BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Persepsi
a. Pengertian
Secara etimologis, persepsi atau perception berasal dari
bahasa Latin perceptio; dari percipere, yang artinya menerima atau
mengambil (Sobur, 2003). Menurut Walgito (2010), persepsi
merupakan suatu proses penginderaan, yaitu merupakan proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga
disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu
saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya
merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat
lepas dari proses penginderaan yang merupakan proses pendahulu
dari proses persepsi. Sementara itu menurut Sarwono (2012) dalam
pandangan konvensional persepsidianggap sebagai kumpulan
pengideraan, sebagai proses pengenalan objek yangmerupakan
aktivitas kognisi dimana otak aktif menggabungkan kumulasi
(tumpukan) pengalaman dan ingatan masa lalu serta aktif menilai
untuk memberimakna dan penilaian baik atau buruk.
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang
diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus
oleh alat indra, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu
menyadari tentang sesuatu yang dipersepsikan (Sunaryo, 2013).
10
menyimpulkan
informasi
dan
melampirkan
pesan.
11
12
4. Kondisi fisik
Kondisi fisik seperti panca indera, saraf dan lain lain dapat
mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek atau
permasalahan.
d. Objek Persepsi
Menurut
Walgito
(2010)
objek
persepsi
dapat
manusia,
manusia
yang
dipersepsi
mempunyai
e. Bentuk-bentuk Persepsi
Persepsi secara umum merupakan suatau tanggapan terhadap
suatu objekyang dilihat. Bentuk-bentuk persepsi adalah pandangan
yang berdasarkan penilaian terhadap suatu objek yang terjadi,
kapan saja dan dimana sajajika stimulus mempengaruhinya.
13
f. Pengukuran Persepsi
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan
14
2. Keperawatan
a. Pengertian
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
profesional yang merupakan integral dari layanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk
15
humanistik,
melakukan
pendekatan
yang
holistic,
sebagai
tuntutan
utama
dalam
melaksanakan
b. Peran Perawat
Peran
diharapkan
merupakan
oleh
orang
seperangkat
lain
tingkah
terhadap
laku
seseorang,
yang
sesuai
16
jawabnya
sesuai
dengan
konsep
manajemen
pelaksanaan
keperawatan
pengobatan,
layanan
dalam
dan
rasa
keperawatan
memberikan
aman
asuhan
kepada
melalui
staf
keperawatan,
pasien,
keluarga,
17
harus
terus
melakukan
upaya
untuk
c. Fungsi Perawat
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanaan
sesuai dengan perannya, fungsi dapat berubah dari suatu keadaan
ke keadaan yang lain. Ruang lingkup keperawatan semakin
berkembang dengan fokus manusia tetap sebagai sentral pelayanan
keperawatan (Asmadi 2008).
Praktik keperawatan harus berlandaskan prinsip ilmiah dan
kemanusiaan
serta
berilmu
pengatahuan
dan
terampil
18
19
3. Perilaku
a. Pengertian
Perilaku merupakan hasil pengalaman dan proses interaksi
dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
sikap, dan tindakan (Maulana, 2009).
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2005). Pandangan
biologis perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktifitas
organisme yang bersangkutan.
20
mempengaruhi
kesehatan
individu,
kelompok,
atau
masyarakat.
b. Bentuk Perilaku
Pembagian perilaku adalah sebagai berikut :
1) Perilaku tertutup (convert behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus sifatnya masih
tertutup (convert). Respons ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi
pada orang yang menerima stimulus tersebut. Perilaku tertutup
tidak bisa diamati.
2) Perilaku terbuka (overt behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus bersifat terbuka
dalam bentuk tindakan nyata, yang dengan mudah dapat
21
perubahan-perubahan
secara
mendalam
dan
hasil
suatu
tujuan
tertentu.
Hasil
motivasi
akan
22
abstrak,
ataupun
kemampuan
menentukan
d. Domain Perilaku
Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang
lingkup yang sangat luas. Bloom (1908 dalam Maulana, 2009)
seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku dalam tiga
domain yaitu terdiri dari domain kognitif, domain afektif dan
domain psikomotor.
23
1) Pengetahuan (Kognitif)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu
penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan merupakan suatu domain yang sangat penting
untuk terbentuknya suatu tindakan seseorang. Suatu penelitian
mengatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan mampu bertahan lama dari pada yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
Sebelum orang berperilaku baru, didalam diri orang
tersebut terjadi proses yang berurutan yang dimulai dari
kesadaran adanya stimulus kemudian ada rasa tertarik. Setelah
itu terjadi pertimbangan dalam batin bagaimana dampak negatif
positif dari stimulus. Hasil pemikiran yang positif akan
membawa subyek untuk memulai mencoba dan akhirnya dalam
dirinya sudah terbentuk suatu perilaku baru. Adopsi perilaku
yang didasari pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif
terhadap stimulus akan membentuk perilaku baru yang mampu
bertahan lama (Notoatmodjo, 2012). Tingkatan pengetahuan
antara lain :
24
1. Tahu (Know)
Tahu yaitu mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Tingkat tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang telah
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
menguraikan,
yaitu
suatu
kemampuan
untuk
sebagai
kemampuan
untuk
25
4. Analisis (Analysis)
Analisis yaitu suatu kemampuan untuk untuk
menjabarkan materi atau objek kedalam komponenkomponen, tetapi masih dalam struktur tersebut dan masih
ada
kaitannya
satu
sama
lain.
Misalnya
dapat
26
a) Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
b) Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila memberikan jawaban
apabila ditanya, mengerjakan tugas yang diberikan adalah
suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk
menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang
diberikan. Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah
adalah berarti orang tersebut menerima ide itu.
c) Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah
adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d) Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap
yang paling tinggi
3) Tindakan (Practice)
Tindakan atau praktek adalah respon atau reaksi konkret
seseorang terhadap stimulus atau objek. Respon ini sudah
dalam bentuk tindakan (action) yang melibatkan aspek
psikomotor atau seseorang telah mempraktekkan apa yang
diketahui atau disikapi (Notoatmodjo, 2012).
27
Tindakan
mengetahui
atau
perilaku
stimulus,
terjadi
kemudian
setelah
mengadakan
seseorang
penilaian
28
e. Pengukuran Perilaku
Pengukuran perilaku dilakukan dengan pengamatan, sebab
perilaku bersifat nyata dan dapat dilihat dalam bentuk tindakan.
Perilaku berdasarkan skala guttman dapat dibagi menjadi dua yaitu
baik dan buruk (Hidayat 2014).
Bahasa
Inggris
privacyadalah
kemampuan satu
atau
29
dan
30
b. Dimensi Privasi
Schofield dalam Barak, (2008) menjelaskan beberapa dimensi
privasi antara lain:
1) Informational (psychological) privacy yaitu: berhubungan
dengan penentuan bagaimana, kapan, dan sejauh mana
informasi mengenai diri suatu individu akan dirilis secara benar
kepada orang lain atau organisasi. Hal ini mencakup informasi
pribadi seperti data keuangan, detail rekam medis, dan
seterusnya.
Sehingga
pada
akhirnya
seseorang
dapat
(interactional)
privacy
yaitu
perlindungan
31
norma
yang
menggambarkan
keterbukaan
dan
32
c. Orientasi Privasi
Sarwono (2012)mengemukakan enam jenis orientasi tentang
privasi yang dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu:
1) Tingkah Laku Menarik Diri (Withdrawl)
a. Solitude (keinginan untuk menyendiri).
b. Seclusion (keinginan untuk menjauh dari pandangan dan
gangguan suara orang di dekatnya serta kebisingan).
c. Intimacy (keinginan untuk dekat dengan keluarga dan orang
tertentu, tetapi jauh dari orang lain).
2) Tingkah Laku Mengontrol Informasi
a) Anonymity (keinginan untuk merahasiakan jati diri).
b) Reverse (keinginan untuk tidak mengungkapkan diri terlalu
banyak kepada orang lain).
c) Not-neighboring (keinginan untuk tidak terlibat bertetangga
atau berinteraksi dengan orang di dekatnya) (Prasetyo,
2013).
33
untuk
menyediri.
Situasi
fisik
sekitar
juga
dipengaruhi
budaya,
seperti
rumah
adat
juga
34
4) Kepadatan
Banyaknya orang dalam suatu tempat mempengaruhi jarak
social (Prasetyo, 2013)
Robert Gifford (1997) berpendapat ruang personal mempengaruhi
privasi, berikut beberapa unsur yang mempengaruhi ruang personal
seseorang:
1) Jenis Kelamin
Umumnya laki-laki memiliki ruang yang lebih besar, walaupun
demikian faktor jenis kelamin bukanlah faktor yang berdiri
sendiri.
2) Kepribadian
Orang-orang yang berkepribadian terbuka, ramah atau cepat
akrab biasanya memiliki ruang personal yang lebih kecil.
Demikian halnya dengan orang-orang yang lebih mandiri lebih
memilih ruang personal yang lebih kecil. Sebaliknya si
pencemas akan lebih mengambil jarak dengan orang lain,
demikian halnya dengan orang yang bersifat kompetitif dan
terburu-buru.
3) Trauma
Pengalaman traumatis seseorang mempengaruhi sikapnya saat
ini.
4) Ketertarikan
Ketertarikan, keakraban dan persahabatan membawa pada
kondisi perasaan positif dan negatif antara satu orang dengan
35
e. Fungsi Privasi
Menurut Altman (dalam Prabowo, 1998, dalam Prasetyo 2013),
ada tiga fungsi dari privasi, yaitu:
36
37
5. Klien
a. Pengertian
Klien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit
baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Klien adalah orang yang
memperoleh bantuan dari seseorang (Kamus Besar Bahasa
Indonesia 2010).
Pasien adalah setiap orang yang melakukankonsultasi masalah
kesehatannya
untukmemperoleh
pelayanan
kesehatan
yang
klien
(Lokakarya
aspek
etik
dalam
pelayanan
38
pengaduan
atas
kualitas
pelayananyang
didapatkan;
7) Memilih
dokter
dan
kelas
perawatan
sesuai
dengan
39
40
bersangkutan,
kepentingan
yang
bersangkutan,
kepentingan masyarakat).
c) Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali
tindakan penyelamatan nyawa atau cegah cacat).
B. Landasan Teoritis
1. Persepsi
a. Pengertian
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang
diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimnya stimulus
oleh alat indra,
41
1) Pengalaman
Pengalaman individu dapat mempengaruhi cara individu dalam
memberikan interpretasi sehingga hal inilah yang menjadi
alasan
persepsi.
2) Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki juga dapat mempengaruhi seseorang
dalam memberikan interpretasi terhadap suatu hal sebab
pengetahuan mempengaruhi proses berpikir.
3) Keinginan atau harapan
Keinginan atau harapan yang tidak sesuai dengan apa yang
diterima individu juga dapat mempengaruhi persepsinya
terhadap suatu hal.
4) Kondisi fisik
Kondisi fisik seperti panca indera, saraf dan lain lain dapat
mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu objek atau
permasalahan.
c. Bentuk-bentuk Persepsi
Persepsi secara umum merupakan suatau tanggapan terhadap
suatu objek yang dilihat. Bentuk-bentuk persepsi adalah pandangan
yang berdasarkan penilaian terhadap suatu objek yang terjadi,
kapan saja dan dimana saja jika stimulus mempengaruhinya.
42
d. Pengukuran Persepsi
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. (Sugiono, 2009 ).
Menurut Azwar (2010), pengukuran persepsi dapat
dilakukan dengan menggunakan Skala Likert, beberapa bentuk
pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam kategori skala likert
adalah sebagai berikut:
43
2. Perilaku
a. Pengertian
Perilaku merupakan respons atau reaksi seseoarang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku manusia terjadi
melalui proses stimulus, organisme, dan respons
(Skiner 1938
faktor-
44
1) Emosi
Perilaku manusia dapat timbul akibat kondisi emosi. Emosi
adalah reaksi kompleks yang berhubungan dengan kegiatan
atau
perubahan-perubahan
secara
mendalam
dan
hasil
suatu
tujuan
tertentu.
Hasil
motivasi
akan
45
4) Belajar
Belajar adalah salah satu dasar memahami perilaku
manusia, karena belajar berkaitan dengan kematangan dan
perkembangan fisik, emosi, motivasi, perilaku sosial dan
kepribadian. Melalui belajar orang mampu mengubah perilaku
dari perilaku sebelumnya dan menampilkan kemampuanya
sesuai dengan kebutuhan.
5) Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan dalam membuat kombinasi,
berpikir
abstrak,
ataupun
kemampuan
menentukan
c. Domain Perilaku
Perilaku manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang
lingkup yang sangat luas. Bloom (1908 dalam Maulana, 2009))
seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku dalam tiga
domain yaitu terdiri dari domain kognitif, domain afektif dan
domain psikomotor
46
1) Pengetahuan (Kognitif)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu
penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan merupakan suatu domain yang sangat penting
untuk terbentuknya suatu tindakan seseorang. Suatu penelitian
mengatakan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan mampu bertahan lama dari pada yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
Sebelum orang berperilaku baru, didalam diri orang
tersebut terjadi proses yang berurutan yang dimulai dari
kesadaran adanya stimulus kemudian ada rasa tertarik. Setelah
itu terjadi pertimbangan dalam batin bagaimana dampak negatif
positif dari stimulus. Hasil pemikiran yang positif akan
membawa subyek untuk memulai mencoba dan akhirnya dalam
dirinya sudah terbentuk suatu perilaku baru. Adopsi perilaku
yang didasari pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif
terhadap stimulus akan membentuk perilaku baru yang mampu
bertahan lama (Notoatmodjo, 2012). Tingkatan pengetahuan
antara lain :
47
1. Tahu (Know)
Tahu yaitu mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Tingkat tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang telah
dipelajari
antara
lain
menyebutkan,
menguraikan,
yaitu
suatu
kemampuan
untuk
menginterpretasikan
materi
tersebut
secara
sebagai
kemampuan
untuk
48
4. Analisis (Analysis)
Analisis yaitu suatu kemampuan untuk untuk
menjabarkan materi atau objek kedalam komponenkomponen, tetapi masih dalam struktur tersebut dan masih
ada
kaitannya
satu
sama
lain.
Misalnya
dapat
49
a) Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
b) Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila memberikan jawaban
apabila ditanya, mengerjakan tugas yang diberikan adalah
suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk
menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang
diberikan. Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah
adalah berarti orang tersebut menerima ide itu.
c) Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah
adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d) Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap
yang paling tinggi
3) Tindakan (Practice)
Tindakan atau praktek adalah respon atau reaksi konkret
seseorang terhadap stimulus atau objek. Respon ini sudah
dalam bentuk tindakan (action) yang melibatkan aspek
psikomotor atau seseorang telah mempraktekkan apa yang
diketahui atau disikapi (Notoatmodjo, 2012).
50
Tindakan
terjadi
setelah
seseorang
mengetahui
51
52
4. Klien
a. Pengertian
Klien adalah orang yang memperoleh bantuan dari seseorang
(Kamus Besar Bahasa Indonesia 2010)
b. Hak hak klien
Menurut UU No 44 Tahun 2009 Setiap pasien mempunyai hak:
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit;
2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi;
4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional;
5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi;
6) Mengajukan
pengaduan
atas
kualitas
pelayanan
perawatan
sesuai
yang
didapatkan;
7) Memilih
dokter
dan
kelas
dengan
53
54
bersangkutan,
kepentngan
yang
bersangkutan,
kepentingan masyarakat).
f) Hak menuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali
tindakan penyelamatan nyawa atau cegah cacat).
55
C. Kerangka Teori
Kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Faktor yang
mempengaruhi
persepsi :
1. Objek yang diamati
2. Alat indera
3. Perhatian
4. Pengalaman
5. Pengetahuan
6. Keinginan
7. Kondisi fisik
Faktor yang
mempengaruhi
perilaku
1. Emosi
2. Motivasi
3. Belajar
4. Intelegensia
Perilaku perawat
Pengetahuan
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
Sikap
1.Menerima
2.Merespon
3.Menghargai
4.Bertanggung
jawab
Tindakan
terhadap
perlindungan
hak atas privasi
klien
56
D. Konsep Penelitian
Konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel Independen
Variabel Dependen
E. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah persepsi perawat tentang perlindungan Hak Atas
Privasi Klien di ruang Fransiskus dan Maria rumah sakit Suaka Insan
Banjarmasin tahun 2015 ?
2. Bagaimana tindakan perawat terhadap perlindungan Hak Atas Privasi
Klien di ruang Fransiskus dan Maria rumah sakit Suaka Insan
Banjarmasin tahun 2015?
3. Apakah ada hubungan persepsi perawat dengan tindakan terhadap
perlindungan Hak Atas Privasi Klien di ruang Fransiskus dan Maria
rumah sakit Suaka Insan Banjarmasin tahun 2015?