Anda di halaman 1dari 6

MAHASISWA DAN GAYA HIDUPNYA

Oleh : Sudi Didi Wahyono


3401413067
Jurusan Sosiologi dan Antropologi
Universitas Negeri Semarang
didiacil.95@gmail.com

Mahasiswa sebagai Agent of Change pastilah jelas bahwa disana mahasiswa


memiliki peran dan fungsi sebagai agen perubahan.Perubahan yang dimaksusd
adalah bagaimana mahasiswa meluruskan arah tujuan bangsa dengan dasar nilai
dan norma yang ada dalam pancasila.Dengan berbagai manuver diberbagai bidang
seperti agama,sosial,dan lainnya gaya hidup mahsiswa pastilah dipengaruhi oleh
dasar kepribadiannya.Misalnya saja seorang mahsiswa yang berlatar belakang
religius yang kuat pastilah menunjukan bagaiamana keseharian yang religius pula
sementara seorang mahsiswa yang menekuni bidang ekonomi pasti berusaha
menunjukan penampilan yang modis ketika berada ditempat umum.
Gaya hidup dapat dilihat dengan persepsi yang berbeda diantar dua orang.Pertama
bagi si pemakai mungkin saja menggunakan sesuatu barang yang bermerk
merupakan kebutuhan yang sudah dipertimbangkan dengan matang bukan sekedar
menunjukan kelas sosialnya.Kedua,jika dilihat dari pandangan orang bukan
pemakai pasti ada salah satu persepsi yang mengaggap bahwa menggunakan
barang yang bermerk hanya untuk menunjukan kelas sosialnya dengan sedikit
paksaan.
Tidak ada yang salah mengenai bagaimana setiap individu yang dalam hal
ini adalah mahasiswa untuk berperilaku yang berkaitan dengan gaya hidup.Salah
satu poinya adalah bahwa gaya hidup yang mereka lakukan merupakan cara
mereka memperoleh kenyamanan dalam berinterkasi.

Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa terdapat dua faktor


yang mempengaruhi gaya hidup, yaitu dari dalam diri individu (internal) dan luar
(eksternal).

a.

Faktor internal

Sikap
Sikap merupakan keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk
memberikan tanggapan terhadap sesuatu. Melalui sikap, individu memberi
respon positif atau negatif terhadap gaya. Keadaan jiwa dipengaruhi oleh
tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.

Pengalaman dan pengamatan


Pengalaman mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku.
Pengalaman diperoleh dari tindakan di masa lalu. Hasil dari pengalaman
sosial membentuk pandangan terhadap suatu objek. Seseorang tertarik
dengan suatu gaya hidup tertentu berdasarkan pengalaman dan
pengamatan.

Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku
yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu. Kepribadian
mempengaruhi selera yang dipilih seseorang, sehingga mempengaruhi
pula bagaimana gaya hidupnya.

Konsep diri
Konsep diri menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen
dengan image merk. Bagaimana individu memandang dirinya akan

mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari
pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi
permasalahan hidupnya.

Motif
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa
aman dan kebutuhan terhadap. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan
akan prestise itu besar, maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung
mengarah kepada gaya hidup hedonis.

Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang
berarti mengenai dunia.

b.

Faktor eksternal

Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku
dan gaya hidup tertentu.

Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan
sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan
membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi
pola hidupnya.

Kelas sosial

Kelas sosial juga mempengaruhi gaya hidup. Ada dua unsur pokok dalam
sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan dan
peran. Hierarki kelas sosial masyarkat menentukan pilihan gaya hidup.

Kebudayaan
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola
pikir, merasakan dan bertindak.
Dari pemaparan secara kontekstual diatas dapat kita amati dengan keadaan

yang ada di Universitas Negeri Semarang yang dari tahun ke tahun semakin
berkembang baik secara fisik lingkungan maupun kualitas akademisnya.
Mahasiswa Universitas negeri semarang

berasal dari berbagai latar

belakang seperti asal daerah,agama,suku,bahasa dan termasuk pola pikir setiap


individu yang ada di kampus konservasi ini.Banyak dari mereka yang berusaha
menguatkan jati diri mereka disaat berada dilingkungan yang pastinya akan
banyak sekali pengaruh baru yang akan menerpa.
Perkembangan Universitas Negeri Semarang dari segi fisik dapat dilihat
bagaimana fasilitas pendukung seperti tempat makan yang beragam jenis,kedaikedai kopi,Berbagai fasilitas yang tersedia dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan
cara yang berbeda dan tujuan yang berbeda.Mulai dari memanfaatkan jaringan
Wifi/Hotspot yang kuat untuk merampungkan tugas demi tujuan akademik,ada
juga yang memanfaatkan sebagai tempat relaksasi dan yang paling umum adalah
tempat berkumpul serta membangun relasi.Tidak ada yang salah dengan berbagai
cara yang mereka lakukan jika terlepas dari tujuan awal dan utama mereka berada
di UNNES.Adanya bebagai tempat belanja dan kos-kosan bagi mahasiswa pun

dapat menunujukan bagaimana gaya hidup mahasiswa UNNES.Ramainya kedaikedai kopi ataupun tempat sejenisnya menunjukan bahwa mahsiswa memiliki
pola pikir yaitu berusaha menunjukan kepada orang lain bahwa berada pada ruang
publik tersebut memberikan prestise yang tinggi.Selain itu menggunakan barangbarang bermerk pun menjadi sorotan yang mana hal tersebut menunjukan
kepribadian seseorang.
Dari apa yang penulis amati kebanyakan mahasiswa yang menyampingkan
gaya hidup lebih fokus untuk menuntaskan tugas akademik mereka dibandingkan
mahasiswa yang lebih suka membeli dan memakai barang bermerk.Gaya hidup
mereka yang menurut saya membuat mereka tidak fokus pada tugas akademik dan
lebih memikirkan bagaiaman mereka terlihat menarik dimata mahasiswa lain.

Daftar Pustaka
Aldin,Alfathri. 2006. Resistensi Gaya Hidup : teori dan realitas. Jakarta: Jalasutra
Nisak, Khairatun. 2014. Skripsi Perbedaan gaya hidup hedonis mahasiswa
Psikologi yang tinggal di kosan dan yang tinggal dirumah orang tua. Pekanbaru:
UIN SUSKA RIAU

Anda mungkin juga menyukai