Presentan
Pevy Astrie Pratista
Preseptor:
dr. Wiwiek Setyowulan, Sp.A, M.Kes
SMF Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Muhammadiyyah Bandung
2015
DEFINISI
Syok adalah suatu proses akut yang
dikarakteristikan
oleh
ketidakcukupan
perfusi dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan
kebutuhan metabolik (kebutuhan oksigen)
atau
penurunan
pasokan
metabolik.
Ketidakcukupan akan pasokan oksigen
mengakibatkan tubuh merespon dengan
merubah metabolisme energi sel menjadi
anaerobik, akibatnya dapat terjadi asidosis
laktat.
EPIDEMIOLOGI
Syok terjadi hampir pada 2% dari anak-anak
dan orang dewasa yang dirawat inap di
rumah sakit (sekitar 400.000 kasus/tahun).
Tingkat kematiannya berkisar 20-50%.
Tingkat kematian syok pada pasien pediatri
telah menurun sebagai akibat dari adanya
edukasi,
misalnya
pada
program
pembelajaran
pediatric
advanced
life
support (PALS), di mana dapat dilakukan
deteksi dini dan intervensi dini pada pasien
yang kritis
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
1)
Syok hipovolemik
Merupakan tipe syok yang paling sering
dijumpai
pada
anak,
disebabkan
oleh
penurunan volume darah akibat perdarahan,
nonperdarahan, dan dehidrasi.
Etiologi :
Diare, muntah, perdarahan
(internal dan
eksternal),
diuresis
osmotik
(misalnya
ketoasidosis diabetikum), asupan cairan
menurun, kehilangan cairan ke rongga ketiga,
dan luka bakar.
2)
Syok distributif
Terjadi akibat ketidaknormalan distribusi aliran
darah sekunder karena gangguan tonus
vasomotor meskipun curah jantung normal
atau meningkat.
Etiologi :
Sepsis, merupakan penyebab tersering
Anafilaktik, akibat reaksi alergi sistemik
Neurogenik, akibat trauma pada medulla
spinalis
3)
Syok kardiogenik
Disebabkan oleh curah jantung sekunder
menurun akibat kerusakan dan atau disfungsi
miokardia.
Etiologi :
Penyakit
jantung
bawaan,
miokarditis,
kardiomiopati,
aritmia,
keracunan
atau
intoksikasi obat, jejas miokardia (trauma).
4)
Syok obstruktif
Pada anak jarang terjadi, disebabkan oleh
obstruksi mekanik yang mengganggu curah
jantung yang adekuat.
Etiologi :
Tamponade jantung, tension pneumothorax,
emboli paru masif
5)
Syok disosiatif
Tipe syok ini juga jarang dijumpai pada anak,
terjadi pada keadaan oksigenasi jaringan yang
tidak adekuat, sekunder akibat afinitas Hb
terhadap oksigen yang abnormal.
Etilologi :
Methemoglobinemia,
keracunan
karbon
monoksida
Stadium Syok
Manifestasi klinis
Tanda klinis
Blood loss ( %)
Heart rate
Dekompensasi
25 40
Takikardia ++
Ireversible
> 40
Taki/bradikardi
Normal/menuru
a
Tidak terukur
Nadi/volume
Capillary refill
Normal/menurun
Normal/meningk
n
Menurun +
Meningkat > 5
Menurun ++
Meningkat ++
at
detik
3-5 detik
Dingin, pucat
Dingin/mottled
Dingin+/deadl
Takipneu +
y pale
Sighing
Lethargi
respiration
Reaksi - /
Bereaksi
hanya
Kulit
Pernafasan
Kesadaran
Kompensasi
Sampai 25
Takikardia +
Takipneu
Gelisah
terhadap nyeri
SYOK ANAFILAKSIS
Definisi
Anafilaksis
adalah
reaksi
hipersensitivitas yang bersifat sistemik,
berat, serta mengancam jiwa. Reaksi ini
berlangsung dalam beberapa menit
sesudah paparan, dapat bertahan
hingga dua jam atau lebih.
Manifestasi Klinis
Sebagian besar diawali dengan gejala pada
kulit atau saluran pernapasan. Gejala
bervariasi, bergantung pada organ yang
terkena.
Karakteristik yang khas: onset terjadi
segera sesudah paparan allergen, interval
waktu antara beberapa detik hingga 1-2
jam, bergantung pada rute pemberian (i.v
biasanya
lebih
cepat)
dan
derajat
sensitisasi.
Organ
System respirasi
dan
wheezing,
bagian
sesak)
bawah
dapat
(batuk,
terjadi
juga
Vasodilatasi,
bradikardia,
aritmia,
Gastrointestinal
palpitasi,
(relative
takikardia,
atau
hipotensi,
absolut),
syok,
infark
Reproduksi
Neurologis
Gelisah,
nyeri
kepala,
pening,
Kriteria Diagnostik
Keterlibatan
kulit
dan
mukosa
(urtikaria
generalisata,
pruritus
atau
kemerahan,
pembengkakan pada bibir-lidah-uvula)
Gangguan system respirasi (dyspnea, wheezing,
bronkospasme, stridor, hipoksemia)
Tekanan darah menurun atau ditemukan gejala
gagal organ (hipotonia, sinkop, inkontinensia)
Gejala gastrointestinal yang bersifat persisten
(nyeri abdomen, muntah)
Tahapan
Tahapan
Kulit
I
Temuan Klinis
Saluran Cerna
Saluran
Kardiovaskular
Respiratori
-
Mual, kram
Rinorea,
Takikardia,
kemerahan,
hoarseness,
perubahan
urtikaria,
dyspnea
tekanan
Pruritus,
kemerahan,
urtikaria,
II
III
angioedema
Pruritus,
angioedema*
Pruritus,
Muntah,
Edema
kemerahan,
defekasi, diare
bronkospasme,
urtikaria,
IV
Muntah,
kemerahan,
defekasi, diare
angioedema
aritmia
laring, Syok
sianosis
angioedema*
Pruritus,
urtikaria,
darah,
Henti napas
Henti jantung
Tatalaksana
Keterangan
*
SYOK HIPOVOLEMIK
Definisi
Syok
Manifestasi Klinis
Anxietas,
lemas,
gangguan
mental
karena
menurunya perfusi ke otak
Hypotensi karena menurunya volume sirkulasi
Nadi cepat, lemah karena penurunan aliran darah
Kulit dingin dan lembab karena vasokontriksi dan
stimulasi kelenjar keringat
Pernafasan cepat dan dalam karena stimulasi saraf
simpatis dan asidosis
Hypothermy karena menurunya perfusi dan
penguapan keringat
Haus dan mulut kering karena kekurangan cairan
Lemah dan lelah karena inadequate oksigenasi
Patofisiologi
SYOK OBSTRUKTIF
Definisi
Terdapat
penyumbatan
yang
menyebabkan aliran darah terganggu,
pada beberapa kondisi hal ini bisa
menyebabkan timbulnya syok.
Cardiac Tamponade
Tension Pneumothorax
Emboli Masisive Paru
Stenosis Aorta
SYOK KARDIOGENIK
Syok
Tatalaksana
SYOK SEPTIK
Manifestasi klinis :
Demam tinggi
Diagnosis :
untuk
menentukan
bakteri
SIRS
Terdapat paling sedikit 2 dari 4 kriteria, antara lain harus berupa
abnormalitas suhu atau hitung leukosit
Infeksi
Kecurigaan atau terdapat bukti infeksi (dengan kultur
(+)), pewarnaan jaringan, atau tes polymerase chain
reaction (PCR) disebabkan suatu pathogen ATAU
Sindrom klinis yang berhubungan dengan risiko tinggi
infeksi.
Bukti
infeksi
termasuk
pemeriksaan
klinis,
Sepsis
SIRS ditambah dengan persangkaan atau bukti suatu infeksi
Sepsis Berat
Sepsis ditambah dengan 1 dari berikut :
-Disfungsi kardiovaskular ATAU
-Acute respiratory distress syndrome (ARDS) ATAU
-2 disfungsi organ lainnya seperti yang tercantum pada table 7
Syok Septik
Sepsis dan disfungsi organ kardiovaskular seperti didefinisikan
pada table 7
Kardiovaskular
Meskipun pemberian bolus cairan i.v 40 ml/kgBB dalam 1 jam
Tekana darah menurun (hipotensi) <5 persentil untuk usia atau
tekanan sistol <2 SD di bawah normal untuk usia
ATAU
Perlu obat vasoaktif untuk memelihara tekanan darah dalam
range normal (dopamine >5 g/kgBB/menit atau dobitamin,
epinephrine, atau norepinephrine pada setiap dosis)
Dua dari berikut :
-Asidosis metabolit yang tidak dapat dijelaskan: base deficit > 5,0
mEq/L
-Laktat arteri meningkat > 2x limit atas normal
-Oliguria: output urin <0,5 ml/kg/jam
-Capillary refill memanjang >5 detik
-Perbedaan suhu core dan perifer >3 C
Tatalaksana
Tercapai dalam 3 jam
Pengukuran kadar laktat serum
Pengambilan kultur darah sebelum pemberian antibiotic
Pemberian antibiotic broad spectrum
Pemberian cairan kristaloid 20 ml/kgBB untuk hipotensi atau kadar laktat 4
mmol/L
Tercapai dalam 6 jam
Pemberian vasopressor (untuk hipotensi yang tidak berespon terhadap
resusitasi cairan) untuk mempertahankan mean arterial pressure (MAP) 65
mmHg
Pada keadaan hipotensi arterial persisten walaupun sudah dilakukan resusitasi
volume (syok septik) atau laktat initial 4 mmol/L (36 mg/dl)
Ukur central venous pressure (CVP)
Ukur central venous oxygen saturation (SvcO2)
Nilai ulang kadar laktat apabila kadar laktat initial meningkat
Target resusitasi adalah meliputi CVP 8 mmHg, Svco2 70% dan nilai laktat
yang normal.
Prinsip Tatalaksana
TATALAKSANA SYOK
1.
2.
3.
8.
9.
12.
13.
TERIMA KASIH