Anda di halaman 1dari 44

BANTUAN HIDUP DASAR

Departemen Anestesiologi
FKUI

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


TUJUAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
Mempertahankan pernafasan dan sirkulasi yang adekuat
sampai kondisi yang menyebabkan henti nafas dan henti
jantung dapat diatasi.
DEFINISI HENTI NAFAS DAN HENTI JANTUNG
Henti nafas adalah apabila pernafasan berhenti (apnu).
Sedangkan henti jantung adalah apabila jantung berhenti
berkontraksi dan memompa darah. Kedua keadaan ini saling
berkaitan.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


SEBAB-SEBAB HENTI NAFAS DAN HENTI JANTUNG
Henti nafas dapat disebabkan oleh gangguan atau penyakit
pada jalan nafas atau pernafasan (primer), dan henti jantung
diakibatkan gangguan atau penyakit kardiovaskular (primer).
Sistem kardiovaskular dan pernafasan selalu berinteraksi.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


SEBAB-SEBAB HENTI NAFAS
1. Sumbatan Jalan Nafas
Sebab2 sumbatan jalan nafas adalah :
Darah
Muntahan
Benda asing
Trauma langsung pada wajah atau tenggorokan
Spasme larings, bronkus
Radang
Depresi susunan syaraf pusat oleh karena trauma kepala,
tumor, gangguan metabolik dan obat-obatan misalnya
narkotika

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


SEBAB-SEBAB HENTI NAFAS
2. Gangguan atau penyakit paru
Kelainan patologis paru yang berat akan memperburuk
oksigenasi dan ventilasi, yaitu :
Infeksi
Aspirasi
Asthma bronkhiale
Edema paru
Kontusio paru
Pneumothoraks, hematothoraks

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


SEBAB-SEBAB HENTI NAFAS
3. Gangguan neuromuskular
Otot2 pernafasan utama adalah diafragma dan otot2
interkostal. Otot2 interkostal dapat lumpuh bila terjadi
kerusakan pada vertebra servikalis. Misalnya pada :
Myasthenia gravis
Sindrom Guillain-Barre
Multipel sklerosis
Poliomyelitis
Kyphoscoliosis
Distrofi muskuler
Penyakit motor neuron

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


SEBAB-SEBAB HENTI JANTUNG
Sebab henti jantung dapat primer atau sekunder.
Henti jantung primer adalah apabila penyebab yang langsung terjadi
dari jantung, yaitu :
1) Gagal jantung
2) Tamponade jantung
3) Miokarditis
4) Kardiomiopatik hipertropik
5) Fibrilasi ventrikel akibat iskemia miokardium, infark miokardium,
sengatan listrik, obat-obatan, gangguan elektrolit
Henti jantung sekunder terjadi akibat gangguan yg berasal dari luar
jantung, misalnya :
1) Asfiksia karena sumbatan jalan nafas
2) Anoksia karena tercekik, edema paru
3) Kehilangan banyak darah yang akut
4) Hipoksemia karena anemia
5) Syok septik stadium akhir

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

INDIKASI BHD
1) Henti nafas
2) Henti jantung
TAHAPAN-TAHAPAN BHD
1) Tindakan BHD dilakukan secara berurutan dimulai
dengan penilaian dan dilanjutkan dengan
tindakan.
2) Urutan tahapan BHD adalah menilai,
mengaktifkan Layanan Gawat Darurat (LGD),
melakukan tindakan ABCD.

Rantai pertama (the first link)


Akses segera (early acces)
1)Identifikasi segera kondisi penderita, kontak segera
ke sistem emergensi
2)Beritahukan segera keadaan penderita tersebut
sebelum melakukan RJP pada orang dewasa dan
sekitar satu menit setelah memberikan pertolongan
RJP bagi bayi dan anak.
3) Penilaian cepat tanda-anda potensial henti jantung
4)Pengiriman segera tenaga penolong utama (first
Responder) seperti dokter jaga/perawat mahir untuk
menyediakan defibrillator dan peralatan bantuan
hidup lanjut kardiovaskular ke
tempat kejadian.

Rantai kedua (the second link)


RJP segera (early cpr)
Rantai ketiga (the third link)
Defibrilasi
segera
(early
defibrilation)

Rantai keempat (the fourth link)


Pertolongan lebih lanjut oleh paramedis ditempat
merupakan rantai penting untuk keberhasilan
manajemen henti jantung.
Petugas
ACLS
membawa
alat-alat
untuk
membantu ventilasi, obat-obat intravena, obat
untuk mengkontrol aritmia, dan stabilisasi
penderita untuk dirujuk ke ICU.

Tahapan-tahapan BHD :
1. Penilaian awal
2. Membebaskan jalan napas
3. Memberi napas buatan dengan hawa
ekshalasi penolong.
4. Pijat jantung.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


MENILAI KESADARAN
Periksa pasien dan lihat responsnya dengan menggoyang bahu
pasien dgn lembut dan bertanya dgn cukup keras apakah
kamu baik-baik saja? atau siapa namamu?
1) Bila pasien menjawab
atau bergerak; biarkan
pasien tetap pada posisi
ditemukan kecuali bila
ada bahaya pada posisi
tsb, dan dipantau terus
menerus.
2) Bila pasien tdk
memberikan respons;
aktifkan LGD/EMS;
teriaklah mencari
bantuan, sambil
membuka jalan nafas.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


MENGAKTIFKAN LGD / EMS
Meminta bantuan dengan berteriak atau menelepon LGD/EMS

Pada waktu meminta


bantuan sebutkan lokasi
kejadian, jenis kejadian,
misalnya serangan
jantung, trauma, dll,
kondisi pasien, bantuan
apa yg sudah diberikan dll.

A- airway
Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa
Pasien sadar

Pasien tak sadar, ada nafas?


Look - lihat gerak nafas
Listen - dengar suara
nafas
Feel - raba udara nafas

ajak bicara, jika


suara jelas airway
bebas

Ada nafas

Tidak ada nafas


berikan nafas buatan
berikan oksigen

|
Cari suara nafas tambahan:
snoring - pangkal lidah
gargling - cairan
crowing - edema larynx /
spasme plica vocalis

Menilai jalan nafas

LIHAT - LOOK

DENGAR - LISTEN

Gerak udara nafas dengan


telinga

RABA - FEEL

( Look - Listen - Feel )

Gerak dada & perut


Tanda distres nafas
Warna mukosa, kulit
Kesadaran

Gerak udara nafas dengan


pipi

Tanda sumbatan / obstruksi


mendengkur : pangkal lidah (snoring)
suara berkumur : cairan (gargling)
stridor : kejang / edema pita suara (crowing)

MAKIN
PARAH

gelisah (karena hipoksia)


gerak otot nafas tambahan (tracheal tug,
retraksi sela iga)

gerak dada & perut paradoksal


sianosis (tanda lambat)

Penyebab sumbatan jalan nafas paling sering :


pangkal lidah yang jatuh ke belakang

Korban tak sadar jangan diberi bantal, jangan diganjal bahu

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


BUKA JALAN NAFAS
Pada pasien yg tidak sadar, maka tonus otot2 rahang lemah
sehingga lidah dan epiglotis dapat menyumbat farings atau
jalan nafas atas.
Apabila tidak ada riwayat trauma kepala/leher, penolong dpt
membuka jalan nafas dgn cara angkat kepala-angkat dagu
(head tilt-chin lift maneuver). Cara lain adalah dgn dorong
rahang bawah (jaw thrust maneuver).

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

HEAD TILT-CHIN LIFT MANEUVER


Posisikan telapak tangan pada dahi sambil mendorong dahi ke
belakang, pada waktu yg bersamaan ujung jari tangan yg lain
mengangkat dagu. Ibu jari dan telunjuk harus bebas agar dapat
digunakan menutup hidung jika perlu memberikan jalan nafas.

Membebaskan jalan nafas tanpa alat

CHIN LIFT

HEAD TILT
HEAD TILT jangan dilakukan pada trauma

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

JAW THRUST MANEUVER


Posisikan kedua tangan pada sisi kanan dan kiri kepala pasien
dengan siku bersandar pada permukaan tempat pasien
telentang, dan pegang sudut rahang bawah dan angkat dengan
kedua tangan mendorong rahang bawah ke depan.

CHIN LIFT

HEAD TILT

JAW THRUST

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


BREATHING (PERNAFASAN)
Sambil mempertahankan jalan nafas terbuka, dinilai pernafasan
dengan mendekatkan telingan ke hidung dan mulut pasien.
LIHAT, DENGAR, RASAKAN ada tidaknya
udara keluar masuk :
Lihat pergerakan dada naik turun
Dengar suara nafas pada mulut
pasien
Rasakan hembusan nafas dengan
pipi
Penilaian tidak boleh > 10 detik
Bila pernafasan adekuat, pantau
terus dan cari bantuan
Bila tdk ada nafas; cari bantuan.
Pasien diposisikan telentang, buka jln
nafas dan bersihkan sumbatan di

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

PERNAFASAN BUATAN
Bantuan ini harus diberikan pada semua pasien yg tidak
bernafas atau pernafasannya tidak adekuat.
Beberapa cara memberikan bantuan pernafasan adalah :

Bantuan pernafasan mulut ke mulut


Bantuan pernafasan mulut ke hidung
Bantuan pernafasan mulut ke sungkup
Bantuan pernafasan dengan kantung nafas buatan (bag mask
device)

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

PERNAFASAN BUATAN MULUT KE MULUT


Nafas buatan mulut ke mulut adalah cara yang paling
sederhana, cepat meskipun menggunakan udara ekhalasi
penolong dengan kadar oksigen sekitar 16% saja.
Caranya:
pertahankan head tilt-chin lift
jepit hidung dengan ibu jari dan telunjuk
dengan tangan yang melakukan head tilt
buka sedikit mulut pasien
tarik nafas panjang dan tempelkan rapat
bibir penolong melingkari mulut pasien,
kemudian tiupkan lambat, setiap tiupan
selama 2 detik dan pastikan sampai dada
terangkat
tetap pertahankan head tilt-chin lift,
lepaskan mulut penolong dari mulut
pasien, lihat apakah dada pasien turun

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

PERNAFASAN BUATAN MULUT KE HIDUNG


Nafas buatan ini dilakukan bila pernafasan mulut-ke-mulut sulit
misalnya karena trismus, caranya adalah katupkan mulut
pasien disertai chin lift, kemudian tiupkan udara seperti
pernafasan mulut-ke-mulut. Buka mulut pasien waktu ekshalasi .

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


PERNAFASAN BUATAN MULUT KE SUNGKUP
Penolong meniupkan udara melalui sungkup yang diletakkan
diatas dan melingkupi mulut dan hidung pasien. Sungkup ini
terbuat dari plastik transparan sehingga muntahan dan warna
bibir pasien dapat terlihat.
Caranya:
letakkan pasien pada posisi
terlentang
letakkan sungkup pada muka
pasien dan dipegang dengan kedua
ibu jari
lakukan jaw thrust, tekan sungkup
ke muka pasien agar rapat
kemudian tiup melalui lubang
sungkup sampai dada terangkat
hentikan tiupan dan amati turunnya
dada

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


PERNAFASAN DENGAN KANTUNG NAFAS BUATAN
Alat kantung-nafas terdiri dari kantung dan katup satu arah yang
menempel pada sungkup muka. Volume dari kantung nafas ini 1600ml. Alat
ini bisa digunakan untuk pemberian nafas buatan dengan atau
disambungkan dengan sumber oksigen. Bila disambungkan ke oksigen
dengan kecepatan aliran sampai 12 l/menit maka penolong hanya
memompa sekitar 400-600ml (6-7ml/kg) dalam 1-2 detik ke pasien, bila
tanpa oksigen dipompakan 10ml/kg berat badan pasien dalam 2 detik .
Caranya:
Bila dengan 2 penolong, Satu penolong
pada posisi diatas kepala pasien
menggunakan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri dan kanan untuk mencegah
agar tidak terjadi kebocoran disekitar
sungkup dan mulut, jari-jari yang lain
mengangkat rahang bawah dengan
mengekstensikan kepala sembari
melihat pergerakan dada. Penolong
kedua secara perlahan (2 detik)
memompa kantung sampai dada
terangkat.
Bila 1 penolong, dengan ibu jari dan jari
telunjuk melingkari pinggir sungkup dan
jari-jari lainnya mengangkat rahang

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

ANJURAN UNTUK PERNAFASAN BUATAN


Pada awal pemberian pernafasan buatan, berikan 2 kali
perlahan ( 2 detik setiap kali tiupan), dan biarkan ekshalasi
sempurna diantara nafas/tiupan.
Bila hanya perlu nafas buatan saja, diberikan dengan kecepatan
10-12 nafas permenit, tetapi bila disertai kompresi jantung luar
maka diberikan 30 kompresi dan 2 nafas/ventilasi untuk 1 atau
2 penolong sampai pasien dilakukan intubasi trakhea.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

CIRCULATION
Henti jantung mengakibatkan tidak adanya tanda-tanda
sirkulasi, artinya tidak ada nadi. Pada prakteknya penilaian
tanda ada tidaknya sirkulasi oleh penolong adalah:
Setelah memberikan 2 kali nafas ke pasien yang tidak sadar,
dan tidak bernafas, lihat apakah ada tanda-tanda sirkulasi,
yakni ada nafas, batuk, dan gerakan-gerakan tubuh.
Bila pasien tidak bernafas, batuk, atau melakukan gerakan,
lakukan pemeriksaan nadi karotis.
Penilaian ini tidak boleh lebih dari 10 detik.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

MENILAI NADI KAROTIS, CARANYA :


Pertahankan posisi head tilt dengan satu tangan
penolong, dan tangan yang lainnya memegang
leher pasien dan mencari trakhea dengan 2-3 jari
sampai meraba batas trakhea dan otot-otot
samping leher tempat lokasi nadi karotis bisa
diraba. Dengan tekanan lembut nadi karotis akan
teraba.
Apabila nadi karotis tidak teraba segera lakukan
kompresi dada.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

KOMPRESI DADA
Teknik kompresi dada adalah memberikan tekanan
pada setengah bawah tulang dada (sternum)
berulang-ulang dan berirama.

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


MENENTUKAN LOKASI KOMPRESI DAN POSISI TANGAN
Tentukan lokasi kompresi setengah-bagian-bawah tulang dada
dengan telunjuk dan jari tengah menyusur batas bawah iga
sampai titik temu dengan sternum
Posisikan tumit tangan satunya di atas sternum tepat
disamping telunjuk tersebut. Ini adalah titik tumpu kompresi
Tumit tangan satunya diletakkan diatas tangan yang sudah
berada tepat di titik kompresi
Jari - jari kedua tangan dirapatkan dan diangkat agar tidak
ikut menekan

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

MENENTUKAN LOKASI KOMPRESI DAN


POSISI TANGAN
Penolong mengambil posisi tegak lurus
diatas dada pasien dengan siku lengan
lurus, menekan sternum sedalam 4-5cm
Ulangi gerakan kompresi, lepas, kompresi,
lepas sekitar 100 kali permenit; rasio
kompresi dan melepas adalah 1:1
Setiap selesai 30 kali kompresi dada, buka
jalan nafas dan berikan 2 nafas buatan
efektif, kemudian kompresi dada lagi 30
kali dan seterusnya (30:2).
Setiap selesai 5 siklus atau 2 menit,
dilakukan penilaian tanda-tanda
pernafasan dan sirkulasi.

BANTUAN HIDUP DASAR DEWASA

Jika ada pernapasan


recovery position

Tentukan kesadaran

Panggil dan goyang

Buka jalan napas

Head tilt / chin lift

Periksa pernapasan

Lihat, dengar, raba

Beri napas buatan

2 napas efektif

Periksa sirkulasi
(10 detik)

denyut nadi carotis

Periksa sirkulasi
Tiap 2 menit

Ada sirkulasi
Lanjutan napas buatan

Tidak ada sirkulasi


Segera pijat jantung

Segera panggil bantuan

100 kali/menit
Rasio = 30 : 2

KOMPRESI DG 2 IBU JARI PD BAYI

KOMPRESI DG JARI PD BAYI

MAKACI

Anda mungkin juga menyukai