Anda di halaman 1dari 5

SISTEM KOMUNIKASI RADIO

PRINSIP KERJA PEMANCAR RADIO AM


Prinsip kerja pemancar radio AM dan fungsi komponen pemancar radio AM adalah :
1.

Osilator
berfungsi untuk membangkitkan frekuensi (fosc) yang akan digunakan sebagai dasar dari
frekuensi gelombang pembawa.frekuensi yang dihasilkan osilator ini diteruskan ke
penguat RF.

2.

Penguat RF
berfungsi memperkuat frekuensi osilator menjadi frekuensi gelombang pembawa dan
meneruskannya ke unit modulator.

3.

Penguat AF
AF (audio frequency) berfungsi untuk memperkuat level frekuensi informasi (fi)
disalurkan ke modulator untuk dicampur dengan getaran RF dari osilator.(informasi :
data,gambar,kode morse atau tanda telegrap).

4.

Modulator
berfungsi untuk mencampur frekuensi informasi dengan frekuensi gelombang
pembawa,output dari modulator ini adalah frekuensi yang sudah dimodulasi (gelombang
pembawa berisi frekuensi informasi)

5.

Penguat daya
berfungsi untuk menguatkan dari frekuensi gelombang pembawa yang sudah diboncengi
oleh frekuensi informasi (output modulator).output penguat daya ini diteruskan ke
antena.

6.

Feeder
Feeder(pencatu) berfungsi sebagai penyalur frekuensi radio yang berasal dari penguat
daya ke antena.feeder juga befungsi sebagai penghubung antara pesawat pemancar
dengan antena.

7.

Antena
berfungsi untuk mengarahkan energi listrik yang berasal dari feeder menjadi energi
elektromagnetik untuk dipancarkan.
Batas frekuensi yang direkomendasikan oleh IFRB ( international Frecuency Board )
untuk pemancaran sinyal radio AM adalah : 535 KHz samapi dengan 1605 KHz. (gambar
discan :hal:2(sis-tel))

II. PRINSIP KERJA PENERIMA RADIO AM


Sebuah penerima radio AM biasanya terdiri dari unit-unit :
1. Antena
2. Penguat RF
berfungsi untuk menguatkan daya RF(frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai
hasil modulasi pemancar asal.setelah diperkuat ,getaran RF di catukan ke
mixer(pencampur).
3. Pencampur ( mixer )
berfungsi untuk mencampur getaran RF dengan frekuensi osilator local,sehingga
diperoleh frekuensi antara (intermediate)
Pembangkitan getaran RF di osilator lokal. Hasil pencampuran getaran Rf dengan getaran
osilator lokal diteruskan ke penguat IF.
4. Penguat IF
berfungsi untuk menguatkan frekuensi IF guna diteruskan ke detector.
5. Detektor
berperan untuk mengubah kembali frekuensi informasi dari frekuensi IF. Dengan cara
ini detector memisahkan getaran pembawa RF dengan getaran informasi (Audio
Frequency)
6. Penguat AF
disearahkan dan diteruskan ke penguat AF yang sudah dilengkapi dengan pengeras
suara.
7. Pengeras suara
berfungsi untuk mengubah getaran listrik berfrekuensi IF menjadi getaran suara ysng
dapat di dengar oleh telinga manusia.
III. PRINSIP KERJA PEMANCAR RADIO FM
Pemancar FM dapat dibedakan atas :
1. Sistem pemancar mono : menggunakan satu sinyal enkoder
2. Sistem pemancar stereo : menggunakan lebih dari satu sinyal enkoder
(gambar :hal 22,24,25,sis-tel2)
IV. PRINSIP KERJA PENERIMA RADIO FM
Penerima radio FM adalah :
1. Antena
2. Penguat RF
3. Oscillator local
4. Mixer
5. Limitter
6. Detektor
7. Deemphasis
8. Automatic Frecuency Contro ( AFC )
9. Penguat Audio

(gambar :hal 33,34 buku sis-tel2)


Peran setiap blok dalam penerima FM adalah :
a. Antenna berfungsi menangkap sinyal-sinyal termodulasi yang berasal dari antenna
pemancar
b. Penguat RF berperan memperkuat sinyal yang ditangkap oleh antenna untuk diteruskan
ke mixer(pecampur)
c. Osilator local, berfungsi untuk membangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari
frekuensi sinyal (output penguat RF),yang seterusnya dicatukan ke mixer.
d. Mixer (pencampur) berperan untuk mencampur kedua frekuensi yang dicatukan kepada
penguat RF dan osilator local, yang hasilnya adalah frekuensi IF .
e. Limiter(pembatas) berfungsi untuk meredam amplitude gelombang yangsudah
termodulasi (dari pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (ber-amplitudo rata).
f. Detector FM merupakan blok penting dalam suatu penerima, karena berfungsi sebagai
alat pendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi frekuensi sinyal informasi
(audio).
g. De-emphasis berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan
(tinggi)yang berasal dari pemancar.
h. AFC(Automatic Frequency Control = pengendali frekuensi otomatis) berfungsi untuk
mengatur frekuensi osilator local secara otomatis,agar stabil.
i. Penguat audio berfungsi untuk memperkuat frekuensi audio agar dapat didengar pada
pengeras suara.
Pada penerima FM Stereo terdapat blok decoder stereo yang berfungsi untuk memproses sinyal
stereo. Jika ada sinyal mono yang melewati decoder tersebut maka sinyal tersebut tidak akan
terproses.
V. KONFIGURASI JARINGAN KOMUNIKASI RADIO
Jaringan komunikasi radio disusun atas :
1. Sumber informasi
Sumber informasi terdiri dari terminal,saluran pada ujung kirim, yang berfungsi sebagai
sarana yang memproses informasi untuk di-inputkan ke perangkat radio.
2. Perangkat radio
Terdiri dari pesawat pemancar dan penerima ,feeder dan antenna berfungsi untuk
memancarkan,merambatkan dan menerima sinyal-sinyal berupa gelombang radio yang
berisi informasi.
3. Perangkat penerima

Penerima informasi terdiri dari saluran dan terminal,pada ujung terima yang berfungsi
untuk menerima kiriman informasi dari ujung kirim.
VI. SISTEM KOMUNIKASI RADIO VHF
Sistem radio VHF bekerja pada frekuensi 30 samapi 300 MHz dapat menyalurkan 24 sampai
120 saluran telepon. Penggunaan dari transmisi radio VHF adalah :
1. Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor ( STKB )
a. STKB Konvensional
STKB konvensional : hanya menggunakan satu stasiun induk (base station),kadang
disebut juga STKB satu cell atau STKB multizone
Daya jangkaunya terbatas (+/- 30 km).jika pelanggan berada diluar jangkauan maka
hubungan percakapan tidak memuaskan.
b. STKB Cellular
STKB Cellurar merupakan system terbaru dengan daya jangkau yang lebih luas.stasiun
induk (base station) terbagi dalam beberapa sel jangkauan, sehingga perangkat stasiun
mobil dapat lebih leluasa berpindah-pindah dari stasiun induk ke stasiun induk lainnya.
2. Sambungan Telepon Jarak Jauh
STJJ, merupakan sambungan telephone yang menggunakan radio sebagai media
transmisinya. Sambungan jenis ini untuk memenuhi permintaan calon pelanggan
telekomunikasi yang lokasinya sulit dijangkau denga saluran phisik, yang berada diluar batas
wilayah local.
3. Sistem Transmisi Radio Pedesaan ( rural )
Rural : system transmisi ini menghubungkan para pelanggan yang berada di daerah terpencil
dengan sentral telekomunikasinya
4. Sistem Transmisi Radio Remote
Radio Remote : system transmisi ini digunakan untuk menghubungkan sentral-sentral di
daerah terpencil yang lalulintas telekomunikasinya masih terbatas.sistem ini dapat
menggunakan frekuensi VHF atau SHF (gelombang mikro)

VII.

SISTEM KOMUNIKASI GELOMBANG MIKRO

Sistem komunikasi gelombang mikro menggunakan panjang gelombang yang pendek sekitar 10
mm sampai 100 mm. Karena panjang gelombang radio ini pendek, maka kemampuan jangkauan
nya tidak dapat jauh, sehingga diperlukan banyak stasiun pengulang ( repeater ), dimana untuk
setiap 50 samapi 75 km perlu dididirikan satu stasiun repeater.
Cat :
Micro : kecil,pendek
Wave : gelombang

Jadi Microwave : komunikasi radio yang menggunakan gelombang pendek,karena memang


panjang gelombangnya hanya dalam satuan sentimeter (10 mm 100 mm).kemampuan
jangkauannya juga tidak jauh,dibandingkan gelombang HF.stasiun repeater(pengulang)sangat
dibutuhkan jika gelombang ini dipakai untuk hubungan jarak jauh.
Fungsi stasiun repeater adalah untuk menerima sinyal, memperkuat kembali sinyal dan
memancarkan kembali dalam bentuk yang lebih kuat lagi kea rah stasiun berikutnya.
(gambar : 104 buku:sis-tel 2)
VII.

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Sistem komunikasi satelit adalah sistem transmisi radio menggunakan satelit sebagai repeater
(stasiun pengulangnya).
Sistem komunikasi satelit terbagi atas dua ruas yaitu :
1. Ruas angkasa (space segment)
Adalah satelit yang difungsikan untuk menerima, menguatkan dan mengirimkan sinyal
gelombang mikro pada ketinggian 36000 Km
2. Ruas bumi (ground segment)
Adalah stasiun bumi, yang terdiri dari perangkat pemancar, perangkat penerima, antena
dan sebagainya yang terletak di bumi.

Anda mungkin juga menyukai