (ada respon? Bicara? Org yg bisa bicara artinya airway
bebas, org tidak sadar harus cek airwaynya)
- Sumbatan airway (parsial/total) parsial co/ ngorok atau gurgling
(kumur), stridor (sumbatan akibat darah, muntahan, cairan harus di
suction)
- Cervical spine control kalo ggn bisa tetraplegia (lumpuh 4
ekstremitas)
- Untuk buka airway biasa chin lift tapi tidak aman untuk servikal, jadi
bisa jaw thrust u/ protusi mandibula ke depan jadi lidah terangkat
dengan kedua lengan mempertahankan posisi kepala pasien untuk
fiksasi
2. Breathing:
- Frekuensi napas, reguler, pergerakan dada simetris, ada bagian dada
yang tertinggal, jejas seperti hematom atau luka terbuka, lecet
- Auskultasi paru kiri dan kanan suara nafas turun perkusi kalo
tidak sonor bisa hematothorax, kalo hipersonor bisa pneumothorax
- Pneumothorax close / open biasa ec fraktur costae yg robek
pleura & paru kolaps kalo bertambah hebat yg close bs jadi tension
pneumothorax (gejala air hunger) tidak perlu thorax foto cukup
tusuk di ics 2 & buat jadi simple/open pneumothorax
- Kalo ada luka tusuk di dada dan teraba udara di thorax open
pneumothorax pasang jendela 3 sisi supaya udara yg out tidak
masuk lagi
3. Circulation + external bleeding control

Periksa tensi, nadi, urin output (pasien multiple trauma harus pasang
kateter kecuali ada KI)
- Lakukan external bleeding control kalo ada pendarahan (t.u yg
mengancam nyawa = intratorakal, intraabdomen, fraktur pelvis, fraktur
femur yg terbuka) dimana pasien bs syok hipovolemik ganti cairan
yg hilang dgn pasang infus dan stop pendarahan dgn pasang bebat
untuk penekanan pada luka, jgn di atas luka
- Nilai capillary refill, extremitas dingin? untuk judgement syok
hipovolemik
4. Disability
- Periksa Glasglow coma scale (GCS) periksa eye, movement, verbal
(skor tertinggi 15, terkecil 3) kelompokkan pasien jadi cedara kepala
ringan, sedang, berat (GCS 14-15 ringan, 9-13 sedang, <8 rendah)
- Diameter pupil, sensorik, motorik (skor tertinggi 5-0)
5. Exposure
- Buka seluruh pakaian pasien, tapi cegah hipotermi
- Miringkan pasien ke 1 sisi dan priksa daerah punggung, jejas/hematom

Secondary survey :
- Head to toe examination
- Every single tube examination (Periksa semua lobang hidung,
telinga, mulut, vagina, rektum) = vaginal touche, rectal touche
Dihidung bs keluar darah atau LCS masukin kassa ke hidung dengan
halo sign (kalo kasa bening brarti rhinorhagi, kalo halo sign positif
merah darah)
- Rontgen : cervical lateral, Thorax AP, Pelvis AP (ada pleksus sakralis
kalo pendarahan biasa masif), CT scan fraktur servikal lebih
mengancam nyawa dari yg lain

TRAUMA ANAK
- Luka bakar daerah kepala dewasa dan anak anak ukuran kepala
lebih luas lemak lebih dikit sehingga tidak memproteksi co/ lemak
pembungkus ginjal lebih dikit jadi kalo trauma ginjal lebih bahaya pada
anak
- Organ2 internal relatif lebih dekat ke permukaan badan lebih mudah
injury
- Lebih sering kontusi paru walaupun tidak ada fraktur costae dan
laserasi lien yang buat ruptur lien
- Elastisitas tulang buat greenstik fraktur dan cedera pada lempeng
pertumbuhan
- Gampang hipotermi dibanding dewasa & lebih gampang stres
- Splenektomi pada anak OPSI (Overwelming post splenectomi
infection) limpa masih berguna pada anak dibanding dewasa karena
fungsi suah diambil alih sumsum tulang
- Nadi dewasa sampai 120 pd newborn normal bs sampai 150
tambah umur makin turun (dewasa biasa 70) kebalikan sama tensi
sistolik yg makin naik waktu dewasa
- RR Bayi baru lahir N 50x kalo di dewasa bs tension pneumothorax
- Syok pada anak awalnya rewel kesadarannya, lama2 jadi apatis atau
koma / nadi meningkat dulu kalo siaonotik brarti syok moderate,

tidak ada urin & hipotensi menjadi tanda akhir syok karena awalnya
ada kompensasi yg baik tanda2 ini ga ada di dewasa
Resusitasi hipovolemik atau pendarahan 2x pemberian cairan
kristaloid lalu diikuti pemberian darah yang Cuma komponen tidak
boleh whole blood
Pasang gastric tube supaya pasien tidak distensi abdomen waktu diberi
cairan
Penilaian GCS anak jg agak berbeda
Trauma kepala anak bisa terlihat tidak ada masalah karena kepala
anak masih lunak, kayak di paru tanpa fraktur costae bisa kontusi paru
SCIWORA tidak ditemukan ada fraktur pada rontgen tapi ada gejala
neurologis anak sering epidural hematom
Di daerah abdomen sering trauma di ileum dan yeyunum dan gaster
Trauma lien, hepar, dan renal biasa non operatif penatalaksanaannya
selama pasien stabil dan tidak ada perubahan hemodinamik
Child abuse alloanamnesa dan temuan fisik tidak sesuai / ada riw
trauma berulang

TRAUMA GERIATRI
- Sistem metabolisme sudah terganggu dan banyak penyakit komorbid
- Contoh pasien hipertensi dan dapat propanolol TD bisa N dan nadi
baik padahal lagi syok hipovolemik
- Pada atlit yg syok juga tidak cepat takikardi jgn cm terpaku sama 1
parameter parameter syok banyak nadi, tensi, UO, CRT,
extremitas
- Sist muskuloskelet otot atrofi, lemak >>, densitas tulang turun
gampang fraktur collum fremur padahal cuma jatuh
- Aliran darah serebrospinal jarang, hepar juga sudah menciut (Decrease
hepatic volume) geriatri jarang ruptur hepar (hepar lebih mudah
cedera dari lien karena ukuran besar dan tidak tercover semua)
- Pasien > 55 tahun, harus transfer ke center trauma pasien geriatri
lebih sering syok
- Skor trauma < 15 atau pd analisa gas darah ada basa defisit -6 atau
syok dengan sistolik <90mmHg = prognostik tidak baik dan tidak
berespon pada hipovolemi jadi tidak jelas syok atau tidak
- Adanya hematom/fraktur/cedera tidak sesuai mekanisme elder
abuse
- Agresif resusitasi harus dihindari karenan resistensi perifer sudah buruk
dan harus invasif monitoring

TRAUMA ABDOMEN
- Pastikan dulu ABC lalu tutup dengan plastik supaya usus yg terbural
tidak evaporasi & tidak udem
- Penyebab trauma abdomen bisa trauma tumpul atau tembus (tembak,
tusuk)
- Trauma daerah abdomen apa ada Syok hipovolemik atau peritonitis?
- Syok hipovolemik respon dgn pemberian cairan/tidak kalo stop
brarti bs asumsi pendarahn sudah berhenti
- Peritonitis biasa yg sekunder akibat trauma akibat perforasi dari
usus jadi cairan feses keluar, ktg kemih jadi urin out (urin lebih lambat

buat peritonitis karena urin steril dalam vu), cairan gaster, cairan
empedu, darah
Grafik trauma abdomen tumpul periksa dulu klinisnya (peritonitis
ada?) kalo ada peritonitis harus masuk operasi
Kalo ada syok hemodinamik tidak stabil & bs dikonfirmasi USG FAST
(Focused assisted sonography for trauma) jg harus masuk op
Kalo hemodinamik tidak stabil tapi FAST (-) evaluasi ulang &
pemeriksaan lain seperti diagnostic peritonial aspirasi (+) = op
Stabil, tidak syok, stabil, tidak peritonitis CT scan untuk diagnosis di
awal
Trauma pada daerah hati, limpa, ginjal konservatif
Trauma tembus tembak/ tusuk tentukan ada peritonitis atau syok
kalo ada peritonitis harus di operasi luka tusuk impailment (masih
nempel) jgn coba2 cabut harus lepas di kamar operasi
FAST liat ada cairan bebas di abdomen atau nggak cairan bebas
waktu posisi tidur di beberapa lokasi cekungan di sebelah kanan
perbatasan antara ginjal dan hati, cekungan di sebelah kiri antara
limpa dan ginjal, retro vesika urinaria (kalo hitam di usg = ada cairan
bebas)
Trauma ginjal biasa GK pasien hematuri & ada jejas hematom di
pinggang trauma grade 3 maksimal
2 pertanyaan ada trauma abdomen? Butuh pembedahan? Harus
lewati ABC & bs clinical judgement

Anda mungkin juga menyukai